LAPORAN
PRAKTIKUM
FISIKA
DASAR
“VISKOSITAS ZAT ALIR”
O
L
E
H
NAMA : FATMA ZAHRA
NO
BP. : 1404045
KELAS
: A
SEKOLAH
TINGGI FARMASI INDONESIA
YAYASAN
PERINTIS
PADANG
2014
VISKOSITAS ZAT ALIR
I.
TUJUAN
Menentukan viskositas zat alir dengan menggunakan metode
stokes
II.
TEORI DASAR
Viskositas merupakan ukuran kekentalan fluida yang
menyatakan besar kecilnya gesekan didalam fluida . fluida adalah zat yang dapat
mengalir sehingga dapat menyesuaikan diri dengan bentuk wadah apapun dimana zat
tersebut diletakkan. Viskositas fluida (zat alir) adalah gesekan yang
ditimbulkan fluida yang bergerak atau benda padat yang bergerak dalam fluida.
Besarnya gesekan ini biasa disebut sebagai derajat kekentalan zat cair.
Semakin besar kekentalan fluida (viskositas), maka
semakin sulit suatu flu8ida untuk mengalir dan juga menunjukkan semakin sulit
suatu benda begrgerak dalam fluida tersebut.
Didalam zat cair, viskositas dihasilkan oleh gaya
kohesi antara molekul zat cair . gaya kohesi merupakan gaya tarik menarik antar
molekul. Sedangkan dalam gas viskositas timbul sebagai akibat tumbukan molekul
gas. Zat cair lebih kental daripada gas, sehingga untuk mengalirkan zat cair
diperlukan gaya lebih besar dibandingkan dengan gaya yang diberikan untuk
mengalirkan gas.
Aliran viskositas dapat dikelompokkan menjadi dua tipe,
yaitu:
1.
Aliran laminar
Aliran laminar merupakan aliran yang teratur, tenang, lurus
dan adanayta lapisan-lapisan yang teratur, kecepatan tidak terlalau besar,
kecepatan paling besar ada ditengah pipa
lalu mengecil sampai menjadi nol didinding pipa.
2.
Aliran turbulen
Aliran turbulen merupakan aliran-aliran yangt gerakan
fluidanya tidak teratur, tidak tenang, partikel-partikelnya saling acak, arahnya
berbelok-belok tidak beraturan, dengan kecepatan yang tinggi dan viskositas
yang relative rendah.
Faktor-faktor
yang mempengaruhi kecepatan fluida adalah:
1.
Tekanan
Viskositas cairan naik dengan hnaiknya tekanan. Sedangkan
viskositas gas tidak dipengaruhi tekanan.
2.
Temperatur
Viskositas turun dengan naiknya suhu, pemanasan zat cair menyebabkan molekul-molekul nya memperoleh
energy. Molekul-molekul cairaan bergerak sehingga gaya interaksi antar molekul
melemah. Dengan demikian viskositas cairan akan turuin dengan kenaikan
temperature.
3.
Kehadiran zat lain
Adanay bahan tambahgan seperti suspense manaikkan viskopsitas
zat cair. Pada minyak ataupun gliserin adanya penambahan air akan menyebabkan
viskositas turun karena gliserin atau minyak akan semakin encer, sehingga waktu
alirnya semakin cepat.
4.
Ukuran da berat molekul
Viskositas zat cair naik dengan naiknya berat molekul.
Viskositas semakin besart jika ikatan rangkap semakin banyak.
5.
Kekuatan antar molekul
Viskositas air naik dengan adanya ikatan hydrogen.
Cara menentukan viskositas suatu zat adalah dengan
menggunakan alat yang dinamakan viscometer. Ada beberapa tipe viscometer yang
biasa digunakan, yaitu:
1.
Viscometer Oswald
Merupakan viscometer dari cairan yang ditentukan
dengan mengukur waktu yang dibutuhkan bagi cairan tersebut untuk lewat antara
dua tanda ketika mengalir karena gravitasi melalui viscometer Oswald. Waktu
alir dari cairan yang diuji dibandingkan dengan waktu yang dibutuhkan bagi
suatu zat yang viskositasnya sudah diketahui untuk lewat dua tanda tersebut.
2.
Viscometer hupland boob
Prinisp kerjanaya yaitu sampel digeser dalam ruangan
antara dinding luar bob dan dinding dalam dari cup dimana bob masuk persis
ditengah-tengah.
3.
Viscometer cone and plate
Cara pemakaian dari viscometer ini adalah sampel
diletakkan ditengah-tengah papan, kemudian dinaikkan hingga posisi dibawah
kerucut, kerucut digerakkan oleh motor dengan berbagai macam kecepatan, dan
sampelnya digeser didalam ruangan yang semi transparan yang diam kemudian kerucut berputar.
4.
Viscometer hopler
Prinsip kerjanya adalah menggelindingkan bola (yang
terbuat dari kaca) melalui tabung gelas yang berisi zat cair yang diselidiki.
Bila sebuah bola yang
massa jenisnya lebih besar daripada massa jenis fluida atau berjari-jari (r)
dimasukkan didalam suatu fluida zat cair, maka bola akan jatuh dipercepat
sampai suatu saat kecepatannyaa maksimum (v maks), pada kecepatan v maks ini
benda akan bergerak beraturan karena gaya beratntya sudah diimbangi gaya gesek
fluida.
Menurut
George stokes, besarnya gaya gesek pada fluida inilah yang disebut gaya stokes.
Maka rumus stokes adalah:
η = 2/9 r2g (ρ-ρ0)
V
Dimana:
η= kekentalan zat cair (poise)
r = jari-jari bola (cm)
ρ = percepatan gravitasi (cm/det)
ρ0= massa jenis bola ( g/ml)
v= kecepatan bola (cm/det)
h= tinggi jatuh bola (cm)
t= waktu jatuh bola (det)
III.
ALAT DAN BAHAN
a.
Alat
1.
Tabung
2.
Bola jatuh
3.
Jangka sorong
4.
Micrometer sekrup
5.
Mistar
6.
Timbang analitik
b.
Bahan
1.
Minyak
2.
Oli
3.
Gliserin
IV.
PROSEDUR KERJA
1.
Susun alat sebagaimana mestinya
2.
Ukur jari-jari dan massa jenis bola jatuh
3.
Tentukan massa jenis zat alir
4.
Jatuhkan boal pelan-pelan diatas permungkaan zat alir dalam
tabung
5.
Setelah lebih kurang 5 cm dari permungkaan zat alir dalam
tabung , tekanlah tombol stopcwatch dan setelah sampai bola tersebut didasar tabung
matikan stopwatch , catat waktu bola jatuh dan ukur jarak yang ditempuh bola.
6.
Tentukan kecepatan bola (v) dari no 5
7.
Ulangi percobaan 4 da5 sebanyak 3 kali untuk mendapatkan
rata-rata nomor 6
8.
Hitung kekentalan zat alir dengan menggunakan rumus stokes.
V.
MONOGRAFI
1.
Gliserin
Gliserin tidak bewarna,
tidak berbau, cairan kental, jernih, dan banyak digunakan dalam
formulasi farmasi. Kepadatan 1,261 g/cm. memiliki titik lebur 18 0C
dan titik didih 290 C. masa molar 92,09382 g/mol. Indeks biasnya 1,4746 dan memiliki
viskositas 1,5 pa.s. memiliki sifat anti
freeze.
VI.
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
a.
Analisis data
Dari percobaan dilakukan analis sebagai berikut.
1.
Massa bola
a.
Untuk gliserin =0,1434 gr
b.
Untuk minyak dan oli= 0,1422 gr
2.
Waktu jatuh bola
a.
Pada oli= (24+25+28)/3=25,67 s
b.
Pada minyak= (7+8+8)/3=8
c.
Pada gliserin=10 menit, 27 s
3.
Volume minyak, oli, gliserin = 10 ml
Massa awal (berat tabung reaksi) =27,1675 gr
Masa akhir: oli=
35,9170 g
Minyak=
36,1274 g
Gliserin
= 39,5074 g
Sehingga didapat:
a.
Massa oli= masa akhir-masa awal
= 35,9170-27,1675
=8,7495 g
b.
Massa minyak= 36,1274 - 27,1675
=
8,9599 g
c.
Massa gliserin = 39,5074-27,1675
= 1,2339 g
4.
Massa jenia zat alir
a.
ρ oli = m/v= 8,87495 g/10 ml = 0,87495 g/ml
b.
ρ minyak = m/v= 8,9599 g/10 ml = 0,895 g/ml
c.
