Saturday 11 April 2015

Farmasetika Dasar "GEL/ JELLY"


Gel atau jelly adalah sistem semi solid yang terdiri atas suspensi yang terbuat dari partikel anorganik kecil atau molekul organik besar dan terpenetrasi oleh suatu cairan.


KLASIFIKASI GEL
1. Berdasarkan bahan pembentuk
- senyawa organik
- senyawa anorganik
2. Berdasarkan pelarut
- hidrogels, pelarutnya H2O
- organogels, pelarutnya etanol


SISTEM DISPERSI GEL MERUPAKAN SISTEM KOLOID
1. Gel fase tunggal
Terbentuk dari makromolekul yang seragam dan tersebar keseluruh cairan sehingga tidak nampak batas yang jelas antara molekul yang terdispersi dan cairan. Ex: Karboner, tragacant
2. Gel 2 fasa
Massa gel terdiri dari gumpalan partikel kecil yang terpisah . Jika ukuran partikel dari rasa terdispersi lebih besar, maka masa gel kadang dinyatakan sebagaivmagma ( misal batonit) . Gel atau magma bersifat tiksotropik ( berbentuk padat dab dengan pengocokan akan menjadi cair).


PENGGUNAAN GEL
1. Farmasetik
- sediaan topikal dan trandermal
-sediaan oral
- cangkang kapsul
- sediaan dengan kerjaan lama untuk suntikan intramuskular.
2. Kosmetik, sampo, minyak rambut,  pasta gigi
3. Sediaan baru diagnostik


KARAKTERISTIK GEL
- zat pembentuk gel yang ideal : Inert, aman, tidak bereaksi dengan komponen farmasi lain, pertimbangan biaya
- sifat gel: Struktur gel dipengaruhi suhu, elektrolit, sineresis, pengembangan dan elastisitas.
- pemelaran, gel dapat melar, mengabsorbsi cairan dengan peningkatan volume ( awal proses disolusi). 
- sineresis ( signeresis) , umunya gel akan berkontraksi bula disimpan, cairan intersisial akan tertekan dan terkumpul pada permungkaan gel.


SENYAWA PEMBENTUK GEL
1. bahan alam
-alginat
- karagen
- tragakan
- pektin
- com
2.carbomer
Merupakan polimer asam akrilat yang dihubungkan dengan alilaukrosa, BM tinggi. Terdispersi 1% dalam air. Mempunyai pH  3 jika denetralkan dengan alkali ( biasanya NaOH) . Senyawa amin akan memberikan gel yang transparant ( konsistensi tergantung dengan konsistensi yang digunakan.
3. Turunan selulosa
Penggunaannya lebih luas karena menghasilkan gel yang netral. Viskositasnya stabil terhadap alkali dan asam. Resistensinya sangat baik terhadap mikroba. Kejernihannya sangat tinggi. Ex: Na, CMC, HPMC, HPC. HPMC lebih disukai dibandingkan turunan yang lain karena punya jarak pH kestabilan yang sangat luas  (8-11)
4. Bentonit
Gel yang dihasilkan pHnya 9. Kurang cocok untuk kulit. Viskositas kurang stabil. Turun padabpH asam dan naik pada pH basa.



PEMBUATAN GEL
pembuatannya bervariasi tergantung bahan dasar yang digunakan, viskositas, konsistensi sistem koloid, atau sistem dispersi berpengaruh pada pembuatan.
-pada keadaan dingin caranya mencampur bahan - bahan rl sedimikian rupa sehingga sediaan terdisperai secara homogen.
- pemanasan, yaitu dengan cara mencampur sebagian atau seluruh bahan gel kemudian dipanaskan atau dikembangkan dalam air panas. Caranya, mula - mula bahan obat diaduk kuat untuk mencegah timbulnya pengendapan. Kemudian diaduk pelan untuk mencegah timbulnya gelembung udara sampai sediaan cukup kental dan tidak terlalu lengket untuk dituang.



PENAMBAHAN BAHAN OBAT DALAM GEL
bahan obat dilarutkan dalam air atau pelarut yang cocok dan ditambahkan kedalam basis gel yang terbentuk. Untuk bahan yang tidak tahan pemanasan, ditambahkan setelah basis dingin.



KEUNTUNGAN GEL
- mudah dalam pembuatan
- mudah dioleskan pada kulit
- bentuk menarik
- menimbulkan rasa dingin
- mudah dicuci



EVALUSI
- pemerian : Konsistensi, warna, bau
-pemeriksaan homogenitas
- pemeriksaan kestabilan sediaan
- pemeriksaan pH
- uji iritasi kulit
-uji daya menyebar ( metoda extensiometer)



No comments: