Friday 8 March 2019

MAKALAH AROMATERAPI


BAB I
PENDAHULUAN

Aromaterapi merupakan metode pengobatan melalui media bau-bauan yang berasal dari tanaman tertentu. Aromaterapi sering digabungkan dengan praktek pengobatan alternatif dan kepercayaan kebatinan yang sudah ada sejak ribuan tahun yang lalu. Awalnya hanya terdapat dalam bentuk cairan esensial. Seiring perkembangan zaman, ada berbagai bentuk aroma terapi, mulai dari bentuk esensial, dupa, lilin, garam, minyak pijat dan sabun. Sesuai bentuk-bentuknya, aromaterpi dapat digunakan sebagai pewangi ruangan, aroma minyak saat pijat, berendam, bahan untuk aroma badan setelah mandi.
Ada beberapa jenis wewangian aromaterapi yang ada, yaitu basil, lavender, jasmine, sandalwood, peppermint, ginger, lemon, orange, geranium dan masih banyak lagi. Dan stiap wangi-wangian tersebut, memiliki kelebihan positif yang bermacam-macam, misalnya aroma lavender dipercaya dapat mengurangi rasa stres dan mengurangi insomnia. Sedangkan aroma sandalwood dapat mengurangi stres saat menstruasi dan sebagai penunjang untuk berkonsentrasi. Aroma jasmine dapat meningkatkan gairah seksual, kesuburan wanita dan anti depresi.
Dengan aroma terapi yang dapat berperan merelaksasikan pikiran dan mengurangi rasa stres, hal tersebut tentunya berhubungan dengan keadaan emosi yang lebih teratur. Keadaan emosi manusia diatur oleh otak di dalam sistem limbik. Sistem limbik berbeda dengan lobus limbik. Lobus limbik merupakan kesatuan struktur yang terdiri dari archicortex (formasi hipokampalis dan girus denatus), paleocortex (cortex piriformis dan girus hipo kampalis anterior), mesocortex (girus cinguli). Sedangkan, sistem limbik gabungan lobus limbik dan nuklei subkortikal, yaitu amigdala, nukleisepatales, hipotalamus, epitalamus, nukleustalamus dan ganglia basalis. Dalam sistem limbik, tidak hanya mengatur tentang emosi, namun juga mengatur memori dan perilaku. Semuanya dapat berkaitan satu sama lain.
Memori jangka pendek merupakan suatu ingatan yang berbentuk informasi dalam waktu yang relatif singkat dan hanya memuat hal yang relatif sedikit. Dengan demikian, memori tersebut sebagian besar hanya dapat dipertahankan dalam waktu pendek dan informasi yang didapatkan minimal.


BAB II
TEORI
2.1 Definisi Aromaterapi
·         Aromaterapi adalah praktek terapi menggunakan minyak atsiri yang diekstrak dari tanaman, pohon, bunga dan herbs.Aromaterapi organik dikembangkan dari praktek kuno menggunakan berbagai jenis esens tumbuhan alami untuk mempromosikan seseorang, kesehatan dan juga kesejahteraan. Aromaterapi dikatakan mampu memicu respons biokimia tertentu di otak yang pada gilirannya mengaktifkan fungsi tertentu dari tubuh dan pikiran untuk memberikan rasa kesejahteraan.
·         Aromaterapi merupakan seni merawat tubuh, pikiran dan jiwa dengan minyak essensial.
·         Aromaterapi berasal dari bahasa Yunani, yaitu aroma yang berarti harum dan terapi yang berarti pengobatan. Istilah Aromaterapi diciptakan olek kimiawan Prancis, Rene Maurice Gattefosse sekitar tahun 1928.
·         Kata aromaterapi berarti terapi dengan memakai minyak esensial yang ekstrak dan unsur kimianya diambil dengan utuh. Aromaterapi adalah bagian dari ilmu herbal (herbalism) (Poerwadi, 2006, hlm. 1). Sedangkan menurut Sharma (2009, hlm. 7) aromaterapi berarti ‘pengobatan menggunakan wangi-wangian’. Istilah ini merujuk pada penggunaan minyak esensial dalam penyembuhan holistik untuk memperbaiki kesehatan dan kenyamanan emosional dan dalam mengembalikan keseimbangan badan. Terapi komplementer (pelengkap), seperti homoeopati, aromaterapi dan akupuntur harus dilakukan seiring dengan pengobatan konvensional (Jones, 2006, hlm. 190)
·         Aromaterapi merupakan tindakan teraupetik, menggunakan minyak essensial yang bermanfaat untuk meningkatkan keadaan fisik dan psikologis, sehingga menjadi lebih baik.
·         Aromaterapi adalah penggunaan minyak essensial konsentrasi tinggi yang diekstrasi dari tumbuh – tumbuhan dan diberikan melalui pijat, inhalasiyang dicampurkan ke dalam air mandi, untuk kompres, melalui membran mukosa dalam bentuk pesariumatau sabun dan terkadang dalam bentuk murni. Meskipun aroma memegang peranan penting dalam mempengaruhi alam perasaan konsumen, sebenarnya zat kimia yang terkandung dalam berbagai jenis minyaklah yang bekerja secara farmakologis, dan kerjanya dapat ditingkatkan dengan jenis metode pemberiannya, terutama dengan metode massage (pijatan).

