BAB I
PENDAHULUAN
A.
LATAR
BELAKANG
Para
ahli biologi berpendapat bahwa spesies
hewan dan tumbuhan yang ada sekarang ini, bukanlah spesies makhluk hidup yang
pertama kali menghuni bumi. Namun makhluk hidup tersebut berasal dari spesies
yang hidup pada masa lampau. Mereka menyatakan bahwa makluk hidup selalu
mengalami perubahan secara perlahan-lahan dalam jangka waktu yang sangat lama.
Perubahan –perubahan tersebut dapat menimbulkan spesies baru. Berdasarkan
berbagai penelitian para ahli maka
evolusi biologi yang semula hanya berupa hipotesis berkembang menjadi sebuah
teori evolusi.
Teori evolusi hingga saat ini masih
dipertentangkan, banyak teori yang telah dikemukakan oleh para ahli, tetapi
tampaknya belum ada satupun teori yang dapat menjawab semua fakta dan fenomena
tentang sejarah perkembangan makhluk hidup.
Evolusi
merupakan proses perubahan yang berlangsung sedikit demi sedikit, memakan waktu
yang lama, dan menghasilkan perkembangan spesies baru. Evolusi juga dapat
diartikan sebagai suatu perubahan secara bertahap dalam waktu yang lama akibat
seleksi alam terhadap variasi gen dalam suatu individu hingga menghasilkan
perkembangan spesies baru. Evolusi mempelajari bagaimana spesies-spesies yang
berbeda memiliki kekerabatan.
Sejak
abad ke-6 sebelum Masehi, banyak ahli yang telah berusaha mengemukakan
pendapatnya tentang asal usul berbagai jenis makhluk hidup yang ada di dunia
dan banyak pendapat mereka menjadi fondasi teori evolusi. Maka atas dasar
itulah kami penulis membuat makalah ini yang berkaitan dengan teori evolusi.
B.
RUMUSAN
MASALAH
Rumusan
masalah dari makalah ini adalah:
1.
Bagaimanakah sejarah munculnya teori
evolusi?
2.
Bagaimanakah pokok-pokok pikiran Darwin
dan lanmark terhadap teori evolusi?
3.
Bagaimanakah persamaan dan perbedaan
teori evolusi Darwin dan lanmark dalam
hubungannya dengan teori evolusi pada leher jerapah?
4.
Bagaimanakah perjalanan Darwin ke
kepulauan Salafagos dan hubungannya dengan teori evolusi?
5.
Apa sajakah yang termasuk kedalam
petunjuk evolusi?
6.
Bagaimanakah pandangan biologi modern terhadap
evolusi?
7.
Bagaimanakah teori asal usul kehidupan ,
teori generatio spontania dan biogenesis (persamaan dan perbedaan)?
8.
Bagaimanakah isi dari teori evolusi
kimia (teori biologi modern)?
C.
TUJUAN
PENULISAN
Tujuan
dari penulisan makalah ini adalah:
1.
Untuk mengetahui sejarah munculnya teori
evolusi.
2.
Untuk mengetahui pokok-pokok pikiran Darwin dan lanmark
terhadap teori evolusi.
3.
Untuk mengetahui persamaan dan perbedaan teori evolusi Darwin
dan lanmark dalam hubungannya dengan
teori evolusi pada leher jerapah.
4.
Untuk mengetahui perjalanan Darwin ke kepulauan Salafagos dan
hubungannya dengan teori evolusi.
5.
Untuk mengetahui petunjuk evolusi.
6.
Untuk mengetahui pandangan biologi modern terhadap evolusi.
7.
Untuk mengetahui teori asal usul
kehidupan , teori generatio spontania dan biogenesis (persamaan dan perbedaan)
8.
Untuk mengetahui isi dari teori evolusi
kimia (teori biologi modern)?
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A.
SEJARAH
MUNCULNYA TEORI EVOLUSI
Sejarah
munculnya teori-teori evolusi sebenarnya baru dimulai pada tahun 1859, dengan
dipublikasikan buku On the Origin of
Species, meskipun kebanyakan ide-ide Darwin kenyataannya telah ada sejak
masa lampau. Kenyataan bahwa bahwa makhluk hidup beraneka ragam dan megalamimi
perubahan sudah teramati sejak lama, namun hal ini tidak melahirkan
konsep-konsep evolusi sebagaimana yang terjadi pada masa Darwin. Parmenides
menyatakan bahwa sesuatu yang terlihat adalah suatu ilusi. Berbeda dengan apa
yang dikemukakan Parmenides, Heraclitus menyatakan bahwa dalam perjalanan
hidupnya makhluk hidup selama mengalami proses yang tetap Teori ini dikenal
dengan teori Fixise. Berasal dari kata ‘Fixed’., artinya ‘unchanging’ atau
tetap, tidak berubah. Teori ini muncul satu atau dua abad sebelum teori Darwin.
Pada masa itu tidak pernah dipersoalkan mengenai hubungan kekerabatan antar
satu organisme dengan organisme lain. Semua kegiatan biologis dianggap tetap
seperti apa adanya, tidak ada perubahan. Namun para Naturalis dan Philosohpy
sering berspekulasi bahwa ada terjadi transfomasi spesies. Para ahli yang
mempertanyakan kebenaran teori ‘Fixed’ misalnya: Maupertuis ilmuwan dari
Prancis, kakek Charles Darwin yaitu Erasmus Darwin. Walaupun tidak ada
pemikir-pemikir khusus yang mempersoalkan teori Fixed dengan penjelasan yang
ilmiah bahwa spesies berubah, namun sebenarnya terdapat perhatian dan minat
yang kuat berdasarkan kenyataan bahwa dapat saja satu spesies berubah menjadi
spesies kedua.
Pada 250 tahun
sebelum Masehi, Anaximander (Yunani) mengemukakan bahwa manusia berasal dari
makhluk yang menyerupai ikan. Pernyataan Empedocles yang berbau evolusi namun
janggal kedengarannya berbunyi bahwa manusia dan juga binatang lainnya berasal
dari bagian-bagian kepala, badan, dan tangan yang terpisah-pisah, yang pada
makhluk tertentu ketiganya tumbuh menjadi satu, sedangkan pada makhluk lain
hanya kepala dan badan yang tumbuh seperti pada ikan. Artinya ada yang
pertumbuhannya lengkap dan adapula yang tidak lengkap.
Teori
Autogenesis merupakan teori yang berkaitan dengan proses evolusi namun dorongan
evolusinya beasal dari dalam menyatakan bahwa dorongan dari dalam itulah yang
lebih menentukan sedangkan lingkungan tidak memberikan pengaruh.
Selain itu
dikenal pula paham finalisme dan telefinalisme yang mempunyai kemiripan dengan
paham vitalisme. Paham finalisme lebih menitikberatkan pada tujuan akhir,
bagaimana makhluk berevolusi sampai bentuk akhir sudah dinyatakankarena adanya
kekuatan trasenden, namun apa yang dimaksudkan dengan kekuatan trasenden itu
tidak disebutkan. Kaum finalis tidak dapat menjelaskan proses perubahan yang
ditentukan oleh kekuatan tersebut. Pada kaum vitalis jelas bahwa kekuatan
trasenden itu adalah kekuatan alam yang maha hebat.
Ada beberapa
penganut paham lain yang mengelak terhadap adanya pengaturan atau tuntunan
khusus seperti pada vitalisme Para penganut paham lain ini berpegang pada teori
Orthogenesis, Nomogenesis, dan Aristogenesis yang menganggap bahwa makhluk
hidup itu berubah secara evolutif dan penentu perubahan itu adalah germ plasma.
Contoh: perkembangan bentuk dewasa manusia dinyatakan sudah ada sejak tingkat
embrio; Warna, bentuk, letak dan bentuk putik, serta serbuk sari telah ada pada
kuncup bunga. Perubahan pada kuncup menjadi bunga hanya memerlukan tenaga untuk
mekarnya sang bunga.
Ketiga teori ini mempunyai perbedaan yaitu: Orthogenesis menitikberatkan
perkembangan makhluk hidup pada garis lurus artinya terjadi perkembangan yang
semakin besar, semakin bervariasi, namun semuanya bertolak dari yang sudah ada.
Nomogenesis menyatakan bahwa perkembangan hanya berlangsung sesuai dengan
aturan tertentu. Untuk setiap makhluk ada aturan tertentu yang mengikat.
Aristogenesis menyatakan bahwa perkembangan yang terjadi adalah perubahan
menuju ke yang lebih baik.
Beberapa tokoh
dan peristiwa yang mendukung dan dipandang dapat melahirkan teori evolusi
antara lain Carolus Linnaeus (Swedia) yang disebut sebagai bapak Sistematik,
telah berhasil memberi nama 4.235 spesies hewan dan 5.250 spesies tumbuhan
menyatakan bahwa makhluk-makhluk hidup tersebut diciptakan dan tetap (konstan),
serta tergolong makhluk pertama yang benar-benar ada. Charles Bonnet (ahli
pengetahuan alam) percaya bahwa semua organisme, bahkan semua benda tak hidup
mengalami proses pembentukan melalui rantai/tangga yang panjang dantek
terputus, tak tersisipi. Rantai ini bermula dari mineral yang selanjutnya
berkembang menjadi bentuk yang semakin kompleks seperti tumbuhan, invertebrata,
ikan, burung, dsb.
Pada zaman
sebelum abad 18 yaitu 3 abad sebelum Masehi, di Yunani berkembang suatu paham
bahwa organisme membentuk suatu tangga yaitu tangga kehidupan atau tangga alam.
Pada tangga kehidupan ini yang berada di dasar adalah organisme yang sederhana,
selanjutnya organisme yang berada di atasnya adalah organisme yang lebih
sempurna. Tetapi dalam hal ini tidak disinggung hubungan antara organisme yang
berada pada masing-masing anak tangga, sehingga dapat dimengerti mengapa teori
evolusi tidak lahir melalui paham ini. Dikemudian hari beberapa pengikut
evolusi menerima pendapat tersebut dengan melihat pandangan yang semakin maju
dan semakin kompleks. Linnaeus, meskipun percaya adanya penciptaan tetapi tetap
beranggapan bahwa tangga kehidupan tersebut ada.
Pada abad 17, tangga kehidupan ini dibangkitkan kembali oleh Leibnitz yang
mengemukakan adanya “Hukum Kesinambungan” dalam hal ini antara spesies yang
satu dengan spesies lainnya ada spesies penyambungnya yang dikenal dengan
spesies peralihan. Namun Leibnitz tidak berani mengemukakan adanya spesies
peralihan antara manusia dan kera. Pemikiran tentang kesinambungan ini tidak
juga melahirkan teori evolusi karena pandangan dan penerapannya hanya
sepotong-sepotong.
Cuvier
(Perancis) yang mempunyai pendapat yang sama dengan Linnaeus tentang
penciptaan, mengemukakan bahwa pada dasarnya evolusi itu tidak pernah terjadi.
Cuvier berpendapat bahwa segala sesuatu yang ada di bumi ini berasal dari
proses penciptaan, spesies itu tetap dan tidak pernah berubah. Menurut Cuvier
jika sekarang ini dijumpai beragam fosil pada lapisan tanah yang berbeda maka
hal itu disebabkan terjadinya bencana alam. Bencana alam inilah yang melahirkan
teori Catastrophisme. Melalui teori ini Cuvier mengemukakan bahwa di bumi ini
terjadi beberapa kali bencana alam yang besar. Akibat bencana ini dijumpai
makhluk-makhluk yang mati dan memfosil. Fosil yang berbeda yang terletak pada
strata yang berbeda adalah hasil dari suatu ciptaan baru. Lebih jauh tentang
fosil yang terletak pada setiap strata oleh William Smith dikemukakan bahwa
tiap strata mempunyai tipe fosil yang khas dan semakin ke bawah fosil yang
dikandung semakin jauh berbeda dengan makhluk yang ada sekarang ini.
Berbeda dengan
yang dikemukakan Cuvier, Charles Lyell dalam bukunya “Principle of Geology”
mengemukakan bahwa terjadinya strata lapisan bumi yang mengandung fosil tidak
karena terjadinya bencana alam, tetapi berlangsung sedikit demi sedikit seperti
yang kita alami seperti sekarang ini., dengan menggunakan teori
Uniformitarianisme, yaitu teori yang menyatakan bahwa bentuk dan struktur bumi disebabkan
oleh kekuatan angin, air, dan panas yang bekerja sekarang ini identik dengan
yang bekerja dan mempengaruhi bentuk dan struktur bumi di masa lalu. Pendapat
ini dikemudian hari memberikan sumbangan yang besar terhadap perkembangan teori
evolusi.
Erasmus Darwin
pada tahun 1731 – 1802 menyatakan dalam bukunya “Zoonomia” bahwa kehidupan
bermula dari asal mula yang sama. Gagasan tersebut pula yang kemudian
mengilhami Charles Darwin dalam mengemukakan gagasannya pada tahun 1859.
Dikemudian hari gagasan tentang diwariskannya sifat yang didapat dimunculkan
oleh Jean Baptis Lamarck (1744 – 1829) dalam bukunya ‘Philosophie Zoologique”,
dan dikenal dengan teori adaptasi-transformasi. Ahli lain yang sejalan dengan
pendapat Lamarck adalah Count de Buffon yang menyatakan bahwa proses evolusi
itu berlandaskan pada diwariskannya sifat-sifat yang di dapat.
Teori ini
didasarkan atas kenyataan bahwa tidak ada satupun makluk hidup yang identik.
Ada dua konsep evolusi yang dikemukakan oleh Lamarck yaitu: Pertama, spesies
berubah dalam waktu lama menjadi spesies baru. Konsep ini yang sangat berbeda
dengan teori Darwin. Lamarck berpendapat bahwa dalam suatu periode tertentu
suatu spesies dapat berubah bentuk akibat suatu kebiasaan atau latihan. Kedua,
perubahan yang terjadi tersebut dapat diturunkan.menunjukkan perbedaan teori
Lamarck dan teori Darwin.
Berpegang pada
konsep yang mengatakan bahwa organ-organ baru muncul sebagai respons atas
tuntutan lingkungan. Lamarck mengajukan postulat sebagai berikut: Ukuran organ
sebanding dengan penggunaannya. Hal ini berarti bahwa tiap perubahan yang
terjadi karena digunakan atau tidak digunakannya organ tersebut akan diwariskan
kepada generasi keturunannya. Peristiwa yang terjadi secara berulang-ulang akan
berakibat terjadinya pembaharuan bentuk dan fungsi. Contoh yang dipakai Lamarck
untuk menjelaskan teorinya adalah leher Jerapah. Ia berpendapat bahwa leher
jerapah menjadi panjang akibat dari usaha atau kerja kerasnya ‘striving’ untuk
mendapatkan daun-daun (makanan) yang terletak pada dahan yang tinggi. Leher
yang dipanjangkan inilah yang diwariskan. Dalam hal ini Lamarck telah
memperhitungkan faktor lingkungan dan memperkenalkan hukum Use and Disuse yang
artinya organ yang digunakan cenderung akan berkembang sedangkan yang tidak digunakan
cenderung akan menyusut. Hal ini sejalan dengan apa yang dikemukakan oleh
Thomas Robert Malthus dalam bukunya Essay on the Principle Population bahwa
tidak ada keseimbangan antara pertambahan penduduk dan jumlah bahan makanan,
artinya adanya perjuangan untuk hidup dimana kenaikan produksi bahan makanan
menurut deret hitung sedangkan kenaikan jumlah penduduk menurut deret ukur.
Teori Lamarck, oleh para ahli sejarah disebut: adaptasi-transformasi.
B.
POKOK-POKOK
PIKIRAN LANMARK DAN DARWIN TENTANG EVOLUSI
1.
Lanmark
Seorang
ahli biologi prancis ini menyatakan bahwa evolusi terjadi karena adanya
perubahan pada suatu individu disebabkan
oleh lingkungan dan bersifat diturunkan. Teorinya disebut lanmarckisme.
2.
Charles
Darwin
Pokok-pokok
pikirannya:
a. Makhluk
hidup bervariasi dan beberapa variasi sifatnya dapat diturunkan.
b. Setiap
populasi cenderung bertambah banyak, karena setiap makhluk hidup cenderung
berkembang biak. Untuk berkembang biak perlu adanya makanan yang cukup. Dan
jhumlah individu yang dilahirkan lebih banyak daripada yang dapat bertahan
hidup.
c. Kenyataan
menunjukkan bahwa pertambahan populasi tidak berjalan terus menerus.
d. Individu-individu
berkompetisi untuk memperoleh sumber daya agar mampu bertahan hidup.
e. Sifat-sifat
yang diwariskan milik beberapa individu membuat mereka dapat bertahan hidup dan
bereproduksi pada keadaan lingkungan tertentu.
f. Akibat
dari seleksi lingkungan tersebut, hanya individu yang adaptif lingkungan yang
dapat bertahan hidup dan menurunkan sifat adaktif tersebut. Seleksi alam akhirnya
akan mengubah sifatt dalam populasi, bahkan menghasilkan spesies baru.
C.
PERSAMAAN
DAN PERBEDAAN TEORI EVOLUSI LANMARK DAN DARWIN DALAM HUBUNGANNYA DENGAN TEORI
EVOLUSI PADA LEHER JERAPAH
Pendapat Darwin tentang evolusi
sangat bertentangan dengan pendapat lanmark. Perbedaan keduanya adalah mengenai
munculnya jerapah berleher panjang. Menurut lanmark , semua jerapah berleher
pendek. Oleh karena makanan yang berupa daun dari pepohonan yang pendek semakin
berkurang, maka dari generasi ke generasi jerapah semakin panjang untuk
menjagkau daun yang semakin tinggi letaknya. Lanmark mengatkan bahwa organ yang
sering digunakan akan tumbuh sempurna. Sedangkan yang jarang digunakan akan
menyusut (rudimenter). Lanmark juga berpendapat bahwa perubahan yang terjadi pada
salah satu orgasn makhluk hidup disebabkan oleh pengaruh lingkungannya. Setiap
perubahan yang dialami suatu makhluk hidup akan diturunkan keketurunannya.
Adapun menurut Darwin, populasi
jerapah adalah bervariasi, (ada jerapah yang berleher panjang da nada yang
pendek). Jerapah yang bervariasi tersebut berkompetisi memperoleh makanan.
Dalam berkompetisi memperoleh makanan, jerapah yang berleher panjanglah yang
bertan hidup karena mudah untuk
menjangkau makanan yang letaknya tinggi, sedangkan jerapah yang berleher pendek
tidak memperoleh makanan, sehingga mengakibatkannya mati dan populasinyay akan
berkurang. Jerapah yang berleher panjang akan melahirkan anak yang mempunyai
sifat berleher panjang dan lama kelamaan jerapah berleher pendek akan punah. Menurut
Darwin, proses evolusi terjadi karena adanya seleksi alam, individu yang mampu
beradaptasi dengan lingkungannya yang akan bertahan hidup.
D.
PERJALANAN
DARWIN KE KEPULAUAN SALAFAGOS DAN HUBUNGANNYA DENGAN TEORI EVOLUSI
Charles Robert Darwin (1809-1882) alah
seorang peminat ilmu alam dari inggris. Pada tahun 1831, ia mengikuti pelayaran
HMS beagle untuk memetakan jalur pelayaran. Selama pelayaran ini, Darwin banyak
mengumpulkan fosil, batuan dan mengmati berbagai jenis makhluk hidup yang ia
jumpai. Ketika beagle merapat dikepulauan Galapagos (1050 km dari daratan utama
amerika selatan), Darwin menjumpai berbagai makhluk yang menarik perhatiannya,
terutama burung-burung finch. Burung finch juga ditemukan di inggris, tetapi
burung-burung finch Galapagos memiliki
berbagai variasi bentuk paruh.
Darwin menyadari bahwa struktur yang
bervariasi ini terbentuk karena adaptasi terhadap lingkungan tertentu.
Perbedaan struktur paruh bersesuaian dengan keanekaragaman sumber makanan yang
tersedia. Darwin yakin bahwa burung finch tersebut berkerabat dekat. Menurut
Darwin, burung finch yang ada di Galapagos terdiri dari 13 spesies yang berasal
dari satu spesies burung finch dari
amerika selatan yang bermigrasi ke Galapagos.
Selain burung, Darwin juga mengamati
keberadaan dua jenis kura-kura raksasa. Kedua jenis kura-kura ini memilki
sedikit perbedaan morfologi yang disebabkan oleh perbedaan habitat.
E.
PETUNJUK
EVOLUSI
Bukti-bukti
terjadinya evolusi dapat terlihat Dari petunjuk-petunjuk berikut ini.
1.
Adanya
Variasi Individu Dalam Satu Keturunan
Didunia
ini tidak pernah dijumpai dua individu yang identic. Bahkan anak kembar
sekalipun, pasti mempunyai suatu perbedaan.
Demikian juga individu-individu dalam suatu spesies. Perbedaan-perbedaan
tersebut antara lain pada warna kulit, ukuran, berat, kefaalan, dan kebiasaan.
Antara individu-individu dalam satu spesies terdapat variasi. Factor penyebab
terjadinya variasi adalah factor dalam berupa gen dan factor luar, seperti
makanan, keadaan tanah, dan suhu.
Variasi
didalam satu spesies dalam perkembangan berikutnya akan menurunkan keturunan
yang berbeda. Jika keturunan yang berbeda variasinya menghuni daerah yang
berbeda, maka dalam perkembangan selanjutnya akan menghasilkan varian yang
berbeda pula. Adanya variasi pada tumbuhan dan hewan dimanfaatkan oleh manusia
untuk memperoleh bibit unggul. Campur tangan manusia menyebabkan variasi yang
tidak unggul menjadi tidak berkembang, sedangkan variasi yang unggul berkembang
lebih cepat dan kalau dilakukan selama bertahun-tahun akan menghasilkan varian
yang semakin berbeda dengan moyangnya.
2.
Hormologi
Organ Tubuh
Berbagai
makhluk hidup yang kelihatannya sangat berbeda , ternyata masih menunjukkan
unsur persamaan. Unsur persamaan yang dimiliki semua sel makhluk hidup adalah
adanya protoplasma, yang didalamnya terdapat materi genetic berupa molukuk DNA
dan RNA. Adanya unsur-unsur persamaan dapat dipakai untuk menentukan hubungan
kekerabatan. Makin banyak kesamaan makin dekat hubungan kekerabatannya.
Apabila
kita amati struktur organ gerak bagian depan dari vertebrata , ternyata
masing-masing mempunyai fungsi yang berbeda. Pada manusia untuk memegang,
burung untuk terbang, kelelawar untuk terbang, dan pada kucing untuk berjalan
dan memegang. Bentuk asal organ tersebut sama, tetapi fungsinya berbeda.
Organ-organ
dari berbagai makhluk hidup yang mempunyai bentuk asal sama , dan selanjutnya
berubah struktur sehingga fungsinya berbeda, disebut homolog.
Lawan
dari homolog adalah analog, yaitu organ-organ yang fungsinya sama tanpa memperhatikan
asalnya. Contoh:
a. Sayap
kupu-kupu analog dengan sayap burung, keduanya berfungsi untuk terbang.
b. Sayap
kelelawar analog dengan sayap kupu-kupu, keduanya berfungsi untuk terbang.
3. Perbandingan Embriologi
Semua anggota vertebrata dalam
perkembangan embrionya menunjukkan adanya persamaan. Persamaan perkembangan
embrio dimulai dari tahap berikut:
Setelah fase embrio, fase
perkembangannya memiliki perbedaan.
Adanya persamaan perkembangan pada
semua golongan vertebrata , menunjukkan adanya hubungan kekerabatan.
Perkembangan individu mulai dari ovum dibuahi hingga individu tersebut mati
disebut ontogeny. Jadi, perkembangan ontogeny makhluk hidup merupakan ulangan
filogeni ( sejarah perkembangan evolusi makhluk hidup).
4.
Fosil
Informasi yang diperoleh daripara
ahli antropologi dan palenteologi dari fosil dan peninggalan-peninggalan
masyarakat purba , memungkinkan para ilmuan untuk mempersiapkan suatu bagan
silsilah spesies manusia.
Spesies manusia berkembang secara
perlahan-lahan, baik dalam pengertian biologis maupun kultural. Hal ini
diketahui berdasarkan fosil dari genus homo yang ditemukan di india, cina,
eropa dan afrika.
Kata fosil berasal dari bahasa latin
fosillis yang artinya menggali. Istilah fosil dapat diartikan sebagai sisa-sisa
hewan dan tumbuhan yang telah membatu. Ilmu yang mempelajarinya disebut
paleontology.
Beberapa fosil temuan para ahli
adalah:
a. Australopithecus
(australo=selatan , pithecus=kera)
Memiliki kepurbaan berkisar antara
2-5 juta tahun (zaman pliosin). Fosil-fosilnya pertama kali ditemukan pada
tahun 1924 di afrika selatan oleh Raymond dart.
Ada
4 spesiesmen, yakni:
1)
Australopithecus africanus
2)
Australopithecus robustus
3)
Australopithecus boisei
4)
Australopithecus habilis
b. Pithecanthropus
(pithecus=kera, anthropus=manusia)
Berumur antara 2-0,2 juta tahun. Dijawa ada 3 jenis
Pithecanthropus:
1)
Pithecanthropus robostus
2)
Pithecanthropus erectus
3)
Pithecanthropus soloensis
c. Megantrhopus
paleojavanicus
d. Homo
neanderthalensis
Fosilnya
banyak ditemukan didaratan eropa dan asia
barat. Manusia ini berada pada peradapan antara tahun 200.000-400.000
SM. Merupakan manusia yang ulet, tidak liar, mempunyai rongga otak yang hamper
sama dengan manusia modern.
e. Homo
sapiens
Homo sapiens paling awal diindonesia
disebut homo wadjakensis. Ditemukan oleh Eugene dubois di wajak, tulungagung, jawa timur (1889).
Kemudian
homo sapiens modern yang lebih maju lagi kebudayaannya . ia belajar bercocok
tanam dan menjinakkan binatang. Dengan demikian ia memperoleh kekuasaan atas
lingkungannya dan mengembangkan peradapan.
Manusia
modern didunia dibedakan menjadi 5 ras pokok:
1)
Mongoloid (kulit kuning sampai coklat
tua). Contohnya mongoloid selatan dan mongoloid utara.
2)
Kaukasid (kulit putih sampai coklat),
contohnya mediteranid, nordid, dan alpinid.
3)
Negrid (kulit hitam atau coklat tua),
contohnya negrillo, nilotid, bantu termasuk negro amerika.
4)
Khoisonid (kulit coklat kemerahan sampai
coklat tembaga). Ada dua subras yakni hottentot dan bushman.
5)
Australomelanesid (kulit bervariasi:
kemerahan sampai coklat tua), terbagi menjadi australid dan melanesis yang
terbagi lagi menjadi polenesid, mikronesid, dan malanesid.
Awal manusia modern di Indonesia adalah ras australomelanesid yang kemudian
kawin dengan mongoloid, lalu menghasilkan proto melayu. Kemudian proto melayu
kawin lagi dengan mongoloid, lalu menghasilkan Indonesia-melayu.
Berdasarkan penemuan fosil , manusia
termasuk kelompok hominidae yang digolongkan menurut pola –pola gigi dan
berbagai ciri anatomis yang merefleksikan postur tegak. Studi mengenai protein,
DNA, dan struktur kromosom pada tingkat molekuler membuktikan adanya kesamaan
antatra primate dengan manusia. Misalnya dalam studi mutakhir mengenai pola
kromosom manusia dan simpanse.
Dalam sistematika hewan, manusia dank
era termasuk dalam ordo yang sama, yaitu primate. Ditinjau dari evolusinya ,
manusia merupakan anggota primate yang modern.
Perkembangan evolusi primata dimulai
dari moyang yang berupa hewan mamalia pemakan serangga menurunkan prosimian
yang hidup pada zaman paleosin. Hewan ini bertubuh kecil seperti curut,
bermoncong, dan berekor panjang. Mereka tangkas, cerdas, mempunyai organ-organ
penggenggam, dan lima jari.
Dari hasil perkembangan evolusi primata yang
dimulai sejak 75 juta tahun yang lalu
diketahui bahwa :
1)
Hanya manusia yang menyimpang dari jalur
evolusi.
2)
Manusia hidup diatas tanah, sedangkan
yang lain hidup di pohon.
3)
Manusia berjalan tegak dengan dua kaki (
bipedal), sedangkan yang lain berjalan dengan empat kaki.
4)
Semua hewan yang termasuk ordo primate
mempunyai ciri:
a.
Mempunyai penglihatan ruang
(strereoskopis)
b.
Lapangan pandang kedua mata terpadu.
c.
Tangan digunakan untuk memegang.
d.
Semakin tinggi perkembangan evolusinya,
semakin besar permungkaan otaknya dan semakin luas pula permungkaan otaknya.
Perhatikan gambar:
Berdasarkan petunnjuk evolusi,
kemudian para ahli biologi memperkirakan sejarah evolusi invertebrata dan
vertebrata.
Evolusi invertebrate yang terdiri dari 30 filum, dimulai dari nenek
moyang berupa Protista yang hidup dilaut. Protista bercabang menjadi tiga,
yaitu filum porifera, cnidarian, dan platyhelmithes. Selanjutnya filum
platyminthes bercabang lagi seperti gambar:
Banyak ahli biologi berpendapat
bahwa nenek moyang vertebrata adalah hewan yang cara makannya adalah dengan
mengambil suspensi, mirip dengan cephalochordate. Cephalochordate adalah
subfilum dari chordate invertebrate. Cephalochordata dan vertebrata kemungkinan
berevolusi dari leluhur chordate yang sama.
F.
PANDANGAN
BIOLOGI MODERN TENTANG EVOLUSI
Gagasan evolusi Darwin dalam bukunya “ on the origin of species by
means of natural selection” dan preservation of favoured races in struggle for
life” manyatakan bahwa organisme yang
sesuai dengan lingkungannya dapat bertahan hidup, sedangkan yang lainnya akan
kalah dan musnah. Alam adalah karena perjuangan dan kompetisi yang mulai
diterapkan pada manusia. Sedangkan pada tumbuahn dan hewan, seleksi alam hanya
berlaku pada tumbuhan dan hewan yang cacat. Organisme yang kalah hanya sebagian
kecil, sementara yang lolos masih tetap banyak dan masih dapat mempertahankan
diri hingga saat ini.
Sejak dikemukakan pertama kali oleh
Charles Darwin, teori evolusi telah mendapat tantangan dari berbagai pihak.
Pihak yang tidak setuju dengan pendapat Darwin menyatakan bahwa makhluk hidup
tercipta seperti apa yang ada seperti saat ini. Ini disebut teori penciptaan
dan berkembang menjadi teori –teori yang pada intinya mendukung teori
penciptaan (creationism). Salah satu teori penciptaan adalah teori intelligent
design. Menurut teori ini , semua makhluk hidup dan alam semesta ciptaan tuhan secara terencana dan bukannya
dengan ketidaksengajaan. Dewasa ini, terdapat kecenderungan berkembangnya teori
creationism dengan adanya fakta dari hal-hal berikut ini:
1, Penemuan Model DNA oleh Watson
dan Crick
Penemuan model gen (1953) yang
terkenal dengan nama double helix membawa mereka mendapatkan hadiah nobel tahun
1962. Molekul DNA yang terdapat dalam sel hidup, mempunyai kerumitan dan
keteraturan. DNA mengandung basa –basa yang berurutan yang terdiri dari
adenine, timin, guanine, dan sitosin. kerumitan dan keteraturan DNA tidak akan
muncul secara kebetulan. Kalaupun ada kerusakan atau perubahan yang berupa
mutasi, biasanya individu yang mengalami mutasi menjadi cacat ataupun steril,
sehingga tidak mungkin menurunkan keturunan. Dengan kata lain tidak mungkin
suatu sel berubah menjadi makhluk hidup yang lebih kompleks dan selekai alam
bukanlah pendorong terjadinya evolusi.
2.
Hukum Penurunan Sifat Menurut Mendel
Gregor johann mendel (1822-1884)
mengemukakan bahwa penurunan sifat induk kepada keturunannya disebabkan oleh
factor penentu yang sekarang diketahui sebagai gen. komposisi gen ditentukan
separuh induk jantan (spermatozoa) dan separuh dari induk betina (ovum).
Penurunan sifat dari induk keketurunan berjalan secara terus menerus dan
teratur. Pembentukan sel kelamin terjadi melalui peristiwa meiosis yang
didahului oleh replikasi molekul DNA pada waktu interfase, dan dilanjutkan
dengan terjadinya duplikasi kromosom pada profase 1. Dengan demikian materi
genetic dari induk kepada keturunannya dijamin sama.
3.
Paleontology
Berdasarkan studi tentang fosil yang
ditemukan, tidak ada organisme masa kini yang berbeda dengan fosil nenek
moyangnya. Penemuan fosil dari zaman kambria menunjukkan bahwa fosil selalu
muncul secara tiba-tiba dengan bagian tubuh lengkap, dan tidak dijumpai bentuk
transisi. Dari studi paleontology, ada ledakan suatu makhluk hidup dan
kepunahan makhluk hidup yang lain.
Dari prnrmuan fosil archaeopteryx,
burung reptile dimasa jura 130 juta tahun yang lalu, dan anggapan bahwa fosil
tersebut merupkan evolusi dari reptil ke burung. Ciri Archaeopteryx ialah paruhnya bergigi dan memiliki cakar
sayap yang merupakan karakter reptil. Sedangkan sayap burung airfoil dan tulang
dada yang dimilikinya merupakan karakter dari burung., mengingat suhu tubuh
reptile dan burung berbeda, dan juga cara geraknya juga berbeda. Ini berarti
fosil archaeopteryx bukan bentuk transisi.
G.
TEORI
ASAL USUL KEHIDUPAN
Mengenai terbentuknya bumi dan
planet-planet lain ada dua teori yang terkenal, yaitu teori kabut asal (nebula)
dan teori big bang.
1.
Teori
Nebula
Teori
ini menyatakan bahwa beberapa miliar tahun yang lalu, bintang-bintang yang
tidak stabil diangkasa meledak. Debu dan gas hasil ledakan ini membentuk kabut
yang disebut nebula (kabut asal). Nebula
ini memadat lalu meledak, menghasilkan bintang-bintang baru dan planet-planet,termasuk
bumi. Bintang baru yang tidak stabil meledak dan membentuk nebula lagi.
2.
Teori
Big Bang
Menyatakan
bahwa materi diangkasa menyatu dan memadat membentuk benda kecil yang kemudian
meledak. Ledakan ini menghasilkan bintang-bintang dan planet, termasuk bumi.
Dalam
biologi, dikenal tiga teori asal usul kehidupan.
1.
Teori
Abiogenesis (generatio spontanea)
Dikemukakan
aristoteles . menyatakan bahwa “kehidupan berasal dari benda mati”. Dari hasil
penelitiannya tentang hewan-hewan yang hidup diair, ternyata ikan –ikan
tertentu melakukan perkawinan, kemudian bertelur. Dari telur tersebut lahir
ikan yang sama dengan induknya. Akan tetapi, ia juga percaya bahwa ikan-ikan
tertentu terbentuk dari lumpur. Contoh orang yang percaya teori ini adalah
needham, seorang ilmuan inggris. Ia melakukan penelitian dengan merebus air
kaldu dalam wadah selama beberapa menit lalu memasukkannya dalam botol dan
ditutup dengan gabus. Setelah beberapa hari ternyata tumbuh bakteri dalam kaldu
tersebut. Oleh karena itu, needham menyatakan behwa bakteri berasal dari kaldu.
Namun, teori needham ini lalu dipatahkan oleh L.Spallanzani.
Pada
awal abad ke-17, antony van leeuwanhoek berhasil membuat mikroskop. Dengan
menggunakan mikroskop ia menemukan adanya benda-benda yang sangat kecil dalam
setetes air rendaman jerami. Penemuannya ini merangsang kembali para peneliti
lainnya untuk membuktikan kebenaran dari teori generatio spontanea.
2.
Teori
Biogenesis
Eksperimen
terkenal yang menentang teori abiogenesis dilakukan antara lain oleh:
a.
Percobaan
Francesco Redi
Dia melakukan
serangkaian penelitian dengan menggunakan daging segar. Redi memperhatikan
bahwa ulat akan menjadi lalat dan lalat selalu terdapat tidak jauh dari
sisa-sisa daging. Pada penelitiannya , redi menggunakan karatan daging segar
yang diletakkan dalam 3 wadah (tabung).
Wadah 1 diisi
sekerat daging segardan dibiarkan terbuka. Wadah II diiisi sekerat daging segar
lalu ditutup dengan kain kasa yang berlubang-lubang.
Ketika daging
membusuk, datanglah lalat disekitar wadah. Beberapa hari kmemudian, pada daging
wadah I terlihat cukup banayk belatung. Beberapa ekor belatung juga terdapat
diatas permungkaan kain kasa wadah II.
Dari percobaa
tersebut redi membuktikan bahwa belatung tidak terbentuk dari daging yang
membusuk, melainkan berasal dari telur-telur lalat yang ditinggalkan ketika
lalat-lalat mengerumuni daging membusuk dan
permungkaan kain kasa.
Percobaan redi
membuktikan makhluk hidup tidak begitu saja terbentuk dari benda-benda mati.,
tetapi semua makhluk hidup terbentuk dari makhluk hidup juga. Teori yang
menyatakan makhluk hidup berasal dari sesuatu yang hidup disebut teori
biogenesis.
b.
Percobaan
Spallanzani
Spallanzani
menayatakan bahwa needham tidak merebus tabung cukup lama sampai semua
organisme terbunuh dan needham juga tidak menutup leher tabung dengan rapat
sekali sehingga masih ada organisme yang masuk dan tumbuh.
Dari
percobaannya, ia menyimpulkan bahwa, timbulnya suatu kehidupan hanya mungkin
jika telah ada suatu bentuk kehidupan sebelumnya. Mikroorganisme yang terdapat
dalam kaldu percobaa timbul karena
adanya mikroorganisme yang telah terlebih dahulu tersebar di udara.
c.
Percobaan
Louis Pasteur
Louis
Pasteur melakukan percobaan menggunakan tabung berleher angsa. Ia
sendirimeyakini bahwa sebuah sel pasti berasal dari sel lainnya. Dalam
percobaannya, ia merebus kaldu hingga mendidih, kemudian mendiamkannya. Pada
prinsipnya, udara mampu masuk kedalam tabung, namun partikel debu akan menempel
pada lengkungan leher tabung. Setelah beberapa lama, ternyata tidak ada bakteri
yang tumbuh. Namun setelah Pasteur memiringkan tabung leher angsa
tersebut, air kaldu didalam tabung
kemudian ditumbuhi oleh mikroba. Hal ini membuktikan bahwa kehidupan berasal
juga dari kehidupan sebelumnya.
Setelah
ditumbangkannya teori abiogenesis atau generatio spontanea oleh leuis Pasteur,
maka berkembanglah teori biogenesis dengan pernyataannya yang terkenal “ omne
vivum ex ovo, omne ovum ex vivo” yang artinya kehidupan berasal dari telur, dan
telur berasal dari kehidupan. Atau disebut juga “omne vivum ex vivo”, yang
artinya kehidupan berasal dari kehidupan sebelumnya.
H.
TEORI
EVOLUSI KIMIA ( TEORI BIOLOGI MODERN)
Para ahli geologi beranggapan bahwa
pada mulanya keadaan suhu dibumi sangat tinggi. Akan tetapi,pada suatu saat
bumi mengalami pendinginan. Pada proses pemanasan dan pendinginan tersebut,
banyak terbentuk bahan-bahan kimia. Bahan yang berat akan masuk kedalam
permungkaan bumi karena adanya gaya gravitasi. Sedangkan yang ringan akan berada
dibagian luar bumi yang disebut atmosfer.
Susunan isi atmosfer pada masa itu
amat berbeda dengan susunan atmosfer sekarang. Pada atmosfer purba tidak
terdapat unsur oksigen, karena pada suhu yang amat tinggi oksigen mudah
bersenyawa dengan unsur-unsur lain.
Beberapa teori evolusi dikemukakan
oleh beberapa ahli berikut ini:
1.
A.I.
Oparin (Rusia)
Ia
adalah orang yang pertama mangemukakan bahwa evolusi zat-zat kimia telah
terjadi sebelum kehidupan ini ada. Dalam bukunya “ the origin of life” dia
mengemukakan bahwa asal mula kehidupan terjadi bersamaan dengan evolusi
terbentuknya bumi dan atmosfernya. Atmosfer bumi mula-mula memiliki air, CO2,
metana, dan ammonia,namun tidak memiliki oksigen. Dengan adanya panas dari
berbagai sumber energy, zat-zat tersebut mengalami serangkaian perubahan
menjadi berbagai molekul organic sederhana. Senyawa-senyawa ini membentuk
semacam campuran yang kaya akan materi-materi dalam lautan yang masih panas,
yang disebut primordial soup. Bahan campuran ini belum merupakan makhluk
hidup., tetapi bertingkah laku seperti sistem biologi. primordial soup ini
melakukan sintesis dan membentuk molekul organic kecil atau monomer, misalnya
asam amino dan nukloetida.
Monomer-monomer
lalu bergabung membentuk polimer. Kemudian agrerasi ini membentuk molekul dalam
bentuk tetesan yang disebut protobion. Yang mana ia memiliki ciri kimia yang
berbeda dengan lingkungannya.
Kondisi
atmosfer masa kini tidak lagi memungkinkan untuk sintesis molekul organic
secara spontan , karena oksigen atmosfer akan memecah ikatan kimia dan
mengekstraksi electron.
Polimerisasi
atau penggabungan monomer ini dapat dibuktikan oleh Sydney fox. Ia melakukan
percobaan dengan memanaskan larutan kental monomer organic yang mengandung asam
amino pada suhu titik leburnya. Saat air menguap, terbentuk lapisan monomer
yang berpolimerisasi. Polimer ini oleh Sidney disebut proteinoid. Selanjutnya
dalam penelitiannya dilaboratarium proteinoid dicampur dengan air dingin dan
akan membentuk gabungan proteinoid yang menyusun tetesan kecil yang disebut
mikrosfer yang diselubungi oleh membrane selektif permeable.
2.
Harold
Urey
Ia
mengemukakan teori yang didasari atas pemikiran bahwa bahan organic merupakan
bahan dasar organisme hidup., yang pada mulanya dibentuk sebagai reaksi gas
yang ada dialam dengan bantuan energy.
Menurut
teori urey, konsep tersebut dapat dijabarkan atas 4 fase berikut ini:
1) Tersedianya
molekul metana, ammonia, hydrogen, dan uap air yang sangat banyak di atmosfer.
2) Energy
yang timbul dari aliran listrik, halilintar, dan radiasi sinar kosmis merupakan
energy pengikat dalam reaksi molekul metana, ammonia, hydrogen, dan uap air.
3) Terbentuknya
zat hidup yang paling sederhana.
4) Zat
hidup yang terbentuk berkembang dalam waktu jutaan tahun menjadi sejenis
organisme yang lebih kompleks.
3.
Stanley
Miller
Tahun
1953, ia berhasil membuktikan teori gurunya uery, dalam laboratarium seperti
alat pada gambar.
Alat
ini disimpan pada suatu kondisi yang diperkirakan sama dengan kondisi pada
waktu sebelum ada kehidupan. Kedalam alat tersebut dimasukkan bermacam-macam
gas, seperti uap air yang dihasilkan dari air yang dipanaskan , hydrogen,
metana dan ammonia.
Selanjutnya
pada alat tersebut diberikan aliran listrik 75.000 volt (sebagai pengganti
kilatan halilintar yang selalu terjadi di alam pada waktu itu. Setelah
seminggu, ternyata miller mendapatkan
zat organic yang berupa asam amino. Asam amino merupakan komponen kehidupan,
salain itu diperoleh juga asam hidroksi, HCN, dan urea. Pemikiran selanjutnya
adalah bagaimana terbentuknya protein dari asam amino ini.
4.
Melvin
Calvin
Menunjukkan
bahwa radiasi sinar dapat mengubah metana, ammonia, hydrogen, dan air menjadi
molekul-molekul guladan asam amino., dan juga membentuk purin dan piramidin,
yang merupakan zat dasar DNA, RNA, ATP, dan ADP.
Dari
evolusi kimia dapat disimpulkan bahwa senyawa-senyawa organic yang ada di
atmosfer mengalami perubahan sedikit demi sedikit membentuk senyawa organic.
Senyawa organic itulah yang merupakan komponen dasar makhluk hidup.
BAB III
PENUTUP
1.
KESIMPULAN
Evolusi menjelaskan perkembangan makhluk
hidup secara bertahap dalam jangka waktu lama dari bentuk yang sederhana menuju
bentuk yang kompleks. Tokoh evolusi C.R Darwin, menuangkan teori tentang
evolusinya dalam buku “on the origin of species by means of natural selection”
isi buku tersebut memuat pokok-pokok evolusi:
a. Makhluk
hidup yang ada sekarang berasal dari makhluk hidup masa lampau
b. Evolusi
terjadi melalui seleksi alam.
Lanmark menyatakan bahwa evolusi terjadi
karena organisme bereaksi terhadap perubahan lingkungan dengan cara adaptasi
atau dikenal dengan teori pewarisan sifat.
Terjadinya evolusi dapat ditunjukkan
dengan adanya variasi individu dalam satu keturunan, homologi organ tubah,
embriologi perbandingan, dan penemuan fosil sebagai catatan sejarah.
Teori asal usul kehidupan ada tiga
yaitu: teori abiogenesis, teori biogenesis, dan teori evolusi kimia.
2.
SARAN
Penulis menyadari bahwa penulisan
makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu saran dan kritik yang
membangun sangat diperlukan untuk penulisan makalah yang lebih baik untuk
kedepannya.
DAFTAR PUSTAKA
Ninik
kristiani, satijah, husnul chotimah, 2006. Biology
Bilingual For Grade XII. Jakarta: intermitra pustaka utama group.
Pratiwi
D.A, Sri Maryati, Srikini dkk, 2006.Biologi Untuk
Sma Kelas XII. Jakarta: Erlangga.