Friday 24 April 2015

Biologi Sel part 2 " SEL"



Diamati pada virus. Virus adalah organisme yang memiliki bahan inti tanpa selubung inti  sehingga untuk memperbanyak diri butuh sel hidup lain. Klasifikasi virus terpisah dari prokariotik dan eukariotik.
Virus diketahui akhir abad 19. Virus dapat melewati filter porselin, dan sel yang ditumpangi mengalami perubahan. Struktur tidak dapat ditunjukkan sehingga dinamakan virus. Virus memiliki sifat seperti organisme ( berkembang biak, hereditas, mutasi tergantung sel yang ditumpangi) awalnya virus dianggap racun, kemudian suatu kehidupan. Dan sekarang antara kehidupan dan bukan kehidupan.


VIRUS DIGOLONGKAN ORGANISME HIDUP KARENA:
1. Memiliki subtansi genetik ( RNA/DNA)
2. Dapat memperbanyak diri
3. Tidak memiliki ribosom, sedangkan organisme lain memiliki ribosom untuk memperbanyak diri.
4. Untuk mensistesis kebutuhannya   dia memakan sel eukariotik dan prokariotik sehingga dinamakan parasit obligat.



STRUKTUR VIRUS
1. SELUBUNG PROTEIN (KAPSID)
kapsid menyelubungi asam nukleat. Protein diselubungi  dua lapis kapsid. Virus berselubung dan mendapatkan membran plasma sel inang saat pertunasan. Sel inang ditinggalkan tanpa menyebabkan kematian. Dengan adanya selubung protein,  unsur genetik bebas bergerak dari satu sel ke sel yang lain. Virus merupakan patogen penyebab penyakit hanya dapat memperbanyak diri pada sel yang ditumpanginya.
2. GENOMA VIRUS
DNA/RNA  virus pendek dibandingkan sel eukariotik dan prokariotik. Subtansi yang lebih pendek peluang kerusakan lebih kecil, karena pendek ini, informasi genetik dapat bentuk yang tak biasa (RNA penganti DNA).



BENTUK KROMOSOM VIRUS
1. Rantai tunggal DNA
2. Rantai tunggal DNA sirkuler
3. Rantai tunggal DNA linear
4. Rantai ganda DNA helix
5. Rantai ganda DNA sederhana
6. Rantai ganda DNA sirkuler
7. Rantai ganda DNA linear


Sel eukariotik adalah sel yang mempunyai selubung inti dengan berbagai organel. Sedangkan prokariotik adalah sel yang tidak mempunyai selubung inti. Pada sel prokariotik bahan inti berhubungan langsung dengan sitoplasma


BEDA SEL PROKARIOT DENGAN VIRUS ADALAH SEL DAPAT HIDUP KARENA DILENGKAPI:
1. Perangkat untuk sintesis protein
2. Mentransfer energi
3. Melakukan metabolisme sendiri
4. Memiliki genetik pada inti sel.

CIRI- CIRI SEL PROKARIOTIK DAN EUKARIOTIK
1. Prokariotik tidak memiliki selubung inti, nukleolus, mitokondria, RE, badan golgi sedangkan eukariotik ada.
2. DAN prokariotik telanjang, sedangkan eukariotik dengan protein
3. Kromosom prokariotik tunggal, eukariotik ganda
4. Pembelahan sel prokariotik amitosis sedangkan eukariotik mitosis atau miosis
5. Ribosom prokariotik 70 s ( 50s+30s) sedangkan eukariotik 80s ( 60s+40s).
6. Organel sel prokariotik tidak mempunyai membran, sedangkan eukariotik ada membran.


SEL PROKARIOT PADA BAKTERI
sel dikelilingi dinding sel yang kaku ( molekul protein, polisakarida, lipid). Dalam dinding sel ada membran plasma, subtansi genetik tercampur dengan sitoplasma sehingga tidak terbatas batas yang jelas. Tidak mempunyai membran inti , organ tidak memiliki membran.
Sel eukariot merupakan jenis sel yang dapat hidup sebagai sel tunggal atau sel yang menyusun jaringan semua makhluk hidup.


BENTUK DAN UKURAN SEL
Beberapa sel mudah berubah bentuk seperti sel amuba dan sel darah putih. Sel ada memiliki bentuk tetap jika tidak berdiferensiasi atau membelah. Sel hewan dan manusia bentuk danukuran beragam sesuai dengan fungsinya.


MORFOLOGI UMUM SEL DALAM KEADAAN HUDUP
Untuk meneliti sel adalah dengan menggunakan larutan iaotonik yaitu berupa: Serum , darah, humor aqueus dan larutan ringer.

Thursday 23 April 2015

DAFTAR PERGURUAN TINGGI PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER DI INDONESIA

1. Universitas Sumatera Utara, Medan
2. Universitas Andalas, Padang
3. Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi Indonesia Perintis, Padang
4. Universitas Indonesia, Jakarta
5. Universitas Pancasila, Jakarta
6. Institut Sains dan Teknologi Nasional , Jakarta
7. Universitas 17 Agustus 1945 , Jakarta
8. Universitas Muhammadiyah Prof. Hamka,Jakarta
9. Institut Teknologi Bandung
10. Sekolah Tinggi Farmasi Bandung
11. Universitas Padjajaran, Bandung
12. Universitas Jendral Ahmad Yani, Cimahi
13. Universitas Muhammadiyah Purwokerto
14.Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi Yayasan Pharmasi Semarang
15. Universitas Wahid Hasyim, Semarang
16. Universitas Muhammadiyah Surakarta
17. Universitas Setia Budi, Surakarta
18. Universitas Gajah Mada Yokyakarta
19. Universitas Ahmad Dahlan Yokyakarta
20. Universitas Sanata Dharma Yokyakarta
21. Universitas Islam Indonesia, Yokyakarta
22. Yokyakarta Air Langga , Surabaya
23. Universitas Surabaya
24. Universitas khatolik Widy Mandala , Surabaya
25. Universitas Udayana , Denpasar
26. Universitas Hassanuddin, Makasar

DAFTAR PERGURUAN TUNGGI STRATA 1 (S1) DI INDONESIA


1. Universitas Syah Kuala, Banda Aceh
2. Universitas Sumatera Utara, Medan
3. Universitas Cut Nyak Dien, Medan
4. Universitas Muslim Nusantara Al- Wasliyah, Medan
5. Universitas Andalas, Padang
6. Sekolah Tinggi Farmasi Indonesia Perintis, Padang
7. Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi , Padang
8. Sekolah Tinggi Farmasi Riau, Pekan Baru
9. Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Harapan Ibu, Jambi
10. Universitas Sriwijaya, Pelembang
11. Universitas Kader Bangsa, Palembang
12. Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi Bhakti Pratiwi, Palembang
13. Universitas Tulang Bawang, Bandar Lampung
14. Universitas Mathla'ul Anwar, Banten
15. Sekolah Tinggi Farmasi Muhammadiyah Tanggerang, Tanggerang
16. Universitas Indonesia, Jakarta
17. Universitas Pancasila, Jakarta
18.Universitas 17 Agustus 1945, Jakarta
19. Institut Sains dan Teknologi Nasional, Jakarta
20. Universitas Muhammadiyah Prof. Hamka
21.Universitas islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta
22. Institut Sains dan Teknologi Al kamal , Jakarta
23. Universitas Pakuan, Bogor
24. Sekolah Tinggi Teknologi Industri dan Farmasi Bogor
25. Institut Teknologi Bandung, Bandung
26. Universitas Padjajaran , Bandung
27. Sekolah Tinggi  Farmasi Indonesia,Bandung
28. Sekolah Tinggi  Farmasi Bandung, Bandung
29. Universitas Islam Bandung
30. Universitas Al Ghifari, Bandung
31. Universitas Jendral Ahmad Yani, Cimahi
32. Universitas Garut, Garut
33. Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Bakti Tunas Husada, Tasikmalaya
34. Sekolah Tinggi Farmasi YPIB Cirebon
35. Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi Yayasan Pharmasi Semarang
36. Universitas Wahid Hasyim , Semarang
37. Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Ngudi Waluyo , Ungaran, Semarang
38. Universitas Jendral Sudirman, Purwekerto
39. Universitas Muhammadiyah Purwekerto
40. Universitas Muhammadiyah Surakarta
41. Universitas Setia Budi Surakarta
42. Universitas Gajah Mada, Yokyakarta
43. Universitas Sanata Dharma, Yokyakarta
44. Universitas Islam IndonesiA Yokyakarta
45. Universitas  Ahmad Dahlan Yokyakarta
46. Universitas Muhammadiyah Yokyakarta
47. Universitas Air Langga Surabaya
48. Universitas Surabaya
49. Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya
50. Universitas Brawijaya, Malang
51. Universitas Muhammaddiyah Malang
52. Universitas Jember
53. Universitas Udayana, Denpasar
54. Universitas Mulawarman, Samarinda
55. Institut Ilmu Kesehatan Bakti Wiyata Kediri
56. Universitas Tanjung Pura, Pontianak
57. Universitas Lambung Mangkurat , Banjarmasin
58. Universitas Sam Ratulangi, Manado
59. Universitas Negeri Gorontalo
60. Universitas Tadulako, Palu
61. Sekolah Tinggi Farmasi dan Pengetahuan Alam Palu
62. Sekolah Tinggi ilmuFarmasi pelita Mas, Palu
63. Universitas Haluleo, Kendari
64. Universitas Hassanuddin, Makasar
65. Universitas Indonesia Timur, Makasar
66. Universitas Islam Makasar
67. Universitas Islam Negeri Alauddin Makasar
68. Universitas  Muslim Indonesia Makasar
69. Universitas Pancasakti Makasar
70. Universitas Cendrawasih , Jayapura



DAFTAR PERGURUAN TINGGI PROGRAM STUDI FARMASI DIPLOMA III (DIII) DI INDONESIA

1. Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Halvia, Medan
2. Akademi Farmasi Indah Deli Serdang, Medan
3. Akademi Farmasi Yayasan Tenaga Pembangunan Arjuna Laguboti, Toba Samosir
4. Akademi Farmasi Prayoga padang
5. Akademi Farmasi Ranah Minang, Padang
6. Akademi Farmasi Dwi Farma, Bukit Tinggi
7. Akademi Farmasi Iman Bonjol, Bukit Tinggi
8. Sekolah Tinggi Farmasi Riau, Pakan Baru
9. Universitas Kader Bangsa, Pelembabg
10. Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi Bakti Pratiwi, Palembang
11. Akademi Farmasi Yayasan al- fatah, Bengkulu
12. Sekolah Tinggi FArmasi Muhammadiyah Tanggerang, tanggerang
13. Universitas Pancasila, Jakarta
14. Akademi Farmasi Bumi Husada, Jakarta
15. Akademi Farmasi Hang Tuah, Jakarta
16. Sekolah Tinggi FArmasi Bandung, Bandung
18. Politeknik Kesehatan Kemenkes Bandung, Bandung
19. Sekolah Tinggi ilmu Kesehatan Muhammadiyah Ciamis, Ciamis
20. Akademi Farmasi Muhammadiyah Cirebon, Cirebon
21. Akademi Farmasi Muhammadiyah kabupaten kuningan, kuningan
22. Sekolah Tinggi Yayasan Farmasi Semarang
23. Akademi Farmasi Theresiana, Semarang
24. Universitas 11 Maret, Surakarta
25. Universitas Setia Budi Surakarta, Surakarta
26. Akademi Farmasi Nasional Surakarta, Surakarta
27. Politeknik Kesehatan Bhakti Mulia, Sukoharjo
28. Universitas Pekalongan ,Pekalongan
29. Akademi Farmasi Kusuma Husada Purwokerto, Purwokerto
30. Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal, Kendal
31. Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Klaten , Klaten
32. Politeknik Harapan Bersama , Tegal
33. Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Al Irsyad Al Islamiyah, Cilacap
34. Politeknik Kesehatan Bhakti Setya Indonesia. Yokyakarta
35. Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Madani, Yokyakarta
36. Politeknik Kesehatan Permata Indonesia Yokyakarta,Yokyakarta
37. Akademi Farmasi Indonesia Yokyakarta, Yokyakarta
38. Universitas Muhammadiyah Magelang, Magelang
39. Akademi Farmasi Putra Indonesia Malang, Malang
40. Akademi Farmasi Mitra Sehat Mandiri Siduarjo,Siduarjo
41. Akademi Farmasi Jember,Jember
42. Universitas Muhammadiyah Mataram, Mataram
43. Universitas Nahdatul Wadham Mataram, Mataram
44. Akademi Farmasi Samarinda, Samarinda
45. Universitas Muhammadiyah Palangkaraya,Palangkaraya
46. Akademi Farmasi Yarsi Pontianak,Pontianak
47. Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Banjarmasin,Banjarmasin
48. Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Manado,Manado
49. Universitas Negeri Gorontalo, Gorontalo
50. Akademi Farmasi Medika Nusantara, Palu
51. Akademi Farmasi Bina Husada , Kendari
52. Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Bani Hassanuddin, Makasar
53. Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Mega Rezki,Makasar
54. Akademi Farmasi Kebangsaan , Makasar
55. Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Bakti Pratiwi Luwu Raya , Polopo
56. Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Andini Persada, Mamuju
57. Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Halmahera, Tubelo
58. Akademi Farmasi Sandi Karsa, Makasar
59. Universitas Sains dan Teknologi Jayapura

"MUCERA"

Komposisi:
Ambroxol- HCL 30 mg   30 mg/ 5 ml sirup forte. 15 mg / 5 ml sirup. 15 mg / ml drops.

Indikasi :
Penyakit saluran nafas akut dan kronis disertai bronkial abnormal seperti pada eksaaerbasi dari bronkhitis kronis, bronkhitis asmatik, asma bronkial.


Kontra indikasi:
Hipersensitivitas


Dosis:
Dewasa dan anak-anak  >  12 tahun : Sehari 2 -3 x 1 tab atau 5 ml sirup  30 mg / 5 ml.
Anak-anak 6 - 12 tahun : Sehari 2 - 3 x 1/2 tab atau 2,5 ml sirup 30 mg /5 ml. Atau 5 ml sirup 15 gram / 5 ml atau 1 ml drops.
Anak 2-6 tahun : Sehari 3x 2,5 ml sirup 15 gram / 5 ml atau 0,5 ml drops.
Anak < 2 tahun: Sehari 2- 2,5 ml sirup 15 gram / 5 ml atau 0,5 ml drops.


Kemasan : Dus 10x10 tab 30 mg rp.  75.000,00. Botol 60 ml sirup forte rp.20.000,00. Botol 60 ml sirup rp.16.000,00. Botol 15 ml drops rp. 30.000,00

" PREDNISON"

Komposisi:
Prednisone 5 mg.

Indikasi:
Peradangan membutuhkan pengobatan glukokortikoid seperti reumatik, kolagen kulit.


Kontra indikasi:
Penderita hipersensitif terhadap prednison peptic ulcer , active tuberculosis, saraf, ginjal, jantung, infeksi sismatik, herpes simplex okuler.
Perhatian: Lansia, wanita hamil dan menyusui, penghentian steroid tidak boleh secara tiba-tiba tetapi secara bertahap untuk mencegah krisis adrenal, pengunaan dosis tinggii dan jangka panjang dapat menurunkan daya tahan tubuh terhadap penyakit infeksi, pemberian pada anak- anak hanya bila benar- benar diperlukan karena dapat menyebabkan terlambatnya pertumbuhan.


Efek samping:
Gangguan cairan dan elektrolit, muskolusketal, gastrointestinal, dermatologi, neurologi, endoktrin, metabolik, reaksi hipersensitif.


Dosis
Dewasa: 1-4  tablet atau menurut petunjuk dokter.


Kemasan
Botol 1000 tablet.

"NAPREX"

Komposisi :
parasetamol termikronasi 60 mg/ 0,6 ml. Parasetamol 250 mg / 5 ml


Indikasi:
Menurunkan deman dan meringankan rasa sakit pada keadaan sakit kepala dan sakit gigi.


Dosis:
Drops: Sehari 3-4 x , bila perlu satu dosis setiap 4 jam, namun tidak lebih dari sehari 5 kali.
< 1 tahun 0,6 ml
1-2 tahun : 0,6 - 1,2 ml  atau sesuai petunjuk dokter.
Suspensi: Sehari 3-4 x
Anak 2-6 tahun : 2,5 ml
Anak 6- 12 tahun : 5-10 ml


Kemasan :
Botol 15 ml drops Rp. 27.575,00. 60  ml suspensi rp. 26.880,00

"SALBUTAMOL"


Komposisi:
Salbutamol sulfat encer setara Salbutamol 2 mg dan 4 mg per tab. Dan 2 mg per 5 mg sirup.

Indikasi:
Kejang bronkus pada semua asma bronkial , bronkitis kronis dan emfisema


Kontraindikasi: Hiperesensitif.


Perhatian:
Hati - hati pada penderita thyroyoksitosis, hipertensi, gangguan kardiovaskuler, hipertoroid. Sebaiknya dihindari pada kehamilan trisemester pertama . Hati- hati penggunaan pada anak kurang dari 2 tahun.


Efek samping:
Pada pemakaian dosis besar kadang ditemukan terjadi tremor, palpitasi, kejang otot, takikardia, sakit kepala dan ketegangan.




Dosis
Dewasa >12 tahun 2-4 mg sehari 3-4 x.
Anak 2-6 tahun 1-2 mg sehari 3-4 x atau 1/2 - 1 sendok ( 0,25 - 5 ml) sehari 3-4 x
6 - 12 tahun 2 mg sehari 3-4 x atau 1 sendok ( 5 ml) sehari 3-4x


kemasan : Dus 10 x 10 tab 2 dan 4 mg . Botol 100 ml

Friday 17 April 2015

BIOLOGI SEL part 1 "SEL"


Sel ditemukan setelah mikroskop ditemukan. Sel yang pertama diamati pada bakteri dan protozoa. Yang lebih kecil lagi yaitu virus  diamati dengan menggunakan mikroskop elektron. Dan setelah itu baru ditemukan sel.
Sel menurut siskuam yaiu sebuah organisme karena struktur melakukan fungsi tang berbeda sehingga menjadikan hidup




HUBUNGAN ILMU TENTANG SEL
-sitologi dengan genetika: Tubuh diawali satu sel ( telur dan sperma) yang kemudian menyatu  dan membelah dan membelah.
- sitologi dengan fisiologi: Jaringan diambil, kemudian diambil preparatnya , diamati dibawah mikroskop. Dan dari sana diketahui organ yang berbeda bentuk berbeda pula fungsinya. Ex: Jaringan parenkim, jaringan epitel, jaringan ikat.
- sitologi dengan biokimia: Seperti pada pembentukan protein siribosom dan ATP pada mitokondria.




SEL DAN FUNGSINYA
- membran sel : Mengatur pengambilan materi dari lingkungan, mengatur keluar masuk materi
- badan golgi: Sekresi
- vakuola: Penyimpan cadangan makanan
- mitokondria : Respirasi sel
- ribosom : Sintesa protein
- nukleus: Menghasilkan RNA
- nukleolus: Anak inti
- sentriol; berperan saat membelah
- kromatin: Benang benang halus pada kromosom
- retikulum endoplasma: Rangka sel
- mikrotubul: Berperan dalam pergerakan
- mikrofilamen



Sel merupakan satuan unit terkecil dari kehidupan. Sel pertama kali ditemukan Robert hook , ia mengamati kotak - kotak kosong melalui sayatan gabus. Dari pengamatannya disimpulkan sel terdiri dari kesatuan zat yang disebut dengan protoplasma. Istilah protoplasma pertama kali dipakai oleh johanner purhinje . Ia membagi protoplasma menjadi dua yaitu sitoplasma dan nukleoplasma


Menurut Robert hown nukleus memegang peranan penting dalam sel. Dan menurut rudolf virchow sel berasal dari sel.




ANFIS SEL
1. MEMBRAN PLASMA ( PLASMALEMMA)
membran plasma sel paling luar terdiri  dari lipoprotein ( 3 lapisan/ trilaminer layer) yaitu protein, lipid dan protein. Protein bersifat hidrofilik yaitu larut dalam air sedangkan lak bersifat hidrofobik yaitu tidak larut dalam air.membren plasma bersifat semipermeabel yang merupakan isi dari teori everton. Fungsi membran plasma adalah menyelenggarakan transportasi zat dari sel yang satu kesel yang lainl.
Dinding sel tumbuhan disusun atas dua lapis senyawa selulosa. Antara kedua selulosa ada rongga yang dikenal dengan lamel tengah. Lamel tengah berisi zat pengawet yaitu lignin, pektin,'chitin  dan subrin. Pada lamel kadang ada celah yang disebut noktah atau pit. Pada noktah atau pit sering terdapat penjuluran sitoplasma yang disebut plasmodema yang fungsinya hampir sama dengan sel saraf pada hewan.


2. SITOPLASMA
adalah bagian cair didalam sel. Penyusunnya 90%air. Fungsinya adalah sebagai pelarut zat kimia dan tempat terjadinya reaksi kimia.
Bagian cair dalam inmtu sel disebut nukleoplasma.


3.ORGANEL SEL Dan PROTOPLASMA
adalah benda- benda solid yang terdapat dalam protoplasma dan bersifat hidup ( menjalankan fungsi- fungsi tertentu)

 

Saturday 11 April 2015

Anfistum Part 1

Anatomi: Ilmu tentang struktur bagian dalam tumbuh-tumbuhan ( sel , jaringan , organ)
Fisiologi= proses


ISTILAH - ISTILAH DALAM ANFISTUM
- proksimal: Dekat kearah pangkal
- distal: Jauh kearah pangkal
- basipetal : Pendewasaan jaringan dari atas ke bawah . Ex: Pada pucuk, semakin kebawah semakin dewasa
- akropetal: Pendewasaan jaringan dari bawah keatas.ex : Pada akar, semakin kepangkal semakin dewasa
- antiklinal: Tegak lurus dengan permungkaan
Periklinal: Sejajar dengan permungkaan
- paradermal: Sayatan muka atau bawah daun.


GUNA MEMPELAJARI ANFISTUM
1. Untuk mengetahui taksonomi tumbuh-tumbuhan
2. Untuk mengetahui kandungan kimia tumbuh-tumbuhan
3. Untuk identifikasi
4. Untuk obat-obatan
5. Kriminal
6. Perubahan struktur lingkungan


PEMBAGIAN JARINGAN TUMBUHAN
1. berdasarkan usia
- jaringan maristem: Jaringan yangvaktif membelah, terdapat pada akar, pucuk
- jaringan permanen atau jaringan dewasa
2. Berdasarkan susunan.
- jaringan sederhana ('tersusun atas 1 macam sel: Jaringan epidermis, parenkim, kolenkim, dan sklerenkim
- jaringan kompleks( tersusun atas lebih dari 1 macam sel) : Xilem, terdiri atas vesel xilem, parenkim dan sklerenkim. Kemudian floem , terdiri atas sel buluh tapis, parenkim dan skelerenkim.
3. Berdasarkan fungsi
- jaringan pelindung ( dermal tissue)
- jaringan pengangkut ( vascylar tissue)
- jaringan dasar ( graunduling tissue)




