1. Pereaksi golongan I : HCl encer (2 M)
- Reaksi golongan I Ú endapan putih:
-
Timbal klorida, PbCl2
-
Raksa(I) klorida, Hg2Cl2
-
Perak
klorida, AgCl
3. Cara Identifikasi Kation Timbal menurut Farmakope
Indonesia IV
a. Pada larutan garam timbal tambahkan H2SO4
encer, terbentuk endapan putih yang tidak larut dalam larutan HCl encer
dan dalam HNO3 encer, tetapi larut dalam larutan NaOH 1 N hangat dan
dalam larutan amonium asetat 10% b/v.
Reaksinya:
·
Pb2+ + SO42-
→ PbSO4↓putih
·
PbSO4↓ +
4OH- → [Pb(OH)4]2-
+ SO42-
·
PbSO4↓+
4CH3COO- → [Pb(CH3COO)4]2-
+ SO42-
b. Pada larutan garam timbal yang bebas atau hampir bebas
asam mineral tambahkan larutan K2CrO4 10% b/v, terjadi
endapan kuning yang praktis tidak larut dalam asam asetat, tetapi larut dalam
larutan NaOH 1 N
Reaksinya:
Reaksinya:
·
Pb2+ + CrO42-
→ PbCrO4↓kuning
·
PbCrO4↓ +
4OH- → [Pb(OH)4]2-
+ CrO42-
4. Senyawa Timbal yang Penting
dalam Farmasi
a. Timbal asetat
Sinonim: Plumbi Acetas
Rumus: Pb(CH3COO)2.3H2O BM
= 379,33
Khasiat dan penggunaan: Adstringen
5.
Cara
Identifikasi Kation Raksa(I) menurut FI IV:
a.
Pada larutan senyawa
raksa(I) tambahkan larutan NaOH encer, terurai menjadi warna hitam
•
Hg22+
+ 2OH- → Hg2O↓hitam + H2O
b. Pada larutan senyawa raksa(I) tambahkan HCl P, terbentuk
endapan warna putih yang berubah menjadi hitam dengan penambahan amonia encer
•
Hg22+
+ 2Cl- → Hg2Cl2↓putih
•
Hg2Cl2
+ 2NH3 → Hg↓hitam +
Hg(NH2)Cl↓putih + NH4+ + Cl-
c. Pada larutan senyawa raksa(I) tambahkan larutan KI,
terbentuk endapan kuning yang akan berubah menjadi hijau jika didiamkan
•
Hg22+
+ 2I- → Hg2I2↓hijau
6.
Senyawa Raksa(I) yang Penting dalam Farmasi
a. Raksa(I) Klorida
Sinonim: Hydrargyri subchloridum; Kalomel
Rumus: Hg2Cl2
Khasiat dan penggunaan: Laksativum
7. Cara Identifikasi raksa (I):
a. Panaskan 500 mg sampel dengan natrium karbonat sama
banyak dalam tabung reaksi kering; terjadi hasil kondensasi Hg pada dinding
tabung
b. Kocok 500 mg sampel dengan 2 ml amonia encer; larutan menjadi
hitam. Saring larutan tsb, asamkan dengan HNO3 encer, filtrat
menunjukkan reaksi klorida yang tertera pada reaksi identifikasi.
8.
Identifikasi Kation Perak
menurut FI IV:
a. Pada larutan garam perak tambahkan larutan klorida atau
HCl encer, terbentuk endapan warna putih yang larut dalam amonia encer, praktis
tidak larut dalam larutan HNO3.
•
Ag+ + Cl-
→ AgCl↓putih
•
AgCl↓putih +
2NH3 → [Ag(NH3)2]+ + Cl-
b. Pada larutan garam perak tambahkan larutan K2CrO4,
terbentuk endapan warna merah yang larut dalam HNO3 encer
•
2Ag+ + CrO42-
→ Ag2CrO4↓merah
•
2Ag2CrO4↓merah
+ 2H+ → 4Ag+ + Cr2O72-
+ H2O
c. Pada larutan garam perak basakan sedikit dengan amonia
encer, kemudian asam lagi dengan asam asetat, kocok dengan larutan
4-dimetilamino-benzilidena-rodanina (disingkat pereaksi rodanida) 0,25% b/v
dalam amilalkohol, terbentuk endapan merah yang terkumpul pada bidang batas
kedua lapisan
9. Senyawa perak yang penting dalam Farmasi
a. Perak Nitrat
Sinonim: Argenti Nitras
Rumus: AgNO3
Khasiat dan penggunaan: Antiseptik eksternal
dan untuk kaustik
b. Perak Proteina
Sinonim: Argentum Proteinicum; Protargol
Khasiat dan kegunaan: Antiseptikum ekstern
10. cara Identifikasi perak proteina :
a. Perak proteina jika dipijarkan, mula-mula mengarang,
kemudian meninggalkan sisa putih keabuan. Hangatkan sisa dengan 1 ml HNO3,
encerkan dengan 10 ml air, saring. Pada filtrat tambahkan beberapa tetes HCl
encer; terbentuk endapan putih AgCl yang larut dalam amonia encer.
b. Pada 10 ml larutan perak proteina 1,0 %b/v tambahkan 2 ml
larutan FeCl3; warna gelap hilang dan jika dibiarkan terjadi
opalesensi.
c. Pada 10 ml larutan perak proteina 1,0 %b/v tambahkan
beberapa tetes larutan HgCl2; terbentuk endapan putih. Larutan tidak
berwarna atau hampir tak berwarna
d. Pada 10 ml larutan perak proteina 1,0 %b/v tambahkan 5 ml
larutan NaOH 8% b/v, encerkan dengan 5 ml air. Tambahkan 2 ml larutan CuSO4
12,5% b/v, biarkan selama beberapa menit; terjadi warna violet.
Sumber:
- G. Svehla, Vogel Buku Teks Analisis Anorganik Kualitatif Makro dan
Semimikro, Edisi V, Bagian I, Diterjemahkan oleh L. Setiono, A.
Hadyana Pudjaatmaka, PT Kalman Media Pustaka, Jakarta, 1990
- Farmakope Indonesia, Edisi IV, Departemen Kesehatan RI, Jakarta, 1995
No comments:
Post a Comment