Saturday, 11 April 2015

Farmasetik Dasar : "PASTA"

Pasta adalah sediaan setengah padat berupa masa lembek lebih kenyal dari salep yang dimaksudkan untuk pemakaian luar (dermatologi.


Pasta mengandung serbuk dalam jumlah besar (20-50%) dengan vaselin/ parafin cair/ bahan dasar yang tidak berlemak dengan perbandingan 1:1.


Serbuk yang banyak digunakan ZnO, talk, amilum, bentonit , calsium karbonat.

Keuntungan pasta:
-pasta mengikat cairan sekrat ( eksudat)
- tidak mempunyai daya penetrasi gatal dan terbuka. Sehingga mengurangi rasa gatal.
- lebih melekat dengan kulit sehingga kontaknya dengan jaringan lebih lama.
Pasta digunakan untuk:
- lesi akur yang cenderung membentuk kerak, menggelembung atau mengeluarkan cairan
- pada gigi untuk perlekatan pada selaput lendir untuk memperoleh efek lokal. Ex: Pasta gigi triamsinolon asetonilida


PEMBUATAN PASTA
1. serbuk terdispersi harus dususpensikan kedalam fase terluar
2. Jika sifat mirip dengan pembawa salep , boleh dipanaskan atau dilarutkan terlebih dahulu
Kegunaan salep secara terapetik:
- pasta terletak antara salep dan bubuk dab bekerja pada permungkaan kulit
- daya hisap dan mengeringnya digunakan untuk mengobati penyakit kulit yang basah ( eksem)


EVALUASI SEDIAAN PASTA
- secara fisik: Himogenitas, pengeluaran konsumsi, pH , baufan warna, ukuran partikel, kandungan air.
- secara kimia : Kadar stabilitas zat aktif dan zat lain
- evaluasi biologi

Monday, 30 March 2015

SALEP


Menurut FI IV: Sediaan setengah padat ditujukan untuk pemakaian topikal pada kulit atau selaput lendir


FI III: Sediaan setengah padat yang mudah dioleskan dan digunakan sebagai obat luar, bahan obat harus larut atau tersispersi homogen dalam dasar salep yang cocok.
Salep mempunyai konsistensi seperti mentega , tidak mencair pada suhu biasa tetapi mudah dioleskan.


HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN
1. dasar salep harus disesuiakan dengan sifat obat dan tujuan penggunaannya.
2. Salep tidak boleh berbau tengik
3. Salep yang mengandung obat keras, kadar salep adalah 10%
4. Salep jikka dioleskan pada sekeping kaca atau bahan transparan lain yang cocok menunjukkan susunan yang homogen.
5. Salep disimpan dalam wadah yang tertutup baik, terlindung dari cahaya dab ditempat sejuk.
6.pada etiket harus tertera obat luar


FUNGSI SALEP
1. Pembawa ( vehicle)
2. Pelumas ( emolient)
3. Pelindung ( protektive)


DAYA PENETRASI BAHAN OBAT
1, Salep epidermik
Salep in tidak mampu berpenetrasi kedalam kulit, dan bekerja lokal
Tujuan pemakaian sebagai salep penutup yaitu untuk melindungi jaringan tertentu.
Dasar salep yang digunakan dasar salep hidrokarbon.
2. Salep endodermik
Salep ini mampu berpenetrasu kedalam kulit , tetapi tidak sampai melewati kulit.
Tujuannya untuk pengobatan permungkaan kulit dan melembutkan kulit. Dasar salep yang digunakan adalah dasar salep serap.
3. Salep diadermik
Salep ini mampu berpenetrasi dalam kulit dan mampu melewati kulit.
Dasar salep yang digunakan adalah dasar salep yang dapat dicuci dan larut dalam air




FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ABSORBSI OBAT DALAM SALEP KULIT
1. Dari segi fisiologis dilihat dari keadaan kulit, luas daerah permungkaan, jumlah pemakaian , letak dan lama kontak.
2. Keadaan dehidrasi pada stratum corneum
3. Temperatur kulit
4. Adanya pelarut yang dapat campur atau melarut dalam stratum corneum
5. Konsentrasi obat
6. Sifat-sifat obat
7. Komposisi dasar salep



SYARAT-SYARAT DASAR SALEP
1. tidak toksik
2. Stabil secara fisik dan kimia
3. Tidak mengiritasi kulit
4. Mudah dioles kan dan mencair pada suhu tubuh
5. Mudah dicuci atau dibersihkan
6. PH hampir sama dengan kulit (5-6,5)
7. Mudah melepaskan zat khasiat


DASAR SALEP
1. Dasar salep hidrokarbon
Ex: Vaselin putih dan kuning, parafin cair dan padat, ol.cocos, ol.olivarum
2. Dasar salep serap ( absorbsi)
Mampu  menyerap air dengan tipe emulsi a/m
-dasar salep anhidrous: Dasar salep yang tidak mengandung air, jika menyerap membentuk emulsi tipe a/m
- dasar salep hidrous: Dasar salep yang mengandung air dan mempunyai emulsi tipe a/ m ,tetapi masih mampu menyerap air yang ditambahkan
Ex: Lanolin cold krim
3. Dasar salep yang dapat larut dalam air
Merupakan dasar salep yang tidak berlemak  , melunak dengan penambahan air, lebih baik dicampur dengan bahan yang tidak berair atau bahan padat.
Ex: Polietilen glikol (PEG)
4 dasar salep yang dapat dicuci dengan air
Merupakan emulsi tipe  m/a, mudah tercuci dengan air dan sering dipakai dalam kosmetik.
Ex: Salep hidrofilik, vinishing cream



PERATURAN PEMBUATAN SALEP
1. Bahan obat yang larut dalam dasar salep dilarutkan dalam dasar salep
Ex: Champora, menthol, fenol, neftol
2. Bahan obat yang larut dalam air dilarutkan dalam air baru dicampurkan kedalam dasar salep
3. Bahan obat yang tidak larut dalam dasar salep dan air dijadikan serbuk (100/b40)
Ex: ZnO, chlorampenikol
4 dosis yang dibuat dengan  peleburan
Atau pemanasan lemak atau campuran lemak jangan pakai api langsung, bahan obat dicampur langsung dengan basis.
Ex: Pembuatan balsem






BAHAN OBAT DALAM SALEP
1. Antibakteri
2. Antifungi
3. Antiinflamasi
4. Anti histamin
5. Anti puritik dan lokal anestesi
6. Antiseptik
7. Anti respirant
8. Astrigen ringan
9. Karatolik
10. Rubefacien
11. Sunscreen





Monday, 23 March 2015

Nama Generik , Nama Paten dan Sinonim obat " berawalan huruf B"

1. Bacitracinum
Guna: Antiboticum
NG: Basitrasina
2. Bacitracinum pro injectione
NG: Basitrasin untuk injeksi
3. Bacitrani oculentum
NG: Salep mata Basitrasina
4. Bacitrani unguentum
NG: Salep Basitrasina
5. Balsamun peruvianum
Guna: Antiseptik extern
NG: Balsam peru, peru balsam
6. Barbitalun
Guna: Sedatika, hipnotika
NG: Barbital, veronal, asam 5-5 dietilbalbiturat, dormonal, sedival, barbitunom, malonalum, acidum diaetthylobarbituricum
Diaetthylmalonylureum, Diaetthylmalonylcarbamidum
7. Barbitalun natricum
Guna: Sediva, hipnotika
NG: Barbital natrium, natrium 5,5-dietilbarbiturat, Barbitalun solubile, veronal natrium, diaethylobarbituras natricus
8. Barii sulfas
Guna: Diagnostik
NG: Barium sulfat, sulfas baryticus
9. Barii sulfas pro
Guna: Suspensione
NG: Berium sulfat untuk suspensi
10. Belladonnae herba
Guna: Parasimpatolitik
NG: Herba baladon
11. Belladonnae extractum
NG: Ekstrak baladon, extractum Belladonnae
12. Belladonnae extracti compressi
NG: Tablet ekstrak balladonnae
13. Belladonnae pulvis
Ng: Serbuk balladon
14. Belladonnae tinctura
Ng: Tingtur beladon, tintura belladonnae
15. Bentonitum
Guna: Zat tambahan
Ng: Bentonit
16. Benzathini benzyl penicillinum
Guna: Antibiotika
NG: Benzatina benzil penisillina
17. Benzoinum
Guna: Antiseptikum
NG: Kemenyan sumatera , benzoe
18. Benzylalcoholum
NG: Benzilalkohol
19. Benzylis benzoas
Guna: Scabicide
NG: Benzil benzoat, benzil benzenkarboksilat, rhodazil, peruscabin, benzoas benzylicus
20. Bisacodylum
Guna: Laksativum
NG: Bisakodil
21. Bisacodyli compressi
NG: Tablet bisakodil
Np: Dalvolax tab, toilaz tab
22. Bisacodyli suppositori
Ng: Sipositoria bisakodil
Np: Dulcolaz sup, belax sub
23. Bismuthi subcarbonas
Guna: Antasida
Ng: Bismut subkarbonat, bismut karbonat basa, carbonas bismuthicus basicus, C.B.B
24. Bismuthi subgallas
Guna: Antiseptik extern
NG: Bismut subgalat, gallas bismuthicus basicus, bismut gallay basa, dermatol, gallabis, obat pusar
25. Bismuthi subnitras
Guna: Adstringen saluran pencernaan
Ng: Bismut subnotras, magisterium Bismuthi, bismut mitra basa, nitrat Bismuthicis basicus, bismut oksinitrat, N.B .B


Sumber: Sinonim obat

Friday, 13 March 2015

SINONIM, KEGUNAAN , NAMA PATEN , NAMA GENERIK OBAT (berawalan huruf "A")


1. Acetaminophenum
Guna: Analgetika, antipyretika
NG: Acetaminofenum, asetaminofen, parasetamol
NP:-
2. Acetaminopheni compres
NG: Tablet asetaminofen, tablet parasetamol
NP: Panadol tap/ syr ( sterling withthrop), tempe tab / syr ( mead johnson)
3. Acetaminopheni elexir
NG: Eliksir asetaninofen, eleksir parasetamol
NP: Panadol tap, tempra tab
4. Acetazolamidum
Guna: Diuretika, antiglaukuma
NG: Asetazolamida, caratazol
5. Acetazolamidi compressi
NG: Tablet Asetazolamida
NP: Diamox tablet ( lederle)
6. Asetazolamidum natrium
Guna: Pro injectione
NP: Asetazolamida natrium untuk ijeksi
7. Acidum acetieum glaciale
Guna: Zat tambahan
NG : Asam asetat glasial, Acidum aceticum concent, Acidum aceticum 99,5%, cuka biang
8. Acidum aceticum
NG: Asam asetat, cuka, asam asetat 30%
9.Acidum aceticum dilutum
NG: Asam asetat encer, cuka encer, cuka meja, asam asetat 6%
10.Acidum acetylsalylicum
Guna: Analgetik, antipyretika
NG: Asam asetil salisilat, asetosal, asam-o-, asetoksibenzoat
11. Acidum acetylsalicylici compressi
NG: Tablet Asam asetil salisilat, tablet asetosal
NP: Aspirin tab, cafenol tab
12. Acidum alginicum
Guna: Zat tambahan
NG: Asam alginat
13. Acidum aminocaproicum
Guna: Anti hemarogi
NG: Asam amirokaproat, asam 6-aminoheksanoat
14. Acidum ascorbicum
Guna: Anti scorbut
NG: Asam askorban, vitamin C
15 .Acidum ascorbici compressi
NG: Tablet asam askorbat, tablet vitamin C
NP: Redoxon tab, vitacimin tab
16. Acidum ascorbici injectio
NG: Injeksi asam askorbat, injeksi vitamin C
17. Acidum benzoicum
Guna: Antiseptik extern, anti fungi
NG: Asam benzoat, asam benzen karboksilat
18. Acidum boricum
Guna: Antiseptik extern
NP: Asam borat, acidum boracicum
19. Acidum citricum
Guna: Zat tambahan
NP: Asam sitrat, citroenzuur
20. Acidum folicum
Guna: Hemopoetika
NG: Asam folat, asam folin, acidum pleroylglutaminum
21. Acidum folici compressi
NG: Tablet asam folat
22. Acidum folici injectip
NG: Injeksi asam folat
23. Acidum hydrochloridum
Guna: Zat tambahan
NG: Asam klorida, asam klorida 36-38%, acidum muriaticum , asam garam
24. Acidum hydrochloridum
Guna: Dilutum
NG: Asam klorida encer, asam klorida 4 N, asam klorida 13,67%
25. Acidum nicotinicum
Guna: Antopelagra, vasodilator
NG: Asam nikotinat, niasina, asam piridina 3 karboksilat
26. Acidum lacticum
NG: Asam laktat, asam susu
27. Acidum olainicum
Guna: Zat tambahan
NG: Asam oleinat, asam oleat
28. Acidum salicylicum
Guna: Keratolitik
NG: Asam salisilat, asam -o- hidroksi benzoat
29.Acidum sorbicum
Guna: Zat pengawet
NG: Asam sorbat, asam 2,4-heksadienoat
30. Acidum stearinicum
NG: Asam starat , octadecanicic acid
31. Acidum sulfuricum
NG: Asam sulfat, asam sulfat 95-98%, asam belerang, air keras belerang, oleum vitrioli
32. Acidum sulfuricum
Guna: Dilutum
NG: Asam sulfat encer, asam sulfat 4 N, asam sulfat 9,5-10,5%
33. Acidum tannicum
NG: Tanin, asam tanat, tanninum
34. Acidum trichloraceticum
Guna: Kaustikum
NG: Asam trikorasetat
35. Acidum undecylenicum
Guna: Anti fungi
NG: Asam undekilenat, asam undek-10- enoat
36. Adeps lanae
Guna: Zat tambahan
NG: Lemak bulu domba, wolvet, lanolinum, anhydricum
37. Aethacridim lactas
Guna: Anyiseptik extern
NG: Etakridina laktat, rivanol, acridol, acrinol, lactacridin, lactas aethoxyacridini
38. Acthambutoli hydrochloridum
Guna: Anti tuberculosis
NG: Etambutol hidrklorida, etibi tab, myanbutol tab, kalbutol tab
39. Acthambutoli hydrochlori compressi
NG: Tablet etambutol hidrklorida
NP: Etibi tab, myambutol tab, kalbutol tab
40. Aethanolum absolutum
NG: Etanol absolut, Etanol mutlak, alkohol absolut
41. Aethanolum
Guna: Pelarut
NG: Etanol , alkohol, alkohol aethylicus, spiritus 95-96%
42. Aethanolum dilutum
NG: Etanol encer, etanol 70%, apiritus dilutus
43. Aether anaestheticus
Guna: Anastesi umum
NG: Etet anestesi, etoksi etana, eter murni, Aether ad narcosin
44. Aethinyloestradiolum
Guna: Hormon esterogen
NG: Etunileatradiol, lynoral tab, progynon M tab ( schering)
45. Aethinyloestradi compressi
NG: Tablet etunilestradiol, progynon
NP: Lynoral tab, progynon M tab
46.Aethisteronun
Guna: Hormon esterogen
NG: Etusteron, pregneninolon
47. Aethisteroni compressi
NG: Tablet etusteron
48. Acthylendiaminum
NG: Etilendiamina, etana 1,2- diamina
49. Aethylis aminobenzoas
Guna: Anestetik lokal
NG: Etil aminobenzoat, benzokaina, benzocainum, anaesthesinum, p- aminobenzoas Aethylicus
50. Aethylis chloridum
Guna: Anestetik lokal, Anestetik umum
NG: Etil klorida, chloretum aethylucum, aether chlpratus, chloretan
51. Aethylmorphini hydrocloridum
Guna: Narkotika, analgetika, antitissiva
NG: Etil morfina hidroklorida, dioninum, aethomorphinum, hydrochloras aethylmorphini
52. Agar
Guna: Zat tambahan
NG: Agar-agar , glukosa
53. Albumini radio iodinati injectio
NG: Injeksi albumin, radiolodonasi
54. Aluminii hydroxydum colloidale
Guna: Antacida
NG: Aluminium hidroksida koloidal, alukol, hydras aluminicus colloidalis
55. Aluminii kalii sulfas
Guna: Adstringen
NG: Aluminium kalium sulfat, sulfas kalico aluminicus, tawas, aluin, alumen
56. Albumin
Guna: Zat penyangga, volume darah
NG: Albumin
57. Albumin siccum
NG: Albumin kering, aprenotol hidroklorida
58. Alprenololi hydrochloridum
Guna: Zat hambat beta, adrenergik
NG: Alprennololi hidroklorida
59. Alprennololi hydrochloridi  compressi
NG: Alprennololi hydrochloridi
60. Alprennololi hydrochloridi injectio
NG: Injeksi Alprennololi hydrochloridi
61. Aminophyllinum
Guna: Bronchodilator, anti spasmodik, diuretik
NG: Aminofilina, teofilina etilendiamina, euphyllinum, theophyllinum aethylendiaminum
62. Aminophylini compressi
NG: Tablet aminofilina
63. Aminophylini injectio
NG: Injeksi aminofilina
64.Aminophylini suppositoria
NG: suppositoria aminofilina
65. Amitriptylini hydrochloridum
Guna: Anti depresan
NG: Amitriptilina hidroklorida
66. Amitriptylini hydrochloridi compressi
NG: Tablet amitripolinia hidroklorida
NP: Amicen tab, laroxiyl tab
67. Ammonia
Guna: Zat tambahan
NG: Amonia, amonia 24-30%
68. Ammonia liquida
NG: Amonia encer, amonia 10%
69. Ammonii bromidum
Guna: Sedativa
NG: Amonium bromida, brometum ammonicum
70. Ammonil chloridum
Guna : Expectorant
NG: Amonium klorida, salmiak, sal ammoniacum, chloretum ammonicum
71. Amphetamini sulfas
Guna: Stimulantia, simpatomimetik
NG: Amfetamina sulfat, benzedrini sulfas, sulfas Amphetamini
72. Amphetamini sulfais compressi
NG: Tablet amfetamina sulfat
73. Amphetamini sulfais injectioa
NG: Injeksi amfetamina sulfat
74.ampicillinum
Guna: Anyibiotika
NG: Ampisilina
75. Ampicillini campsulae
NG: Kapsul ampisilina
NP: Kalpicilin cap, penbritin cap
76. Ampicillinum  pro suspensione
NG: ampisilina untuk suspensi
NP: Amcillin syr, penbritin syr
77. Ampicillini trihydras
NG: Ampicilina trihidrat
78. Ampicillini trihydrastis capsulae
NG: Kapsul ampisilina trihidrat
79. Amylum manihot
Guna: Zat tambahan
NG: Pati singkong, pati ketela, sagu ketela, tapioca
80. Amylum solani
Guna: Zat tambahan
NG: Pati kentang, tepung kentang, sagu kentang
81. Amylum orizae
NG: Pati beras, amylum , tepung beras
82. Antazolini hydrochloridum
Guna: Antihistamica
NG: Antazoline hidroklorida, antazoline
83. Antazolini hydrochloridi compressi
NG: Tablet antazolina hidroklorida
NP: Antistine tablet, dellastin tablet,
84. Antazolini hydrochloridi unguentum
NG: Salep antozolina hidroklorida
NP: Antistine ontment
85. Anti sera
NG: Serum anti
86. Aqua demineralisata
NG: Air demineral
87. Aqua destillata
Guna: Pelarut
NG: Air suling, air murni, aqua depurata, aqua
88. Aqua pro injectione
NG: Air untuk injeksi
89. Argenti nitras
Guna: Antiseptik extern
NG: Perak nitrat, nitras arqenticus, crystallae lunae
90. Argentum proteinicum
Guna: Antiseptik extern
NG: Perak proteina, protargol, protargentum, protargimun, argentim proteinatum
91. Antropini sulfas
Guna: Parasimpatolik
NG: Atropina sulfat, hyiscyamini sulfas, sulfas atropini
92. Antropini sulfas injectio
NG: Injeksi Atropina sulfat
93. Axerophtholum
Guna: Antiseroptalmia
NG: Akseroftol, vitamin A, retinol
94. Axerophtholi compressi
NG: Tablet akseroftol, tablet vitamin A
NP: Avitin tablet
Ket:
NG: Nama generik
NP: Nama paten


Sumber: Kumpulan sinonim obat

Wednesday, 11 February 2015

Unguenta ( salep)

Salep adalah sediaan setengah padat ditujukan untuk pemakaian topikal pada kulit atau selaput lendir.
Dasar salep yang digunakan sebagai pembawa dibagi dalam 4 kelompok. Dasar salep pembawa hidrokarbon, dasar salep yang dapat dicuci dengan air, dadar salep serap, dasar salep yang larut dalam air. Setiap selep obat  menggunakan salah satu dasar salep tersebut.
Dasar salep hidrokarbon dikenal sebagai dasar salep berlemak antara lain vaseline putih, dab salep putih. Hanya sejumlah kecil komponen berair dapat dicampurkan kedalamnya. Salep ubu dimaksudkan untuk memperpanjang kontak bahan obat dengabln kulit dan bertindak sebagai pembalut penutup. Dasar salep hidrokarbon digunakan terutama sebagai emolien, dan sukar dicuci. Tidak mengering dan tidak tampak berubah dalam waktu lama.
Dasar salep serap dapat dibagi dalam 2 kelompok. Kelompok pertama terdiri atas dasar salep yang dapat bercampur dengan air membentuk emulsi air dalam minyak ( parafin hidrofilik dan lanolin anhidrat) . Dan kelompok kedua terdiri atas emulsi air dalam minyak yang dapat bercampur dengan sejumlah larutan air tambahan (lanolis) . Dasar salep juga bermanfaat sebagai emolien.
Dasar salep yang dapat dicuci dengan air adalah emulsi minyak dalam air antra lain salep hidrofilik ( dan lebih tepat disebut krim). Dasar ini dinyatakan juga sebagai " dapat dicuci dengan air" karena mudah dicucidaei kulit atau dilap basah , sehingga lebih dapat diterima sebagai dasar kosmetik. Beberapa bahan obat dapat menjadi lebih efektif menggunakan fase salep ini daripada dasar salep hidrokarbon. Keuntungan lain dari dasar salep ini adalah dapat diencerkan dengan air dab mudah menyerap cairan yang terjadi pada kelainan dermatologik.
Dasar salep larurt dalam air disebut juga " dasar salep tak berlemak" dab terdiri dari kontituen larut air. Dasar salep seperti ini memberikabanyak keuntungan seperti dasar salep yang dapat dicuci dengan air  ddan tidak mengandung bahan tak larut dalam air seperti paraffin, lanolin anhidrat atau malam. Dasar salep ini lebih tepat disebut gel.
Pemilihan dasar salep tergantung pada beberapa faktor seperti khasiat yang diinginkan, sifat bahan obat yang dicampurkan, ketersediaan hayati, stabilitas dan ketahanan sediaan jadi. Dalam beberapa hal perlu menggunakan dasar salep yang kurang ideal untuk mendapatkan stabilitas yang di inginkan. Misalnya obat - obatan yangvelat terhidrolisis, lebih stabil dalam dasar salep hidrokarbon daripada dasar salep yang mengandung air, meskipun obat tersebut bekerja lebih efektif dalam dasar salep yang mengandung air.
Sumber: Farmakope Indonesia Edisi IV

Pulvis ( serbuk)

Serbuk adalah campuran kering bahan obat atau zat kimia yang dihaluskan, ditujukan untuk pemakaian oral atau alat untuk pemakaian luar. Karena mempunyai luas permungkaan yang luas, serbuk lebih mudah terdispersi dan lebih larutt dari pada bentuk sediaan yang dipadatkan. Anak-anak atau orang dewasa yangsukar menelan kapsul atau tablet lebih mudah menggunakan obat dalam bentuk serbuk. Obat yang terlalay besar volumenya untuk dibuat tablet atau kapsul dalam ukuran yang lazim , dapat dibuat dalam bentuk serbuk.sebelum digunakan, biasanya serbuk oral dapat dicampur dengan air minum.
Masalah stabilitas yang sering kali dihadapi dalam sediaan bentuk cair. Tidak ditemukan dalam sediaan bentuk serbuk. Obat yang tidak stabil dalam suspensi atau larutan air dapat dibuat dalam bentuk serbuk atau granul. Konstitusi sediaan dapat dibuat oleh apoteker dengan cara menambahkan sejumlah air sebelum diserahkan. Karena sediaan yang telah di konstitusi ini mempunyai stabilitas yang terbatas, harus dicatunkan waktu keladuarsa setelah dikonstitusi dab dapat juga disyaratkan untuk disimpan dalam lemari pendingin.
Serbuk oral dapat diserahkan dalam bentuk terbagi ( pulveres) atau tidak terbagi(pulvis). Pada umumnya serbuk terbagi dibungkus dengan kertas perkamen. Walaupun begitu apoteker lebih dapat melindungi serbuk dari pengaruh lingkungan dengan melapisi tiap bungkus dengan kertas selofan atau sampul polietilena.
Serbuk oral tidak terbagi hanya terbatas pada obat yang relatif tidak poten, seperti laksan, antasida, makanan diet, dan beberapa analgesik tertentu dab pasien dapat menakar secara aman dengasendok twh atau penakar lain. Serbuk tidak terbagi lainnya antara lain serbuk gigi, serbuk tabur. Serbuk tidak terbagi sebaiknya disimpan dalam wadah gelas, beulur lebar, tertutup rapat, untuk melindungi pengaruh atmosfer dan mencegah penguapan senyawa yang mudah menguap.
Serbuk tabur adalah serbuk ringan untuk penggunaan topikal, dapat dikemas dalam wadah yang bagian atasnya berlubang halus untuk memudahkan penggunaan pada kulit. Pada umumnya serbuk tabur harus melewati nyakan dengan derajat galus 100 meshvsepertivtertera pada pengayak dan derhat halus serbuk agar tidak menimbulkan iritasi pada bagian yang peka.
Sumber: Farmakope Indonesia Edisi IV

Plester ( plester)


Plester adalah bahan yang digunakan untuk pemakaian terluar terbuat dari bahan yang dapat melekat pada kulit dan menempel pada pembalut. Plester dimaksudkan untuk melindungi dan menyangga, dan atau untuk memberikan daya perekat dab daya meserasi, dab memberikan pengobatan jika melekat pada kulit. Plester yang mengandung obat, telah lama digunakan untuk pemberian obat secara lokal atau regional sebagai bentuk dasar pemberian obat transdermal.
Plester biasanya menempel pada kulit dengan bantuan bahan perekat. Massa perekat harus melekat pada bahan plastik penyangga dan pada kulit (atau pembalut) dengan keseimbangan daya lekat yang tepat. Keseimbangan dayablekat seperti ini dimaksudkan untuk melepaskan kembali plester, sehingga bila plester diangkat, permungkaan kulit tempat plester melekat tetap bersih.
Sumber: Farmakope Indonesia Edisi IV