FERMENTASI Merupakan
proses pembebasan energi tanpa adanya oksigen, nama lainnya adalah respirasi
anaerob (respirasi dalam lingkungan anaerobik dengan tanpa akseptor
elektron eksternal ). Fermentasi merupakan proses enzimatik dimana enzim yang
bekerja mungkin sudah dalam keadaan terisolasi. Yaitu terpisah dari selnya atau
masih dalam keadaan terikat didalam sel. Pada beberapa proses fermentasi yang
menggunakan sel mikroba, reaksi enzim mungkin sepenuhnya dalam sel mikroba,
karena enzim yang bekerja bersifat intra seluler.
Sumber
mikroba
1. Bakteri
- Fungi
- Kapang
- Khamir
Manfaat
mikroba untuk fermentasi
1. Produksi
massa sel
- Produksi
enzim,antigen,pigmen,lipid,
- Produksi metabolit primer
- Produksimetabolit sekunder
- Aplikasi aktivitas metabolisme :
pengawetan keju,pengolahan pembuatan roti,pengolahan limbah,
- Modifikasi struktur kimia / biotransformasi
- Merangsang fixasi nitrogen
Fermentasi
menurut Pasteur yaitu keberadaan oksigen akan menghambat jalur fermentasi
di dalam sel khamir sehingga sumber karbon yang ada akan digunakan melalui
jalur respirasi. Fenomena ini sering disebut sebagai Pasteur
effect (Walker 1998). Pada sel-sel prokariota dan eukariota, Pasteur
effect banyak dijumpai, salah satu contoh adalah fermentasi asam laktat
oleh sel otot manusia ketika kekurangan oksigen. Berdasarkan
fenomena ini, seharusnya produksi ethanol oleh khamir terjadi pada
kondisi anaerob. Namun ternyata terjadi dalam proses aerob, Pasteur
effect pada sel khamir diamati pada sel yang telah memasuki fase
stasioner (resting), Sedangkan produksi alkohol terjadi ketika sel berada
pada fase pertumbuhan (fase log) (Alexander & Jeffries 1990). Hal
inilah yang membuat Pasteur effect diduga bukan fenomena yang terjadi saat
produksi ethanol oleh Saccharomyces cerevisiae. Saccharomyces
cerevisiae Telah lama digunakan dalam industri alkohol dan minuman
beralkohol sebab memiliki kemampuan dalam memfermentasi glukosa
menjadi ethanol. Hal yang menarik adalah proses fermentasi ethanol pada
khamir tersebut berlangsung pada kondisi aerob.
CONTOH PRODUK
FERMENTASI MAKANAN
a.
Fermentasi Tempe
Tempe
merupakan hasil fermentasi dari kedelai menggunakan jamur Rhizopus oryzae.
Tempe selain dibuat dari kedelai dapat juga dibuat dari berbagai bahan nabati
berprotein. Jamur selain berfungsi mengikat/menyatukan biji kedelai sehingga
menjadi satu kesatuan produk yang kompak juga menghasilkan berbagai enzim yang
dapat meningkatkan nilai cerna tempe saat dikonsumsi.
b.
Fermentasi
tape
Tape dibuat dari ubi kayu ataupun beras ketan dan
merupakan makanan yang populer di Indonesia dan Malaysia. Dalam pembuatan tape
melibatkan tiga kelompok mikroorganisme yaitu :
1. Endomycopsis fibuliger , Mikrobia perombak pati menjadi gula yang menjadikan
tape pada awal fermentasi berasa manis.
2. Mikrobia yang banyak dianggap penting dalam proses ini
adalah Saccharomyces dan Cabdida .
Akan menyebabkan mikrobia yang mengunakan gula sebagai
sumber karbon , gula mampu tumbuh dan menghasilkan alkohol. Yang masuk dalam
kelompok ini adalah yang menyebabkan tape berubah menjadi alkoholik.
3. Acetobacter aceti , alkohol juga memacu tumbuhnya bakteri pengoksidasi alkohol yaitu
yang mengubah alkohol menjadi asam asetat dan menyebakan rasa masam pada tape yang
dihasilkan.
c. Fermentasi
Keju
Keju
merupakan hasil fermentasi susu, tetapi dalam proses produksi yang lebih
kompleks. Perbedaan bakteri yang berperan menyebab kan waktu fermentasi
yang lebih lama dari yogurt. Keju sangat beragam, tedapat lebih dari 20 klas
dan ratusan vaietas, namun awal proses nya adalah sama.
d. Fermentasi
Nata deCoco
Nata
de coco sebenarnya adalah selulosa murni. Merupakan produk hasil kegiatan
mikroba Acetobacter xylinum. Mikroba ini dapat merubah gula menjadi
selulosa.Jalinan selulosa inilah yang membuat nata terlihat putih. Sebagai
makanan berserat, nata de coco memiliki kandungan selulosa ± 2,5 % dan air
lebih dari 95 %. Nata de coco memiliki kandungan serat kasar 2,75 %, protein
1,5 – 2,8 %, lemak 0,35 % dan sisanya air
CONTOH PRODUK
FERMENTASI MINUMAN
a. Wine
Bahan yang utama
diperlukan adalah buah (jika buahnya anggur disebut wine . Tetapi bila
menggunakan buah bukan anggur maka diberi nama sesuai nama buahnya.yang saja,
misal : Pisang maka disebut wine pisang
dan sebagainya tergantung nama buah). Selain buah diperlukan juga peralatan
(fermentor) dan mikro orga nisme yaitu khamir, dan nutrisi tambahan. Hampir
semua buah dapat dibuat wine terutama yang mengandung gula. Dapat pula dari
bahan yang kaya pati misalnya beras ketan,
pati atau beras ini harus dipecah terlebih dahulu misal
menggunakan ragi tape dijadikan tape atau dihidrolisis dengan asam maupun
enzim.Bila gula pada buah tadi kurang maka sering ditambahkan gula. Contoh
produk yang berasal dari beras ketan ( fermentasi ) adalah brem bali, sedang
yang melalui hidrolisis adalah bio-etanol.
b.
Fermentasi Yogurt
Produksi yogurt dimulai dengan kondisi susu.
Kandungan air pada susu diturunkan hingga 25% dengan evaporasi vacuum dan
ditambah 5% susu bubuk. Tahap akhir kondisioning, panaskan susu pada suhu 86 –
930C selama 30 – 60 menit (Hal ini akan menyebabkan beberapa protein
mengalami pemecahan dan mikrobia kontaminan akan terbunuh. Setelah itu
didinginkan pada suhu 450C dan ditambahkan campuran Streptococcus
thermophilus dan Lactobacillus bulgaricus dalam perbandingan
1:1. Buah yang baik
adalah bila mengandung asam-asam seperti asam tartart, malat dan sitrat. Asam
tartart adalah antioksidan dan menghasilkan rasa asam. Asam malat juga dikenal sebagai asam buah terutama
pada apel. Asam sitrat adalah pengawet alami dan juga memberi
rasa asam.
c. Khamir
Adalah
mikrooorganisme yang melakukan fementasi pada juice buah untuk menjadi wine. Khamir
yang umum digunakan adalah : Saccharomyces sp. Khamir ini akan mengubah
gula menjadi alkohol dan CO2. Dalam perombakan ini diperlukan pula nutrien yang
mendukung pertumbuhan khamir, jika tidak tersedia pada bahan baku. Maka bahan
yang umum ditambah kan adalah amonium fosfat sebagai sumber nitrogen.
CONTOH PRODUK
FERMENTASI ASAM
a. Fermentasi
Asam Laktat
Fermentasi asam laktat
banyak terjadi pada susu. Jasada yang paling berperan dalam fermentasi ini
adalah Lacobacillus sp. Laktosa diubah menjadi asam laktat. Kini asam
laktat juga digunakan untuk produksi plastik dalam bentuk PLA
b.
Fermentasi Asam Sitrat
Asam
sitrat dihasilkan melalui fermentasi menggunakan jamur Aspergillus niger. Meskipun
beberapa bakteri mampu melakukan, namun yang paling umum digunakan adalah jamur
ini. Pada kondisi aerob jamur ini mengubah gula atau pati menjadi asm sitrat
melalui pengubahan pada TCA
c. Fermentasi
Asam Glutamat
Asam
glutamat digunakan untuk penyedap makanan sebagai penegas rasa. Organisme yang
kini banyak digunakan adalah mutan dari Corynebacterium glutamicum.Pertama
kali dikembangkan di negara Jepang.
CONTOH
PRODUK FERMENTASI VITAMIN
Fermentasi
Vitamin
Vitamin selain dapat diperoleh dari berbagai
tumbuhan juga dapat dihasilkan secara fermentasi. Terutama vitamin B. Mikroorganisme yang terlibat dalam produksi
vitamin ini adalah kapang , askomisetes Eremothecium ashbyii dan Ashbya
gossypii. Bakteri dapat juga
digunakan untuk produksi. Hasil yang dicapai dapat lebih dari 20 g riboflavin
per liter kultur cair yang dilakukan secara steril dan kondisi aerob dengan
medium yang mengandung molase atau minyak tumbuhan sebagai sumber karbon utama.
CONTOH
PRODUK FERMENTASI ENZIM
a.
Amilase
Amilase (alfa, beta dan glukoamilase) merupakan enzim
yang penting dalam bidang pangan dan bioteknologi. Amilase dapat diperoleh dari
berbagai sumber seperti tanaman, binatang dan mikroorganisme. Saat
ini sejumlah enzim amilae telah diproduksi secara komersial. Penggunaan
mikroba dianggap lebih prospektif karena mudah tumbuh, cepat menghasilkan dan
kondisi lingkungan dapat dikendalikan Mikroba
yang umum digunakan adalah Trichoderma dari anggota genus Aspergillus dan
Rhizopus. Produksi enzim
amilase dapat menggunakan berbagai sumber karbon. Sumber karbon yang murah adalah sekam, molase,
tepung jagung, jagung, limbah tapioka dan sebagainya. Jika digunakan limbah
sebagai substrat, maka limbah tadi dapat diperkaya nutrisinya untuk
mengoptimalkan produksi enzim.Sumber karbon yang dapat digunakan sebagai
suplemen antara lain : pati, sukrosa, laktosa, maltosa, dekstrosa, fruktosa,
dan glukosa. Sumber nitrogen sebagai suplemen antara lain: pepton, tripton,
ekstrak daging, ekstrak khamir, amonium sulfat, tepung kedelai, urea dan
natrium nitrat. Sumber enzim kasar dapat diukur aktivitas enzimnya dengan cara
campur enzim dengan larutan soluble starch 1% dalam bufer sodium asetat 0,1 M
(pH 6,0) pada suhu 500C selama 5 menit. Lalu ukur glukosa yang
dihasilkan.
CONTOH
PRODUK FERMENTASI ALKOHOL
a.
Fermentasi Alkohol
Mikroorganisme yang
terlibat adalah : Khamir dari genus Saccharomyces sp. Saccharomyces yang
paling banyak digunakan adalah S. cerevisiae dan S.
carlbergensis. Khamir ini akan
mengubah gula pada substrat menjadi alkohol pada kondisi aerob. Jika khamir ini
ditumbuh kan pada suasana aerob, maka akan dihasilkan sel lebih banyak daripada
metabolitnya. Produk ini dimanfaatkan dalam memproduksi ragi roti.
CONTOH
PRODUK FARMASI LOVASTATIN
Lovastatin adalah
suatu ‘pro-drug’, yang memiliki arti penting secara medis sebagai zat penurun
kadar kolesterol darah dan diindikasikan berguna untuk mengurangi resiko
arteriosklerosis. Biosintesis lovastatin dapat dilakukan melalui fermentasi cair terhadap
jamur Aspergillus terreus dengan tersedianya sumber karbon yang cukup
dan kondisi proses yang terjaga pada agitasi 150 rpm dan suhu 28 o C.
Produk dipanen setelah 6 hari fermentasi dan selan jutnya diekstraksi untuk
memperoleh lovastatin murni. Mikroorganisme yang digunakan
adalah Jamur Aspergillus terreus ATCC
20542.Media fermentasi cair steril terdiri dari
Laktosa 9 g; pepton 0.6 g; corn
steep liquor 1 g; gliserol 3 g; susu skim 0.42 g; tepung jagung (dalam beberapa
konsentrasi) dan aquades. pH media
diatur sebesar 6.8 dengan penambahan NaOH
1.125 N atau HCl 25 %, lalu media disterilisasipada 121 °C selama 15 menit. Produksi metabolit sekunder dari Aspergillus
terreus dilakukan melalui metode fermentasi kultur curah atau media cair
dengan melakukan peragaman konsentrasi tepung jagung yaitu : 2.5, 5 , 7.5, 10,
dan 12.5 %. Inokulum 10 % dengan usia 30 jam diinoku lasikan ke dalam tabung
Erlenmeyer 500 mL yang berisi 100 mL media fermentasi cair steril. Biakan
dikocok dengan pengocok orbital kecepatan 150 rpm, suhu 28 °C selama 144 jam
(atau 6 hari).
Sumber:
Http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/DIKTAT%20KULIAH%20FISIOLOGI%20TUMBUHAN%20DASAR.pdf
http://slideplayer.info/slide/3155505/
id.wikipedia.org/wiki/Fermentasi
No comments:
Post a Comment