Friday, 8 March 2019

Ageratum conyzoides, Linn, Asteraceae Sebagai (Penyembuhan Luka)

Lebih lengkap: Download file Ageratum conyzoides sebagai penyembuh luka


Ageratum conyzoides, Linn,  Asteraceae
(Penyembuhan Luka)

1.      Tinjauan Botani
a.      Klasifikasi Botani
Berdasarkan Natural Resources Conservative Service (Kartesz, 2012) herba bandotan diklasifikasikan sebagai berikut:
Kingdom : Plantae
Subkingdom : Tracheobionta
Superdivisi : Spermatophyta
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Subkelas : Asteridae
Orde : Asterales
Family : Asteraceae
Genus : Ageratum Linn
Spesies : Ageratum conyzoides Linn
Ageratum conyzoides L. di Sumatera dikenal dengan nama daun tombak, rumput tahi ayam atau siangit sedangkan di Jawa dikenal dengan nama babandotan, bandotan, dus wedusan, tempuyak dan berokan, untuk masyarakat Sulawesi mengenal tumbuhan ini dengan nama dawet, lawet, rukut manoe dan sopi (Dalimartha, 2006).

b.      Morfologi Tanaman


Bandotan merupakan sejenis tanaman pengganggu yang banyak ditemukan di pinggir jalan, hutan, ladang dan tanah terbuka. Tanaman ini berasal dari Asia Tenggara, Amerika Tengah, Amerika Selatan, Karibia, Florida, China Selatan dan 9  Australia. Tanaman ini dikenal sebagai tanaman hias dari Amerika dan banyak ditemukan di Pasifik Selatan serta negara beriklim hangat lainnya (Prasad, 2011). Bandotan merupakan tanaman liar di Indonesia dan lebih dikenal sebagai tumbuhan pengganggu (gulma) di kebun dan ladang (Retno, 2009).
Ageratum conyzoides Ageratum conyzoides merupakan tumbuhan dari famili Asteraceae. Tumbuhan ini mempunyai daya adaptasi yang tinggi, sehingga mudah tumbuh di mana-mana dan sering menjadi gulma yang merugikan para petani. Namun di balik itu Ageratum dapat digunakan sebagai obat, pestisida dan herbisida, bahkan untuk pupuk dapat meningkatkan hasil produksi tanaman (Sukamto, 2007).
Menurut Steenis dalam Khuzayaroh (2002), mengatakan bahwa bandotan tergolong ke dalam tumbuhan terna semusim, tumbuh tegak atau bagian bawahnya berbaring, tingginya sekitar 30 - 90 cm dan bercabang. Batang bulat berambut panjang, jika menyentuh tanah akan mengeluarkan akar. Daun bertangkai, letaknya saling berhadapan dan bersilang (composite), helaian daun bulat telur dengan pangkal membulat dan ujung runcing, tepi bergerigi, panjang 1 - 10 cm, lebar 0,5 - 6 cm, kedua permukaan daun berambut panjang dengan kelenjar yang terletak di permukaan bawah daun, warnanya hijau. Bunga majemuk berkumpul 3 atau lebih, berbentuk malai rata yang keluar dari ujung tangkai, warnanya putih. Panjang bonggol bunga 6 - 8 mm, dengan tangkai yang berambut. Buahnya berwarna hitam dan bentuknya kecil seperti yang terlihat pada gambar 2.5.1. Habitat yang cocok untuk Ageratum conyzoides adalah daerah berketinggian 1 - 1.200 dpl, suhu optimum 16º - 24º, dan memerlukan intensitas cahaya tinggi.

2.      Tinjauan Farmakologi
a.       Khasiat Tradisional (Kinho, 2011)
1.      Obat luka bakar. Ambil daunya yang muda, dibersihkan kemudian diremas-remas dan langsung ditempelkan pada bagian yang luka (Tombulu-Rurukan)
2.      Dipakai untuk mengobati luka, bagian yang digunakan adalah daun, cara menggunakannya ambil daun kemudian ditumbuk atau dihaluskan dan ditempelkan pada bagian tubuh yang terluka.

b.      Pembuktian Khasiat Melalui Uji Praklinis
1.      Penelitian yang dilakukan oleh Mukherjee dengan menggunakan metode luka eksisi pada tikus albino  menunjukkan aktivitas penyembuhan luka yang baik karena Ageratum conyzoides memiliki senyawa aktif seperti alkaloid, saponin, dan terpenoid yang terkenal dapat mempercepat proses penyembuhan luka (Khare, et al., 2009). Bagian daun dari Ageatum conyzoides ditempelkan pada luka sebagai antiseptic dan menyembuhkan luka dengan cepat. Senyawa alkaloid dan saponin bekerja sebagai antioksidan dan antibakteri (Aruna M, et al., 2015) karena dapat mengurangi waktu pendarahan, waktu protombin, dan waktu clotting (Kaur & Dogra, 2014).
2.      Pada penelitian Dash dan Narasimha Murthy (2011) menggunakan tikus putih yang kulitnya telah dilukai (luas area luka 500 mm2 dan kedalaman 2 mm2) serta diinokulasikan bakteri Staphylococcus aureus, dipilih metode dengan parameter histopatologi, pengurangan luas jaringan luka terbuka, lamanya proses reepitelisasi sel, jumlah jaringan granulasi kering, berserta sejumlah enzim seperti hidroksiprolin, SOD (super oksida dismutase), dan katalase. Ekstrak metanol daun bandotan menujukkan hasil reepitelisasi jaringan luka yang paling baik dan kuat apabila dibandingkan dengan ekstrak dalam pelarut lainnya, di mana luka dapat tertutup seluruhnya lebih cepat 3-4 hari bila dibandingkan dengan kontrol.

c.       Bagian tanaman yang digunakan untuk memperoleh khasiat farmakologis
Bagian tanaman yang digunakan untuk memperoleh efek farmakologis adalah daun (Kinho, 2011).

3.      Tinjauan kimia
a.      Komponen Kimia dari minyak esensial bunga Ageratum conyzoides (LA Usman, 2013)

b.      Skrining Fitokimia Ageratum conyzoides (Amadi (2012), Harbone (1998), Onwuka (2005)


4.      Produk Obat Tradisional Yang Beredar Yang Mengandung Ektrak Tanaman Bandotan
a.      Veggie Herbal

Merupakan sediaan yang berbentuk kapsul dari Ageratum conyzoides. Berisi 50 kapsul yang beratnya 500 mg. Kapsul ini berguna untuk mengatasi penyakit reamatik, maag dan perut kembung, sariawan, gangguan pernafasan, luka pendarahan (obat luar), dan mencegah tumor.


Daftar Pustaka

Aruna M. 2015. An Overview Of Herbs Possesing Wound Healing Activity. European
                 journal of Pharmaceutical and medicinal Research, 2(7), pp. 329-332.

Ba Amadi, Duru M.K.C, Agomuo E.n. 2012. Chemical Profiles Of Leaf, Stem, Root And
 Flower Ageratum Conyzoides. Asian J Plant Sci Res. 2(4) : 428-432.

Dalimartha, S. 2006. Atlas Tumbuhan Obat Indonesia. Jilid 5. Pustaka Bunda: Jakarta

Dash, G. & Murthy, P. 2011. Wound Healing Effects Of Ageratum Conyzoides Linn.
                 International Journal of pharma and bio Sciences, 2(2).

Harborne J.B.1998. Phytochemical Methods: A Guide To Modern Technique Of Plant
 Analysis 3 Rd Edition. London : Chapman and Hall.

Kamboja & Saluja. 2011. Isolation Of Stigmasterol And β-sitosterol From Petroleum
 Ether Extract of Aerial Parts of Ageratum Conyzoides (Asteraceae). India. Int
Journal Pharm Sci, 3(1), 94-96

Kartesz, Jt, 2012. Ageratum Conyzoides l. Topical Whiteweed.  Http://plants.usda.gov/
core/profile?symbol=agco, diakses pada 24 Februari 2019.

Kaur, R. & Dogra, N. 2014. A Review On Traditional Uses,Chemical Constituents And
 Pharmacology Of Ageratum Conyzoides L. (Asteraceae). International of
 Pharmaceutical and biological Archieves, 3(3), pp. 33-45

Khare, P, Goswani, R. B., Khare, S. & Phatak, A. K. 2009. Evaluation Of Wound
               Healing Activity Of Ageratum Conyzoides Linn. Research journal of pharmacy
and Technology, 1(3), pp. 217-219.

Kerem, Z, Shashou, Hg & Yarden, O. 2005, Microwave-Assisted Extraction Of
Bioactive Saponins From Chickpea (CIicer Arietinum L.). United kingdom. Journal Sci Food Agric
Kinho, Julianus, Diah Irawati Dwi Arini, Supratman Tabba, Harwiyadin Kama,Yermias
 Kafiar, Syamsir Shabri Dan Moody C.Karundeng. 2011. Tumbuhan Obat
Tradisional Di Sulawesi Utara Jilid I. Balai Penelitian Kehutanan: Manado.

Prasad, Kb. 2011. Evaluation Of Would Healing Activity Of Leaves Of Ageratum
Conyzoides L. Intj of Pharm Pract Drug Res. India. Inj Pharmacy Practice and
Drug Research, 13(3), 319-322.

Rangari, Vd. 2007. Tannin Countaining Drug. New Nandanvan. Chaturvedi College of
               Pharmacy.
Retno, Handayani Andaru. 2009. Uji Sitotoksik Ekstrak Petroleum Eter Herba
Bandotan (Ageratum Conyzoides L.) Terhadap Sel t47d dan Profil
Kromatografi Lapis Tipis. Surakarta. Universitas Muhammadiyah Surakarta

Okunade, Al. 2002. Review Ageratum Conyzoides L. (Asteraceae). Washington dc.
 Fitoterapia.
Okuda, T & Ito, H. 2011. Tannins Of Contant Structure In Medical And Food Plant-
               Hydrolyzable Tannins And Polyphenol Related To Tannins. Tokyo. Afr
Journal Pharm Pharmacol, 16, 2191-2217

Onwuka G.I. 2005. Food Analysis And Instrumentation (Theory And Practice ) 1 Th
Edition. Surulere Lagos : Napthali Prints.






FATMA ZAHRA
    2805006

No comments: