TUGAS
HERBAL MEDICINE
TRADITIONAL CHINESE MEDICINE (TCM)
KELOMPOK 4
FATMA ZAHRA (2805006)
RICI ANGRIA SARI (2805009)
LAURA SUWINDRA (2805018)
AULIA MARDATILAH (2805021)
TUTI ADITYA (2805033)
ERWIN HADINATA (2805027)
SEKOLAH TINGGI FARMASI INDONESIA
YAYASAN PERINTIS
PADANG
2019
KATA
PENGANTAR
Puji
syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan
penyertaan-Nya kami dapat menyelesaikan tugas ini tepat pada waktunya. Terima
kasih kami ucapkan kepada Dosen Herbal Medicine yang telah banyak memberikan
bimbingan dan pengarahan dalam penyusunan tugas ini, sehingga nantinya dapat
memberi manfaat dan kontribusi yang berarti bagi para pembaca.
Selain
itu, tak lupa pula kami ucapkan terima kasih kepada teman-teman dan semua pihak
yang telah banyak membantu penyusunan tugas ini, baik dari segi dukungan moral
maupun material. Dalam Makalah bertopik Traditional Chinese Medicine ini, kami
menyadari sepenuhnya masih banyak terdapat kekurangan dan masih jauh dari
kesempurnaan, baik dari segi teknik penulisan maupun literatur-literatur yang
telah kami kumpulkan. Untuk itu dengan segala kerendahan hati kami mohon kritik
serta saran yang sifatnya membangun demi kesempurnaan tugas ini.Akhir kata,
kami ucapkan terima kasih. Semoga makalah ini banyak memberi motivasi dan
kemajuan yang berarti bagi kita semua.
Padang, 1 Februari 2019
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Pengobatan tradisional Cina telah ada selama
ribuan tahun. Menurut legenda asal-usul TCM (Tradisional Chinese Medicine)
ditemukan oleh Shen Nong. Beliau yang hidup sekitar 5000 tahun yang lalu dipuji
sebagai "Ilahi pembudidaya" dan "Ilahi Tani" oleh orang
Cina karena ia dikaitkan sebagai pendiri jamu, dan mengajar orang bagaimana
untuk pertanian. Untuk menentukan sifat obat-obatan herbal berbeda, Shen Nong
mencoba berbagai jenis tanaman dan mengkonsumsi sendiri untuk menguji dan
menganalisis pengaruh pengaruh dari setiap tanaman. Menurut teks-teks kuno, Shen
Nong mencoba seratus tumbuhan termasuk 70 zat beracun dalam satu hari, untuk
menghilangkan rasa sakit penyakit yang dialami seseorang. Setelah Shen Nong
menemukan penggunaan setiap tumbuhan sebagai obat, beliau juga mengajarkan
masyarakat Cina bagaimana untuk bertahan hidup di dunia yang kejam. Pada saat
itu TCM berkembang sangat pesat dan Diperkirakan TCM telah masuk ke wilayah
Indonesia sejak abad ke 18. Pada saat itu TCM hanya dipraktekkan secara
tertutup di kalangan masyarakat Cina dan pada umumnya orang yang mengetahui
pengobatan cina disebut dengan nama Shinshe (dokter tradisional Cina). Namun
ketika pada tahun 1962 tim ahli pengobatan tradisional Cina didatangkan dari
RRC untuk mengobati Presiden Soekarno, maka pada saat itu keberadaan obat
tradisional cina mulai terdengar di kalangan umum.
TCM mengamati penyakit secara menyeluruh,
yang dianggap penting bukan hanya simptom - simptom yang dikeluhkan, melainkan
juga keseimbangan Yin-Yang tubuh dan keseimbangan jiwa - raga. Organ
yang sakit akan diobati sesuai dengan korelasi secara keseluruhannya. Berarti
meredakan penyebab penyakit adalah pusat perhatian terapi TCM. TCM tidak
berupaya meredakan penyakit secara radikal, melainkan berusaha memulihkan
keseimbangan Yin-Yang tubuh untuk mendukung daya penyembuhan diri
sendiri. Prinsip terapi ini sangat efektif dalam pengobatan penyakit kronis
(Gendo, 2006).
Pada TCM, faktor pengalaman masyarakat dan
pengalaman pribadi juga mendorong pasien untuk berobat ke sinse. Diperolehnya
pengalaman positif tentang keberhasilan pengobatan sinse serta tidak adanya
informasi negatif tentang sinse menimbulkan keyakinan pada pasien untuk berobat
ke sinse. Pasien sinse umumnya memperoleh informasi tentang sinse dari
komunikasi interpersonal yaitu informasi yang disampaikan dari mulut ke mulut
secara lisan. Pasien akan lebih mempercayai komunikasi interpersonal karena
informasi inidiperoleh langsung dari orang yang telah mengalami pengobatan atau
menyaksikan sendiri keberhasilan pengobatan sinse. Informasi atau pengaruh dari
teman, keluarga atau jaringan sosial mempunyai hubungan yang signifikan dengan
perilaku pemanfaatan pelayanan kesehatan. (Abdul, dkk. 2008), Berkaitan dengan hal diatas, maka pada
makalah ini akan dibahas mengenai TCM (Tradisional Chinese Medicine).
2.1.
Rumusan Masalah?
Apa
itu TCM (Tradisional Chinese Medicine)
dan apa saja jenis-jenisnya?
2.3.
Tujuan Penulisan
Mengetahui
tentang TCM (Tradisional Chinese Medicine) dan jenis-jenis nya
BAB II
PEMBAHASAN
2.1.Asal Usul dan Perkembangan Pengobatan Cina (Sheny, 2014)
Dalam catatan
sejarah cina kuno, Shennong (神) dipercaya sebagai dewa petani. Dia mengajarkan
masyarakat bagaimana cara bercocok tanam dan melakukan sistem barter. Selain
itu, Shennong juga dijuluki sebagai dewa ahli pengobatan cina. Menurut legenda,
Shennong pergi ke gunung untuk mencoba mencicipi seluruh jenis tanaman herbal
dan mengalami keracunan tumbuhan sebanyak 70 kali. Ususnya yang membusuk
menyebabkan Shennong akhirnya meninggal dunia. Hal ini ia lakukan agar
orang-orang dapat belajar cara menggunakan obat-obatan herbal untuk mengobati
berbagai jenis penyakit yang ada.
Dari cerita di
atas, tercermin adanya proses yang tidak mudah yang dialami rakyat pekerja pada
zaman dahulu kala dalam menemukan obat dan mengumpulkan pengalaman sebagai
proses perjuangan terhadap alam dan penyakit. Hal ini juga merupakan gambaran
sebenarnya asal usul pengobatan tradisional cina Obat Tradisional Tiongkok)
Pada jaman
dahulu, TCM dikembangkan untuk kesembuhan kaisar dan keluarganya. Pada saat
kaisar sakit, para tabib akan mengumpulkan penduduk yang sakit dengan gejala
yang sama, kemudian diujicobakan secara langsung dengan berbagai alternatif
obat hasil racikan tabib tersebut. Hasil percobaan obat yang manjur akan diberikan
kepada kaisar.
Pada zaman
dinasti-dinasti Xia, Shang dan Zhou (sekitar akhir abad ke-22 sebelum Masehi
sampai tahun 256 sebelum Masehi), sudah muncul arak obat dan cairan untuk obat
di Cina. Penemuan obat-obat tersebut kemudian diujicobakan dan dicatat oleh
ahli kedokteran sejak awal dinasti Qin, sehingga muncul karya khusus
farmakologi yang paling tua, yaitu Kitab Klasik Ramuan Obat Shennong pada zaman
dinasti Qin dan dinasti Han (221 sebelum Masehi—220 Masehi). Lahirnya karya
tersebut menandakan munculnya farmakologi tradisional cina yang pertama.
Kemakmuran
ekonomi pada zaman Dinasti Tang (618—907 Masehi) juga telah mendorong
perkembangan farmakologi tradisional cina. Pemerintah Dinasti Tang telah
menyelesaikan penyusunan Kitab Klasik Ramuan Obat Dinasti Tang. Selanjutnya,
pada Dinasti Ming (1368— 1644 Masehi), ahli farmakologi tradisional Li Shizhen
telah menyelesaikan penulisan karya besar farmakologi tradisional cina—
Compendium of Materia Medica. Buku ini merupakan karya terbesar dalam sejarah
kitab klasik ramuan obat di Cina.
Setelah
berdirinya Republik Rakyat Cina pada tahun 1949, sejumlah penelitian yang luas
mengenai botani, kimia, farmakologi, kedokteran klinis mengenai obat
tradisional cina telah dilakukan oleh para ahli. Penelitian ini juga memberikan
dasar ilmiah untuk menerangkan bahan dasar obat, pengidentifikasian keaslian
obat dan mekanisme kerjanya. Atas dasar penelitian tersebut, tahun 1961 telah
disusun Catatan Obat Tradisional Cina. Catatan ini merupakan cikal bakal
terbitnya Kamus Besar Obat Tradisional Cina di tahun 1977. Dalam kamus tersebut
tercantum 5.767 jenis obat tradisinal Cina. Besamaan dengan itu, berbagai macam
kamus, artikel, surat kabar dan majalah tentang obat tradisional Cina
bermunculan susul menyusul. Selain itu, berbagai macam lembaga riset ilmiah,
pengajaran dan produksi berturut-turut didirikan. Obat tradisional yang
diproduksi Cina selain untuk memenuhi kebutuhan pengobatan dalam negeri, juga
telah diekspor ke berbagai negara di dunia (Obat Tradisional Tiongkok)
Meluasnya
pengaruh TCM turut mempengaruhi teknik pengobatan di dunia, salah satunya di
Jerman. Sudah banyak dokter Jerman yang telah menerima dan menggunakan TCM,
terutama dalam menangani penyakit kronis. Tidak hanya dalam pengobatan, di
beberapa fakultas kedokteran, TCM telah menjadi mata pelajaran pelengkap.
Beberapa klinik TCM juga telah dibuka di sana. (Gendo, 2006)
Selain di
Jerman, TCM juga tersebar sampai ke negara-negara Asia, seperti Indonesia. TCM
masuk ke Indonesia seiring berkembangnya komunitas Tionghoa di Nusantara.
Berbagai bentuk pengobatan seperti akupuntur, pijat, refleksi dan sebagainya
juga semakin memarak di Indonesia. TCM yang semakin menjamur pun seringkali
dapat kita lihat pada iklan-iklan di beberapa stasiun televisi.
2.2.Teori Yin-Yang
dan Teori Wu-Xing (Sheny, 2014)
Dasar pemikiran
dari TCM adalah teori Yin- Yang dan teori Wu-Xing. Kedua teori tersebut
mennyebutkan bahwa ada hubungan antara tubuh manusia dengan alam dan
lingkungan. Manusia adalah bagian dari alam, sedangkan alam memiliki kaidah dan
hukum-hukumnya. Jadi, kaidah dan hukum alam pasti berlaku bagi alam
(makrokosmos), dan akan berlaku pula bagi manusia (mikrokosmos), atau kaidah
alam akan diproyeksikan kepada manusia.
Teori Yin-Yang
merupakan suatu konsepsi pandangan hidup Taoisme yang bersifat universal. Teori
ini menyatakan bahwa segala fenomena di alam semesta mempunyai dua aspek yang
berpasangan dan berlawanan, yakni Yin yang dalam Kamus Bahasa Cina bermakna
gelap, Yang yang dalam Kamus Bahasa Cina bermakna terang. Yin-Yang yang saling
berpasangan dan berlawanan meliputi fenomena seperti dingin-panas,
gelap-terang, lemah-kuat, dalam-luar, pasif-aktif, statis- dinamis, turun-naik,
dan lain-lain. Aspek-aspek tersebut selalu berada dalam keadaan perubahan
dinamis untuk menjamin keseimbangannya. Adanya keseimbangan antara Yin dan Yang
dalam tubuh bertujuan untuk mempertahankan hubungan yang harmonis dalam tubuh
sehingga mencapai kesehatan fisik dan umur panjang.
Teori Wu-Xing yang
sudah dikenal sejak zaman dahulu, merupakan teori berdasarkan lima unsur di
bumi yaitu kayu, api, tanah, logam, dan air. Teori Wu-Xing menyatakan, lima
unsur yang merupakan bahan dasar dalam
pembentukan alam semesta, berhubungan erat dan tidak dapat dipisahkan
satu sama lain. Manusia hidup di lingkungan alam sehingga fenomena yang terjadi
di alam berlaku juga bagi tubuh manusia. Hal ini dianggap sebagai satu kesatuan
dalam kosmos. Dasar dari penggolongan tersebut adalah sifat-sifat nyata dan
imajiner yang khusus dari lima unsur itu, misalnya: logam mempunyai sifat
keras, membunuh; air memiliki pengertian basah, licin, dan mengalir ke bawah;
kayu (pohon) dalam arti lurus, berkembang; api bersifat panas, membubung ke
atas; tanah memiliki pengertian penghasil, pengkukuh, ketenangan.
Gambar 1. Diagram Wu-Xing (Sheny, 2014)
Penjelasan
gambar lingkar luar (pana bewarna hitam) teori Wu Xing (五行) saling menciptakan antara
lain: kayu menghasilkan api, api menghasilkan tanah (abu), tanah menghasilkan
logam (mineral)logam menghasilkan air, air menumbuhkan kayu. Sedangkan lingkar
dalam (panah bewarna ungu (teori Wu Xing (五行) )saling menghancurkan,
antara lain: kayu melemahkan tanah, tanah merintangi air, air memadamkan api,
api melelehkan logam, dan logam memotong kayu.
Tabel 1. Organ tubuh
manusia dalam teori Wu-Xing
Teori Wu Xing (五行
|
Organ tubuh
|
Karakteristik
|
Api
|
Jantung
|
Panas dan menjulang
|
Tanah
|
Limpa
|
Memelihara kehidupan
|
Logam
|
Paru
|
Menurunkan dan membersihkan
|
Air
|
Ginjal
|
Dingin dan mengalir kebawah
|
Kayu
|
Hati
|
Berkembang bebas, tidak suka
ditekan
mudah terbakar
|
Wu-Xing yang
terdiri dari unsur kayu, api, tanah, logam, dan air digolongkan ke dalam lima
organ dalam tubuh. Menurut karateristiknya, unsur api melambangkan organ
jantung yang bersifat panas dan menjulang. Unsur tanah melambangkan organ limpa
yang bersifat memelihara kehidupan. Unsur logam melambangkan organ paru yang
bersifat menurun dan membersihkan. Unsur air melambangkan organ ginjal yang bersifat
dingin dan mengalir ke bawah. Unsur kayu melambangkan organ hati yang bersifat
berkembang bebas, tidak suka ditekan, dan mudah terbakar.
Dengan
demikian, teori Yin-Yang ( 阴 - 阳 ) membahas tentang keharmonisan dan keseimbangan,
sedangkan 5 unsur dalam Wu- Xing (五行) saling berhubungan erat satu sama lain, saling
menghidupi, dan saling membatasi untuk menjamin keseimbangan alam semesta.
Seperti yang
sudah dijelaskan di atas, teori Wu- Xing dan teori Yin-Yang digunakan untuk
memahami proses fisiologis, perubahan patologis, serta dipakai sebagai tuntunan
diagnosis dan terapi. Seperti misalnya, pohon kayu akan berkembang baik pada
tanah yang subur dan air tercukupi. Berarti, organ hati yang dilambangkan
dengan unsur kayu, akan sehat jika organ limpa dan ginjal normal. Sedangkan,
hati yang dilambangkan unsur kayu, mudah terbakar dan menjadi panas. Berarti,
jika hati berubah menjadi panas, maka akan mudah mengganggu fungsi jantung (jantung
yang dilambangkan dengan unsur api). Hal ini akan terus berentetan dan turut
menganggu fungsi organ-organ lainnya.
2.3.Jenis-jenis
Pengobatan Tradisional Cina (Sheny, 2014)
1.
Herbologi Cina
Herbologi
merupakan jenis pengobatan tradisional cina dengan cara mengonsumsi
tumbuh-tumbuhan herbal baik yang sudah diracik menjadi obat minum. Obat-obatan
di masak dengan temperatur dan tekanan tinggi dan dimasukkan ke dalam kemasan
yang dapat disimpan dalam kulkas untuk digunakan selama beberapa hari bahkan
beberapa minggu. Obat dapat dipanaskan lalu dituangkan ke cangkir.12
Pengonsumsian obat-obatan herbal bertujuan untuk mengembalikan kesehatan tubuh
dan meningkatkan kualitas hidup pasien.
2.
Akupuntur Cina
Akupuntur
merupakan jenis pengobatan tradisional cina dengan cara menusukkan jarum dalam
berbagai ukuran ke “titik-titik meridian” tertentu dalam tubuh. Titik meridian
adalah jalur yang sangat penting dalam tubuh manusia sebagai tempat mengalirnya
qi (气). Qi yang mengalir dalam tubuh manusia memberikan energi vital untuk
organ tubuh agar organ-organ tubuh tersebut dapat berfungsi dengan baik. Jika
qi dapat mengalir dengan bebas, maka struktur dan fungsi organ tubuh bagian
dalam dapat bekerja dengan efektif. Penusukan jarum ke titik meridian ini
berguna untuk mempengaruhi qi yang mengalir ke organ tubuh bagian dalam dan
untuk meningkatkan struktur dan fungsi mereka.
Berikut adalah
contoh gambar yang menunjukkan titik meridian:
Gambar 2: Titik
meridian pada kaki (Sheny, 2014)
Gambar 3: Titik meridian pada tubuh (Sheny, 2014)
3. Moksibasi Cina
Moksibasi
(moxa) adalah pengobatan dengan cara membakar daun Arthemesia Vulgaris untuk
menghangatkan titik meridian. Daun Arthemesia Vulgaris dijadikan sebagai
obat-obatan yang dibentuk seperti dupa yang dibakar dan ditempatkan di atas
titik meridian. Daun Arthemesia Vulgaris yang terbakar tidak boleh menyentuh
kulit.
4. Terapi manipulasi
Terapi
manipulasi merupakan jenis pengobatan tradisional cina dengan cara pemijatan
tubuh, yaitu pemijatan pada bagian otot dan persendian. Pemijatan ini bertujuan
untuk melancarkan aliran Qi dan darah, sehingga membuat tubuh lebih rileks dan
segar.
5. Obat makanan
Obat makanan
merupakan jenis pengobatan tradisional cina dengan memakan makanan yang tepat,
misalnya banyak mengosumsi sayuran hijau dan buah. Dengan mengosumsi buah dan
sayuran hijau yang banyak mengandung vitamin dan mineral, tubuh kita yang dalam
keadaan panas akan dinetralkan (didinginkan).
6. Latihan pelengkap seperti
qigong dan taiji
Merupakan jenis
pengobatan tradisional cina dengan cara melakukan olah raga dan melatih tubuh.
Olah raga ini bertujuan untuk menyelaraskannafas, aktifitas fisik, dan
kesadaran untuk meningkatkan kesehatan mental, rohani, dan jasmani. (Ahmad,
2014)
2.4.Cara
pemeriksaan yang dilakukan dokter
Saat berobat ke
dokter pengobatan tradisional Cina, dokter akan memperhatikan raut muka dan
melihat lidah, menghitung detak nadi dan bertanya mengenai gejala-gejala yang
dialami, serta kebiasaan makan yang pasien lakukan. Setelah itu, dokter akan
mendiagnosis mengenai apa yang salah dari tubuh pasien dan memberitahu apakah
pasien memerlukan akupuntur atau jenis pengobatan lain, serta makanan apa yang
baik untuknya.
Dengan dosis
dan indikasi yang benar, obat- obatan Cina pada umumnya tidak atau hanya
mempunyai efek sampingan yang kecil. Untuk memperbaiki hasil terapi, ramuan dan
akupuntur sering kali dikombinasi. Resep ramuan obat Cina bersifat individual
dan setiap waktu dapat dimodifikasi sesuai dengan kondisi penyakit yang aktual.
Ramuan Cina biasanya terdiri atas 8-12 macam dan pada kasus yang rumit terdapat
14-15 macam obat-obatan. Dosis tergantung pada kondisi penyakit, berat badan,
dan umur, serta diminum setiap hari satu dosis harian sampai kondisi tubuh
menjadi baik. Kemudian, dosis harian dapat dikurangi dan akhirnya dihentikan.
Bila perlu, pengobatan ini setiap waktu boleh diulangi. (Gendo, 2006)
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
TCM (Tradisional Chinese Medicine) dikerjakan atas dasar prinsip tradisional,
maka bahan - bahan yang digunakan dalam proses pengobatannya, juga berasal dari
hal - hal yang bersifat alami, dan secara langsung berasal dari alam. Pengobatan
ini tidak langsung menyembuhkan penyakit. Akan tetapi membuang racun atau
toksin yang ada dalam tubuh atau darah dengan ramuan tertentu, setelah itu baru
pemulihan organ dalam yang kemudian akan secara otomatis memperbaik kinerja
sistem imun didalam tubuh untuk melawan penyakit. Jenis-jenis Pengobatan
Tradisional China berupa herbologi, akupuntur, moksibasi, terapi manipulasi,
obat makanan, qigong dan taiji.
3.2 Saran
Penulis menyadari
bahwa penulisan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu
kritik dan saran dari pembaca sangat diperlukan demi pembuatan makalah yang
lebih baik.
DAFTAR
PUSTAKA
Abdul Haris Jauhari, Muhana Sofiati Utami,
Retna Siwi Padmawati. 2008. Motivasi
Dan Kepercayaan Pasien Untuk Berobat Ke
Sinse. Berita Kedokteran Masyarakat, Vol. 24, No. 1.
Gendo, Udayana., 2006, Integrasi Kedokteran Barat dan Kedokteran Tradisional Cina. Kanisius;
Yogyakarta.
Jauhari, Ahmad Murtaqi. Pengobatan herbal china. http:// www.slideshare.net/ (diakses pada tanggal 1 Februari 2019)
Sheny Allianto., 2014. Pengobatan Tradisional Cina: Tinjauan Singkat. Universitas
Indonesia: Depok.