LAPORAN PRAKTIKUM
KIMIA ORGANIK
”HIDROKARBON“
OLEH
Nama
: Fatma Zahra
No
bp : 1404045
Kelas
: A
SEKOLAH TINGGI FARMASI INDONESIA
YAYASAN PERINTIS
PADANG
2015
I.
TUJUAN
1.1.Mengidentifikasi
senyawa hidrokarbon jenuh dan tidak jenuh dengan cara reaksi adisi
1.2.Mengidentifikasi
senyawa hidrokarbon jenuh dan tidak jenuh dengan cara reaksi oksidasi
II.
TEORI
DASAR
Hidrokarbon merupakan persenyawaan organic yang
paling sederhana ynag hanya terdiri dari atom karbon dan atom hirogen .
hidrokarbon dipandang sebagai persenyawaan induk. Keluarga hidrokarbon dapat
dilukiskan oleh gambar berikut:
Semua persenyawaan hidrokarbon bersifat non polar,
sehingga ikatan antar molekulnya sangat lemah. Karena itu hidrokarbon yang
berat ikatan molekulnya rendah berbentuk gas. Karena sifat nonpolarnya, maka
hidrokarbon akan mudah larut dalam pelarut-pelarut berpolarisasi rendah,
seperti karbontetraklorida, kloroform, benzene dan eter. Selain itu hidrokarbon
mempunyai kepolaran yang lebih kecil dari air.
Hirokarbon yang paling sederhana adalah alkane,
yaitu hidrokarbon yang mengandung satu ikatan kovaalen. Alkane termasuk senyawa alifatik jenuh, rumusnya CnH2n+2
Alkane merupakan senyawa nonpolar , sehingga sukar
larut dalam air, tetapi cenderung larut dalam pelarut-pelarut yang non polar,
seperti ester. Jika alkane ditambahkan air, maka ia akan berada dilapisan atas.
Hal ini disebabkan karena perbedaan masa jenis antara air dan alkane.
Untuk alkane rantai lurus titik didih dan titik
leleh makin tinggi seiring bertambahnya masa molekul. Alkane sebagian besar
pereaksi, hal ini disebabkan karena alkane memiliki sigma yang kuat antar atom
karbon. Pada kondisi tertentu alkane dapat bereaksi dengan oksigen dan
unsur-unsur halogen.
Molekul yang paling sederhana dari alkane adalah
metana. Ikatan karbon-karbon pada alkane dan sikloalkana adalah ikatan tunggal,
tetapi sesame karbon dapat pula membentuk ikatan ganda, senyawa organic yang
mengandung ikatan ganda dua karbon-karbon dinamakan alkena.
Alkena dalam kimia organic adalah hidrokarbon tidak
jenuh dengan sebuah ikatan rangkap dua antara atom karbon. Rumus umumnya adalah
CnH2n. dalam struktur molekulnya , alkena mengandung hydrogen lebih sedikit ,
sehingga sering disebut sebagai senyawa tak jenuh. Alkane rantai lurus dan
cabangnya sering disebut sebagai senyawa jenuh.
Alkena merupakan senyawa nonpolar yang tidak larut
dalam air dan memiliki masa lebih kecil dari air. Alkena dapat larut dalam
alkena lain, pelarut nonpolar dan etanol. Pada temperature kamar alkena yang
memiliki atom karbon c1-c4 berwujud gas. Sedangkan alkena dengan berat molekul
lebih tinggi dapat berwujud cair atau
padatan.
Reaksi yang terjadi pada ikatan rangkap alkena
adalah reaksi adisi yang ditandai dengan pemutusan ikatan rangkap menjadi
ikatan tunggal.
Alkuna merupakan golongan senyawa hidrokarbon
alifatik yang mempunyai gugus fungsi ikatan ganda tiga karbon- karbon. Ikatan pada alkuna adalah
ikatan tak jenuh. Tetapi ikatan
kejenuhan alkuna lebih tinggidibanding alkena.
Alkuna-alkuna suku rendah pada suhu kamar berwujud
gas, sedangkan yang mengandung 5 atau lebih atom C berwujud cair. Alkuna memiliki masa yang
lebih kecil dari air. Ia tidak larut dalam air tapi larut dalam pelarut organic
nonpolar seperti eter, benzene, dan karbontetraklorida. Titik didih alkuna
semakin tinggi dengan bertambahnya rantai.
Hidrokarbon aromatic berhubungan dengan benzene ,
yang sifatnya tidak lazim. Benzene adalah rantai karbon beranggota enam yag
mempunyai ikatan rangkap ganda yang saling selang seling. Tapi sebenarnya
ikatan ganda pada benzene berada antara ikatan tunggal dan ganda dua . sifatnya
kurang reaktif tehadap alkuna sehubungan dengan ikatan aromatic ini.
Hidrokarbon alifatik berasal dari minyak bumi,
sedangkan hidrokarbon aromatic berasal dari batu bara. Semua hidrokarbon
alifatik dan aromatic mempunyai sifat umum tidak larut dalam air, lebih ringan
dalam air dan terbakar diudara.
Reaksi-reaksi senyawa hidrokarbon:
1.
Reaksi oksidasi
Senyawa alkana yang
bereaksi dengan oksigen menghasilkan karbon dioksida dan air dan disebut reaksi
pembakaran.
2. Reaksi
subtitusi
Merupakan reaksi
penggantian gugus fungsi yang terikat pada atom C senyawa hidrokarbon.
3. Reaksi
adisi
Merupakan reaksi
pengurangna rangkap
4. Reaksi
eliminasi
Merupakan reaksi penambahan
rangkap.
III.
ALAT
DAN BAHAN
3.1.Alat
1.
Tabung reaksi
2. Pipet
tetes
3. Rak
tabung
3.2. Bahan
1. Larutan
sikloheksana
2. Larutan
benzene
3. Larutan
asetaldehid/formaldehid
4. Larutan
aseton
5. Larutan
1 % brom dalam CCl4
6. Larutan
KMnO4
7. N-heksana
8. Minyak
tanah
9. Minyak
goreng
10. Minyak
zaitun
IV.
CARA
KERJA
4.1.Hasil
a. Reaksi
adisi
1. 4
buah tabung reaksi diletakkan pad arak tabung
2. Diisi
masing-masing tabung 1 ml sikloheksana , benzene, formaldehid, aseton,
n-heksan, minyak tanah, minyak goring, minyak zaitun.
3. Tambahkan
brom secara perlahan dengan pipet tetes
4. Amati
apa yang terjadi
b. Reaksi
oksidasi
1. Tabung
reaksi diisi masing-masing 1 ml kmno4
2. Masing-masing
digoyangkan 1-2 menit
3. Ditambahkna
masing –masing 5 tetes sikloheksana , benzene, formaldehid, aseton, n-heksan,
minyak tanah, minyak goring, minyak zaitun.
4. Letakkan
di rak tabung reaksi
5. Amati
apa yang terjadi
c. Reaksi dengan H2SO4
pekat
1. Masing-masing
sampel sikloheksana , benzene, formaldehid, aseton, n-heksan, minyak tanah,
minyak goring, minyak zaitun dimasukkan dalam tabung reaksi.
2. Ditambahkan
h2so4 pekat
3. Amati
apa yag terjadi
d. Uji
kelarutan
1. Masing-
masing sampel ( sikloheksana , benzene, formaldehid, aseton, n-heksan, minyak
tanah, minyak goring, minyak zaitun)
dimasukkan kedalam tabung reaksi (1ml)
2. Tambahkan
air dan kocok, amati yang terjadi
3. Lakukan
juga pada alcohol dan kloroform.
V.
HASIL
DAN PEMBAHASAN
5.1.Hasil
1. Reaksi
adisi
S+
aqua brom--->warna aqua brom hilang
2. Reaksi
oksidasi
S+KMnO4--->warna
kmno4 hilang, terbentuk warna coklat
3. Reaksi
dengan H2SO4 pekat
S+
H2SO4 pekat ---> adanya basa (alkil sulfonat)
Ta1bel
hasil pengamatan
No
|
Sampel
|
+ aqua brom
|
KMnO4
|
+ H2SO4
|
1
|
Sikloheksana
|
TH
|
TH
|
Ada busa
|
2
|
Benzene
|
H
|
Warna jadi coklat
|
Ada busa
|
3
|
Formaldehid
|
H
|
Warna jadi coklat
|
Tidak ada busa
|
4
|
Aseton
|
TH
|
TH
|
Ada busa
|
5
|
n-heksana
|
TH
|
TH
|
Ada busa
|
6
|
Minyak tanah
|
TH
|
Warna jadi coklat
|
Ada busa
|
7
|
Minyak goring
|
TH
|
Warna jadi coklat
|
Tidak ada busa
|
8
|
Minyak zaitun
|
TH
|
Warna jadi coklat
|
Tidak ada busa
|
Keterangan:
TH: warna tidak hilang
H : warna hilang
4. Uji
kelarutan
No
|
Sampel
|
+ air
|
+ alcohol
|
+ kloroform
|
1
|
Sikloheksana
|
L
|
L
|
L
|
2
|
Benzenna
|
TL
|
L
|
L
|
3
|
Formaldehid
|
L
|
L
|
TL
|
4
|
Aseton
|
TL
|
L
|
TL
|
5
|
n-heksen
|
TL
|
TL
|
L
|
6
|
Minyak tanah
|
TL
|
TL
|
L
|
7
|
Minyak goreng
|
TL
|
TL
|
L
|
8
|
Minyak zaitun
|
TL
|
L
|
L
|
Keterangan:
L: Larut
TL: Tidak larut
5.2.Pembahasan
Pada percobaan reaksi adisi masing masing sampel
(sikloheksana , benzene, formaldehid, aseton, n-heksan, minyak tanah, minyak
goring, minyak zaitun) ditambahkan
dengan air brom. Warna brom yang hilang menandakan bahwa larutan tak jenuh .
dari percobaan yang telah dilakukan benzene dan formaldehid menghilangkan warna
aqua brom, sedangkan sampel yang lain tidak. Dari percobaan diketahui bahwa
benzene dan formaldehid termasuk larutan tak jenuh. Sedangkan sampel yang lain
termasuk larutan jenuh.
Persamaan reaksinya:
Pada percobaan oksidasi masing-masing sampel . dari
pengamatan yang dilakukan , sikloheksana , aseton dan n-heksana tidak bereaksi
dengan kmno4, sedangkan benzene, formaldehid, minyak tanah, minyak goring dan
minyak zaitun bereaksi dengan KMnO4 yang ditandai dengan hilangnya
warna kmno4 dan warna larutan menjadi coklat. Dari pengamatan diketahui bahwa yang
tidak bereaksi dengan KMnO4 berarti termasuk larutan jenuh , sedangkan
yang bereaksi termasuk laruran jenuh.
Persamaan reaksinya:
Percobaan selanjutnya adalah reaksi dengan H2SO4
pekat. Tujuannya untuk mengidentifikasi adanya asaam alkil sulfonat yang
ditandai dengan adanya basa. Dari pengamatan yang dilakukan , pada sikloheksana
, benzene, aseton , n-heksenadan minyak tanah ada busa, sedangkan pada
formaldehid , minyak goreng dan minyak zaitun tidak terdapat asam alkil
sulfonat.
Pada percobaan terakhir yaitu uji kelarutan, pelarut
yang digunakan adalah air, alcohol dan kloroform. Air dan alcohol termasuk
senyawa polar, sedangkan alcohol termasuk senyawa polar. Pada uji kelarutan
sikloheksena larut dalam air, alcohol dan kloroform. Benzene hanya larut dalam
air , benzaldehid hanya larut dalam kloroform. Asetoin hanya larut dalalm
alcohol. N-heksan , minyak tanah dan minyak goring larut dalam kloroform,
sedangkan minyak zaitun larut dalam alcohol dan kloroform. Dari percobaan
diketahui bahwa masing-masing sampel berbeda kelarutannya tergantung pada
pelarut serta kepolaran larutan yang digunakan.
VI.
KESIMPULAN
DAN SARAN
6.1.Kesimpulan
1.
Aqua brom digunakan untuk
mengidentifikasi hidrokarbon jenuh dan tidak jenuh dengan cara adisi
2.
KMnO4 digunakan untuk
mengidentifikasi hidrokarbon jenuh dan tidak jenuh dengan cara oks
6.2. Saran
Sebaiknya praktikan lebih teliti dalam melakukan
pengamatan terhadap perubahan yang terjadi, baik dar warna maupun kelarutan.
Selain itu juga diperlukan kehati-hatian terutama dalam menggunakan zat
berbahaya.
DAFTAR PUSTAKA
Fessenden, Ralph J, dan Fessenden, Joan S. 1997. Dasar-dasar Kimia Organik. Jakarta. Bina
Aksara.
Hart, Harold. 1990. Kimia Organik. Jakarta : Erlangga.
Willbraham, and Michael S. Matta. 1992. Kimia Organik dan Hayati. Bandung : ITB
Petrucci,R. H. 1999. Kimia Dasar Prinsip dan Terapan Modern.Jakarta. Erlangga.
Pine, Stanley. H. 1988. Kimia
Organik I. Bandung. ITB