PADA TUMBUHAN SEL TERDIRI DARI :
1. Dinding sel
2. Organel, yaitu benda hidup yang disimpan didalam sitiplasma
3. Zat ergastik, merupakan benda mati yang disimpan dalam vakuola sel.
Yang ermasuk zat ergastik: Pati, gula, tetesan minyak, alkaloid, tanin. Kristal.




PENAMPANG SEL TERBAGI 3
- penampang melintang
- penampang radial ( melalui sumbu)
- penampang tangensial ( tegak lurus kejari- jari




PLASTIDA ( ZAT WARNA)
plastida tidak larut dalam cairan sel.
- kloroplas: Pada kloroplas terdapat klorofil ( zat hijau daun) . Ex: Pada nangka
- kromoplas: Pada kromoplas terdapat karotenoid yang bewarna merah, kuning atau orange. Ex: Likopen pada tomat dan wartel
- leukoplas : Tanpa pigemen. Ex: Pada kentang
- antocianin , larut dalam cairan sel dan termasuk golongan glikosida. Ex: Sejenis bunga mawar, kulit merah.


CONTOH PLASTIDA PADA BEBERAPA TANNAMAN
1. Nangka
Awalnya bewarna putih ( leukoplas) , kemudian berubah menjadi hijau ( leukoplas) dan terakhir menjadi kromoplast ( karena dipengaruhi sinar matahari.
2. Umbi kentang, awalnya bewarna putih, --->leukoplas---> kloroplas
3. Wartel, awalnya bewarna oranye --->kromoplas---> kloroplas
4. Queneus, pada musim panas bewarna hijau, musim gugur bewarna kekuningan, dingin bewarna kecoklatan dan pada musim semi berbunga semuanya.
5. Eunemous, terjadi perubahan dari hijau menjadi merah. Ex: Pada anggrek yang bewarna kemerahan seperti cabe.
Pengaruh musim menyebabkan adanya lingkaran tahun.



 percobaan pada rhodiscolon, bagian nenas kecil  dipotong dan diamati bewarna ungu. Jika dimasukkan gula terjadi plasmolisis yaitu: Terlepasnya protoplasma dari dinding sel karena larutan hipertonis. Sedangkan jika dimasukkan kedalam larutan hipotonis terjadi diplasmolisis.


ZAT YANG TERDAPAT PADA TUMBUHAN:
- kinin , ex: Pada kina
- nikotin : Tembakau
- kokain : Erothrokilon coca




MACAM- MACAM ZAT ERGASTIK
- tanin ( zat semak) terdapat ikatan glikosida dengan galaktosa. Tanin bentuknya seperti butiran halus, padat, bewarna kuning, merah atau coklat . Bisa dalam sitoplasma, vakuola, dan dinding sel . Bisa juga banyak ( idioblas)'dalam sel yang membesar ( kantong tanin).
- pati , sebagai cadangan makanan, terdapat pada parenkim, korteks , empelur rizoma, umbi, buah kotiledon, endosperm dan biji.
Lamel - lamel pada pati ada amilase dan amilopektin. Amilase lebih mudah larut dalam air dan lapisan terpisah - pisah.
- kristal, gunanya untuk identifikasi. Bentuknya seperti:
..batang ( kristal drus) : Ex. Pada pepaya
..jarum ( rafhid) :ex. Baongenville, begonia
..prisma : Ex. Daun citrus
..butiran - butiran biasa: Pada bayam
..sistolith: Ex. Fiscus elastika
- butiran aleuron, yaitu butiran putih yang memadat. Ex. Inulin pada umbi dahlia ( reilmu cummunis)
-Lemak atau minyak, fungsinya sebagai cadangan makanan dalam biji, sporo, embrio dan sel- sel matiatematik . Bentuk nya berupa tetesan atau padat. Ex. Pada stevia rubiana

Farmasetika Dasar "GEL/ JELLY"


Gel atau jelly adalah sistem semi solid yang terdiri atas suspensi yang terbuat dari partikel anorganik kecil atau molekul organik besar dan terpenetrasi oleh suatu cairan.


KLASIFIKASI GEL
1. Berdasarkan bahan pembentuk
- senyawa organik
- senyawa anorganik
2. Berdasarkan pelarut
- hidrogels, pelarutnya H2O
- organogels, pelarutnya etanol


SISTEM DISPERSI GEL MERUPAKAN SISTEM KOLOID
1. Gel fase tunggal
Terbentuk dari makromolekul yang seragam dan tersebar keseluruh cairan sehingga tidak nampak batas yang jelas antara molekul yang terdispersi dan cairan. Ex: Karboner, tragacant
2. Gel 2 fasa
Massa gel terdiri dari gumpalan partikel kecil yang terpisah . Jika ukuran partikel dari rasa terdispersi lebih besar, maka masa gel kadang dinyatakan sebagaivmagma ( misal batonit) . Gel atau magma bersifat tiksotropik ( berbentuk padat dab dengan pengocokan akan menjadi cair).


PENGGUNAAN GEL
1. Farmasetik
- sediaan topikal dan trandermal
-sediaan oral
- cangkang kapsul
- sediaan dengan kerjaan lama untuk suntikan intramuskular.
2. Kosmetik, sampo, minyak rambut,  pasta gigi
3. Sediaan baru diagnostik


KARAKTERISTIK GEL
- zat pembentuk gel yang ideal : Inert, aman, tidak bereaksi dengan komponen farmasi lain, pertimbangan biaya
- sifat gel: Struktur gel dipengaruhi suhu, elektrolit, sineresis, pengembangan dan elastisitas.
- pemelaran, gel dapat melar, mengabsorbsi cairan dengan peningkatan volume ( awal proses disolusi). 
- sineresis ( signeresis) , umunya gel akan berkontraksi bula disimpan, cairan intersisial akan tertekan dan terkumpul pada permungkaan gel.


SENYAWA PEMBENTUK GEL
1. bahan alam
-alginat
- karagen
- tragakan
- pektin
- com
2.carbomer
Merupakan polimer asam akrilat yang dihubungkan dengan alilaukrosa, BM tinggi. Terdispersi 1% dalam air. Mempunyai pH  3 jika denetralkan dengan alkali ( biasanya NaOH) . Senyawa amin akan memberikan gel yang transparant ( konsistensi tergantung dengan konsistensi yang digunakan.
3. Turunan selulosa
Penggunaannya lebih luas karena menghasilkan gel yang netral. Viskositasnya stabil terhadap alkali dan asam. Resistensinya sangat baik terhadap mikroba. Kejernihannya sangat tinggi. Ex: Na, CMC, HPMC, HPC. HPMC lebih disukai dibandingkan turunan yang lain karena punya jarak pH kestabilan yang sangat luas  (8-11)
4. Bentonit
Gel yang dihasilkan pHnya 9. Kurang cocok untuk kulit. Viskositas kurang stabil. Turun padabpH asam dan naik pada pH basa.



PEMBUATAN GEL
pembuatannya bervariasi tergantung bahan dasar yang digunakan, viskositas, konsistensi sistem koloid, atau sistem dispersi berpengaruh pada pembuatan.
-pada keadaan dingin caranya mencampur bahan - bahan rl sedimikian rupa sehingga sediaan terdisperai secara homogen.
- pemanasan, yaitu dengan cara mencampur sebagian atau seluruh bahan gel kemudian dipanaskan atau dikembangkan dalam air panas. Caranya, mula - mula bahan obat diaduk kuat untuk mencegah timbulnya pengendapan. Kemudian diaduk pelan untuk mencegah timbulnya gelembung udara sampai sediaan cukup kental dan tidak terlalu lengket untuk dituang.



PENAMBAHAN BAHAN OBAT DALAM GEL
bahan obat dilarutkan dalam air atau pelarut yang cocok dan ditambahkan kedalam basis gel yang terbentuk. Untuk bahan yang tidak tahan pemanasan, ditambahkan setelah basis dingin.



KEUNTUNGAN GEL
- mudah dalam pembuatan
- mudah dioleskan pada kulit
- bentuk menarik
- menimbulkan rasa dingin
- mudah dicuci



EVALUSI
- pemerian : Konsistensi, warna, bau
-pemeriksaan homogenitas
- pemeriksaan kestabilan sediaan
- pemeriksaan pH
- uji iritasi kulit
-uji daya menyebar ( metoda extensiometer)



Farmasetika Dasar "KRIM"

FI III: Krim adalah Sediaan setengah padat berupa emulsi , mengandung air tidak kurang dari 60% dimaksudkan unyk pemakaian luar.

FI IV: Krim merupakan sediaan setengah padat yang mengandung 1/lebih zat terlarut yangvterdispersi dalam pembawa yang digunakan.


