Wednesday 11 February 2015

Unguenta ( salep)

Salep adalah sediaan setengah padat ditujukan untuk pemakaian topikal pada kulit atau selaput lendir.
Dasar salep yang digunakan sebagai pembawa dibagi dalam 4 kelompok. Dasar salep pembawa hidrokarbon, dasar salep yang dapat dicuci dengan air, dadar salep serap, dasar salep yang larut dalam air. Setiap selep obat  menggunakan salah satu dasar salep tersebut.
Dasar salep hidrokarbon dikenal sebagai dasar salep berlemak antara lain vaseline putih, dab salep putih. Hanya sejumlah kecil komponen berair dapat dicampurkan kedalamnya. Salep ubu dimaksudkan untuk memperpanjang kontak bahan obat dengabln kulit dan bertindak sebagai pembalut penutup. Dasar salep hidrokarbon digunakan terutama sebagai emolien, dan sukar dicuci. Tidak mengering dan tidak tampak berubah dalam waktu lama.
Dasar salep serap dapat dibagi dalam 2 kelompok. Kelompok pertama terdiri atas dasar salep yang dapat bercampur dengan air membentuk emulsi air dalam minyak ( parafin hidrofilik dan lanolin anhidrat) . Dan kelompok kedua terdiri atas emulsi air dalam minyak yang dapat bercampur dengan sejumlah larutan air tambahan (lanolis) . Dasar salep juga bermanfaat sebagai emolien.
Dasar salep yang dapat dicuci dengan air adalah emulsi minyak dalam air antra lain salep hidrofilik ( dan lebih tepat disebut krim). Dasar ini dinyatakan juga sebagai " dapat dicuci dengan air" karena mudah dicucidaei kulit atau dilap basah , sehingga lebih dapat diterima sebagai dasar kosmetik. Beberapa bahan obat dapat menjadi lebih efektif menggunakan fase salep ini daripada dasar salep hidrokarbon. Keuntungan lain dari dasar salep ini adalah dapat diencerkan dengan air dab mudah menyerap cairan yang terjadi pada kelainan dermatologik.
Dasar salep larurt dalam air disebut juga " dasar salep tak berlemak" dab terdiri dari kontituen larut air. Dasar salep seperti ini memberikabanyak keuntungan seperti dasar salep yang dapat dicuci dengan air  ddan tidak mengandung bahan tak larut dalam air seperti paraffin, lanolin anhidrat atau malam. Dasar salep ini lebih tepat disebut gel.
Pemilihan dasar salep tergantung pada beberapa faktor seperti khasiat yang diinginkan, sifat bahan obat yang dicampurkan, ketersediaan hayati, stabilitas dan ketahanan sediaan jadi. Dalam beberapa hal perlu menggunakan dasar salep yang kurang ideal untuk mendapatkan stabilitas yang di inginkan. Misalnya obat - obatan yangvelat terhidrolisis, lebih stabil dalam dasar salep hidrokarbon daripada dasar salep yang mengandung air, meskipun obat tersebut bekerja lebih efektif dalam dasar salep yang mengandung air.
Sumber: Farmakope Indonesia Edisi IV

No comments: