“Karena rasa nosionalisme dari suatu bangsa terlihat ketika mereka mampu membanggakan rupiah didepan negara lain, mempu menumbuhkan tunas-tunas keyakinan bahwa kita adalah bangsa yang merdeka, bangsa yang berdaulat dengan keberadaan rupiah ditengah peredarannya. Kita adalah Indonesia. Rupiah adalah tonggak sejarah keberadaan kita. Sebagai sebuah negara kepuluan terbesar didunia, masih layakkah tak mengenal rupiah? Tak malukah jika masih mampu membanggakan mata uang asing dinegara sendiri? Masih beranikah mencoret-coret uang atau menganggapnya sampah? Hai bung! Rupiah bukanlah bom Nagasaki dan Hirosima yang akan melumpuh totalkan seluruh seluk beluk kehidupan. Tetapi rupiah mampu menjadi semen pengikat bangsa yang menyatukan nyawa-nyawa dari Sabang hingga Merauke. Juga, rupiah adalah secercah asa dari para pejuang terdahulu untuk kita membanggakan Indonesia.”
Jika masih belum
akrab dengan rupiah, mari penulis perkenalkan.
Berdasarkan
Undang-undang Nomor 7 Tahun 2011 tentang Mata Uang (UU Mata Uang), Rupiah
adalah satu-satunya alat pembayaran yang sah di wilayah NKRI. Salah satu lembaga yang berwenang mengeluarkan,
mengedarkan dan mencabut serta menarik rupiah adalah Bank Indonesia.
Ciri
yang paling khas dari rupiah adalah adanya lambang negara garuda pancasila, gambar
pahlawan nasional serta gambar presiden Republik Indonesia. Adanya ciri khas
tersebut tentu tidak dibuat secara asal jadi, tetapi ada makna tersirat dan
mendalam dibalik pembuatannya. Pada
lambang burung garuda terdapat semboyan “Bhinneka Tunggal Ika”. Hal ini
mengisyaratkan bahwa dengan adanya perbedaan, rupiahlah yang akan menjadi
pemersatu. Menjadikan kita kenal dengan wajah-wajah diselingkup bumi pertiwi. Dengan
adanya burung garuda pada rupiah tersebut, berarti secara tegas Indonesia menyatakan
bahwa kita adalah bangsa yang besar, bangsa yang penuh percaya diri, bangsa
yang dinamis dan bangsa yang berwibawa dengan keberadaan rupiah sebagai simbol
kedaulatannya. Adanya
gambar pahlawan dalam rupiah mengisyaratkan bahwa proses perjalanan rupiah
merupakan proses yang panjang. Sebelum rupiah tercipta, ada pahlawan yang rela
mati-matian berjuang demi berdiri
tegaknya Negara Kesatuan Republik Indonesia. Ada nafas-nafas yang rela meninggalkan
keluarga dan harta benda demi Indonesia tercinta. Begitu juga dengan para pemimpin bangsa yang
ikut andil dalam perkembangan rupiah di Indonesia.
Dari
segi rupa, rupiah terdiri dari uang kertas dan uang logam, yang mana untuk
harga nominalnya tercatum dalam pecahan rupiah itu sendiri.
Sumber: Https://economy.okezone.com |
Menggunakan rupiah pada setiap transaksi, berarti ikut
membantu menjaga kestabilan nilai tukar rupiah dan membangun kepercayaan pada
dunia.
Salah satu hal yang paling
disayangkan dari Indonesia adalah masih adanya rakyat yang bertempat tinggal di Indonesia bertransaksi dengan menggunakan mata uang asing khususnya pada daerah
perbatasan dan mereka yang berdomisili diwilayah ramai wisata internasional. Padahal
hal tersebut tentu saja semakin memperburuk nilai rupiah dimata negara asing, dan
hal ini juga akan berdampak buruk pada perekonomian Indonesia. Berdasarkan kenyataan
ini, sebagai wujud cinta rupiah dibutuhkan kepedulian seluruh masyarakat dalam
memberlakukan rupiah sebagai alat transaksi, baik dalam belanja ke mol-mol
besar ataupun dalam seluk beluk kehidupan sehari-hari. Dengan adanya kepedulian
tersebut, berarti kita telah membantu membangun kepercayaan dunia terhadap
nilai tukar rupiah. Sehingga nilai rupiah pun akan stabil dan perekonomian Indonesia
pun semakin berkembang.
Cinta rupiah berarti menjaga fisik rupiah agar tetap
utuh
Salah
satu bukti cinta adalah menjaga fisik. Begitu pun jika cinta rupiah, fisik dan
bagian-bagiannya perlu dijaga. Diantaranya, tidak melipat, tidak mencoret,
tidak mestaples , tidak meremas dan tidak membasahi rupiah. Jika hal tersebut
dilakukan, maka pengeluaran negara untuk percetakan uang baru bisa ditekan,
sehingga menjadikan perekonomian indonesia lebih baik dari sebelumnya. jika perekonomian Indonesia membaik, berarti seluruh penduduk Indonesia akan hidup sejahtera.
Jika kamu cinta Indonesia, mari cintai rupiah...
#CINTARUPIAH
No comments:
Post a Comment