Saturday 11 April 2015

Farmasetika Dasar "GEL/ JELLY"


Gel atau jelly adalah sistem semi solid yang terdiri atas suspensi yang terbuat dari partikel anorganik kecil atau molekul organik besar dan terpenetrasi oleh suatu cairan.


KLASIFIKASI GEL
1. Berdasarkan bahan pembentuk
- senyawa organik
- senyawa anorganik
2. Berdasarkan pelarut
- hidrogels, pelarutnya H2O
- organogels, pelarutnya etanol


SISTEM DISPERSI GEL MERUPAKAN SISTEM KOLOID
1. Gel fase tunggal
Terbentuk dari makromolekul yang seragam dan tersebar keseluruh cairan sehingga tidak nampak batas yang jelas antara molekul yang terdispersi dan cairan. Ex: Karboner, tragacant
2. Gel 2 fasa
Massa gel terdiri dari gumpalan partikel kecil yang terpisah . Jika ukuran partikel dari rasa terdispersi lebih besar, maka masa gel kadang dinyatakan sebagaivmagma ( misal batonit) . Gel atau magma bersifat tiksotropik ( berbentuk padat dab dengan pengocokan akan menjadi cair).


PENGGUNAAN GEL
1. Farmasetik
- sediaan topikal dan trandermal
-sediaan oral
- cangkang kapsul
- sediaan dengan kerjaan lama untuk suntikan intramuskular.
2. Kosmetik, sampo, minyak rambut,  pasta gigi
3. Sediaan baru diagnostik


KARAKTERISTIK GEL
- zat pembentuk gel yang ideal : Inert, aman, tidak bereaksi dengan komponen farmasi lain, pertimbangan biaya
- sifat gel: Struktur gel dipengaruhi suhu, elektrolit, sineresis, pengembangan dan elastisitas.
- pemelaran, gel dapat melar, mengabsorbsi cairan dengan peningkatan volume ( awal proses disolusi). 
- sineresis ( signeresis) , umunya gel akan berkontraksi bula disimpan, cairan intersisial akan tertekan dan terkumpul pada permungkaan gel.


SENYAWA PEMBENTUK GEL
1. bahan alam
-alginat
- karagen
- tragakan
- pektin
- com
2.carbomer
Merupakan polimer asam akrilat yang dihubungkan dengan alilaukrosa, BM tinggi. Terdispersi 1% dalam air. Mempunyai pH  3 jika denetralkan dengan alkali ( biasanya NaOH) . Senyawa amin akan memberikan gel yang transparant ( konsistensi tergantung dengan konsistensi yang digunakan.
3. Turunan selulosa
Penggunaannya lebih luas karena menghasilkan gel yang netral. Viskositasnya stabil terhadap alkali dan asam. Resistensinya sangat baik terhadap mikroba. Kejernihannya sangat tinggi. Ex: Na, CMC, HPMC, HPC. HPMC lebih disukai dibandingkan turunan yang lain karena punya jarak pH kestabilan yang sangat luas  (8-11)
4. Bentonit
Gel yang dihasilkan pHnya 9. Kurang cocok untuk kulit. Viskositas kurang stabil. Turun padabpH asam dan naik pada pH basa.



PEMBUATAN GEL
pembuatannya bervariasi tergantung bahan dasar yang digunakan, viskositas, konsistensi sistem koloid, atau sistem dispersi berpengaruh pada pembuatan.
-pada keadaan dingin caranya mencampur bahan - bahan rl sedimikian rupa sehingga sediaan terdisperai secara homogen.
- pemanasan, yaitu dengan cara mencampur sebagian atau seluruh bahan gel kemudian dipanaskan atau dikembangkan dalam air panas. Caranya, mula - mula bahan obat diaduk kuat untuk mencegah timbulnya pengendapan. Kemudian diaduk pelan untuk mencegah timbulnya gelembung udara sampai sediaan cukup kental dan tidak terlalu lengket untuk dituang.



PENAMBAHAN BAHAN OBAT DALAM GEL
bahan obat dilarutkan dalam air atau pelarut yang cocok dan ditambahkan kedalam basis gel yang terbentuk. Untuk bahan yang tidak tahan pemanasan, ditambahkan setelah basis dingin.



