INTI SEL
Pertama kali ditemukan dalam sel
tumbuahan oleh brown (1831). Sel berubah secara bergantian dalam siklus sel.
Ada dua penampakan dalam inti sel:
1.
Interfase: sel tidak dalam mitosis tetapi aktif
membelah
2.
Mitosis:
sel dalam mitosis, inti yang ikut berperan.
Inti sel merupakan organel yang
ditemukan pada sel eukariot. Inti sel sebagian besar mengandung materi genetic dengan bentuk molekul DNA linear panjang membentuk kromosom bersama
dengan jenis protein. Gen-gen dalam kromosom membentuk genom inti sel.
FUNGSI NUKLEUS
1.
Menjaga integritas gen-gen
2.
Mengontrol aktivitas sel dengan mengelola
ekspresi gen
3.
Mengorganisasikan gen saat terjadi pembelahan
sel
4.
Memproduksi r RNA untuk mengkodekan sintesis
protein
5.
Tempat sintesis ribosom
6.
Tempat transalasi dan transkripsi DNA
7.
Mengatur
kapan dan dimana ekspresi gen harus dimulai dijalankan dan diakhiri.
YANG ADA PADA INTI
1.
SELUBUNG INTI
(MEMBRAN NUKLEAR)
Terdiri dari 2 lapis sama dengan membrane
plasma. Kedua membrane dipisahkan celah berukuran 20-30 nm. Celah itu dinamakan
spatium perinuclearis , keduanya tidak sama kepadatannya. Lapisaan luar kurang
padat datempati ribosom ukuran 15 nm. Pada selubung inti terdapat pori-pori ,
pada mamalia jumlahnya 10% dari selubung inti. Fungsinya mengatur keluar
masuknya molekul ion-ion inti sel.
2.
ANAK INTI (NUKLEOLUS)
Sering menempel pada selubung inti .
terdiri atas 3 komponen:
-
Daerah granular (pers glanular), terdiri dari
butiranp-butiran kecil
-
Daerah fibriler (pers fibrosa), terdiri dari
benang-banang, terdapat ditengah inti.
-
Daerah amorf (pars amorfa), disekitar anak inti
terdapat kromosom, bentuk benang-benang halus.
Fungsinya tempat sintesis protein. Pada anak inti
terdapat pegal-pegal RNA ( r DNA) “nukleolar organizer” untuk ditranskripsikan
jadi r RNA dan ini terjadi secara berulang-ulang. Pemutusan DNA untuk
ditranskripsikan jadi r RNA dengan bantuan enzim RNA polymerase . RNA akan
dikemas dengan protein khususs dan membentuk ribosom. Jenis RNA : 18S , 40 S,
8S, 5S, 28S, 60S. sel yang aktif mensintesa protein anak intinya akan membesar.
Saat mitosis nukleolar oraganizer terdapat pada bagian kromosom yang mengecil
dekat setelit. Jumlah nukleolar oraganizer menentukan jumlah anak inti dalam
Inti sel. Sintesa protein memerlukan ribosom. Kandungan protein dalam anak inti
sangat tinggi yaitu sebagai fodpoprotein. Pada nucleus tidak ditemukan histon.
3.
KROMATIN
Dalam anak inti ada butir-butir basophil
yang disebabkan adanya kromatin. Kromatin tersusun dari RNA. Setiap jenis sel
berbeda ukuran dan penyebaran butir-butir kromatinnya. Khromatin berhubungan
dengan proses sintesis protein sejenis sel tidak sama pegal DNA yang
aktif.struktur kromatin (yang mengandung subtansi genetic )sangat berbeda
antara inti interfase dengan inti yang mitosis.
INTI INTERFASE
Tampak sebagai butir-butir yang tersebar
pada seluruh inti tanpa adanya gambaran benang-banang kromosom. Waktu interfase
butir-butir kromosom masih dihubungkan satu saama lain dalam kromosom .
kromosom DNA masih ada dalam bentuk kromatin. Kromosom merupakan susunan benang
halus yang mengandung DNA.
INTI MITOSIS
Merupakan gambaran butir-butir kromatin
tapi ada benang-benang kromosom. Kromatin kemasan benang-benang halus yang
tidak Nampak. Mitosis berulang dalam siklus sel, butir-butir kromosom terlepas
sulit disusun kembal dengan urutan yang tetapp samn. Hal ini mengubah urutan
asam nukleotida dalam gen (sandi untuk sintesis protein . perubahan asaaam
nukleat mengubah protein yang akan
disintesa.
Ada 2 macam kromatin saat interfase
1.
Heterokromatin
2.
Ekhromatin, merupakan kromatin yang aktif
malakukan metabolism (mengandung-kode genetic ) pada sintesa protein.
KOMPOSISI KIMIA KROMATIN DAN
KROMOSOM
1.
DNA 16%
2.
RNA 12%
3.
Nukleolus protein 78%, terdiri atas: protamine,
histon, non histon, enzim DNA dan RNA polymerase
BAHAN PENTING INTI SEL adalah asam
nukleat yaitu DNA dan RNA). DNA merupakan molekul penyimpan informasi genetic.
PENYUSUN DNA
1.
Gugus basa
-
Purin, mengandung adenine (A) DAN guanine (G)
-
Piramidin, mengandung thymin (T) dan cytosine (C)
2.
Gula deoksiribosa
3.
Gugus pospat