2.2 Sejarah Aromaterapi Di Mesir Kuno
Aromaterapi adalah istilah modern untuk praktik yang sudah dilakukan ribuan tahun lalu, seperti yang dilakukan orang Mesir kuno. Sejarah aromaterapi sudah setua sejarah peradaban. Aromaterapi sudah dikenal dan digunakan oleh penduduk dari Yunani, Romawi, dan Mesir kuno sejak 6000 tahun yang lalu. Para tabib Imhotep di Mesir menggunakan minyak esensial (minyak atsiri) untuk mandi, pijat, serta pembalseman mayat.

Sejarah Aromaterapi dapat kita telusuri kembali lebih dari 3.500 tahun sebelum masehi, ketika wewangian untuk pertama kali dicatat dalam sejarah peradaban manusia. Pada kenyataannya, sejarah aromaterapi berkaitan dengan perkembangan pengobatan aromatik, yang pada mulanya digabungkan dengan kepercayaan.
Di jaman Mesir kuno untuk pertama kalinya membakar dupa dari kayu dan herbal beraroma. Perkembangan aromatik sebagai obat menjadi dasar dari pertumbuhan aromaterapi. Selama tiga dinasti (2650-2575 SM) di Mesir, proses pembalseman dan pemumian telah berkembang. Frankincense, myrrh, galbanum, cinnamon, cedarwood, juniper berry dan spikenard digunakan saat persiapan pemumian. Herbal dan rempah-rempah berharga yang sangat mereka butuhkan didatangkan oleh para pedagang Arab. Herbal dan rempah-rempah yang mereka datangkan berasal dari Assyria, Babylon, China, Egypt, Greece, Rome dan Persia. Yang dianggap paling berharga adalah frankincense dan myrrh. Pada awal perdagangan permintaan melebihi persediaan dengan demikian harga herbal dan rempah-rempah sebanding dengan harga permata dan logam mulia. Imhotep adalah dewa Mesir yang berperan dalam pengobatan dan penyembuhan. Kemudian Hippocrates, yang dikenal sebagai bapak kedokteran modern, juga menggunakan aromaterapi untuk mandi dan pijat.
Selain itu, Hippocrates menggunakan aromatic fumigations untuk menyingkirkan wabah penyakit yang terjadi di Athena. Suatu ketika wabah pes melanda kota Athena kuno. Ketika itu tentu belum ada antiseptik untuk membasmi kuman. Hippocrates, yang sekarang dikenal sebagai Bapak Kedokteran Modern, menggunakan mandi aromaterapi dan penyemprotan wewangian untuk membebaskan Athena dari wabah penyakit. Sama dengan di Yunani kuno, ahli fisika Mesir kuno menggunakan minyak dengan keharuman tertentu untuk pengobatan, wangi-wangian, mengurapi jenazah, dan meningkatkan gairah.

Kosmetik Mesir: Parfum, lotion tabir surya, exfoliant, obat perontok, lip gloss, krim anti-kerut dll merupakan kosmetik dan industri yang digunakan untuk kulit saat ini, tetapi sebenarnya Mesir kuno sudah mengetahui tentang semua ini. Mereka menggunakan banyak produk perawatan kulit dan wewangian untuk menjaga tubuh mereka agar tetap bersih, harum dan untuk menangkal penyakit. Dalam peradaban kosmetik telah memainkan bagian penting dalam kehidupan sosial seperti di Mesir. Dan sumber dari semua industri kosmetik ini adalah minyak esensial. Mesir menggunakan herbal, aromatik dan penyembuhan dengan rempah-rempah dari negeri lain (seperti Persia) yang disuling menjadi uap dan akhirnya menjadi minyak esensial. Cinta mereka untuk membuat mereka menjaga wangi dan harum di bawah kerucut hiasan kepala mereka selama festival. Kerucut, terdiri dari minyak aromatik, akan melebur di kepala dan melepaskan wewangian yang manis. Setelah mandi, mereka akan mengoles tubuh mereka dengan minyak untuk melembabkan kulit dan mengangkat sel-sel mati. Mereka telah menciptakan eyeshadows, eyeliner dan kosmetik lainnya dari minyak esensial sebelum dunia barat menggunakan dan memberi mereka nama dan label.
Fir'aun dan mumifikasi: Dalam pencarian mereka untuk keabadian, mereka menguburkan Firaun mereka dengan banyak minyak di dalam piramida. Ketika makam Raja Tutankhamen dieksplorasi pada tahun 1922, itu berisi sekitar 50 botol alabaster dirancang untuk menampung sekitar 350 liter minyak esensial. Pencuri telah menjarah semua minyak bukan emas dan batu, yang menunjukkan nilai Mesir kuno dengan minyak esensial. Minyak yang terbuat dari kemenyan, myrrh, galbanum, kayu manis, cedarwood, juniper berry dan spikenardikuburkan dengan orang mati di Mesir. Hal ini dalam praktek 2650-2575 SM, menggambarkan kemajuan Mesir di aromaterapi sebagai ilmu. Minyak esensial Mesir: Myrrh adalah ramuan yang paling populer digunakan untuk memproduksi minyak esensial. Selain Myrrh, minyak lainnya yang terbuat dari kemenyan, spikenard, cedarwood, kayu manis dll juga populer digunakan. Magister kosmetik dan wewangian, orang Mesir perlahan-lahan dibawa ke dalam praktik aromaterapi obat juga. Ebers Papyrus (ditemukan pada tahun 1817 oleh Ebers), kembali ke 1500 SM, adalah sebuah medis yang mendaftar lebih dari 800 obat medis yang berbeda dan resep yang sebagian besar dari mereka menggunakan minyak esensial. Banyak digunakan campuran myrrh dan madu digunakan untuk mengurangi infeksi kulit dan tenggorokan dan untuk regenerasi jaringan tenggorokan. Candi Edfu hieroglif telah menggambarkan penggunaan Kyphi, zat aromatik untuk menginduksi tidur, mengurangi kecemasan dan sebagai penangkal racun.

2.3 Asal Usul Aromaterapi di Indonesia
Di Indonesia, metode pijat telah ada sejak berabad – abad yang lalu. Hal ini terbukti dari relief yang terdapat pada Candi Borobudur pada abad ke 8-9. Ternyata pijat menjadi bagian yang tidak terpisahkan dalam warisan budaya Indonesia setelah berabad – abad perkembangannya, karena dalam filosofinya pijat merupakan suatu penanaman metode kesehatan lahir batin serta kecantikan seseorang.
Pengobatan tradisional di Indonesia kebanyakan mendapat pengaruh dari Ayuverdicdan pengobatan China. Pengobatan tersebut bisa berpengaruh dan berkembang di Indonesia, adalah karena pengaruhagama Hindu yang tiba di Indonesia pada sekitar abad 400 SM. Pemimpin agama Hindu yang memperkenalkan pengobatan Ayuverdic, dimana pengobatan yang dilakukan menggunakan minyak yang berasal dari tanaman. Agama Budha juga memberikan pengaruh terhadap masuknya aromaterapi di Indonesia, ketika ada biksu Budha yang mengajarkan pengobatan tradisional China. Kemudian, pada masa Pemerintahan Kerajaan Majapahit di Jawa Tengah, salah satu Raja, ada yang mempersunting wanita cantik yang merupakan keturunan bangsa China. Dari situlah, seni penyembuhan akupuntur dan refleksiologi diperkenalkan. Runtuhnya Kerajaan Majapahit pada tahun 1450 SM, akibat kedatangan umat Muslim, membuat penduduk Hindu berpindah ke dataran Bali, dengan membawa pengetahuan pengobatan yang dimilikiselama di Jawa Tengah. Asal usul tersebutlah yang menyebabkan pengobatan dan refleksiologi yang terdapat di Jawa Tengah dan Balimenjadi hampir serupa dan historical, itu pula yang menyebabkan banyaknya produk aromaterapi yang berasal dari Bali dan Jawa Tengah – Jogjakarta.
Pada abad ke 19 dimana ilmu kedokteran mulai terkenal, beberapa dokter pada zaman itu tetap memakai minyak esensial dalam praktek sehari-hari mereka. Pada zaman aromaterapi modern, aromaterapi digali oleh Robert Tisserand yang meniulis buku The Art of aromatherapy (Poerwadi, 2006, hlm.1).
Dewasa ini, riset membuktikan aneka penggunaan minyak aroma. Riset kedokteran pada tahun-tahun belakangan ini mengungkapkan fakta bahwa bau yang kita cium memiliki dampak penting pada perasaan kita. Menurut hasil penelitian ilmiah, bau berpengaruh secara langsung terhadap otak seperti obat. Misalnya, mencium lavender meningkatkan frekuensi gelombang alfa terhadap kepala bagian belakang dan keadaan ini dikaitkan dengan relaksasi (Sharma, 2009, hlm. 13).

2.4 Sumber Tanaman Minyak Atsiri
Minyak Atsiri dikenal juga dengan nama minyak menguap (volatile oil) atau minyak eteris (essesntial oil)yaitu minyak yang dihasilkan dari tanaman dan mempunyai sifat mudah menguap pada suhukamar tanpa mengalami dekomposisi. Minyak atsiri merupakan salah satu hasil metabolisme dalam tanaman yang terbentuk karena reaksi berbagai senyawa kimia dan air. Sifat minyak atsiri adalah mempunyai rasa getir (purgent taste ), berbau wangi sesuai dengan bau tanaman seperti daun, buah, biji, bunga, akar, kayu kulit, rimpang, bahkan seluruh bagian tanaman. Tanaman yang menghasilkan minyak atsiri berjumlah 150 – 200 spesies tanaman, yang termasuk tanaman family Pinaceae, Labiatae,Compositae, Lauraceae, Myrtaceae dan Umbeliferaceae. Khusus di Indonesia,dikenal sekitar 40 jenis tanaman penghasil minyat atsiri, namun baru sebagian dari tanaman tersebut yang digunakan sebagai sumber minyak atsiri secara komersil.

2.5 Bahan - Bahan Pendukung Aromaterapi
Untuk menjadi sebuah aromaterapi yang memiliki daya maksimal, ternyata diperlukan beberapa bahan pendukung, yang didapatkan melalui berbagai proses. Misalnya seperti proses ekstraksi dan penyulingan menggunakan alat atau mesin yang bersifat herbal. Berikut merupakan bahan pendukung untuk pembuatan Aromaterapi :
·         Minyak Atsiri
Minyak wangi ini diekstrak dari tanaman melalui destilasi uap atau ekspresi (minyak jeruk). Namun istilah ini juga kadang digunakan untuk menggambarkan minyak wangi yang diekstrak dari tanaman yang menggunakan ekstrasi pelarut. Selain itu minyak atsiri juga dikenal dengan istilah essential oil.
·         Absolutes
Merupakan hasil ekstrasi dari bunga atau jaringan tanaman halus melalui fluida superkritis pelarut atau naik mutlak. Digunakan juga untuk menggambarkan minyak yang diekstrak dari mentega harum, beton, dan pomades enfleurage menggunakan etanol.
·         Pembawa Minyak
Biasanya berminyak tanaman dasar tricglycerides yang cair dan biasanya minyak ini dapat digunakan pada kulit (almond manis).
·         Distilat Herbal atau Hydrosols
Merupakan air yang terbentuk dari proses distilasi (air mawar ). Banyak aromaterapi yang menggunakan sulingan herbaldan biasanya mereka dapat digunakan pada kuliner, sebagai obat dan juga sebagai perawatan kulit. Sulingan herbal biasanya berupa chamomile, mawar dan lemon balm.
·         Infus
Ekstrak air dengan berbagai tanaman (misalnya infuse chamomile).
·         Phytocendes
Merupakan berbagai senyawa organik yang mudah menguap dari tanaman yang membunuh mikroba.
·         Penguap (Voltiazed ) Herbal Baku
Biasanya memiliki kandungan senyawa yang lebih tinggi dari senyawa tanaman dengan konten berbasis kering, hancur dan dipanaskan untuk mengekstrak dan menghirup uap minyak aromatik dalam modalitas penghirupan langsung.

2.6 Cara Pengolahan Minyak Atsiri
Produksi minyak atsiri dari tumbuh – tumbuhan dapat dilakukan dengan tiga cara berikut ini :
·         Penyulingan
Merupakan metode ekstrasi yang paling tua dalam pengolahan minyak atsiri. Metode ini cocok untuk minyak atsiriyang tidak mudah rusak oleh panas, misalnya minyak cengkeh, nilam, sereh wangi, pala, akar wangi dan jahe.
·         Pressing
Dilakukan dengan memberikan tekanan pada bahan bakudengan menggunakan alat yang disebut hydraulic atau expeller pressing. Beberapa jenis minyak yang dapat dipisahkan dengan cara pengepresan adalah minyak almond, lemon, kulit jeruk, dan jenis minyak atsiri lainnya.
·         Ekstrasi menggunakan pelarut
Metode ini menggunakan pelarut, cocok untuk mengambil minyak bunga yang kurang stabil dan dapat rusak oleh panas. Pelarut yang digunakan untuk mengektrasi minyak atsiri antara lain kloroform, alcohol, aseton, eter, serta lemak.
·         Adsorbsi oleh lemak padat
Digunakan khusus untuk memisahkan minyak bunga – bungaan, untuk mendapatkan mutu dan rendemen minyak yang tinggi.

2.7 Bentuk – Bentuk Aromaterapi
·         Minyak Essensial Aromaterapi
Berbentuk cairan atau minyak. Penggunaanya bermacam– macam, pada umumnya digunakan dengan cara dipanaskan pada tungku. Namun bisa juga jika dioleskan pada kain atau pada saluran udara.
·         Dupa Aromaterapi
Awalnya hanya digunakan untuk acara keagamaan tertentu, namun seiring dengan perkembangan jaman, dupa pun kini sudah menjadi bagian dari salah satu bentuk aromaterapi. Bentuknya padat dan berasap jika dibakar, biasanya digunakan untuk ruangan berkukuran besar atau pada ruangan terbuka. Jenis dupa aromaterapi ini, terdiri dari tiga jenis, yaitu dupa aroma terapi panjang, dupa aromaterapi pendek dan dupa aromaterapi berbentuk kerucut.
·         Lilin aromaterpi
Ada dua jenis lilin yang digunakan, yaitu lilin yang digunakan untuk pemanas tungku dan lilin aromaterapi. Lilin yang digunakan untuk memanaskan tungku aromaterapi tindak memiliki wangiaroma, karena hanya berfungsi untuk memanaskan tungku yangberisi essential oil. Sedangkan lilin aromaterapi akan mengeluarkan wangi aromaterapi jika dibakar.
·         Minyak Pijat Aromaterapi
Bentuk ini memiliki wangi yang sama dengan bentuk aromaterapi yang lain, hanya saja cara penggunaannya yang berbeda, karena ini digunakan untuk minyak pijat .
·         Garam Aromaterapi
Fungsi dari garam aromaterapi dipercaya dapat mengeluarkan toksin atau racun yang ada dalam tubuh. Biasanya digunakandengan cara merendam bagian tubuh tertentu seperti kaki, untuk mengurangi rasa lelah.
·         Sabun Aromaterapi
Bentuknya berupa sabun padat dengan berbagai wangi aromaterapi, namun tidak hanya sekedar wangi saja. Tapi juga memiliki berbagai kandungan atau ekstrak dari tumbuh – tumbuhan yangdibenamkan dalam sabun ini, sehingga sabun ini juga baik untukkesehatan tubuh, seperti menghaluskan kulit dan menjauhkan dari serangga.

2.8 Jenis – Jenis Aromaterapi
Wangi dan jenis yang dihasilkan aromaterapi tersebut memberikan dampak terapis yang berbeda. Berikut dijabarkan secara singkat mengenai manfaat dari setiap jenis :
·         Citronella
Mengurangi ketegangan, meredakan hidung tersumbat, mengatasi insomnia, dengkur dan migrain.
·          Kayu Putih ( Eucalyptus )
Untuk melegakan pernapasan, meringankan masalah hidung sensitif, bronchitis, asma, batuk, pilek, demam, dan juga flu.
·         Lavender
Membantu memudahkan tidur, meredakan kegelisahan, mengatasi masalah depresi, mengurangi perasaan ketegangan.
·         Teh Hijau ( Green Tea )
Bermanfaat untuk memperbaiki sistem peredaran darah, membantu mengeluarkan dahak dan membersihkan paru – paru. Juga dipercaya untuk memperlambat penuaan.
·         Cendana ( Sandalwood )
Bermanfaat untuk menghilangkan rasa cemas dan aromanya sangat bermfaat untuk meditasi.
·         Bunga Mawar ( Rose )
Untuk menciptakan suasan romantis dan penuh gairah,memperbaiki metabolism dan sistem peredaran darah, menyeimbangkan hormone, meringankan kepekaan kulit sensitif dan alergi.

·         Bunga Kenanga ( Ylang – Ylang )
Berguna untu meringankan tekanan darah tinggi, mengeluarkan sebum pada kulit. Aroma yang menyegarkan, membangkitkan suasana, mengurangi sakit perut, ketegangan dan menyembuhkan sakit kepala.
·         Chammomile
Digunakan untuk menenangkan dan mengakhiri stress, membuat tidur menjadi lebih nyenyak.
·         Dandellion
Mengobati sakit sendi, masalah ginjal dan kantung kemih, hepatitis,penyaringan darah dan mengatasi masalah pencernaan dan juga efektif untuk menyembuhkan sengatan lebah.
·         Thyme
Untuk mencegah flu, demam, detoksifikasi racun, mencegah infeksi, meredakan hidung tersumbat dan alergi sinus.
·         Bunga Teratai ( Lotus )
Meningkatkan vitalitas dan konsentrasi, mengurangi panas dalam,meningkatkan fungsi limpa dan ginjal.
·         Patchoulli
Meningkatkan gairah dan semangat, meningkatkan sensualitas, memberi efek menyenangkan dan rasa tenang, membuat tidur lebih nyenyak, menambah daya tahan tubuh.
·         Basil
Mengurangi mengobati sakit kepala dan migran serta meningkatkan daya konsentrasi.
·         Apel Hijau ( Green Apple )
Menyembuhkan mabuk dan diare, menguatkan sistem pencernaan, menjernihkan pikiran dan meringkankan gejala panas dalam.
·         Lada Hitam ( Black Papper )
Memiliki aroma yang tajam namun berkhasiat mengurangi rasa sakit pada otot.
·         Lemon
Membantu mengurangi stress dan anti depresi, meningkatkan mood dan membuat rikels pikiran serta perasaan segar.
·         Vanilla
Dengan aroma lembut dan hangat mampu menenangkan pikiran.
·         Bunga Melati ( Jasmine )
Sebagai aphrodisiacsensual untuk merangsang dan menciptakan suasana romantis.
·         Strawberry
Dapat meningkatkan selera makan, mengurangi penyakit jantung, tekanan darah tinggi dan penyakit kanker

2.9 Cara Penggunaan Aromaterapi
·         Inhalasi
Merupakan salah satu cara yang diperkenalkan dalam penggunaan metode aromaterapi yang paling sederhana dan cepat.Inhalasi juga merupakan metode yang paling tua. Aromaterapi masukdari luar tubuh ke dalam tubuh dengan satu tahap yang mudah, yaitu lewat paru – paru di alirkan ke pembuluh darah melalui alveoli. Inhalasi sama dengan metode penciuman bau, di mana dapat dengan mudah merangsang olfactorypada setiap kali bernafas dan tidak akan mengganggu pernafasan normal apabila mencium bau yang berbeda dari minyak essensial. Aroma bau wangi yang tercium akan memberikan efek terhadap fisik dan psikologis konsumen.Cara ini biasanya terbagi menjadi inhalasi langsungdan inhalasi tidak langsung. Inhalasi langsung diperlakukan secara invidual, sedangkan inhalasi tidak langsung dilakukan secara bersama - sama dalam satu ruangan.
·         Pijat
Pijat merupakan tehnik yang paling umum. Melalui pemijatan, daya penyembuhan yang terkandung dalam minyak essensial bisa menembus melalui kulit dan dibawa ke dalam tubuh, kemudian akan mempengaruhi jaringan internal dan organ – organ tubuh. Minyak essesnsial berbahaya jika dipergunakan langsung ke kulit, maka dalam penggunaanya harus dilarutkan dulu dengan minyak dasar seperti minyak zaitun, minyak kedelai, dan minyak tertentu lainnya. Minyak lavender, ialah salah satu minyak yang terkenal sebagai minyak pijat yang dapat memberikan relaksasi. Terapi aroma yang digunakan dengan cara pijat ini merupakan cara yang sangat digemari untuk mengjilangkan rasa lelah padatubuh, memperbaiki sirkulasi darah dan merangsang tubuh untuk mengeluarkan racun, serta meningkatkan kesehatan pikiran. Dalam penggunaannya dibutuhkan dua tetes minyak essensial yang ditambahkan dengan 1ml minyak pijat.
·         Kompress
Penggunaan melalui proses kompress membutuhkan sedikit minyak aromaterapi. Kompress hangat dengan minyak aromaterapi dapat digunakan untuk menurunkan nyeri punggung dannyeri perut. Kompress dingin yang mengandung minyak lavender digunakan pada bagian perineum saat persalinan.
·         Berendam
Cara ini menggunakan aromaterapi dengan cara menambahkan tetesan minyak essensial ke dalam air hangan yang digunakan untuk berendam. Dengan cara ini efek minyak essensial akan membuat perasaan (secara psikologis dan fisik) menjadi lebih rileks, serta dapat menghilangkan nyeri dan pegal, memberikan efek kesehatan.

2.10  Cara Kerja Aromaterapi
Mekanisme kerja bahan aromaterapi adalah melalui sirkulasi tubuh dan sistem penciuman. Organ penciuman merupakan satu – satunya indera perasa dengan berbagai reseptor saraf yang berhubungan langsung dengan dunia luar dan merupakan saluran langsung ke otak. Hanya sejumlah 8 molekul sudah dapat memicu impuls elektrik pada ujung saraf. Bau merupakan suatu molekul yang mudah menguap langsung ke udara. Apabila masuk ke rongga hidung melalui pernafasan, akan diterjemahkan oleh otak sebagi proses penicuman.
Proses penciuman terbagi menjadi :
·         Penerimaan molekul bau tersebut oleh saraf olfactoryepithelium, yang merupakan suatu reseptor yang berisi 20 juta ujung saraf.
·         Ditransmisikannya bau tersebut sebagai pesan ke pusat penciuman yang terletak di bagian belakang hidung. Sel neuron menginterpretasi bau tersebut dan mengantarkannya ke sistem limbik yang kemudianakan dikirim ke hypothalamus untuk diolah. Bila minyak essensial dihirup, molekul yang mudah menguap akan membawa unsur aromatik yang terdapat dalam kandungan minyak tersebut ke puncak hidung.
·         Rambut getar yang terdapat didalam akan berfungsi sebagai reseptor. Mengantarkan pesan elektrokimia ke pusat emosi dan daya ingat seseorang yang selanjutnya akan mengntarkan pesan balik ke seluruh tubuh melalui sistem sirkulasi. Pesan yang diantar ke seluruh tubuh akan dikonversikan menjadi suatu aksi dengan pelepasan substansi neurokimia berupa perasaan senang, rilkes, tenang atau terangsang.

2.11  Manfaat Aromaterapi
Perkembangan jaman, ternyata memberikan pembuktiaan lebih mengenai manfaat dari penggunaan aromaterapi. Manfaatnya tidak hanya sekedar wewangian yang dapat menyembuhkan penyakit saja, tapi juga sebagai :
·         Meningkatkan kekebalan tubuh baik secara jasmani maupun rohani.
·         Meringankan pikiran dan mengurangi stress
·         Membangkitkan semangat
·         Membersihkan racun dalam tubuh
·         Peningkatan memori jangka panjang
·         Pencegahan rambut rontok
·         Pengurangan eksim gatal
·         Mencegah insomnia
·         Pencegahan dingin dan flu pada balita
·         Membersihkan udara dan penangkalan kuman
·         Analgesik
Menurut Price (1997, hlm. 77) banyak minyak esensial yang memiliki sifat ini hingga derajat tertentu dan mengapa terjadi hal demikian tampaknya tidak ada keterangan yang dapat menjelaskan, mengingat rasa nyeri itu sendiri merupakan masalah yang rumit. Sifat analgesik ini diperkirakan terjadi sebagian akibat efek antiinflamasi, sirkulasi serta detoksifikasi yang ditimbulkan oleh beberapa jenis minyak esensial lainnya. Senyawa fenol eugenol yang ditemukan dalam minyak cangkih sudah kita kenal dengan baik sebagai obat sakit gigi, minyak winter green (yang mengandung metil salisilat, yaitu suatu senyawa ester) secara tradisional sudah dipakai sebagai obat gosok untuk menghilangkan pegal-pegal pada otot, dan menthol secara khusus sudah digunakan untuk nyeri kepala.
Beberapa jenis minyak esensial mempunyai sifat sedatif universal atau kerja soporifik sehingga meredakan rasa nyeri, misalnya minyak Chamaemelum nobile, Canaga odorata, Citrus reticulata (Rossi et al 1988), Citrus bergamia (per.) (Franchomme & peonel 1990, dalam Price 1997, hlm. 77).
Menurut Roulier 1990, minyak esensial yang bersifat analgesik dan antalgik adalah minyak white birch, chamomile, frankincense, wintergreen, cengkih, lavender, mint.
Menurut Franchomme dan Penoel 1990, menggunakan jenis-jenis minyak esensial analgesik (yang banyak mengandung senyawa terpena, keton atau fenol dan mungkin pula eter fenolat) untuk menentukan manfaat pereda nyeri serta relaksasi bagi para wanita yang berada dalam proses persalinan karena perasaan nyeri secara otomatis akan menimbulkan relaksasi.

·         Untuk mempengaruhi sistem limbik terutama amigdala
Beberapa macam aromaterapi yang berpengaruh di sistem limbik.
Pada pemeriksaan electroencephalography (EEG) didapatkan penurunan yang signifikan pada gelombang alfa (8-12 Hz) pada bilateral regio mid-frontal. Penurunan alpha ini menandakan adanya peningkatan tingkat kewaspadaan di otak. Tidak hanya gelombang alfa, selama inhalasi aromaterapi rosemary, kekuatan gelombang beta (13-30 Hz) secara signifikan meningkat di daerah frontal. Peningkatan pusat aktivasi biasanya ditandai dengan penurunan aktivasi alpha dan peningkatan gelombang beta. Meningkatnya gelombang beta di wilayah frontal dihubungkan dengan kemampuan proses berpikir.Seperti yang sudah disebutkan pada paragraf sebelumnya efek stimulasi pada rangsangan sistem saraf otonom memang berkaitan dengan kandungan 1,8-cineole dan alpha-pinele yang terdapat pada minyak esensial rosemary. Kedua komponen tersebut memiliki keterlibatan yang cukup penting dengan aktivitas di sistem saraf pusat khususnya pada fungsi kognitif. Komponen fungsi kognitif yang sering diteliti salah satunya adalah atensi.

BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Aromaterapi merupakan cara penyembuhan dengan menggunakan konsentrasi minyak essensial yang sangat aromatik yang diekstraksi dari tumbuh-tumbuhan. Aromaterapi sudah sejak lama digunakan sebagai metode untuk penyembuhan, untuk dupa dalam ritual agama, untuk parfum, untuk minyak pembalseman mayat, maupun untuk kebutuhan kuliner. Aromaterapi digunakan dengan cara inhalasi, pijat, kompres dan berendam.
3.2 Saran
Penulis menyadari penulisan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu kiritik dan saran dari pembaca sangat diperlukan demi



DAFTAR PUSTAKA
Brattstro O, Granath F, Rossi P, et al. Early predictors of morbidity and mortality in trauma patients treated in the intensive care unit. Acta Anaesthesiol Scand. 54: 1007–1017 ( 2010)
Franchomme P., Jollois R., & Penoel D., 1990, Matiere Medicale Aromatique Fondamentale L’aromatherapie Exactement, Roger Jollois Editeur, Limoges, France
http://library binus.ac.id 
Poerwadi, R. (2006). Aromaterapi Sahabat Calon Ibu. Jakarta: Dian Rakyat.
Price Shirley, Price Len. 1997. Aromaterapi bagi projesi kesehatan. Jakarta:
EGC. p 31- 49, 297
Rifkia, Via. 2011. Review Sejarah Aromaterapi di Zaman Mesir Kuno. Universitas Indonesia: Jakarta
Sharma, S. (2009). Aroma Therapy. Terjemahan Alexander Sindoro. Jakarta:
Kharisma Publishing Group. h. 39-40.


No comments: