Saturday 11 April 2015

Anfistum Part 1

Anatomi: Ilmu tentang struktur bagian dalam tumbuh-tumbuhan ( sel , jaringan , organ)
Fisiologi= proses


ISTILAH - ISTILAH DALAM ANFISTUM
- proksimal: Dekat kearah pangkal
- distal: Jauh kearah pangkal
- basipetal : Pendewasaan jaringan dari atas ke bawah . Ex: Pada pucuk, semakin kebawah semakin dewasa
- akropetal: Pendewasaan jaringan dari bawah keatas.ex : Pada akar, semakin kepangkal semakin dewasa
- antiklinal: Tegak lurus dengan permungkaan
Periklinal: Sejajar dengan permungkaan
- paradermal: Sayatan muka atau bawah daun.


GUNA MEMPELAJARI ANFISTUM
1. Untuk mengetahui taksonomi tumbuh-tumbuhan
2. Untuk mengetahui kandungan kimia tumbuh-tumbuhan
3. Untuk identifikasi
4. Untuk obat-obatan
5. Kriminal
6. Perubahan struktur lingkungan


PEMBAGIAN JARINGAN TUMBUHAN
1. berdasarkan usia
- jaringan maristem: Jaringan yangvaktif membelah, terdapat pada akar, pucuk
- jaringan permanen atau jaringan dewasa
2. Berdasarkan susunan.
- jaringan sederhana ('tersusun atas 1 macam sel: Jaringan epidermis, parenkim, kolenkim, dan sklerenkim
- jaringan kompleks( tersusun atas lebih dari 1 macam sel) : Xilem, terdiri atas vesel xilem, parenkim dan sklerenkim. Kemudian floem , terdiri atas sel buluh tapis, parenkim dan skelerenkim.
3. Berdasarkan fungsi
- jaringan pelindung ( dermal tissue)
- jaringan pengangkut ( vascylar tissue)
- jaringan dasar ( graunduling tissue)




PADA TUMBUHAN SEL TERDIRI DARI :
1. Dinding sel
2. Organel, yaitu benda hidup yang disimpan didalam sitiplasma
3. Zat ergastik, merupakan benda mati yang disimpan dalam vakuola sel.
Yang ermasuk zat ergastik: Pati, gula, tetesan minyak, alkaloid, tanin. Kristal.




PENAMPANG SEL TERBAGI 3
- penampang melintang
- penampang radial ( melalui sumbu)
- penampang tangensial ( tegak lurus kejari- jari




PLASTIDA ( ZAT WARNA)
plastida tidak larut dalam cairan sel.
- kloroplas: Pada kloroplas terdapat klorofil ( zat hijau daun) . Ex: Pada nangka
- kromoplas: Pada kromoplas terdapat karotenoid yang bewarna merah, kuning atau orange. Ex: Likopen pada tomat dan wartel
- leukoplas : Tanpa pigemen. Ex: Pada kentang
- antocianin , larut dalam cairan sel dan termasuk golongan glikosida. Ex: Sejenis bunga mawar, kulit merah.


CONTOH PLASTIDA PADA BEBERAPA TANNAMAN
1. Nangka
Awalnya bewarna putih ( leukoplas) , kemudian berubah menjadi hijau ( leukoplas) dan terakhir menjadi kromoplast ( karena dipengaruhi sinar matahari.
2. Umbi kentang, awalnya bewarna putih, --->leukoplas---> kloroplas
3. Wartel, awalnya bewarna oranye --->kromoplas---> kloroplas
4. Queneus, pada musim panas bewarna hijau, musim gugur bewarna kekuningan, dingin bewarna kecoklatan dan pada musim semi berbunga semuanya.
5. Eunemous, terjadi perubahan dari hijau menjadi merah. Ex: Pada anggrek yang bewarna kemerahan seperti cabe.
Pengaruh musim menyebabkan adanya lingkaran tahun.



 percobaan pada rhodiscolon, bagian nenas kecil  dipotong dan diamati bewarna ungu. Jika dimasukkan gula terjadi plasmolisis yaitu: Terlepasnya protoplasma dari dinding sel karena larutan hipertonis. Sedangkan jika dimasukkan kedalam larutan hipotonis terjadi diplasmolisis.


