SPEKTROFOTOMETER UV-VIS
Spektrofotometer UV-Vis merupakan instrumen yang
paling sering digunakan di laboratorium kimia analisis, salah satunya untuk
menentukan konsentrasi suatu senyawa tunggal maupun campuran (Rohman, 2007).
1. Prinsip
Spektrofotometer
UV-Vis
Prinsip
kerja dari spektrofotometer
UV-Vis adalah adanya interaksi antara radiasi pada rentang panjang gelombang
200-800 nm yang dilewatkan terhadap suatu senyawa. Elektron-elektron pada
ikatan di dalam molekul menjadi tereksitasi sehingga menempati keadaan kuantum
yang lebih tinggi dan dalam proses menyerap sejumlah energi yang melewati
larutan tersebut. Semakin longgar elektron tersebut ditahan di dalam ikatan
molekul, maka semakin panjang gelombang (energi lebih rendah) radiasi yang
diserap (Watson, 2005).
Suatu spektrofotometer UV-Vis bekerja pada daerah
panjang gelombang sekitar 200 nm (pada ultra-violet dekat) sampai sekitar 800
nm (pada infra-merah sangat dekat).
Tabel
1. Spektrum tampak dan warna-warna komplementer
Panjang
Gelombang (nm) |
Warna |
Warna
Komplementer |
400-435 |
Violet |
Kuning-hijau |
435-480 |
Biru |
Kuning |
480-490 |
Hijau-biru |
Orange |
490-500 |
Biru-hijau |
Merah |
500-560 |
Hijau |
Ungu |
560-580 |
Kuning-hijau |
Violet |
580-595 |
Kuning |
Biru |
595-610 |
Orange |
Hijau-biru |
610-750 |
Merah |
Biru-hijau |
(Sumber
: Underwood, A.L dan R.A. Day, 1986)
Prinsip kerja cahaya yang terabsorbsi pada spektrofotometer UV-Vis digambarkan
sebagai berikut.
Gambar: Prinsip kerja cahaya yang terabsorpsi
Po
= Pa + Pt + Pr
Dimana:
Po
= intensitas sinar yang masuk
Pa
= intensitas sinar yang diabsorbsi
Pr
= intensitas sinar yang dipantulkan
Pt
= intensitas sinar yang diteruskan
Ketika panjang gelombang cahaya melalui larutan kimia yang diujikan, sebagian cahaya tersebut akan diabsorbsi oleh larutan. Berdasarkan hukum Lambert Beer’s (1852), secara kuantitatif absorbsi ini dinyatakan sebagai berikut :
Dimana:
I0 = Intensitas cahaya sebelum melewati sampel
IT = Intensitas cahaya setelah melewati sampel
ε = Koefisien ekstingsi, konstanta yang
tergantung dari senyawa substansi dan
panjang gelombang yang digunakan
untuk análisis
L = Panjang atau jarak cahaya yang melewati sampel
C = Konsentrasi dari larutan yang dianalisa
2. Instrumen
Spektrofotometer
UV-Vis
Alat spektrofotometer
UV-Vis terdapat dua macam yaitu single beam dan double beam dimana perbedaan
antara keduanya adalah pada tempat sampel dan standar. Untuk single beam,
tempat sampel dan standar digunakan bergantian, sedangkan untuk double beam
sampel dan standar memiliki tempat masing- masing, sehingga dalam pengukuranya
dilakukan secara bersama (Underwood, 2002) .
Gambar. Diagram yang menunjukkan spektrofotometer single beem (A) dan dauble beem (B)
Adapun bagian-bagian dari alat spektrofotometer
UV-Vis menurut Underwood (2002) adalah :
a. Sumber
Cahaya
Sumber cahaya yang biasa digunakan dalam
spektrofotometer UV-Vis adalah lampu hidrogen atau lampu deuterium. Kebaikan
lampu wolfram adalah energi radiasi
yang dibebaskan tidak bervariasi pada berbagai panjang gelombang.
b. Monokromator
Alatnya dapat berupa prisma atau grating. Untuk
mengarahkan sinar monokromatis yang diinginkan dari hasil penguraian ini dapat
digunakan celah. Ada dua tipe prisma yaitu susunan cornu dan susunan littrow.
Secara umum tipe cornu menggunakan
sudut 60°, sedangkan tipe littrow
menggunakan prisma dimana pada sisinya tegak lurus dengan arah sinar yang
berlapis alumunium serta mempunyai sudut optik 30°.
c. Sel
Absorpsi
Pada pengukuran di daerah tampak kuvet kaca atau
kuvet kaca corex dapat digunakan,
tetapi untuk pengukuran pada daerah UV kita harus menggunakan sel kuarsa karena
gelas tidak tembus cahaya pada daerah ini. Umumnya tebal kuvetnya adalah 10 mm,
tetapi yang lebih kecil ataupun yang lebih besar dapat digunakan. Sel yang
biasa digunakan berbentuk persegi, tetapi bentuk silinder juga dapat digunakan.
Kita harus menggunakan kuvet yang bertutup untuk pelarut organik. Sel yang baik
adalah kuarsa dan gelas hasil leburan serta seragam keseluruhannya.
d. Detektor
Peranan detektor penerima adalah memberikan respon terhadap cahaya pada berbagai panjang gelombang.
3. Senyawa Yang Dapat Dianalisis dengan Spektrofotometer UV-Vis
Senyawa yang dapat dianalisis dengan Spektrofotometer UV-Vis menurut Noor (2010) yaitu:
1. Bahan
mempunyai gugus kromofor (UV)
2. Bahan
tidak mempunyai gugus kromofor tapi berwarna (Visible)
3. Bahan
tidak mempunyai gugus kromofor tidak bewarna ditambahkan pereaksi warna
(visible)
4. Bahan
tidak mempunyai gugus kromofor dibuat turunannya yang mempunyai gugus kromofor
(UV)
4. Pelarut
Pada Spektrofotometri UV-Vis
Pelarut yang banyak digunakan untuk spektrofotometri UV adalah etanol 95% karena kebanyakan golongan senyawa larut dalam pelarut tersebut. Alkohol absolut komersial harus dihindari karena mengandung benzena yang dapat menyerap di daerah sinar UV pendek. Pelarut yang sering digunakan ialah air, etanol, metanol, n-heksana, eter minyak bumi dan eter (Harborne, 1987).
SUMBER:
Rohman, Abdul. (2007). Kimia
Farmasi Analisis. Yogyakarta: Pustaka Balajar.
Underwood,A.L
and R.A Day, Jr. 1986. Analisa
Kimia Kuantitatif. Jakarta: Erlangga
Underwood.
A.L dan R.A Day, Jr. 2002. Analisis Kimia
Kuantitatif. Edisi. Keenam. Jakarta: Erlangga
Harborne, J. B. 1987. Metode Fitokimia Edisi II. Penerjemah:
Padmawinata K dan Soediro. I. Bandung: ITB Press