Monday 12 February 2018

FITO FARMAKOGNOSI “ SAFROL OIL DAN WINTER GREEN OIL”

SAFROL OIL
1.      Nama IUPAC Safrole ialah 5-(2-propenil)-1,3-benzodioksol.
2.      Nama lainnya adalah 5-alilbenzo[d][1,3]dioksol; 3,4-metilena-dioksifenil-2-propena.
3.      Rumus molekul: C10H10O2
Berat molekul: 162,19 gr/mol
Berat yang tepat: 162,06808
Densitas: 1,096 gr/cm3
Titik lebur: 11 °C, 284 K, 52 °F
Titik didih: 232–234 °C
4.      Spesies:  Sassafras albidum 
Family: Lauraceae
5.      Simplisia : kulit, akar atau buah dari tanaman sassafras
6.      Deskripsi
Safrol, juga dikenal sebagai shikimol, adalah sebuah phenylpropene. Merupakan  cairan berminyak yang berwarna dan agak kuning. Safrol adalah komponen utama dari minyak kamfer coklat, dan ditemukan dalam jumlah kecil dalam berbagai tanaman. Akar kayu sassafras Amerika mengandung beberapa persen uap minyak mudah menguap yang sebenarnya adalah 75% safrole.
7.      Sifat fisik
Safrole tidak larut dalam air tapi dapat bercampur baik dalam cloroform,eter dan senyawa nonpolar lainnya (Budavaris 1989; Burdock 1997).
8.      Sifat kimia
Banyak cincin aromatik menyebabkan bau dan rasa yang khas. Hal ini dikarenakan metabolisme fenil propanoid melalui jalur asam sikimik (Dewick 1997; Wink2010).
9.      Cara memperoleh:
a.     Ambil akarnya (jika akar) , kulit ataupun buah,  lalu cuci. Lakukan destilasi. Uap akan melewati akar, lalu ekstrak minyak melalui distilasi azeotrop , minyak dan air akan mengembun di kondensor. Minyak dan air kemudian dikumpulkan dalam kontainer berukuran sesuai. Minyak dilihat sebagai tetesan kecil . Bila tidak ada lagi tetesan, untuk memisahkan minyak dari air yang tersisa, pisahkan minyak dari air dengan menuangkan kelebihan air dan kemudian menuangkan sisanya ke dalam corong pemisah.minyak lebih berat dari air. Keringkan minyak dengan kalsium klorida atau agen pengeringan lainnya dan tempatkan dalam labu mendidih untuk distilasi.
b.      Disintesis dari metilendioksi yang terkait dg senyawa lainya
10.  Kegunaan : 
a.      Pestisida alami.
b.      Melindungi terhadap radiasi ultraviolet, jamur, dan bakteri
c.       Bertindak sebagai atraktan penyerbuk 
d.      Digunakan dalam bahan makanan, produk pembersih, dan kosmetik
e.      Sebagai agen penyedap
f.      Dibidang kesehatan
pengobatan kudis, luka kulit, masalah ginjal, sakit gigi, rematik, bengkak, gangguan menstruasi dan penyakit menular seksual, bronchitis, hipertensi, dan disentri. Hal ini juga digunakan sebagai fungisida, pasta gigi, rubefacient, yg mengeluarkan keringat, parfum, karminatif dan sudorific
g.   Aromatik

WINTER GREEN OIL


1.      Nama lain : Metil salisilat atau 2-hydroxy benzoid acid methyl ester atau minyak gandapura
2.      Spesies : Gaultheria sp.
Family : Ericaceae
3.      Simplisia : Daun dan gagang
4.      Sifat fisika dan kimia
a.       Berwarna kuning /merah
b.       Berupa minyak
c.     Dapat bercampur dengan alcohol, Larut dalam eter dan asam asetat glacial, Larut dalam   alcohol 70%
d.       Berbau seperti westergen
e.       Indeks bias 1,535-1,538
f.        Titik leleh -8,3°C
g.       Titik didih 222,2°C
h.       bj sintetik 1,18 sampai 1,85 gr/mol
i.         bj alami 1,176 sampai 1,8 gr/mol
5.      Komponen:
Daun gandapura mengandung minyak atsiri sekitar 1,2%, Komponen utama dari minyak atsirinya adalah metil salisilat, jumlahnya dapat mencapai 93% (Heyne, 1987) bila disuling dalam keadaan segar kadar minyaknya hanya 0,5 – 0,8%, tetapi bila telah dikeringkan dapat mencapai 1% (Heyne, 1987; Anonim, 1997).
6.      Cara memperoleh
a.     Destilasi dari Wintergreen (familia : G. procumbens) dipotong kecil-kecil biarkan 12 jam dalam air lalu minyak dipisahkan dengan steam.
b.    Metil salisilat dapat juga dibuat secara sintesis melalui reaksi esterifikasi anatra metanol dan asam salisilat dengan bantuan katalis H2SO4 pekat
7.      Kegunaan
a.   Secara tradisional, tanaman ini dimanfaatkan untuk analgesik, karminatif, diuretik,   mengobati rematik, mencegah kerontokan rambut, antiseptik dan antelmintik
b.  Dalam industri, digunakan sebagai campuran untuk pewangi dalam pembuatan minuman, parfum, obat, permen dan pasta gigi (Oyen dan Dung, 1999; Hener et al., 1990).
c.     daun yang telah difermentasi dapat dibuat sebagai teh herbal (Oyen et al., 1999). Daun yang masih segar mempunyai bau yang sangat aromatis sehingga tanaman aromatis yang mengandung atsiri bisa dimanfaatkan dalam bidang aromaterapi, farmasi, kosmetik dan parfum (Shiva et al., 1996). 

No comments: