MAKALAH BIOLOGI
SEL
"PENGGUNAAN
STEM CELL UNTUK LEUKIMIA"
Oleh :
Nama
: FATMA ZAHRA
No.
BP : 1404045
Kelas
: A
SEKOLAH
TINGGI FARMASI INDONESIA (STIFI)
YAYASAN
PERINTIS
PADANG
2015
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi
Maha Panyayang, kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang
telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Penggunaan Stemcell untuk Leukimia”
Adapun karya makalah ini telah kami usahakan
semaksimal mungkin dan tentunya dengan bantuan berbagai pihak, sehingga dapat
memperlancar proses pembuatannya. Untuk itu, tidak lupa kami sampaikan banyak
terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu kami dalam pembuatan karya
ilmiah ini.
Namun tidak lepas dari semua itu, kami menyadari
sepenuhnya bahwa ada kekurangan baik dari segi penyusun bahasanya maupun dari
segi lainnya. Oleh karena itu dengan lapang dada dan tangan terbuka kami
membuka selebar-lebarnya bagi pembaca untuk memberi saran dan kritik kepada
kami sehingga kami dapat memperbaiki makalah ini.
Akhirnya penyusun mengharapkan semoga dari makalah
yang berjudul “Terapi
Sel Punca pada Diabetes” dapat
diambil hikmah dan manfaatnya. Akhir kata penyusun ucapkan terima kasih.
Padang, Juni 2015
Penyusun
BAB
I
PENDAHULUAN
A.Latar
Belakang
Sel punca ialah sel induk yang
dapat berdeferensial atau dapat merubah diri menjadi berbagai sel sesuai
lingkungan,bisa menjadi sel otot,sel endokrin,epitel,dan lain-lain kemudian
berkembang lagi menjadi stem cell.
Penyakit kanker ialah suatu
penyakit yang disebabkan oleh pertumbuhan sel-sel jaringan tubuh yang tidak
normal.Sel-sel kanker akan berkembang dengan cepat,tidak terkendali,dan akan
terus membelah diri.Selanjutnya menyusup ke jaringan sekitarnya (invasive) dan
terus menyebar melalui jaringan ikat,darah,dan menyerang organ-organ penting
serta syaraf tulang belakang.Dalam keadaan normal,sel hanya akan membelah diri
jika ada penggantian sel-sel yang telah mati dan rusak.Sebaliknya sel kanker
akan membelah terus meskipun tubuh tidak memerlukannya,sehingga terjadi
penumpukan sel baru yang disebut tumor ganas.Penumpukan sel tersebut merusak
jaringan normal,sehingga menggangu organ yang ditempatinya.
Leukimia adalah salah satu jenis
kanker yang menyerang sel-sel darah putih yang diproduksi oleh sumsum
tulang.Sumsum tulang ini dalam tubuh manusia ini memproduksi tiga type sel
darah,yaitu sel darah putih(berfungsi sebagai daya tahantubuh melawan infeksi),sel
darah merah ( berfungsi membawa oksigen kedalam tubuh),dan platelet ( bagian
kecil sel darah yang membantu proses pembekuan darah).
Leukimia umumnya muncul pada diri
seseorang sejak masa kecil,sumsum tulang tanpa diketahui penyebab telah
memproduksi sel darah putih yang berkembang tidak normal atau
abnormal.Normalnya sel darah putih memproduksi ulang bila tubuh memerlukannya
atau ada tempat bagi sel darah itu sendiri.
Pada kasus leukemia,sel darah
putih tidak merespon kepada tanda atau signal yang diberikan.Akhirnya produksi
yang berlebihan tidak terkontrol akan keluar dari sumsum tulang dan dapat
ditemukan didalam darah perifer atau darah tepi.
B.
Rumusan Masalah
1.
Apa itu sel
punca?
2. Apa itu leukemia?
3. Bagaimana penggunaan stem cell
atau sel punca pada penyakit leukemia?
C. Tujuan
Tujuan penulisan makalah ini
adalah:
1.
Untuk
mengetahui apa itu sel punca
2.
Untuk
mengetahui apa itu leukemia
3.
Untuk
mengetahui penggunaan stem cell atau sel punca pada penyakit leukemia
D.
Manfaat
Penulisan
Adapun manfaat penulisan
makalah ini adalah :
1. Bagi Penulis mengetahui lebih dalam tentang payudara dan bagaimana cara menanggulanginya, serta sebagai
bahan dalam melengkapi tugas kuliah.
2. Bagi mahasiswa dan
masyarakat umumnya sebagai bahan bacaan dan untuk dijadikan penelitian yang
lebih lanjut mengenai terapi sel punca pada kanker payudara
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1
Pengertian Sel Punca
Sel punca
adalah sel primitive yang terdiferensiasi dimana turunan turunan sel nya dapat
terdiferensiasi menjadi menjadi berbagai fungsi jaringan sel maupun organ dan
memiliki kemamnpuan untuk memperbaharui sel.
2.2
Pembagian Sel Punca
Berdasararkan
kemampuannya untuk berdeferesiasi stem cell dibagi menjadi :
1.
Totipotent
Adalah
sel punca yang dapat berdeferensiasi menjadi semua jenis sel yaitu zigot
2.
Pluripotent
Adalah
stem cell yang dapat berdeferensiasi menjadi tiga lapisan germinal tetapi tidak
dapat menjadi jaringan ekstra embrionik seperti plasenta dan tali pusat.
3.
Multipotent
Yaitu
stem cell yang dapat berdiferensiasi menjadi banyak jenis sel misalnya
hemopoetic stem cell yang terdapat pada sumsum tulang yang mempunyai kemampuan
untuk berdiferensiasi menjadi berbagai jenis sel yang terdapat dalam darah.
4.
Unipotent
Yaitu
stem cell yang hanya dapat menghasilkan satu jenis sel.
Berdasarkan
sumbernya stem cell dibagi menjadi :
1.
Zigot
Yaitu
pada tahap sesaat setelah sperma bertemu ovum (fertilisasi)
2.
Embryonic
stem cell
Yaitu
sel-sel stem yang diperoleh dari inner sel mass dari suatu blastocyst
3.
Embryonic
grem cell
Misalkan,sel
germinal primodial dari janin 5-9 minggu.
4.
Sel
punca fetal
Adalah
sel primitive yang dapat ditemukan pada organ-organ fetus seperti sel punca
hematopohietic fetal dan progenitor kelenjar pancreas.
5.
Stem
cell darah tali pusat
Yaitu
stem cell yang diambil dari darah plasenta dan tali pusat segera setelah bayi
lahir.
6.
Adult
stem cell
Yaitu
mempunyai sifat plastis artinya selain berdiferensiasi menjadi sel yang sesuai
dengan jaringan asalnya.
Pengobatan stem cell dikenal
dengan sel baset therapy. Pengobatan stem cell pada kasus sirosis/pengerasan
hati. Adapun fungsi dan peranan stem cell yaitu
a.
Mempercepat
transportasi nutrisi keseluruh tubuh
b.
Mempercepat
metabolisme tubuh
c.
Menambah
kinerja sel badan
d.
Mempercepat
penyembuhan luka dan patah tulang
e.
Mengetahui
proses biologis yaitu perkembangan organisme dan perkembangan kanker
f.
Penemuan
dan perkembangan obat baru yaitu untuk mengetahui efek obat terhadap berbagai
jaringan
Dalam pelegalan ESC dan jika berhasil,maka
terjadi pembunuhan embrio secara besar-besaran. Dengan jumlah sisa bayi tabung
yang tidak sebanding dengan tingkat kebutuhan, peternakan embrio maupun aborsi
terjadi . hal ini disebabkan dengan digunakan embrio bukan dari sisa bayi
tabung yang seharusnya dibuang, hal ini identic dengan pelegalan akan adanya
abortus. Dan ESC tetap keluar dr bioetika.
Sedangkan dalam penelitian ASC
,tidak ada masalah dengan bioetika dan dapat dilakukan baik dari segi
pengembangan penelitian kemanfaatan yang mengacu pada 7 syarat bioetika
2.3.Pengertian
Leukemia
Leukemia merupakan penyakit dalam
klasifikasi kanker pada darah atau sum-sum tulang Yang ditandai oleh perbanyakan
secara tak normal atau transformasi maligna dari sel-sel pembentuk darah di
sum-sum tulang dan jaringan limfoid, umumnya terjadi pada leukosit/sel darah
putih. Sel-sel normal di dalam sum-sum tulang digantikan oleh sel tak normal.
Sel abnormal ini keluar dari sumsum dan dapat ditemukan di dalam darah
perifer/darah tepi. Sel leukemia memengaruhi hematopoiesis atau proses
pembentukan sel darah normal dan imunitas tubuh pasien.
Kata leukemia berarti darah
putih,karena pada penderita ditemukan banyak sel darah putih sebelum diberi
terapi. Sel darah putih yang tampak banyak merupakan sel yang muda, misalnya
promielosit. Jumlah yang semakin meninggi ini dapat mengganggu fungsi normal
dari sel lainnya.
Pada tahun 2000, terdapat sekitar 256.000
anak dan dewasa diseluruh dunia menderita penyakit sejenis leukemia dan 209.000
orang diantaranya meninggal dunia. Hamper 90% dari semua penderita yang
terdiagnosa adalah dewasa.
Menurut ahmad Ramadi (1998) leukemia
merupakan penyakit ganas, progresif pada organ-organ pembentuk darah yang
ditandai dengan proliferasi dan perkembangan leukosit serta pendahulunya secara
abnormal didalam darah dan sumsum tulang belakang. Proliferasi sel leukosit
yang abnormal ,ganas,sering disertai bentuk leukosit yang tidak normal,
jumlahnya berlebihan, dapat menyebabkan anemia,trombositopenia,dan diakhiri
dengan kematian (mansjoer,1999).
2.4.Pembagian
Leukosit
Menurut jenisnya,leukemia dapat dibagi
atas leukemia mieloit dan leofoit. Masing-masing ada yang akut dan kronis.
Secara garis besar,pembagian leukemia adalah sebagai berikut:
1.
Leukemia limfoit:
a.
Leukemia limfoblasitik akut (LLA)
Merupakan
kanker yang sering mengganggu anak-anak dibawah umur 15 tahun,dengan puncak i
Insidensi
antara umur 3-4 thn. Manifestasi dari LLA adalah berupa ploriferasi limpoblast
abnormal dalam sumsum tulang dan tempat-tempat ekstramedular. Paling sering
terjadi pada laki-laki dibandingkan perempuan. Gejala pertama terjadi karena
sum sum tulang gagal menghasilkan sel darah merah dalam jumlah yang
memadai,yaiyu berupa lemah dan sesak nafas karena anemia(sel darah merah
terlalu sedikit) infeksi dan demam karena berkurangnya jumlah sel darah putih,
pendarahan karena jumlah trombosit yang terlalu sedikit.
Manifestasi
klinis:
1.
Hematopoiesis
normal terhambat
2.
Penurunan
jumlah leukosit
3.
Penurunan
sel darah merah
4.
Penurunan
trombosit
b.
Leukemia
limfositik kronis(LLK)
Leukemia
limfositik kronik ditandai dengan adanya sejumlah besar limfosit(salah satu
jenis sel darah putih) matang yang bersifat ganas dan pembesaran kelenjar getah
bening. Lebih dari ¾ penderita berumur lebih dari 60 thn,dan 2-3 kali sering
menyerang pria. Pada awalnya penambhan limfosit matang yang ganas terjadi
dikelenjar getah bening kemudian menyebar ke hati dan limpa,dan keduanya mulai
membesar. Masuknya limfosit ini kedalam sumsum tulang akan menggeser sel-sel
yang normal sehingga terjadi enemia dan penurunan sel darah putih dan trombosit
didalam darah. Kadar dan aktifitas antibody(protein untuk melawan infeksi juga
berkurang). System kekebalan yang biasanya melindungi tubuh terhadap serangan
luar sering kali menjadi salah arah dan menghancurkan jaringan tubuh yang
normal.
Manifestasi
klinis:
1.
Adanya
anemia
2.
Pembesaran
nodus limfa
3.
Pembesaran
organ abnomen
4.
Jumlah
eritrosit dan trombosit mungkin normal atau menurun.
Etiologi
penyakit leukemia
Leukemia
biasanya mengenai sel-sel darah putih. Penyebab dari sebagian besar jenis leukimia tidak diketahui. Virus menyebabkan
beberapa leukemia pada binatang misalnya kucing. Virus HTLV-I (human T-cell
lymphotropic virus type 1) yang menyerupai virus penyebab AIDS diduga merupakan
penyebab jenis leukemia yang jarang terjadi pada manusia,yaitu leukemia sel-T
dewasa. Pemaparan terhadap penyinaran(radias)i dan bahan kimia tertentu
misalnya benzene dan pemakaian obat anti kanker,meningkatkan resiko terjadinya
leukemia. Orang yang memiliki kelainan genitik tertentu misalnya syndrome down
daqn syndrome fanconi juga lebih peka terhadap kimia.
2.5.
Penyebab Penyakit Leukemia
Sampai
saat ini penyebab lanker darah belum diketahui secara pasti,akan tetapi ada
beberapa factor yang diduga mempengaruhi frekuensi terjadinya kanker darah.
a.
Radiasi
Hal ini ditunjang dengan beberpa
laporan dari beberapa riset yang menangani kasus kanker darah bahwa para
pegawai radiologi lebih sering menderita kanker darah,penderita dengan
radioterpai lebih sring menderita kanker darah,kanker darah ditemukan pada
korban hidup kejadian bom atom Hiroshima dan Nagasaki jepang.
b.
Leukemogenik
Beberapa zat kimia dilaporkan
telah diidentifikasi dapat mempengaruhi frekuensi kaknker darah,misalnya racun
lingkungan seperti benzene,bahan kimia industry seperti insektisida,obat-obatan
yang digunakan untuk kemoterapi.
c.
Herediter
Penderita down syndrome memiliki
insidensi leukemia akut 20 kali lebih besar dari orang normal.
d.
Virus
Beberapa jenis virus bisa
menyebabkan kanker darah seperti retrovirus,virus leukemia veline, HTLV-I pada
dewasa.
2.6.Ciri-Ciri
Leukemia
Gejala
kanker darah yang ditimbulkan umumnya berbeda diantara penderita,namun demikian
secara umum dapat digambarkan secara berikut:
a.
Anemia
Pendrita akan cepat
lelah,pucat,dan bernafas cepat(sel darah merah dibawah normal menyebabkan
oksigen didalam tubuh kurang,akibatnya penderita bernsfas cepat sebagai
kompensasi pemenuhan kekurangan oksigen dalam tubuh).
b.
Pendarahan
Ketika platelet (sel pembeku
darah ) tidak terproduksi dengan baik karena didoinasi oleh sel darah
putih,maka penderita kanker darah akan mengalami pendarahan dijaringan
kulit(banyaknya jentik merah lebar/kecil dijaringan kulit).
c.
Terserang
infeksi
Sel darah putih berperan sebagai
pelindung daya tahan tubuh,terutama melawan penyakit infeksi. Pada peenderita
kanker darah sel darah putih yang terbentuk tidak normal sehingga tidak
berfungsi semestinya. Akibatnya tubuh si penderita rentan terkena infeksi
virus/bakteri, bahkan dengan sendirinya akan menampakkan keluhan adanya
demam,keluar cairan putih dari hidung,dan batuk.
d.
Nyeri
tulang dan persendian
Hal ini disebabkan karena akibat
dari sumsum tulang (bone marrow) mendesak padat oleh sel darah putih.
e.
Nyeri
perut
Nyeri perut juga merupakan salah
satu indikasi gejala kanker darah dimana sel leukemia dapat terkumpul pada
organ ginjal,hati dan empedu yang menyebabkan pembesaran pada organ-organ tubuh
ini dan timbullah nyeri. Nyeri perut ini dapat berdampak hilangnya nafsu makan
penderita kanker darah.
f.
Pembekuan
kelenjar limfa
Penderita kanker darah
kemungkinan besar mengalami pembekuan pada kelenjar limfa,baik itu yang dibawah
lengan,leher,dada dan yang lainnya. Kelenjar limfa bertugas menyaring darah,sel
leukemia dapat terkumpul dan menyebabkan pembengkakan.
g. Kesulitan bernafas(dyspnea)
Pemderita kanker darah mungkin
menampakkan gejala kesulitan bernafas dan nyeri dada, apabila terjadi hal ini
penderita harus segeramendapatkan pertolongan medis.
2.7.Akibat
Penyakit Leukimia (kanker darah)
Leukimia
umumnya muncul pada diri seseorang secak di masa kecilnya, sumsum tulang tanpa
diketahui dengan jelas penyebabnya telah memproduksi sel darah putih yang
berkembang tidak normal atau abnormal. Normalnya sel darah putih memproduksi
ulang bila tubuh memerlukannya atau ada tempat bagi sel darah itu sendiri.
Tubuh manusia akan memberikan signal secara teratur kapankah sel darah
diharapkan berproduksi kembali.
Pada
kasus leukemia (kanker darah),sel darah putih tidak merespon kepada signal yang
diberikan. Akhirnya produksi yang berlebihan tidak terkontrol akan keluar dari
sumsum tulang dan dapat ditemukan didalam darah tepi. Jumlah sel darah putih
yang abnormal ini bila berlebihan dapat mengganggu fungsi normal selainnya.
Beberapa
factor yang muncul akibat terkena nya penyakit kanker darah adalah :
1.
Faktor
resiko hormonal,hormone ekstrogen dapat berfungsi sebagai promotor bagi kanker
tersebut misalnya ,kanker payudara dan kanker endometrium.
2.
Factor
kejiwaan atau emosi psikis, gangguan yang terjadi pada emosi dapat menyebabkan
atau memperberat kanker seperti stress,densam,kebencian yang mendalam ,atau
sakit hati.
2.8.Pengobatan
Leukimia
Penanganan kasus penyakit
leukemia biasanya dimulai dari gejala yang muncul, seperti anemia,pendarahan
dan infeksi. Secara garis besar penanganan dan pengobatan leukemia bisa
dilakukan dengan cara single aatupun gabungan dari beberapa metode di bawah ini
:
a.
Kemoterapi
b.
Terapi
radiasi
c.
Stem
cell
d.
Pemberian
obat-obat tablet dan suntik
e.
Transfuse
sel darah merah
System terapi yang sering digunakan dalam menangani
penderita laukimia adalah kombinasi antara kemoterapi dan pemberian obat-obatan
yang berfokus pada pemberhentian produksi sel darah putih yang abnormal dalam
bonemarrow. Selanjutnya adalah penanganan terhadap beberapa gejala yang telah
di tampakkan oleh tubuh penderita.
Leukemia
limfositip kronik berkembang dengan lambat, sehingga banyak penderita yang
tidak memerlukan pengobatan selama bertahun-tahun sampai jumlah limfosit sangat
banyak, kelenjar getah benih membesar atau terjadi penurunan jumlah eritrosit
atau trombosit. Jika jumlah trombosit menrun, diberikan transfuse
trombosit. Infeksi diatasi dengan
antibiotic.
Terapi
penyinaran digunakan untuk memperkecil ukuran kelenjar getah benih, hati, atau limfa.
Obat anti kanker saja atau di tambah kortikosteroid diberikan jika jumlah
limfosit sangat banyak.prednison dan kortikosteroid lainnya bisa menyebabkan
perbaikan pada penderita leukemia yang sudah menyebar. Tetapi respon ini
biasanya berlangsung singkat dan setelah pemakaian jangka panjang,
kortikosteroid menyebabkan beberapa efek samping. Leukemia sel B diobati dengan
alkylating agen, yang bmembunuh sel kanker dengan mempengaruhi DNA nya.
Leukemia sel berambut diobati dengan interferon alfa dan pentostatin.
2.9.Penggunaan
Stem Cell Atau Sel Punca pada Penyakit Leukemia
Leukemia dapat diobati
dengan kemoterapi atau radiasi untuk menghancurkan sel-sel leukimianya. Setelah
itu, akan dilakukan transplantasi sel-sel induk yang sehat melalui pembuluh
darah besar. Sel darah baru berkembang dari sel induk yang ditransplantasikan.
Sel-sel darah baru menggantikan yang dihancurkan oleh pengobatan. Transplantasi
dilakukan di rumah sakit. Sel induk berasal dari diri pasien sendiri, kembar
identik atau donor sel induk yang cocok. Sumbernya adalah darah ataupun dari
sumsum tulang dan darah tali pusar. Dibutuhkan waktu bagi sel-sel induk yang
ditransplantasikan untuk mulai menghasilkan sel darah yang sehat.
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
1. Sel
punca atau stem sel adalah sel primitif yang belum yang belum berdiferensiasi
di mana turunan selnya dapat terdiferensiasi menjadi berbagai fungsi jaringan
sel maupun organ dan memiliki kemampuan untuk memperbarui sel.
2. Leukemia merupakan penyakit dalam
klasifikasi kanker pada darah atau sum-sum
tulang Yang ditandai oleh perbanyakan secara tak normal atau
transformasi maligna dari sel-sel pembentuk darah di sum-sum tulang dan
jaringan limfoid.
3. Leukemia dapat diobati
dengan kemoterapi atau radiasi untuk menghancurkan sel-sel leukimianya. Setelah
itu, akan dilakukan transplantasi sel-sel induk yang sehat melalui pembuluh
darah besar.
3.2.Saran
a. Dalam
pengelompokan stem sel yang diambildiharapkan sesuai dengan kode etik yang
berlaku di dunia kesehatan sehingga tidak menimbulkan kontrofersi d masyarakat.
b. Masyarakat
diharapkan tidak membesarkan isu terkait stem sel yang di pandang melanggar
HAM, masyarakat harus mampu berfikir selektif dan melihat penggunaan stem sel
dari sisi positif.
DAFTAR
PUSTAKA
Anonim.2010.Totipotent
Stem Cell.Online.http://www.explorestemcells.co.uk/cloned-numan-embryos-skin-cell.html.
Baldy CM. 2005.Gangguan
sel darah putih dan sel darah plasma.Dalam :Patofisiologi konsep klinis
proses-proses penyakit. Ed.6.Terjemahan oleh:Hartanto H,Wualnsari P,Susi
N.Jakarta:EGC;hal 277-8
Guilhot F, Roy L.2005.Cronic
myeloid leukemia. In:Textbook of malignant 5.hematology.New york. Mcgraw
Hill 2005:696-725.
http://id .wikipedia.org/wiki/Sel-punca
Robbins Rl,Kumar V.1999.Sistem hematopoiesis dan limfoma.Dalam oswari J,Erlan,Setiawan
I,Hartanto H, Komala S, editor. Buku ajar
patologi II.Ed 4 .Terjemahan oleh:Putra ST.Jakarta.EGC.Hal 79-85.
Sylvia A,Brahm UP.2006.Gangguan system Hematologi.Dalam:Patofisiologi konsep klinis
proses-proses penyakit . Jakarta:EGC:278-7.