ZAT YANG TERDAPAT PADA TUMBUHAN:
- kinin , ex: Pada kina
- nikotin : Tembakau
- kokain : Erothrokilon coca




MACAM- MACAM ZAT ERGASTIK
- tanin ( zat semak) terdapat ikatan glikosida dengan galaktosa. Tanin bentuknya seperti butiran halus, padat, bewarna kuning, merah atau coklat . Bisa dalam sitoplasma, vakuola, dan dinding sel . Bisa juga banyak ( idioblas)'dalam sel yang membesar ( kantong tanin).
- pati , sebagai cadangan makanan, terdapat pada parenkim, korteks , empelur rizoma, umbi, buah kotiledon, endosperm dan biji.
Lamel - lamel pada pati ada amilase dan amilopektin. Amilase lebih mudah larut dalam air dan lapisan terpisah - pisah.
- kristal, gunanya untuk identifikasi. Bentuknya seperti:
..batang ( kristal drus) : Ex. Pada pepaya
..jarum ( rafhid) :ex. Baongenville, begonia
..prisma : Ex. Daun citrus
..butiran - butiran biasa: Pada bayam
..sistolith: Ex. Fiscus elastika
- butiran aleuron, yaitu butiran putih yang memadat. Ex. Inulin pada umbi dahlia ( reilmu cummunis)
-Lemak atau minyak, fungsinya sebagai cadangan makanan dalam biji, sporo, embrio dan sel- sel matiatematik . Bentuk nya berupa tetesan atau padat. Ex. Pada stevia rubiana

Farmasetika Dasar "GEL/ JELLY"


Gel atau jelly adalah sistem semi solid yang terdiri atas suspensi yang terbuat dari partikel anorganik kecil atau molekul organik besar dan terpenetrasi oleh suatu cairan.


KLASIFIKASI GEL
1. Berdasarkan bahan pembentuk
- senyawa organik
- senyawa anorganik
2. Berdasarkan pelarut
- hidrogels, pelarutnya H2O
- organogels, pelarutnya etanol


SISTEM DISPERSI GEL MERUPAKAN SISTEM KOLOID
1. Gel fase tunggal
Terbentuk dari makromolekul yang seragam dan tersebar keseluruh cairan sehingga tidak nampak batas yang jelas antara molekul yang terdispersi dan cairan. Ex: Karboner, tragacant
2. Gel 2 fasa
Massa gel terdiri dari gumpalan partikel kecil yang terpisah . Jika ukuran partikel dari rasa terdispersi lebih besar, maka masa gel kadang dinyatakan sebagaivmagma ( misal batonit) . Gel atau magma bersifat tiksotropik ( berbentuk padat dab dengan pengocokan akan menjadi cair).


PENGGUNAAN GEL
1. Farmasetik
- sediaan topikal dan trandermal
-sediaan oral
- cangkang kapsul
- sediaan dengan kerjaan lama untuk suntikan intramuskular.
2. Kosmetik, sampo, minyak rambut,  pasta gigi
3. Sediaan baru diagnostik


KARAKTERISTIK GEL
- zat pembentuk gel yang ideal : Inert, aman, tidak bereaksi dengan komponen farmasi lain, pertimbangan biaya
- sifat gel: Struktur gel dipengaruhi suhu, elektrolit, sineresis, pengembangan dan elastisitas.
- pemelaran, gel dapat melar, mengabsorbsi cairan dengan peningkatan volume ( awal proses disolusi). 
- sineresis ( signeresis) , umunya gel akan berkontraksi bula disimpan, cairan intersisial akan tertekan dan terkumpul pada permungkaan gel.


SENYAWA PEMBENTUK GEL
1. bahan alam
-alginat
- karagen
- tragakan
- pektin
- com
2.carbomer
Merupakan polimer asam akrilat yang dihubungkan dengan alilaukrosa, BM tinggi. Terdispersi 1% dalam air. Mempunyai pH  3 jika denetralkan dengan alkali ( biasanya NaOH) . Senyawa amin akan memberikan gel yang transparant ( konsistensi tergantung dengan konsistensi yang digunakan.
3. Turunan selulosa
Penggunaannya lebih luas karena menghasilkan gel yang netral. Viskositasnya stabil terhadap alkali dan asam. Resistensinya sangat baik terhadap mikroba. Kejernihannya sangat tinggi. Ex: Na, CMC, HPMC, HPC. HPMC lebih disukai dibandingkan turunan yang lain karena punya jarak pH kestabilan yang sangat luas  (8-11)
4. Bentonit
Gel yang dihasilkan pHnya 9. Kurang cocok untuk kulit. Viskositas kurang stabil. Turun padabpH asam dan naik pada pH basa.



PEMBUATAN GEL
pembuatannya bervariasi tergantung bahan dasar yang digunakan, viskositas, konsistensi sistem koloid, atau sistem dispersi berpengaruh pada pembuatan.
-pada keadaan dingin caranya mencampur bahan - bahan rl sedimikian rupa sehingga sediaan terdisperai secara homogen.
- pemanasan, yaitu dengan cara mencampur sebagian atau seluruh bahan gel kemudian dipanaskan atau dikembangkan dalam air panas. Caranya, mula - mula bahan obat diaduk kuat untuk mencegah timbulnya pengendapan. Kemudian diaduk pelan untuk mencegah timbulnya gelembung udara sampai sediaan cukup kental dan tidak terlalu lengket untuk dituang.



PENAMBAHAN BAHAN OBAT DALAM GEL
bahan obat dilarutkan dalam air atau pelarut yang cocok dan ditambahkan kedalam basis gel yang terbentuk. Untuk bahan yang tidak tahan pemanasan, ditambahkan setelah basis dingin.



KEUNTUNGAN GEL
- mudah dalam pembuatan
- mudah dioleskan pada kulit
- bentuk menarik
- menimbulkan rasa dingin
- mudah dicuci



EVALUSI
- pemerian : Konsistensi, warna, bau
-pemeriksaan homogenitas
- pemeriksaan kestabilan sediaan
- pemeriksaan pH
- uji iritasi kulit
-uji daya menyebar ( metoda extensiometer)



Farmasetika Dasar "KRIM"

FI III: Krim adalah Sediaan setengah padat berupa emulsi , mengandung air tidak kurang dari 60% dimaksudkan unyk pemakaian luar.

FI IV: Krim merupakan sediaan setengah padat yang mengandung 1/lebih zat terlarut yangvterdispersi dalam pembawa yang digunakan.


KOMPOSISI KRIM
1. Basis krim
2. Bahan pengemulsi ( emulgator)
3. Bahan pengawet
4. Bahan pelembab
5. Anti oksidan



BASIS KRIM
1. Golongan asam lemak: Asam stearat, asam palmitat, asam laurat, asam maristat
2. Golongan hidrokarbon: Vaselin putih, vaselin kuning, paraffin
3. Golongan monogliserilida dan digliserida: Emulgid
4. Golongan minyak tumbuh-tumbuhan: Oleum sesami, oleum cocos
5. Golongan malam dan zat menyerupai malam: Caraalba, ceraflava, cetaceum


SYARAT -SYARAT DASAR KRIM YANG BAIK
- Tidak toksik
- stabil secara fisik dan kimia
- mudah dioleskan, lunak, dan mudah mencair pada suhu tubuh
- pH sama dengan pH kulit
- tidak bereaksi dengan zat aktif
- mudah dicuci
- kemampuan melepskan zat khasiat


BAHAN PENGEMULSI( EMULGATOR)
adalah bahan pembantu yang digunakan untuk menstabilkan sediaan krim dan harus disesuaikan dengan tipe dan sifat krim yang dikehendaki. Ex: Surfaktan, tween, span, soap.


BAHAN PELEMBAB
gunanya untuk mengatur perubahan kelembaban sediaan baik dalam kemasan maupun dalam pemakaian kulit. Ex: Propilenglikol. Bahan pelembab untuk sediaan disebut tiumectan dan untuk kulit disebut emoliet.


BAHAN PENGAWET
gunanya untuk menegah perusakan atau pembusukan oleh mikroorganisme berupa bakteri atau jamur . Ex: Nipason, nipagin


ANTIOKSIDAN
gunanya untuk mencegah terjadinya oksidasi yang menyebabkan rusaknya bahan- bahan yang terdapat dalam sediaan. Ex: Vitamin E , natrium metabisulfit.


METODE PEMBUATAN SEDIAAN SEMI SOLID
- metode pelelehan (fusion) , disini pembawa dab zatvkhasiat dilelehkan bersama dan diaduk sampai membentuk masa yang homogen.
- metode triturasi, disini zat yang tidak larut dicampur dengan sedikit basis kemudian dilanjutkan dengan sisa basis.


PEMBUATAN KRIM
- bahan yang larut dalam minyak dilarutkan dalam minyak dan dipanaskan pada suhu  60-70 C diatas tangas air
- bahan yang larut dalam air dilarutkan dalam air, lalu dipanaskan pada suhu  60-70 C diatas tangas air
- campurkan kedua fase pada suhu yang sama
- aduk sampai dingin
- agar berat sediaan tidak berkurang dilebihkan 5-10%

EVALUASI KRIM
- pemeriksaan ( organoleptis, konsistensi, warna, bau)
- pemeriksaan pH
- pemeriksaan ukuran partikel
- pemeriksaan daya tercuci
-pemeriksaan uji iritasi kulit
-pemeriksaan stabilitas terhadap suhu
- pemeriksaan viskositas
-pemeriksaan tipe krim
-pemeriksaan kadar dalam sediaan
 

Farmasetik Dasar : "PASTA"

Pasta adalah sediaan setengah padat berupa masa lembek lebih kenyal dari salep yang dimaksudkan untuk pemakaian luar (dermatologi.


Pasta mengandung serbuk dalam jumlah besar (20-50%) dengan vaselin/ parafin cair/ bahan dasar yang tidak berlemak dengan perbandingan 1:1.


Serbuk yang banyak digunakan ZnO, talk, amilum, bentonit , calsium karbonat.

Keuntungan pasta:
-pasta mengikat cairan sekrat ( eksudat)
- tidak mempunyai daya penetrasi gatal dan terbuka. Sehingga mengurangi rasa gatal.
- lebih melekat dengan kulit sehingga kontaknya dengan jaringan lebih lama.
Pasta digunakan untuk:
- lesi akur yang cenderung membentuk kerak, menggelembung atau mengeluarkan cairan
- pada gigi untuk perlekatan pada selaput lendir untuk memperoleh efek lokal. Ex: Pasta gigi triamsinolon asetonilida


PEMBUATAN PASTA
1. serbuk terdispersi harus dususpensikan kedalam fase terluar
2. Jika sifat mirip dengan pembawa salep , boleh dipanaskan atau dilarutkan terlebih dahulu
Kegunaan salep secara terapetik:
- pasta terletak antara salep dan bubuk dab bekerja pada permungkaan kulit
- daya hisap dan mengeringnya digunakan untuk mengobati penyakit kulit yang basah ( eksem)


EVALUASI SEDIAAN PASTA
- secara fisik: Himogenitas, pengeluaran konsumsi, pH , baufan warna, ukuran partikel, kandungan air.
- secara kimia : Kadar stabilitas zat aktif dan zat lain
- evaluasi biologi

Monday 30 March 2015

SALEP


Menurut FI IV: Sediaan setengah padat ditujukan untuk pemakaian topikal pada kulit atau selaput lendir


FI III: Sediaan setengah padat yang mudah dioleskan dan digunakan sebagai obat luar, bahan obat harus larut atau tersispersi homogen dalam dasar salep yang cocok.
Salep mempunyai konsistensi seperti mentega , tidak mencair pada suhu biasa tetapi mudah dioleskan.


HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN
1. dasar salep harus disesuiakan dengan sifat obat dan tujuan penggunaannya.
2. Salep tidak boleh berbau tengik
3. Salep yang mengandung obat keras, kadar salep adalah 10%
4. Salep jikka dioleskan pada sekeping kaca atau bahan transparan lain yang cocok menunjukkan susunan yang homogen.
5. Salep disimpan dalam wadah yang tertutup baik, terlindung dari cahaya dab ditempat sejuk.
6.pada etiket harus tertera obat luar


FUNGSI SALEP
1. Pembawa ( vehicle)
2. Pelumas ( emolient)
3. Pelindung ( protektive)


DAYA PENETRASI BAHAN OBAT
1, Salep epidermik
Salep in tidak mampu berpenetrasi kedalam kulit, dan bekerja lokal
Tujuan pemakaian sebagai salep penutup yaitu untuk melindungi jaringan tertentu.
Dasar salep yang digunakan dasar salep hidrokarbon.
2. Salep endodermik
Salep ini mampu berpenetrasu kedalam kulit , tetapi tidak sampai melewati kulit.
Tujuannya untuk pengobatan permungkaan kulit dan melembutkan kulit. Dasar salep yang digunakan adalah dasar salep serap.
3. Salep diadermik
Salep ini mampu berpenetrasi dalam kulit dan mampu melewati kulit.
Dasar salep yang digunakan adalah dasar salep yang dapat dicuci dan larut dalam air




FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ABSORBSI OBAT DALAM SALEP KULIT
1. Dari segi fisiologis dilihat dari keadaan kulit, luas daerah permungkaan, jumlah pemakaian , letak dan lama kontak.
2. Keadaan dehidrasi pada stratum corneum
3. Temperatur kulit
4. Adanya pelarut yang dapat campur atau melarut dalam stratum corneum
5. Konsentrasi obat
6. Sifat-sifat obat
7. Komposisi dasar salep



SYARAT-SYARAT DASAR SALEP
1. tidak toksik
2. Stabil secara fisik dan kimia
3. Tidak mengiritasi kulit
4. Mudah dioles kan dan mencair pada suhu tubuh
5. Mudah dicuci atau dibersihkan
6. PH hampir sama dengan kulit (5-6,5)
7. Mudah melepaskan zat khasiat


DASAR SALEP
1. Dasar salep hidrokarbon
Ex: Vaselin putih dan kuning, parafin cair dan padat, ol.cocos, ol.olivarum
2. Dasar salep serap ( absorbsi)
Mampu  menyerap air dengan tipe emulsi a/m
-dasar salep anhidrous: Dasar salep yang tidak mengandung air, jika menyerap membentuk emulsi tipe a/m
- dasar salep hidrous: Dasar salep yang mengandung air dan mempunyai emulsi tipe a/ m ,tetapi masih mampu menyerap air yang ditambahkan
Ex: Lanolin cold krim
3. Dasar salep yang dapat larut dalam air
Merupakan dasar salep yang tidak berlemak  , melunak dengan penambahan air, lebih baik dicampur dengan bahan yang tidak berair atau bahan padat.
Ex: Polietilen glikol (PEG)
4 dasar salep yang dapat dicuci dengan air
Merupakan emulsi tipe  m/a, mudah tercuci dengan air dan sering dipakai dalam kosmetik.
Ex: Salep hidrofilik, vinishing cream



PERATURAN PEMBUATAN SALEP
1. Bahan obat yang larut dalam dasar salep dilarutkan dalam dasar salep
Ex: Champora, menthol, fenol, neftol
2. Bahan obat yang larut dalam air dilarutkan dalam air baru dicampurkan kedalam dasar salep
3. Bahan obat yang tidak larut dalam dasar salep dan air dijadikan serbuk (100/b40)
Ex: ZnO, chlorampenikol
4 dosis yang dibuat dengan  peleburan
Atau pemanasan lemak atau campuran lemak jangan pakai api langsung, bahan obat dicampur langsung dengan basis.
Ex: Pembuatan balsem






BAHAN OBAT DALAM SALEP
1. Antibakteri
2. Antifungi
3. Antiinflamasi
4. Anti histamin
5. Anti puritik dan lokal anestesi
6. Antiseptik
7. Anti respirant
8. Astrigen ringan
9. Karatolik
10. Rubefacien
11. Sunscreen





Monday 23 March 2015

Nama Generik , Nama Paten dan Sinonim obat " berawalan huruf B"

1. Bacitracinum
Guna: Antiboticum
NG: Basitrasina
2. Bacitracinum pro injectione
NG: Basitrasin untuk injeksi
3. Bacitrani oculentum
NG: Salep mata Basitrasina
4. Bacitrani unguentum
NG: Salep Basitrasina
5. Balsamun peruvianum
Guna: Antiseptik extern
NG: Balsam peru, peru balsam
6. Barbitalun
Guna: Sedatika, hipnotika
NG: Barbital, veronal, asam 5-5 dietilbalbiturat, dormonal, sedival, barbitunom, malonalum, acidum diaetthylobarbituricum
Diaetthylmalonylureum, Diaetthylmalonylcarbamidum
7. Barbitalun natricum
Guna: Sediva, hipnotika
NG: Barbital natrium, natrium 5,5-dietilbarbiturat, Barbitalun solubile, veronal natrium, diaethylobarbituras natricus
8. Barii sulfas
Guna: Diagnostik
NG: Barium sulfat, sulfas baryticus
9. Barii sulfas pro
Guna: Suspensione
NG: Berium sulfat untuk suspensi
10. Belladonnae herba
Guna: Parasimpatolitik
NG: Herba baladon
11. Belladonnae extractum
NG: Ekstrak baladon, extractum Belladonnae
12. Belladonnae extracti compressi
NG: Tablet ekstrak balladonnae
13. Belladonnae pulvis
Ng: Serbuk balladon
14. Belladonnae tinctura
Ng: Tingtur beladon, tintura belladonnae
15. Bentonitum
Guna: Zat tambahan
Ng: Bentonit
16. Benzathini benzyl penicillinum
Guna: Antibiotika
NG: Benzatina benzil penisillina
17. Benzoinum
Guna: Antiseptikum
NG: Kemenyan sumatera , benzoe
18. Benzylalcoholum
NG: Benzilalkohol
19. Benzylis benzoas
Guna: Scabicide
NG: Benzil benzoat, benzil benzenkarboksilat, rhodazil, peruscabin, benzoas benzylicus
20. Bisacodylum
Guna: Laksativum
NG: Bisakodil
21. Bisacodyli compressi
NG: Tablet bisakodil
Np: Dalvolax tab, toilaz tab
22. Bisacodyli suppositori
Ng: Sipositoria bisakodil
Np: Dulcolaz sup, belax sub
23. Bismuthi subcarbonas
Guna: Antasida
Ng: Bismut subkarbonat, bismut karbonat basa, carbonas bismuthicus basicus, C.B.B
24. Bismuthi subgallas
Guna: Antiseptik extern
NG: Bismut subgalat, gallas bismuthicus basicus, bismut gallay basa, dermatol, gallabis, obat pusar
25. Bismuthi subnitras
Guna: Adstringen saluran pencernaan
Ng: Bismut subnotras, magisterium Bismuthi, bismut mitra basa, nitrat Bismuthicis basicus, bismut oksinitrat, N.B .B


Sumber: Sinonim obat

Friday 13 March 2015

SINONIM, KEGUNAAN , NAMA PATEN , NAMA GENERIK OBAT (berawalan huruf "A")


1. Acetaminophenum
Guna: Analgetika, antipyretika
NG: Acetaminofenum, asetaminofen, parasetamol
NP:-
2. Acetaminopheni compres
NG: Tablet asetaminofen, tablet parasetamol
NP: Panadol tap/ syr ( sterling withthrop), tempe tab / syr ( mead johnson)
3. Acetaminopheni elexir
NG: Eliksir asetaninofen, eleksir parasetamol
NP: Panadol tap, tempra tab
4. Acetazolamidum
Guna: Diuretika, antiglaukuma
NG: Asetazolamida, caratazol
5. Acetazolamidi compressi
NG: Tablet Asetazolamida
NP: Diamox tablet ( lederle)
6. Asetazolamidum natrium
Guna: Pro injectione
NP: Asetazolamida natrium untuk ijeksi
7. Acidum acetieum glaciale
Guna: Zat tambahan
NG : Asam asetat glasial, Acidum aceticum concent, Acidum aceticum 99,5%, cuka biang
8. Acidum aceticum
NG: Asam asetat, cuka, asam asetat 30%
9.Acidum aceticum dilutum
NG: Asam asetat encer, cuka encer, cuka meja, asam asetat 6%
10.Acidum acetylsalylicum
Guna: Analgetik, antipyretika
NG: Asam asetil salisilat, asetosal, asam-o-, asetoksibenzoat
11. Acidum acetylsalicylici compressi
NG: Tablet Asam asetil salisilat, tablet asetosal
NP: Aspirin tab, cafenol tab
12. Acidum alginicum
Guna: Zat tambahan
NG: Asam alginat
13. Acidum aminocaproicum
Guna: Anti hemarogi
NG: Asam amirokaproat, asam 6-aminoheksanoat
14. Acidum ascorbicum
Guna: Anti scorbut
NG: Asam askorban, vitamin C
15 .Acidum ascorbici compressi
NG: Tablet asam askorbat, tablet vitamin C
NP: Redoxon tab, vitacimin tab
16. Acidum ascorbici injectio
NG: Injeksi asam askorbat, injeksi vitamin C
17. Acidum benzoicum
Guna: Antiseptik extern, anti fungi
NG: Asam benzoat, asam benzen karboksilat
18. Acidum boricum
Guna: Antiseptik extern
NP: Asam borat, acidum boracicum
19. Acidum citricum
Guna: Zat tambahan
NP: Asam sitrat, citroenzuur
20. Acidum folicum
Guna: Hemopoetika
NG: Asam folat, asam folin, acidum pleroylglutaminum
21. Acidum folici compressi
NG: Tablet asam folat
22. Acidum folici injectip
NG: Injeksi asam folat
23. Acidum hydrochloridum
Guna: Zat tambahan
NG: Asam klorida, asam klorida 36-38%, acidum muriaticum , asam garam
24. Acidum hydrochloridum
Guna: Dilutum
NG: Asam klorida encer, asam klorida 4 N, asam klorida 13,67%
25. Acidum nicotinicum
Guna: Antopelagra, vasodilator
NG: Asam nikotinat, niasina, asam piridina 3 karboksilat
26. Acidum lacticum
NG: Asam laktat, asam susu
27. Acidum olainicum
Guna: Zat tambahan
NG: Asam oleinat, asam oleat
28. Acidum salicylicum
Guna: Keratolitik
NG: Asam salisilat, asam -o- hidroksi benzoat
29.Acidum sorbicum
Guna: Zat pengawet
NG: Asam sorbat, asam 2,4-heksadienoat
30. Acidum stearinicum
NG: Asam starat , octadecanicic acid
31. Acidum sulfuricum
NG: Asam sulfat, asam sulfat 95-98%, asam belerang, air keras belerang, oleum vitrioli
32. Acidum sulfuricum
Guna: Dilutum
NG: Asam sulfat encer, asam sulfat 4 N, asam sulfat 9,5-10,5%
33. Acidum tannicum
NG: Tanin, asam tanat, tanninum
34. Acidum trichloraceticum
Guna: Kaustikum
NG: Asam trikorasetat
35. Acidum undecylenicum
Guna: Anti fungi
NG: Asam undekilenat, asam undek-10- enoat
36. Adeps lanae
Guna: Zat tambahan
NG: Lemak bulu domba, wolvet, lanolinum, anhydricum
37. Aethacridim lactas
Guna: Anyiseptik extern
NG: Etakridina laktat, rivanol, acridol, acrinol, lactacridin, lactas aethoxyacridini
38. Acthambutoli hydrochloridum
Guna: Anti tuberculosis
NG: Etambutol hidrklorida, etibi tab, myanbutol tab, kalbutol tab
39. Acthambutoli hydrochlori compressi
NG: Tablet etambutol hidrklorida
NP: Etibi tab, myambutol tab, kalbutol tab
40. Aethanolum absolutum
NG: Etanol absolut, Etanol mutlak, alkohol absolut
41. Aethanolum
Guna: Pelarut
NG: Etanol , alkohol, alkohol aethylicus, spiritus 95-96%
42. Aethanolum dilutum
NG: Etanol encer, etanol 70%, apiritus dilutus
43. Aether anaestheticus
Guna: Anastesi umum
NG: Etet anestesi, etoksi etana, eter murni, Aether ad narcosin
44. Aethinyloestradiolum
Guna: Hormon esterogen
NG: Etunileatradiol, lynoral tab, progynon M tab ( schering)
45. Aethinyloestradi compressi
NG: Tablet etunilestradiol, progynon
NP: Lynoral tab, progynon M tab
46.Aethisteronun
