Monday, 18 December 2017

CINTA RUPIAH: Antara Menjaga dan Menduniakan Rupiah


“Karena rasa nosionalisme dari suatu bangsa terlihat ketika mereka mampu membanggakan rupiah didepan negara lain, mempu menumbuhkan tunas-tunas keyakinan bahwa kita adalah bangsa yang merdeka, bangsa yang berdaulat dengan keberadaan rupiah ditengah peredarannya.  Kita adalah  Indonesia. Rupiah adalah tonggak sejarah keberadaan kita. Sebagai sebuah negara kepuluan terbesar didunia, masih layakkah tak mengenal rupiah? Tak malukah  jika masih mampu membanggakan mata uang asing dinegara sendiri? Masih beranikah mencoret-coret uang atau menganggapnya sampah? Hai bung!  Rupiah bukanlah bom Nagasaki dan Hirosima yang akan melumpuh totalkan seluruh seluk beluk kehidupan. Tetapi rupiah mampu menjadi semen pengikat bangsa yang menyatukan nyawa-nyawa dari Sabang hingga  Merauke. Juga, rupiah adalah secercah asa dari para pejuang terdahulu untuk kita membanggakan Indonesia.”

Jika masih belum akrab dengan rupiah, mari penulis perkenalkan.
Berdasarkan Undang-undang Nomor 7 Tahun 2011 tentang Mata Uang (UU Mata Uang), Rupiah adalah satu-satunya alat pembayaran yang sah di wilayah NKRI.  Salah satu lembaga yang berwenang mengeluarkan, mengedarkan dan mencabut serta menarik rupiah adalah Bank Indonesia.
Ciri yang paling khas dari rupiah adalah adanya lambang negara garuda pancasila, gambar pahlawan nasional serta gambar presiden Republik Indonesia. Adanya ciri khas tersebut tentu tidak dibuat secara asal jadi, tetapi ada makna tersirat dan mendalam dibalik pembuatannya. Pada lambang burung garuda terdapat semboyan “Bhinneka Tunggal Ika”. Hal ini mengisyaratkan bahwa dengan adanya perbedaan, rupiahlah yang akan menjadi pemersatu. Menjadikan kita kenal dengan wajah-wajah diselingkup bumi pertiwi. Dengan adanya burung garuda pada rupiah tersebut, berarti secara tegas Indonesia menyatakan bahwa kita adalah bangsa yang besar, bangsa yang penuh percaya diri, bangsa yang dinamis dan bangsa yang berwibawa dengan keberadaan rupiah sebagai simbol kedaulatannya. Adanya gambar pahlawan dalam rupiah mengisyaratkan bahwa proses perjalanan rupiah merupakan proses yang panjang. Sebelum rupiah tercipta, ada pahlawan yang rela mati-matian berjuang  demi berdiri tegaknya Negara Kesatuan Republik Indonesia. Ada nafas-nafas yang rela meninggalkan keluarga dan harta benda demi Indonesia tercinta.  Begitu juga dengan para pemimpin bangsa yang ikut andil dalam perkembangan rupiah di Indonesia.
Dari segi rupa, rupiah terdiri dari uang kertas dan uang logam, yang mana untuk harga nominalnya tercatum dalam pecahan rupiah itu sendiri.

Sumber: Https://economy.okezone.com

Menggunakan rupiah pada setiap transaksi, berarti ikut membantu menjaga kestabilan nilai tukar rupiah dan membangun kepercayaan pada dunia.
            Salah satu hal yang paling disayangkan dari Indonesia adalah masih adanya rakyat yang bertempat tinggal di Indonesia bertransaksi dengan menggunakan mata uang asing khususnya pada daerah perbatasan dan mereka yang berdomisili diwilayah ramai wisata internasional. Padahal hal tersebut tentu saja semakin memperburuk nilai rupiah dimata negara asing, dan hal ini juga akan berdampak buruk pada perekonomian Indonesia. Berdasarkan kenyataan ini, sebagai wujud cinta rupiah dibutuhkan kepedulian seluruh masyarakat dalam memberlakukan rupiah sebagai alat transaksi, baik dalam belanja ke mol-mol besar ataupun dalam seluk beluk kehidupan sehari-hari. Dengan adanya kepedulian tersebut, berarti kita telah membantu membangun kepercayaan dunia terhadap nilai tukar rupiah. Sehingga nilai rupiah pun akan stabil dan perekonomian Indonesia pun semakin berkembang.

Cinta rupiah berarti menjaga fisik rupiah agar tetap utuh
             Salah satu bukti cinta adalah menjaga fisik. Begitu pun jika cinta rupiah, fisik dan bagian-bagiannya perlu dijaga. Diantaranya, tidak melipat, tidak mencoret, tidak mestaples , tidak meremas dan tidak membasahi rupiah. Jika hal tersebut dilakukan, maka pengeluaran negara untuk percetakan uang baru bisa ditekan, sehingga menjadikan perekonomian indonesia lebih baik dari sebelumnya. jika perekonomian Indonesia membaik, berarti seluruh penduduk Indonesia akan hidup sejahtera.

Jika kamu cinta Indonesia, mari cintai rupiah...

#CINTARUPIAH

No comments: