Thursday, 21 May 2015

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK ”IDENTIFIKASI KARBOHIDRAT

LAPORAN PRAKTIKUM
KIMIA ORGANIK
IDENTIFIKASI KARBOHIDRAT"

OLEH
Nama : Fatma Zahra
No bp : 1404045
Kelas : A

SEKOLAH TINGGI FARMASI INDONESIA
YAYASAN PERINTIS
PADANG

2015

I.                   TUJUAN
1.      Membedakan senyawa karbohidrat dengan bukan karbohidrat
2.      Membedakan gula pentose (C5) dengan heksosa (C6)
3.      Membedakan gula aldose dengan ketosa
4.      Membedakan gula pereduksi dan non pereduksi
5.      Membedakan monosakarida pereduksi dan disakarida pereduksi
6.      Membedakan osozon-osazon dari senyawa- senyawa karbohidrat
7.      Membedakan pati dengan gula-gula lain
8.      Membedakan sukrosa terhidrolisis dengan yang tidak
9.      Membedakan antara laktosa dan galaktosa

II.                TEORI
Karbohidrat merupakan senyawa polihidroksi  aldehid atau polihidroksi keton, atau senyawa yang pada hidrolisis menghasilkan polihidroksi aldehid atau polihidroksi keton. Berdasarkan ukuran molekul, jumlah atom C penyusun dan gugus fungsi yang dikandungnya.
Karbohidrat adalah subtansi  yang terdiri atas atom-atom C, H dan O . perbandingan antara molekul H dan O adalah 2:1. Rumus empiris dari karbohidrat adalah Cn (H2O)n.
Karbohidrat dikelompokkan menjadi:
1.      Monosakarida
Sering disebut gula sederhana (simple sugar) adalah karbohidrat yang tidak dapat terhidrolisis  jadi atom yang lebih sederhana lagi . molekulnya terdiri atas beberapa atom karbon saJa. Yang termasuk monosakarida yaitu: Aldose ( glukosa (C6H12O6), galaktosa, triosa (C3H6O3), tetrosa (C4H8O4), pentose, heksosa, manosa , ramnosa dan arabinose. Ketosa : fruktosa
2.      Disakarida
Disakarida terdiri atas dua mono sakarida yang berikatan kovalen terhadap sesamanya . kebanyakan disakarida , ikatan yang menggabungkan kedua unit monosakarida disebut glikosida dan dibentuk jika gugus hidroksil pada salah satu gula bereaksi dengan karbon pada gula yang kedua.
Yang termasuk disakarida:
a.       Laktosa ---> glukosa + glukosa
b.      Maltose---> glutosa + galaktosa
c.       Sukrosa---> glukosa + fruktosa
3.      Polisakarida
Polisakarida atau glikan tersusun atas unit-unit gula yang panjang.  Contoh dari polisakarida adalah pati.
Uji karbohidrat dapat dikelompokkan sebagai berikut:
     
1.      Tes yang didasarkan pada pembentukan furfural atau derivate furfural: tes mollish, test bial dan selliwanoff.
Furfuran merupakan senyawa aldehid yang memiliki struktur furan dengan rumus kimia C5H40
dalam suasana asam, aldopentosa dan ketopentosa mengalami dehidrasi menghasilkan furtural. Ketosa bereaksi cepat menghasilkan 5-hidroksimetilfurfural.
Senyawa –senyawa disakarida dan polisakarida akan mengalami hidrolisis terlebih dahulu dalam suasana asam menghasilkan monosakarida , kemudian baru bereaksi membentuk furfural atau 5-hidroksimetilfurfural.
Aldeheksosa mengalami dehidrasi lebih lambat untuk membentuk hidroksimetilfurfural . hal ini disebabkan karena mekanismenya berbeda dari mekanisme aldopentosa atau ketopentosa dan ketoheksosa, dimana pada aldoheksosa ini reaksi dehidrasi terjadi pada awal dan tanpa diikuti oleh reaksi penataan ulang.
Begitu terbentuk senyawa furfural maka akan bereaksi dengan suatau senyawa fenol menghasilkakn produk kondensasi bewarna. Senyawa fenol untuk test mollish adalah a-neftol , untuk test bial orsinol dan test selliwanof  meggunakan resosinol. Warna-warna yang dihasilkan dan kecepatan pembentukan warna-warna inilah yang digunakan untuk membedakan antara senyawa-senyawa karbohidarat tersebut.
Tes mollish adalah tes umum untuk karbohidrat. Semua karbohidarat mengalami dehidrasi dengan asam sulfat pekat membentuk furfural. Furfural-furfural ini bereaksi dengan α-neftol dalam reagen tes memberikan produk purple. Senyawa –senyawa bukan karbohidrat menunjukkan tes negative.
Test bial bertujuan membedakan gula pentose (C5) dengan gula heksosa (C6). Gula pentose menghasilkan furfural pada dehidrasi dengan asam. Furfural bereaksi dengan orsinol dan feriklorida menghasilkan kondensasi bewarna biru hijau. Gula heksosa menghasilkan furfural yang bereaksi dengan reagen bial menghasilkan warna hijau, coklat atau hijau kemerahan.
Tes sellwalnoff digunakan untuk membedakan gula ketosa atau aldose (ketoheksosa dan aldoheksosa ), ketopentosa atau aldopentosa. Tes ini didasarkan pada gula ketoheksosa terbentuk warna dengan capat sedangkan pada aldoheksosa terbentuk lambat. Hal ini disebabkan karena dehidrasi aldeheksosa berlangsung lambat.
2.      Tes yang didasarkan pada sifat pereduks gula: tes banedict dan tes barfoed
Monosakarida dan disakarida mempunyai gugus aldehid potonsial , akan mereduksi reagen benedict dan barfoed , menghasilkan suatu endapan merah bata dari tembaga (i) oksida.
Tes benedict bertujuan untuk menentukan apakah suatu gula bersifat pereduksi atau tidak. Sedangkan test barfoed bertujuan untuk membedakan apakah gula monosakarida pereduksi atau disakarida pereduksi . monosakarida pereduksi membentuk endapan dengan cepat dibandingkan dengan disakarida pereduksi.
3.      Pembentukan osazon.
Karbohidrat bereaksi dengan fenilhidrazin membentuk Kristal kuning yang dibentuk osazon-osazon . beberapa monosakarida memberikan osazon yang identic, seperti glukosa , fruktosa dan manosa. Juga titik leleh osazon yang berbeda sering dalam range yang sama , pembentukan osazon dari masing-masing karbohidrat mempun yai waktu yang berbeda.  Fruktosa membentuk endapan  dalam waktu ±2 menit, glukosa ±7 menit . struktur Kristal dari osazon-osazon untuk gula yang berbeda. Contohnya arabinose menghasilkan endapan yang halus , sedangkan glukosaa endapan yang kasar.
4.      Test iodin untuk pati (amilum)
Iodin memberikan warna biru yang khas. Warna disebabkan oleh absorbsi iodin  pada permungkaan terbuka dari molekul-molekul amilosa. Amilopektin memberikan warna merah sampai purple dengan iodin.
5.      Hidrolisis sukrosa
Sukrosa dalam suasana asam dapat dihidrolisis menjadi menjadi fruktosa dan glukosa. Hasil hidrolisis dapat diuji dengan test benedict atau tes barfoed.
6.      Tes asam mukat untuk galaktosa dan laktosa
Tes ini dibedakan unutk membedakan antara glukosa dengan galaktosa. Galaktosa dengan asam nitrat akan menghasilkan suatu asam dikarboksilat yaitu asam galaktarat (asam mukat). Asam mukat vm erupakan zat padat putih  dengan titikleleh tinggi dan mengendap dalam campuran reaksi.
Glukosa dengan asam  nitarat akan menghasilkan asam glukarat (suatu asam dikarboksilat) . asam ini lebih mudah larut dan tidak mengendap dalam campuran reaksi.

III.             ALAT DAN BAHAN
3.1 Alat
1. tabung reaksi
2. rak tabung reaksi
3.penangas air
4.batang pengaduk

3.2 Bahan
1. Larutan karbohidrat 1% (glukosa, fruktosa, laktosa, maltose, sukrosa )air sebagai pembanding .
2. HCL pekat, NaOH 10% , HNO3 pekat
3. Reagen Mollish: larutkan 5 g α-neftol dalam 100 ml EtOH
4. Reagen sellwalnoff: larutkan 0,5 g resolsinol dalam 1 l HCL 6 n
5. Reagen benedict: larutkan 173 g natrium sitrat hidrat dan 100 g natrium karbonat anhidrat dalam 800 ml air. Panaskan dan saring , tambahkan larutan 17,3 g tembaga sulfat dalam 100 ml air , encerkan campuran larutan sampai 1 l larutan.
6. Reagen finil hidrazin: Larutkan 50 gram fenilhidraziin hidroklorida + 75 gram natrium asetat trihidrat, larutkan menjadi 500 ml larutan . larutan rusak dalam beberapa waktu, buyat sebelum digunakan.

IV.             PROSEDUR KERJA
4.1  test yang didasarkan pada pembentukan furfural
1.      tes mollish
masukkan masing-masing 4 ml larutan karbohidrat 1% ( glukosa, fruktosa, laktosa, maltose, sukrosa,) kedalam trabung reaksi  terpisah. Masukkan juga 4 ml aquadest kedalam tabubg reaksi lain unutk pembanding.
Tambahkan 2 tetes reagen mollish kedalam setiuap tabung reaksi dan kocok campuran. Tambahkan perlahan-lahan H2SO4 pekat  (5 ml) melalui dinding tabuing reaksi. Lapisan asam akan terbentuk dibagioan bawah tabung. Catat dan laporkan warna yang terbentuk antara permungkaan dua lapisan pada masing –masing tabung. Warna ungu menunjukkan tes positif , apakah pada tabung berisi air juga terbentuk warna ungu?
2.      Test salliwanof
Masukkan masing –masing 1 ml larutan karbohidrat 1% (glukosa, fruktosa, laktosa, maltose, sukrosa kedalam trabung reaksi  terpisah. Masukkan juga 4 ml aquadest kedalam tabubg reaksi lain unutk pembanding.
Tambahakan 4 ml reagen selllwalnoff kedalam masing –masing tabung . masukkan semua tabung dalam penangas air selama 60 detik. Pindahkan dan catat hasilnya. Terbentuknya warna dengan coklat menunjukkkan gula adalah ketosa sedangkan jika lambat gula adalah aldose. Catatan: sebaiknya hanya dilakukan dengan ¾ buah tabung. Setelah selesai lakukan yang berikutnya agar lebih teliti.
3.      Tes yang berdasarkan sifat pereduksi gula
a.       Tes benedict
Masukkan masing –masing 1 ml larutan karbohidrat 1% (glukosa, fruktosa, laktosa, maltose, sukrosa ) kedalam trabung reaksi  terpisah. Masukkan juga 4 ml aquadest kedalam tabubg reaksi lain sebagai kontrol
Tambahkan 5 ml reagen benedict kedalam masing-masing tabung reaksi . masukkan semua tabung kedalam penangas air selama 2-3 menit. Angkatlah tabung catat hasil yang terjadi . endapan merah bata, coklat atau kuning menunjukkan tes positif untuk gula pereduksi . test yang positif mesti terbentuk endapan (abaikan warna larutan
4.      Tes Iodin untuk Pati
Masukkan masing –masing 1 ml larutan karbohidrat 1% (glukosa, fruktosa, laktosa, maltose, sukrosa) kedalam trabung reaksi  terpisah. Masukkan juga 4 ml aquadest kedalam tabubg reaksi lain untuk control
Tambahkan 1 tetes larutan iodin kedalam setiap tabung reaksi dan amati hasilnya . tambahkan beberapa tetes natrium tiosulfat kedalam larutan dan catat hasilnya.
5.      Hidrolisiis Sukrosa
Masukkkan 5 ml larutan sukrosa 1 % kedalam tabung reaksi
tambahkan 2 tetes asam klorida pekat dan panaskan tabung dalam penangas air selama 10 menit
dinginkan tabung dan netralkan dengan NaOH 10% sampai campuran tepat basa (dibutuhkan 20 tetes) test campuran dengan reagen benedict . catat hasilnya, dan bandingkan dengan hidrosa yang tidak dihidrolisis.

VI.             HASIL DAN PEMBAHASAN
6.1 HASIL PERCOBAAN
1. Test mollish

No
Karbohidrat
Ditambah larutan moliish
Karbohidrat
1
Glukosa
Terbentuk larutan ungu
Karbohidrat
2
Galaktosa
Terbentuk larutan ungu
Karbohidrat
3
Laktosa
Terbentuk larutan ungu
Karbohidrat
4
Sukrosa
Terbentuk larutan ungu
Karbohidrat
5
Maltose
Terbentuk larutan ungu
Karbohidrat 
6
Aquadest
Warna bening
Bukan karbohidrat

2. Tes sellwalnoff

No
Karbohidrat
Ditambah reagen sellwalnoff
keterangan
1
Glukosa
Warna ungu lambat terbentuk
karbohidrat
2
Galaktosa
Warna ungu lambat terbentuk
Karbohidrat
3
Laktosa
Warna ungu  lambat terbentuk
Karbohidrat
4
Sukrosa
Warna ungu  cepat terbentuk
Karbohidrat
5
Maltose
Warna ungu  lambat terbentuk
Karbohidrat
6
Aquadest
Tidak ungu terbentuk warna
Bukan karbohidrat

3.      Test benedict

No
Karbohidrat
Ditambah reagen benedict
Keterangan
1
Glukosa
Terbentuk endapan merah bata
Gula pereduksi
2
Galaktosa
Terbentuk endapan merah bata
Gula pereduksi
3
Laktosa
Terbentuk endapan merah bata
Gula pereduksi
4
Sukrosa
Tidak ada endapan
Non pereduksi
5
Maltose
Tidak ada endapan
Non pereduksi
6
Aquadest
Tidak ada endapan
Non pereduksi

4.      Test iodin

No
Karbohidrat
Ditambah larutan iodin
Ditambah na2so4
1
Glukosa
Larutan merah
Warna hilang
2
Galaktosa
Larutan merah
Warna hilang
3
Laktosa
Larutan merah
Warna hilang
4
Sukrosa
Larutan merah
Warna hilang
5
Maltose
Larutan merah
Warna hilang
6
Aquadest
Tidak bereaksi
Tidak bereaksii

5.      Hidrolisis sukrosa
Sukrosa + HCL pekat , dipanaskan kemudian didinginkan + NaOH  + larutan benedict ---->larutan manjadi orange dan ada endapan hijau (terhidrolisis). Yang tidak terhidrolisis warna biru muda.
                  6.2  Pembahasan
            Pada percobaan ini, tes yang pertama dilakukan adalah tes mollish. Tes mollish adalah         tes umum untuk karbohidrat. Semua karbohidrat mengelami dehidrasi dengan asam sulfat                  pekatmembentuk  furfural . dari percobaan yang dilakukan , semua karbohidrat yaitu glukosa, g          galaktosa, laktosa , sukrosa dan maltose jika ditambah larutan mollish bewarna ungu. Sedangkan        aquadest tidak bereaksi.
           Pada poercobaan test selliwanoff yaitu tes untuk membedakan gula aldosa dan pentose,        warna cepat  terbentuk pada sukrosa . sedangkan pada glukosa, galaktosa, laktosa dan maltose             lambat. Dari percobaan itu diketahui bahwa sukrosa termasuk ketosa sedangkan glukosa,                      galaktosa, laktosa dan maltose termasuk aldose.
          Pada test banedict, glukosa , galaktosa dan laktosa jika ditambah benedict menghasilkan         endapan merah bata. .sedangkan sukrosa dan maltose ditambah banedict tidak ada endapan. Dari        percobaan ini diketahui bahwa glukosa, laktosa dan galaktosa  termasuk kedalam gula pereduksi        , sedangkan sukrosa dan maltose tidak, begitu juga dengan aquadest
       Pada test iodin, semua bahan yaitu glukosa, galaktosa, laktosa, sukrosa , maltose                     ditambah dengan larutan iodin menjadikan  larutan bewarna merah. Sedangkan jika larutan                tersebut ditambah dengan Na2S2O3 warnanya menghilag. Dari percobaan diketahui bahwa semua       bahan tersebut mengandung amilopektin.
      Pada hidrolisis sukrosa, sukrosa ditambah HCL pekat kemudian dipanaskan dan setelah        itu didinginkan . setelah dingin ditambahkan larutan naoh dan larutan banedict . dari hasil                    pengamatan diketahui  larutannya bewarna orange dan endapannya bewarna hijau . sedangkan pada    sukrosa yang tidak terhidrolisis larutan bewarna biru muda.

VII.          KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan
1. Tes mollish adalah tes untuk membedakan karbohidrat dan bukan karbohidrat. Galaktosa, glukosa, laktosa, sukrosa dan maltose termasuk karbohidrat dan sedangkan aquadest tidak.
2. Gula pentose adalah gula ynag menghasilkan furfural pada dehidrasi dengan  asam , sedangkan gula heksosa tidak
3. Sukrosa termasuk ketosa, sedangkan galaktosa, glukosa, laktosa , dan maltose termasuk aldose
4. Glukosa, laktosa dan galaktosa termasuk gula pereduksi , sedangkan laktosa , maltose dan aquadest tidak.
5. Monosakarida pereduksi membentuk endapan dengan cepat dibandingkan dengan disakarida pereduksi
6. Osazon-osazon dari senyawa karbihidrat berbeda disebabkan waktu pembentukan dan struktur Kristal yang dihasilkan
7. Pati dengan iodin memberikan warna biru yang khas
8. Sukrosa terhidrolisis menghasilkan larutan orange
9. Galktosa ditambah asam nitrat menghasilkan asam glukarat.

6.2 Saran
Sebaiknya dalam praktikum selanjutnya praktikan lebih cermat dan teliti lagi dalam mengamati reaksi yang terjadi . selain itu juga dibutuhkan kehati-hatian terutama saat pemanasan tabung reaksi

. DAFTAR PUSTAKA
Fessenden, Ralph J, dan Fessenden, Joan S. 1997. Dasar-dasar Kimia Organik. Jakarta. Bina Aksara.
Hart, Harold. 1990. Kimia Organik. Jakarta : Erlangga.
Willbraham, and Michael S. Matta. 1992. Kimia Organik dan Hayati. Bandung : ITB
Petrucci,R. H. 1999. Kimia Dasar Prinsip dan Terapan Modern.Jakarta. Erlangga.
Pine, Stanley. H. 1988. Kimia Organik I. Bandung. ITB