1. MATA
(INDRA PENGLIHATAN)
Reseptor
pada mata adalah:
a. Sel-sel
batang
b. Sel-sel
kerucut
Kedua
reseptor ini akan mengubah energy cahaya
menjadi impuls saraf.
Cara
kerja mata:
a. Cahaya yang dipantulkan oleh
benda di tangkap oleh mata, menembus kornea dan diteruskan melalui pupil
b. Intensitas cahaya yang telah diatur oleh pupil
diteruskan menembus lensa mata
c. Daya akomodasi pada lensa mata
mengatur cahaya supaya jatuh tepat di bintik kuning.
d. Pada bintik kuning, cahaya diterima oleh sel
kerucut dan sel batang, kemudian disampaikan ke otak.
e. Cahaya yang disampaikan ke otak
akan diterjemahkan oleh otak sehinga kita bisa mengetahui apa yang kita
lihat.
2. TELINGA (INDRA PENDENGARAN)
Reseptor
pada telinga berupa
sel-sel berbentuk rambut.
Cara kerja indra pendengaran adalah:
Gelombang bunyi yang masuk
ke dalam telinga luar menggetarkan gendang telinga. Getaran ini akan diteruskan
oleh ketiga tulang dengar ke jendela oval. Getaran Struktur koklea pada jendela
oval diteruskan ke cairan limfa yang ada di dalam saluran vestibulum. Getaran
cairan tadi akan menggerakkan membran Reissmer dan menggetarkan cairan
limfa dalam saluran tengah. Perpindahan getaran cairan limfa di dalam saluran tengah menggerakkan membran basher yang dengan sendirinya akan menggetarkan cairan dalam saluran timpani. Perpindahan ini menyebabkan melebarnya membran pada jendela bundar. Getaran dengan frekuensi tertentu akan menggetarkan selaput-selaput
basiler, yang akan menggerakkan sel-sel rambut ke atas dan ke bawah. Ketika rambut-rambut sel menyentuh membran tektorial, terjadilah rangsangan (impuls). Getaran membran tektorial dan membran basiler akan menekan sel sensori pada organ Korti dan kemudian menghasilkan impuls yang akan dikirim ke pusat pendengar di dalam otak melalui saraf pendengaran.
limfa dalam saluran tengah. Perpindahan getaran cairan limfa di dalam saluran tengah menggerakkan membran basher yang dengan sendirinya akan menggetarkan cairan dalam saluran timpani. Perpindahan ini menyebabkan melebarnya membran pada jendela bundar. Getaran dengan frekuensi tertentu akan menggetarkan selaput-selaput
basiler, yang akan menggerakkan sel-sel rambut ke atas dan ke bawah. Ketika rambut-rambut sel menyentuh membran tektorial, terjadilah rangsangan (impuls). Getaran membran tektorial dan membran basiler akan menekan sel sensori pada organ Korti dan kemudian menghasilkan impuls yang akan dikirim ke pusat pendengar di dalam otak melalui saraf pendengaran.
3.
HIDUNG
( INDRA PENCIUMAN)
Reseptor
pada hidung: Sel Olfaktori
Proses
penciuman adalah:
Di dalam rongga hidung
terdapat selaput lendir yang mengandung sel- sel pembau. Pada sel-sel pembau
terdapat ujung-ujung saraf pembau atau saraf kranial (nervus alfaktorius), yang
selanjutnya akan bergabung membentuk serabut-serabut saraf pembau untuk
menjalin dengan serabut-serabut otak (bulbus olfaktorius). Zat-zat kimia
tertentu berupa gas atau uap masuk bersama udara inspirasi mencapai reseptor
pembau. Zat ini dapat larut dalam lendir hidung, sehingga terjadi pengikatan
zat dengan protein membran pada dendrit. Kemudian timbul impuls yang menjalar
ke akson-akson. Beribu-ribu akson bergabung menjadi suatu bundel yang disebut
saraf I otak (olfaktori). Saraf otak ke I ini menembus lamina cribosa tulang
ethmoid masuk ke rongga hidung kemudian bersinaps dengan neuron-neuron tractus
olfactorius dan impuls dijalarkan ke daerah pembau primer pada korteks otak
untuk diinterpretasikan.
4.
LIDAH (INDRA PENGECAP)
Reseptor pada
lidah berupa kuncup-kuncup pengecap
(teste buds)
Cara kerja
indra tunas pengecap (papila) adalah:
Rambut-rambut sensor menyembul dari sel-sel
ke pori-pori sentral tunas pengecap. Pada bagian ini rambut-rambut sensori
terendam dalam zat kimia yang terlarut dalam air ludah manusia. Zat-zat yang
terlarut dalam ludah itu akan di deteksi oleh sensor ini sehinggga dapat
dibedakan baik itu manis, asam, asin dan pahit.
a. Rasa manis dapat di rasakan oleh indra
pengecap yang terletak di bagian depan lidah
b. Rasa Asin dirasakan pada sepanjang bagian isi
depan lidah
c. Rasa asam di rasakan di sepanjang sisi bagian
belakang lidah
d. Rasa pahit di kecap pada bagian belakang
lidah
5.
KULIT (INDRA PERABA)
Macam-macam reseptor pada kulit adalah
sebagai berikut.
a. Korpuskula Paccini, merupakan ujung saraf
perasa tekanan kuat.
b. Ujung saraf sekeliling rambut, merupakan
ujung saraf peraba.
c. Korpuskula Ruffini, merupakan ujung saraf
perasa panas.
d. Ujung saraf Krause, merupakan ujung saraf
perasa dingin.
e. Korpuskula meissner, merupakan ujung saraf
peraba
f. Lempeng merkel, merupakan ujung saraf perasa
sentuhan dan tekanan ringan
g. Ujung saraf tanpa selaput (telanjang),
merupakan perasa sakit.
Cara kerja kulit adalah:
Rangsang
yang dapat diterima kulit berupa sentuhan panas, dingin, tekanan, dan
nyeri. Ketika kulit menerima rangsang, rangsang tersebut diterima oleh
sel-sel reseptor. Selanjutnya, rangsang akan diteruskan ke otak melalui
urat saraf. Oleh otak, rangsang akan diolah. Akibatnya, kita merasakan
adanya suatu rangsang. Otak pun memerintahkan tubuh untuk menanggapi
rangsang tersebut.
Sumber:
Anonim, 2013. Alat indera pada manusia 9.1. http://www.crayonpedia.org/mw/Alat_Indra_Pada_Manusia_9.1,
(online), diakses tanggal 8 oktober 2015.
Anonim, 2013. Bagian-bagian mata. http://articles.myhardisk.com/2009/08/bagian-bagian-mata.html,
(online), diakses tanggal 8 oktober 2015.
Anonim, 2013. Biologi kelas 2 indera pengelihat.
Brooker. 1992. Human
Struktur and Function. London: Mosby.
Carola JP dan Noback CR. 1992. Human
Anatomi and Physiology.
http://kambing.ui.ac.id/bebas/v12/sponsor/Sponsor- Pendamping/Praweda/Biologi/0087%20Bio%202-10a.htm,
(online), diakses tanggal 8 oktober 2015