KOMPOSISI KRIM
1. Basis krim
2. Bahan pengemulsi ( emulgator)
3. Bahan pengawet
4. Bahan pelembab
5. Anti oksidan



BASIS KRIM
1. Golongan asam lemak: Asam stearat, asam palmitat, asam laurat, asam maristat
2. Golongan hidrokarbon: Vaselin putih, vaselin kuning, paraffin
3. Golongan monogliserilida dan digliserida: Emulgid
4. Golongan minyak tumbuh-tumbuhan: Oleum sesami, oleum cocos
5. Golongan malam dan zat menyerupai malam: Caraalba, ceraflava, cetaceum


SYARAT -SYARAT DASAR KRIM YANG BAIK
- Tidak toksik
- stabil secara fisik dan kimia
- mudah dioleskan, lunak, dan mudah mencair pada suhu tubuh
- pH sama dengan pH kulit
- tidak bereaksi dengan zat aktif
- mudah dicuci
- kemampuan melepskan zat khasiat


BAHAN PENGEMULSI( EMULGATOR)
adalah bahan pembantu yang digunakan untuk menstabilkan sediaan krim dan harus disesuaikan dengan tipe dan sifat krim yang dikehendaki. Ex: Surfaktan, tween, span, soap.


BAHAN PELEMBAB
gunanya untuk mengatur perubahan kelembaban sediaan baik dalam kemasan maupun dalam pemakaian kulit. Ex: Propilenglikol. Bahan pelembab untuk sediaan disebut tiumectan dan untuk kulit disebut emoliet.


BAHAN PENGAWET
gunanya untuk menegah perusakan atau pembusukan oleh mikroorganisme berupa bakteri atau jamur . Ex: Nipason, nipagin


ANTIOKSIDAN
gunanya untuk mencegah terjadinya oksidasi yang menyebabkan rusaknya bahan- bahan yang terdapat dalam sediaan. Ex: Vitamin E , natrium metabisulfit.


METODE PEMBUATAN SEDIAAN SEMI SOLID
- metode pelelehan (fusion) , disini pembawa dab zatvkhasiat dilelehkan bersama dan diaduk sampai membentuk masa yang homogen.
- metode triturasi, disini zat yang tidak larut dicampur dengan sedikit basis kemudian dilanjutkan dengan sisa basis.


PEMBUATAN KRIM
- bahan yang larut dalam minyak dilarutkan dalam minyak dan dipanaskan pada suhu  60-70 C diatas tangas air
- bahan yang larut dalam air dilarutkan dalam air, lalu dipanaskan pada suhu  60-70 C diatas tangas air
- campurkan kedua fase pada suhu yang sama
- aduk sampai dingin
- agar berat sediaan tidak berkurang dilebihkan 5-10%

EVALUASI KRIM
- pemeriksaan ( organoleptis, konsistensi, warna, bau)
- pemeriksaan pH
- pemeriksaan ukuran partikel
- pemeriksaan daya tercuci
-pemeriksaan uji iritasi kulit
-pemeriksaan stabilitas terhadap suhu
- pemeriksaan viskositas
-pemeriksaan tipe krim
-pemeriksaan kadar dalam sediaan
 

Farmasetik Dasar : "PASTA"

Pasta adalah sediaan setengah padat berupa masa lembek lebih kenyal dari salep yang dimaksudkan untuk pemakaian luar (dermatologi.


Pasta mengandung serbuk dalam jumlah besar (20-50%) dengan vaselin/ parafin cair/ bahan dasar yang tidak berlemak dengan perbandingan 1:1.


Serbuk yang banyak digunakan ZnO, talk, amilum, bentonit , calsium karbonat.

Keuntungan pasta:
-pasta mengikat cairan sekrat ( eksudat)
- tidak mempunyai daya penetrasi gatal dan terbuka. Sehingga mengurangi rasa gatal.
- lebih melekat dengan kulit sehingga kontaknya dengan jaringan lebih lama.
Pasta digunakan untuk:
- lesi akur yang cenderung membentuk kerak, menggelembung atau mengeluarkan cairan
- pada gigi untuk perlekatan pada selaput lendir untuk memperoleh efek lokal. Ex: Pasta gigi triamsinolon asetonilida


PEMBUATAN PASTA
1. serbuk terdispersi harus dususpensikan kedalam fase terluar
2. Jika sifat mirip dengan pembawa salep , boleh dipanaskan atau dilarutkan terlebih dahulu
Kegunaan salep secara terapetik:
- pasta terletak antara salep dan bubuk dab bekerja pada permungkaan kulit
- daya hisap dan mengeringnya digunakan untuk mengobati penyakit kulit yang basah ( eksem)


EVALUASI SEDIAAN PASTA
- secara fisik: Himogenitas, pengeluaran konsumsi, pH , baufan warna, ukuran partikel, kandungan air.
- secara kimia : Kadar stabilitas zat aktif dan zat lain
- evaluasi biologi