Monday 25 May 2015

Biologi Sel "SIKLUS SEL DAN BENIH"

SIKLUS SEL DAN BENIH

Siklus sel  Adalah suatu proses pertumbuhan  reproduksi dan perbaikan sel secara teratur untuk berduplikasi (menggandakan diri) dan menurunkan informasi  genetik dari satu generasi sel. Pada banyak sel pembelahan sel ini hanya terjadi pada periode  pertumbuhan sesudah terspesialisasi  fungsinya akan hilang. Pada  organisme uniseluler pembelahan sel merupakan  cara untuk berkembang biak  yg disebut fisi biner artinya pembagian menjadi separuhnya /setengah kromosom tunggal
Siklus sel  yang umum berkisar antara 1-24 jam tergantung dari jenis sel , usia dan kondisi. Siklus sel dibedakan atas 2 fase:
1. Interfase
2. Mitosis  (M)
Interfase terbagi atas  fase G1, fase S, fase G2. Mitosis (M) dibagi atas Profase, Metafase, Anafase dan Telofase. Meiosis  dibedakan atas meiosis I dan meiosis II Bila pada fase G2 replikasi belum selesai  maka fase ini diperpanjang  atau faktor lingkungan tidak menyokong  Fase G1 bisa memanjang kalau selnya rusak harus diperbaiki dulu Fase S juga bisa memanjang bila replikasi DNA belum selesai.

Siklus sel adalah proses duplikasi dari satu sel menjadi 2 sel yang sama  disini terjadi tranmisi/ perpindahan dan penerusan . Supaya tidak berubah maka DNA harus direplikasi akurat . Untuk mengetahui apakah suatu fase telah selesai  dan dapat dilanjutkan ke fase berikutnya  yaitu adanya check point. Karena siklus sel berjalan satu arah dan tidak bisa kembali lagi
Check point yang paling penting adalah start check point karena sel bila sudah masuk fase G1 ke S tidak bisa kembali lagi atau mati Restriction point (titikR) garis yg harus dilalui 3 check point ,
1 .G1 check point, G1 check point  yaitu pada akhir G1 , sesudah melewati titik R disini sel menjadi independen terhadap mitogen kemudian memasuki fase S
 2. G2 check point, G2  cdiheck point mulai pada awal mitosis
3. M check point, M check point  terjadi pada fase mitosis
Bila check point rusak atau tidak ada  dapat mengakibatkan penggandaan sel yg berulang –ulang (endoreduplikasi) sehingga sel anakan bukan 2n tapi 4n bahkan 8n  Jadi check point diperlukan  supaya sel berjalan normal .
Go adalah sel yang berada pada fase G1 yang lama . Pada fase ini sel tetap menjalankan fungsi metabolismenya  dengan aktif tetapi tidak lagi melakukan proliferasi secara  aktif.Sel yg berada pada fase Go dapat memasuki siklus sel kembali atau tetap pada fase Go sehingga terjadi apoptosis  Pada umumnya sel pada orang  dewasa berada pada fase Go dan dapat masuk kembali pada G1 oleh stimulus seperti perubahan kepadatan sel, mitogen, nutrisi  atau faktor pertumbuhan
Siklus sel diatur oleh 2 macam protein
1. CDK (cyclin dependent  protein kinase )
2. Cyclin
Cyclin + CDK membentuk komplek CDK cyclin yg  mengontrol  fosforilase  protein target tertentu  dalam siklus sel, Yaitu Cyclin mitotik (cyclin B)  berikatan dengan CDK  selama G2 diperlukan untuk masuk fase M. Komplek  cyclin B dengan CDK membentuk MPF (maturation promoting faktor). Cyclin G1+CDK  diperlukan untuk masuk fase S. Cyclin S  diperlukan untuk inisiasi replikasi DNA
Pengaturan sel  dengan cara fosforilasi dan defosforilasi MPF
Faktor yg mempengaruhi siklus sel
1. Mitogen 
 2. Faktor tumbuh
 3. Survival fakto
memungkinkan sel lulus hidup dan mencegah apoptosis . Dalam kondisi normal apoptosis itu seimbang dengan proliferasi sel. Bila sistem pengontrolan siklus sel terganggu  sel tidak keluar dari siklus ,tetap berdiferensiasi  sehingga proliferasi sel terus menerus akibatnya terbentuk kanker.Kromosom selama siklus sel  Pada fase G1 kromosom

SEL KANKER (neoplasma ganas)
Merupakan penyakit yang ditandai dengan kelainan siklus sel yang menimbulkan kemampuan sel untuk:
1.       Tumbuh tidak terkendali
2.       Tidak mengalami kematian terprogram/ apoptosis
3.       Menyerang jaringan biologis di sekitarnya
4.       Bermigrasi ke jaringan tubuh yang lain

Faktor penyebab kanker:
1.       Faktor keturunan
2.       Faktor Lingkungan
3.       Faktor Makanan yang mengandung bahan kimia
4.       Virus
5.       Infeksi
6.       Faktor perilaku
7.       Gangguan keseimbangan hormonal
8.       Faktor kejiwaan, emosional

Katagori kanker:
1.       Karsinoma : kanker jaringan epitel
2.       Limfoma : kanker jaringan limfe
3.       Sarkoma : kanker jaringan ikat,termasuk sel-sel yang yang ditemukan di otot dan tulang
4.       Glioma : kanker sel-sel glia / penunjang di susunan saraf pusat
5.       Karsinoma in situ : sel epitel abnormal di daerah tertentu

Mekanisme pertumbuhan kanker
dalam kanker dikenal istilah yang namanya karsinogenesis. Karsinogenesis merupakan proses perubahan menjadi kanker, proses ini melalui 2 tahap :
1.       tahap inisiasi:zat penimbul kanker mulai beraktivitas mengubah susunan DNA fungsional.Akibat aktivitas ini maka terjadilah  yang namanya mutasi gen.Gen yang berfungsi untuk menekan dan menahan pertumbuhan tumor(P53) mengalami perubahan dan tidak berfungsi lagi.
2.       tahap promosi:terdapat 3 proses,1.floriferasi 2.metastasis 3.neoangiogenesis. Floriferasi:fase sel mengalami pengulangan siklus sel tanpa hambatan dan secara kontinus terus mengulang. Metastasis merupakan indikasi bahwa host pertahanan mekanisme pasien kanker telah gagal untuk memblokir dan mengatasi penyebaran sel kanker. Neoangiogenesis merupakan pembentukan pembuluh darah baru yang tidak dibutuhkan oleh tubuh .Dengan demikian sempurnalah sel kanker.

Pencegahan kanker
1.       Menghindari merokok
2.       Makanan yang kaya buah dan sayuran serta rendah lemak
3.       menghindari penyakit menular seksual
4.       uji penapisan secara dini
5.       deteksi dini kanker yang sudah ada

Perbedaan tumor dan kanker
Tumor sebenarnya adalah pembengkakkan yang disebabkan oleh adanya inflamasi atau peradangan dan pertumbuhan jaringan yang abnormal di dalam tubuh. Tipe tumor berdasarkan pertumbuhannya dapat dibedakan menjadi tumor ganas (malignant tumor) dan tumor jinak (beningtumor). Tumor ganas ini sering juga disebut dengan bersifat Kanker. Tetapi kemungkinan tumor jinak menjadi ganas bisa saja tapi sangat jarang terjadi, biasanya pada Tumor yang sudah terlalu lama dan besar.Jadi intinya tidak semua tumor itu adalah kanker.

Sumber:
J.corwin, Elizabeth. Patofisiologi . Jakarta : penerbit buku kedokteran EGC. 86-106


Farmasetika Dasar " KAPSUL"

KAPSUL

Berasal dari bahasa latin, yaitu kapsula (kotak kecil), keras ( menurut molthe dan dublenc/ prancis / 1833), lunak ( menurut Murdock / inggris/ 1847)
Menurut FI IV : kapsul adalah sediaan padat yang terdiri dari obat dalam cangkang keras atau lunak yang dapat larut.



KEUNTUNGAN KAPSUL
1.      Meningkatkan stabilitas, menutupi bau dan rasa yang tidak enak
2.      Penyerapan lebih cepat dibandingkan tablet atau pil
3.      Mudah pengguanan dibandingkan serbuk
4.      Dapat mengubah obat cair menjadi obat padat
5.      Dapat dilakukan pengaturan pelepasan obat
6.      Cocok untuk peracikan extemporaneous ( dosis dan komposisi obat mudah dikombinasikakn sesuai dengan keinginan pasien)
7.      Dapat dibuat sediaan cair dengan konstanta tertentu
8.      Dapat digunakan untuk depot kapsul dan enteric coated copasul

KETERBATASAN SEDIAAN KAPSUL
1.      Kesulitan untuk menekan pada beberapa pasien
2.      Tidak dapat digunakan untuk bahan yang bersifat afloresan ( kapsul akan lunak ) dan deliquescent ( kapsul akan rapuh dan mudah pecah)

BAHAN OBAT YANG DIMASUKKAN KEDALAM KAPSUL
1.      Bahan obat yang peka oksidasi , termolabil, dan higroskopis , tidak diracik dalam bentuk lain , melainkan dikapsulkan tanpa pemanasan
2.      Bahan obvat yang memilki bau yang tidak enak
3.      Campuran serbuk ynag mudah meleleh
4.      Bahan yang tidak larut dalah cairan
5.      Bahan yang tidak larut dalam cairan berminyak dapat dikapsulkan dalam bentuk suspensi atau emulsi sebagai kapsul gelatin lunak.
6.      Bahan obat padat jika dimasukkan kedalam kapsul gelatin lunak harus dilarutkan atau disuspensikan.

PERSYARATAN PIL  (IV)
1.      Keseragaman sediaan ( keseragaman bobot dan keseragaman kadungan)
2.      Disolusi , yaitu konsentrasi cairan zat aktif dalam tubuh
3.      Waktu hancur

KESERAGAMAN BOBOT
Untuk kapsul lunak berisi cairan atau untuk produk yang mengandung zat aktif lebih besar dari 50 mg atau 50% dari bobot per kapsul
DISOLUSI
Tidak berlaku untuk kapsul gelatin lunak, kecuali dinyatakan dalam masing-masing monografi
Misalnya kapsul amoxixilin dalam waktu 90 menit harus larut tidak kurang dari 80 % amoksisilin yang tertata pada jumlah etiket.

CARA PEMAKAIAN
1.      Per- oral
2.      Perektal
3.      Per. Vaginal
4.      Topical

KAPSUL KERAS

PENGERTIAN KAPSUL KERAS
Kapsul keras adalah kapsul yang din=buat dari cangkang keras yang umumnya dibuat dari gelatin , dengan bahan obat dan bahan tambahan lainnya.

BAHAN PENYUSUN CANGKANG KAPSUL KERAS
1.      Polimer, seperti gelatin, hypermollose, air
2.      Zat warna, missal berbagai oksidasi besi
3.      Bahan optic atau pemburam , misal TiO2
4.      ­bahan pendispersi, pengawet

 KEUNTUNGAN CANGKANG KAPSUL KERAS
1.      Memilki biovaidilitas yang lebih baik disbanding tablet
2.      Memungkinkan untuk pelepasan yang cepat
3.      Mudah diformulasi
4.      Multiple filling sehingga memungkinkan untuk memudahkan control pelepasan
5.      Kapsul keras merupakan barrier yang baik terhadap oksigen diatmosfer

KETERBATASAN KAPSUL KERAS
1.      Harga relative mahal
2.      Serbuk yang jumlahnya banyak dapat menimbulkan masalah
3.      Perlu diperhatikan kelembaban udara, untuk cangkang 13-15%
4.      Kesukaran waktu menelan

PROSES PEMBUATAN CANGKANG KAPSUL
1.       Larutkan gelatin 25-30%, bahan dasar kapsul berupa gelatin dilarutkan dalam air panas demineralisata, campurkan bahan tambahan, pengawet, pewarna secara homogeny
2.      Bahan dasar dimasukkan kedalam mesin pembuat kapsul dan dicetak
3.      Cangkang yang telah jadi diperiksa dengan standar cGMP , ketebalan, diameter dan cangkang kapsul
4.      Proses printing label kapsul

UKURAN KAPSUL

NO
Ukuran cangkang kapsul
Berat ( g)
1
000
1-1,5
2
00
0,6 -1
3
0
0,5-0,7
4
1
0,3-0,5
5
2
0,25-0,4
6
3
0,2-0,35
7
4
0,125-0,3
8
5
60-mg – 150 mg



BENTUK CANGKANG
1.      Tradisional
2.      Prefit
3.      Locket

JENIS  GELATIN
1.      Skin gelatin
2.      Bone gelatin

Gelatin hasil hidrolisis partial kolagen Sumbernya tulang hewan, kulit babi ( kategori A) titik isoelektrik pH 9 (basa ), jangat sapi atau kulit sapi ( katagori B) titik isoelektrik pada pH 4,7 (asam).

PROSES PEMBUATAN GELATIN
1.      Gelatin tipe A
Dengan perendaman asam lemah (asam encer ) HCL selama sehari , dinetralkan , dicuci berulang-ulang sampai asam dan garamnya hilang. Memiliki titik pengendapan protein  pada pH lebih tinggi 7,5 -9
2.      Gelatin tipe B
Umumnya bersumber dari kulit atau jangat sapi. pH isioelektrik tipe B 4,5-5,0. Dibuat dengan perendaman beberapa minggu atau bulan dengan KOH  kemudian bahan dilarutkan dalam asam , dicuci untuk menghilangkan garam yang terbentuk

Secara ekonomis, proses asam lebih disukai dibandingkan basa karena waktu prosesnya yang relative singkat. Penggunaan gelatin dalam kapsul biasanya merupakan gelatrin dari tulang atau kulit babi. Hal ini disebabkan karena gelatin dari kulit babi menhasilkan lapisan tipis dan kencang. Sedangkan gelatin dari kulit memberikan kelenturan dan kejernihan.

MATERIAL KAPSUL KERAS
1.      Serbuk
2.      Granul
3.      Pellet
4.      Masa seperti bubur (pasta)
Material yang diisikan tidak boleh melarutkan cangkangatau mengubah integritas cangkang. Masa kapsul keras terdiri dari:
a.      Pengisi : laktosa, pati, dikalsium posphat , MCC
b.      Penghancur: pregeatin nedpati, crosscarmolosa
c.       Pelicir (gelidan), fungsinya meningkatkan sifat akar dari material. Misal: talcum, magnesium stearate
d.      Pelican (lubricant), fungsinya untuk mengurangi perlengketan pada piston dan permungkaan metal
e.      Pembasah: lauril sulfat

KAPSUL LUNAK

SKALA BESAR CANGKANG KAPSUL MENGANDUNG
1.      Pewarna
2.      Bahan optic atau pemburam
3.      Pengharum
4.      Pengawet
5.      Sukrosa 5 % sebagai pemanis
6.      Penyalut enteric
7.      Kandungan air 6-13%

PEMAKAIAN KAPSUL LUNAK
1.      Oral
2.      Vaginal
3.      Rektal
4.      Topical

BENTUK CANGKANG
1.      Oblong (0,15 -25 ml)
2.      Tube (0,15- 30 ml)
3.      Miscellar (0,3 – 5 ml)
4.      Bulat kapasitas (0,05- 6 ml)
5.      Oval (0,05-6 ml)

PEMAKAIAN KAPSUL LUNAK:  untuk obat kosmetik, bahan makanan , sabun

MATERIAL PENGISI KAPSUL LUNAK
1.      Cairan tunggal
2.      Kombinasi dua cairan yang tidak bercampur
3.      Larutan obat
4.      Suspense obat
Pembawa yang digunakan:
1.      Water immiscible ( mudah menguap atau tidak ). Misal PEG 400, PEG 600
PERSYARATAN: cairan yang digunakan kandungan air tidak lebih dari 5 %, pH 2,5 – 7,5 %

KEUNTUNGAN KAPSUL LUNAK
1.      Sesuai untuk obat cair
2.      Dapat ditutup kedap udara, terutama zat yang mudah etroksidasi
3.      Mengurangi debu dalam pembuatan
4.      Tersedia dalam berbagai bentuk dan ukuran
5.      Penampilan lebih elegan,
6.      Mudah ditelan

KERUGIAN KAPSUL LUNAK
1.      lebih mahal dibandingkan tablet dan kapsul keras , karena memerlukan mesin dan keahlian khusus
2.      Meningkatkan interaksi antara isi dan cangkang

PEMBUATAN KAPSUL LUNAK
1.      The plate procces
a.      Letakkan lembaran hangat dalam gelatin dibagian dalam dasar Loyang (plate)
b.      Tuangkan cairan obat
c.       Letakkan lapisan kedua dari gelatin
d.      Letakkan bagian atas lempengan yang berfungsi sebagai cetakan pada bagian atas
e.      Tekan cetakan untuk membuat bentuk yag diinginkan dan tutup kapsul secara stimultan
f.        Pindahkan dan bersihkan kapsul
2.      The rotary die process
a.      Gelatin cair dibentuk kedalam dua pita
b.      Kudua pita dibawa bersama-sama
c.       Material yang diisikan diinjeksikan diantara kedua pita
d.      Kantong-kantong gelatin yang telah diisi ditutup.
3.      The accogel mechine
Merupakan satu-satunya mesin yang digunakan untuk mengisikan serbuk kering kedalam kapsul lunak.

UKURAN DAN KAPASITAS KAPSUL LUNAK
1.      Kapsul keras
a.      Untuk manusia: 000,00,0 ,1 ,2,3,4,5
b.      Untuk hewan: 10, 11, 12
2.      Kapsul lunak
Kapasitas 1-480 minims, 1 minims = 0,06 ml

KAPASITAS RATA-RATA CANGKANG KAPSUL KERAS

TUJUAN PEMAKAIAN
NO CANGKANG
KAPASITAS (ml)
Untuk manusia
5
0,12

4
0,21

3
0,30

2
0,37

1
0,50

0
0,67

00
0,55

000
1,36
Untuk hewan
10
30

11
15

12
7,5


CARA PEMBUATAN KAPSUL LUNAK
1.      Percampuran bahan
Bahan obat ditambah bahan tambahan, cara mencampurkannya sama pada seperti serbuk
2.      Pemilihan ukuran kapsul
a.      Untuk bahan obat atau campuran bahan serbuk 65 mg- 1g
1.      Bila bobot bahan obat terlalu kecil ditambah pengisi inert ( SL, Glukosa, amilum, selulosa, mikrosel)
2.      Pengisian harus penuh karena akan mempengaruhi absorbs
3.      Bila terlalu penuh  jadikan dua kapsul dan sesuaikan aturan pakai
4.      Sesuaikan dengan usia pasien
b.      Cara pemilihan ukuran kapsul
1.      Hitung bobot bahan obat atau campuran bahan obat per kapsul, misal X g
2.      Pilih cangkang kapsul dengan kapasitas yang setara atau mendekati bobot bahan obat
3.      Tara isi cangkang kapsul dengan bahan inert , misal Y g
4.      Jika X=Y, bahan obat langsung masuk kapsul
X<<Y , maka bahan obat ditambahan bahan pengisi ad Y
X>>Y, jadikan dua kapsul
c.       Metode rule of seven
1.      Hitung bahan obat perkapsul
2.      Ubah bahan   obat menjadi satuan grain  (65ml)
Misal : campuran bahan obat perkapsul 250  mg . maka beratnya adalah 250/65 mg= 3,5 grain
3.      Bulatkan hasil perhitungan keatas , misal 3,5 menjadi 4
4.      Angka pembulatan dikurangi oleh angka 7. Hasilnya adalah cangkang kapsul yang akan dipilih
Jadi 7-4= 3. Jadi ukuran cangkang kapsul yang dipilih adalab 3
3.      Pengisian kapsul
a.      Bahan obat padat
1.      Tanpa alat
-          Cara blocking/ divinding
1.      Cara nya sama seperti pembuatan serbik bagi
2.      Selanjutnya pengisian serbuk kekapsul dengan spitel atau sudip
-          Metode punching
1.      Serbuk diatas kertas dibentuk datar dengan tinggi ¼ inci
2.      Induk kapsul dibalik, ditekan –tekan pada serbuk hingga masuk semua
3.      Tutup kapsul
2. Dengan alat
   1. induk kapsul diletakkan berjajar pada alat
2. tuanhkan campuran bahan obat ke permungkaan alat dan ratakan dengan sudip hingga seluruh kapsul masuk keinduk kapsul.
3. tutup kapsul
b. bahan obat cair
1. indukk kapsul kosong ditara dengan meletakkannya diatas karbon tengahnya biji pijakan
2. teteskan campuran bahan obat sambil dihitung sesuai dengan bobot yang diminta ( meneteskan dengan tegak lurus) misal tetes n tetes
3. Tinggal meneteskan n tetes pada cangkang yang lain
4. kapsul ditutup dan dioleskan sedikit mucilage gom arab diatas induk kapsul , lalu tutup . (mucilage = 2 gom arab + 3 ml air)

4.      Membersihkan kapsul
Tujuannya:
a.      Menghilangkan sisa bahan obat pada dinding kapsul
b.      Menghilangkan rasa dan bau ynag tidak enak
c.       Mencegah rusaknya dinding kapsul
d.      Untuk memperbagus penampilan, dengan menggunakan : kain kasa/ tisu kering , tisu basah , dan NaCl granular.
5.      Wadah dan pemberian etiket ditambah label

KAPSUL SALUT ENTERIK
            Adalah kapsul ysng disalut sedemikin rupa , sehingga tidak larut dalam lambung, namun larut dalam usus.
Maksud penyalutan:
1.      Mencegah terurainya zat-zat oleh cairan lambung
2.      Mencegah rasa mual dan muntah
3.      Memperlambat aksi suatu obat
4.      Dimaksudkan untuk obat yag bekerja diusus ( anthelmentik, amoebisida)