ρ gliserin = m/v = 12,3399 g/10 ml= 1,2339 g/ml
5.
diameter bola= 5,95 mm, sehingga r= 2,975 mm
volume bola = 4/3
πr3
=
4/3 x 3,14 x (2,975)3
= 4/3 x 3,14 x 82,6762
=
110,234 mm3
=
0,110234 cm3
Massa
jenis bola untuk minyak dan oli:
ρ=
m/v =0,1422 g/ 0,110234 cm3 = 1,289 gr/cm3
massa
jenis bola untuk gliserin
ρ=
m/v = 0,1413 gr/ 0,110234 cm3=1,3006 g/cm3
6.
tinggi jatuh bola= 23,6 cm. sehinggav didapat:
vaminyak =h/t=23,6 cm /8 s= 2,95 cm/s
voli= h/t = 23,6 cm / 25,67 s= 0,9193 cm/s
v gliserin = h/t = 23,6 cm/ 10 menit 10 s= 23,6 cm
/627 s= 0,0376 cm/s
7.
penentuan viskositas
minyak
η = [2/9 r2g
(ρ-ρ0) ]/V
=
[2/9 x (2, 975)2 x 10 x (1,289-0,895)]/2,95
=
2,6004 poise
oli
η = [2/9 r2g
(ρ-ρ0) ]/V
=
[2/9 x (2, 975)2 x 10 x (1,289-0,874)]/0,9193
=
8,789 poise
gliserin
η = [2/9 r2g
(ρ-ρ0) ]/V
=
[2/9 x (2, 975)2 x 10 x (1,3006-1,2339)]/0,0376
=
34,538 poise
b.
Pembahasan
Pada percobaan
penentuan viskositas zat alir dengan menggunakan metode stokes, kami
menggunakan minyak, oli dan gliserin sebagai sampel.
Pada percobaan ini kami menimbang masa bola terlebih
dahulu, setelah itu menentukan waktu jatuh bola. Untuk penentuan waktu, bola
dijatuhkan sebanyak tiga kali dan kemudian dicari rata-ratanya. Setelah itu
kami menentukan masa oli, minyak dan gliserin dengan cara mengurangi masa akhir
zat alir dengan masa awal zat alir. Setelah didapat hasilnya, lalu dihitung
masa jenis zat alir tersebut dengan rumus:
Ρ = m/ v
Setelah itu kami mengukur diameter bola dengan
micrometer sekrup dan didapat 5,59 mm. setelah itu kami menghitung volume bola
dan didapat 0,110234 cm. setelah itu kami menentukan masa jenis bola untuk
minyak dan olididapat 1,289 g/ml, sedangkan gliserin 1,3006 g/ml
Selanjutnya ditentukan kecepatan alir dengan menggunakan
rumus :
v = h / t
sebelumnya ditentukan tinggi boila terlebih dahulu dan
didapat 23,6 cm. selanjutnya baru didapat kecepatan minyak yaitu 2,95 cm/s, oli
0,9193 cm/s, dan gliserin 0,0376 cm/s.
dan terakhir menghitung viskositas zat alir dengan
menggunakan rumus:
η = 2/9 r2g (ρ-ρ0)
V
Dari rumus tersebut didapatkan viskositas minyak
2,6004 poise, oli 8,299 poise dan gliserin 34,538 poise.
VII.
KESIMPULAN DAN SARAN
a.
Kesimpulan
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan ,
didapatkan bahwa viskositas minyak 2,6004 poise, oli 8,299 poise dan gliserin
34,538 poise.
b.
Saran
Sebaiknya saat praktikum, lebih teliti memperhatikan ada atau tidaknya
gelembung pada viskometer karena dapat mempengaruhi hasil percobaan
DAFTAR PUSTAKA
Atkins, P.W. 1996. Kimia Fisik Jilid II Edisi IV. Jakarta :
Erlangga.
Bird, Tony. 1987. Kimia Fisik Untuk Universitas. Jakarta : PT Gramedia.
Dirjen POM .1995. Farmakope Indonesia Edisi ke IV. Jakarta: Depkes RI
Bird, Tony. 1987. Kimia Fisik Untuk Universitas. Jakarta : PT Gramedia.
Dirjen POM .1995. Farmakope Indonesia Edisi ke IV. Jakarta: Depkes RI
Dogra. 1990. Kimia Fisik dan Soal-soal. Malang : Jakarta :
UI-Press
No comments:
Post a Comment