Guna: Hormon esterogen
NG: Etusteron, pregneninolon
47. Aethisteroni compressi
NG: Tablet etusteron
48. Acthylendiaminum
NG: Etilendiamina, etana 1,2- diamina
49. Aethylis aminobenzoas
Guna: Anestetik lokal
NG: Etil aminobenzoat, benzokaina, benzocainum, anaesthesinum, p- aminobenzoas Aethylicus
50. Aethylis chloridum
Guna: Anestetik lokal, Anestetik umum
NG: Etil klorida, chloretum aethylucum, aether chlpratus, chloretan
51. Aethylmorphini hydrocloridum
Guna: Narkotika, analgetika, antitissiva
NG: Etil morfina hidroklorida, dioninum, aethomorphinum, hydrochloras aethylmorphini
52. Agar
Guna: Zat tambahan
NG: Agar-agar , glukosa
53. Albumini radio iodinati injectio
NG: Injeksi albumin, radiolodonasi
54. Aluminii hydroxydum colloidale
Guna: Antacida
NG: Aluminium hidroksida koloidal, alukol, hydras aluminicus colloidalis
55. Aluminii kalii sulfas
Guna: Adstringen
NG: Aluminium kalium sulfat, sulfas kalico aluminicus, tawas, aluin, alumen
56. Albumin
Guna: Zat penyangga, volume darah
NG: Albumin
57. Albumin siccum
NG: Albumin kering, aprenotol hidroklorida
58. Alprenololi hydrochloridum
Guna: Zat hambat beta, adrenergik
NG: Alprennololi hidroklorida
59. Alprennololi hydrochloridi  compressi
NG: Alprennololi hydrochloridi
60. Alprennololi hydrochloridi injectio
NG: Injeksi Alprennololi hydrochloridi
61. Aminophyllinum
Guna: Bronchodilator, anti spasmodik, diuretik
NG: Aminofilina, teofilina etilendiamina, euphyllinum, theophyllinum aethylendiaminum
62. Aminophylini compressi
NG: Tablet aminofilina
63. Aminophylini injectio
NG: Injeksi aminofilina
64.Aminophylini suppositoria
NG: suppositoria aminofilina
65. Amitriptylini hydrochloridum
Guna: Anti depresan
NG: Amitriptilina hidroklorida
66. Amitriptylini hydrochloridi compressi
NG: Tablet amitripolinia hidroklorida
NP: Amicen tab, laroxiyl tab
67. Ammonia
Guna: Zat tambahan
NG: Amonia, amonia 24-30%
68. Ammonia liquida
NG: Amonia encer, amonia 10%
69. Ammonii bromidum
Guna: Sedativa
NG: Amonium bromida, brometum ammonicum
70. Ammonil chloridum
Guna : Expectorant
NG: Amonium klorida, salmiak, sal ammoniacum, chloretum ammonicum
71. Amphetamini sulfas
Guna: Stimulantia, simpatomimetik
NG: Amfetamina sulfat, benzedrini sulfas, sulfas Amphetamini
72. Amphetamini sulfais compressi
NG: Tablet amfetamina sulfat
73. Amphetamini sulfais injectioa
NG: Injeksi amfetamina sulfat
74.ampicillinum
Guna: Anyibiotika
NG: Ampisilina
75. Ampicillini campsulae
NG: Kapsul ampisilina
NP: Kalpicilin cap, penbritin cap
76. Ampicillinum  pro suspensione
NG: ampisilina untuk suspensi
NP: Amcillin syr, penbritin syr
77. Ampicillini trihydras
NG: Ampicilina trihidrat
78. Ampicillini trihydrastis capsulae
NG: Kapsul ampisilina trihidrat
79. Amylum manihot
Guna: Zat tambahan
NG: Pati singkong, pati ketela, sagu ketela, tapioca
80. Amylum solani
Guna: Zat tambahan
NG: Pati kentang, tepung kentang, sagu kentang
81. Amylum orizae
NG: Pati beras, amylum , tepung beras
82. Antazolini hydrochloridum
Guna: Antihistamica
NG: Antazoline hidroklorida, antazoline
83. Antazolini hydrochloridi compressi
NG: Tablet antazolina hidroklorida
NP: Antistine tablet, dellastin tablet,
84. Antazolini hydrochloridi unguentum
NG: Salep antozolina hidroklorida
NP: Antistine ontment
85. Anti sera
NG: Serum anti
86. Aqua demineralisata
NG: Air demineral
87. Aqua destillata
Guna: Pelarut
NG: Air suling, air murni, aqua depurata, aqua
88. Aqua pro injectione
NG: Air untuk injeksi
89. Argenti nitras
Guna: Antiseptik extern
NG: Perak nitrat, nitras arqenticus, crystallae lunae
90. Argentum proteinicum
Guna: Antiseptik extern
NG: Perak proteina, protargol, protargentum, protargimun, argentim proteinatum
91. Antropini sulfas
Guna: Parasimpatolik
NG: Atropina sulfat, hyiscyamini sulfas, sulfas atropini
92. Antropini sulfas injectio
NG: Injeksi Atropina sulfat
93. Axerophtholum
Guna: Antiseroptalmia
NG: Akseroftol, vitamin A, retinol
94. Axerophtholi compressi
NG: Tablet akseroftol, tablet vitamin A
NP: Avitin tablet
Ket:
NG: Nama generik
NP: Nama paten


Sumber: Kumpulan sinonim obat