Saturday 11 April 2015

Farmasetika Dasar "KRIM"

FI III: Krim adalah Sediaan setengah padat berupa emulsi , mengandung air tidak kurang dari 60% dimaksudkan unyk pemakaian luar.

FI IV: Krim merupakan sediaan setengah padat yang mengandung 1/lebih zat terlarut yangvterdispersi dalam pembawa yang digunakan.


KOMPOSISI KRIM
1. Basis krim
2. Bahan pengemulsi ( emulgator)
3. Bahan pengawet
4. Bahan pelembab
5. Anti oksidan



BASIS KRIM
1. Golongan asam lemak: Asam stearat, asam palmitat, asam laurat, asam maristat
2. Golongan hidrokarbon: Vaselin putih, vaselin kuning, paraffin
3. Golongan monogliserilida dan digliserida: Emulgid
4. Golongan minyak tumbuh-tumbuhan: Oleum sesami, oleum cocos
5. Golongan malam dan zat menyerupai malam: Caraalba, ceraflava, cetaceum


SYARAT -SYARAT DASAR KRIM YANG BAIK
- Tidak toksik
- stabil secara fisik dan kimia
- mudah dioleskan, lunak, dan mudah mencair pada suhu tubuh
- pH sama dengan pH kulit
- tidak bereaksi dengan zat aktif
- mudah dicuci
- kemampuan melepskan zat khasiat


BAHAN PENGEMULSI( EMULGATOR)
adalah bahan pembantu yang digunakan untuk menstabilkan sediaan krim dan harus disesuaikan dengan tipe dan sifat krim yang dikehendaki. Ex: Surfaktan, tween, span, soap.


BAHAN PELEMBAB
gunanya untuk mengatur perubahan kelembaban sediaan baik dalam kemasan maupun dalam pemakaian kulit. Ex: Propilenglikol. Bahan pelembab untuk sediaan disebut tiumectan dan untuk kulit disebut emoliet.


BAHAN PENGAWET
gunanya untuk menegah perusakan atau pembusukan oleh mikroorganisme berupa bakteri atau jamur . Ex: Nipason, nipagin


ANTIOKSIDAN
gunanya untuk mencegah terjadinya oksidasi yang menyebabkan rusaknya bahan- bahan yang terdapat dalam sediaan. Ex: Vitamin E , natrium metabisulfit.


METODE PEMBUATAN SEDIAAN SEMI SOLID
- metode pelelehan (fusion) , disini pembawa dab zatvkhasiat dilelehkan bersama dan diaduk sampai membentuk masa yang homogen.
- metode triturasi, disini zat yang tidak larut dicampur dengan sedikit basis kemudian dilanjutkan dengan sisa basis.


PEMBUATAN KRIM
- bahan yang larut dalam minyak dilarutkan dalam minyak dan dipanaskan pada suhu  60-70 C diatas tangas air
- bahan yang larut dalam air dilarutkan dalam air, lalu dipanaskan pada suhu  60-70 C diatas tangas air
- campurkan kedua fase pada suhu yang sama
- aduk sampai dingin
- agar berat sediaan tidak berkurang dilebihkan 5-10%

EVALUASI KRIM
- pemeriksaan ( organoleptis, konsistensi, warna, bau)
- pemeriksaan pH
- pemeriksaan ukuran partikel
- pemeriksaan daya tercuci
-pemeriksaan uji iritasi kulit
-pemeriksaan stabilitas terhadap suhu
- pemeriksaan viskositas
-pemeriksaan tipe krim
-pemeriksaan kadar dalam sediaan
 

1 comment:

Anonymous said...

makasih infonyaa.. tambahkan literatur dong hehe