KEUNTUNGAN GEL
- mudah dalam pembuatan
- mudah dioleskan pada kulit
- bentuk menarik
- menimbulkan rasa dingin
- mudah dicuci



EVALUSI
- pemerian : Konsistensi, warna, bau
-pemeriksaan homogenitas
- pemeriksaan kestabilan sediaan
- pemeriksaan pH
- uji iritasi kulit
-uji daya menyebar ( metoda extensiometer)



Farmasetika Dasar "KRIM"

FI III: Krim adalah Sediaan setengah padat berupa emulsi , mengandung air tidak kurang dari 60% dimaksudkan unyk pemakaian luar.

FI IV: Krim merupakan sediaan setengah padat yang mengandung 1/lebih zat terlarut yangvterdispersi dalam pembawa yang digunakan.


KOMPOSISI KRIM
1. Basis krim
2. Bahan pengemulsi ( emulgator)
3. Bahan pengawet
4. Bahan pelembab
5. Anti oksidan



BASIS KRIM
1. Golongan asam lemak: Asam stearat, asam palmitat, asam laurat, asam maristat
2. Golongan hidrokarbon: Vaselin putih, vaselin kuning, paraffin
3. Golongan monogliserilida dan digliserida: Emulgid
4. Golongan minyak tumbuh-tumbuhan: Oleum sesami, oleum cocos
5. Golongan malam dan zat menyerupai malam: Caraalba, ceraflava, cetaceum


SYARAT -SYARAT DASAR KRIM YANG BAIK
- Tidak toksik
- stabil secara fisik dan kimia
- mudah dioleskan, lunak, dan mudah mencair pada suhu tubuh
- pH sama dengan pH kulit
- tidak bereaksi dengan zat aktif
- mudah dicuci
- kemampuan melepskan zat khasiat


BAHAN PENGEMULSI( EMULGATOR)
adalah bahan pembantu yang digunakan untuk menstabilkan sediaan krim dan harus disesuaikan dengan tipe dan sifat krim yang dikehendaki. Ex: Surfaktan, tween, span, soap.


BAHAN PELEMBAB
gunanya untuk mengatur perubahan kelembaban sediaan baik dalam kemasan maupun dalam pemakaian kulit. Ex: Propilenglikol. Bahan pelembab untuk sediaan disebut tiumectan dan untuk kulit disebut emoliet.


BAHAN PENGAWET
gunanya untuk menegah perusakan atau pembusukan oleh mikroorganisme berupa bakteri atau jamur . Ex: Nipason, nipagin


ANTIOKSIDAN
gunanya untuk mencegah terjadinya oksidasi yang menyebabkan rusaknya bahan- bahan yang terdapat dalam sediaan. Ex: Vitamin E , natrium metabisulfit.


METODE PEMBUATAN SEDIAAN SEMI SOLID
- metode pelelehan (fusion) , disini pembawa dab zatvkhasiat dilelehkan bersama dan diaduk sampai membentuk masa yang homogen.
- metode triturasi, disini zat yang tidak larut dicampur dengan sedikit basis kemudian dilanjutkan dengan sisa basis.


PEMBUATAN KRIM
- bahan yang larut dalam minyak dilarutkan dalam minyak dan dipanaskan pada suhu  60-70 C diatas tangas air
- bahan yang larut dalam air dilarutkan dalam air, lalu dipanaskan pada suhu  60-70 C diatas tangas air
- campurkan kedua fase pada suhu yang sama
- aduk sampai dingin
- agar berat sediaan tidak berkurang dilebihkan 5-10%

EVALUASI KRIM
- pemeriksaan ( organoleptis, konsistensi, warna, bau)
- pemeriksaan pH
- pemeriksaan ukuran partikel
- pemeriksaan daya tercuci
-pemeriksaan uji iritasi kulit
-pemeriksaan stabilitas terhadap suhu
- pemeriksaan viskositas
-pemeriksaan tipe krim
-pemeriksaan kadar dalam sediaan
 

Farmasetik Dasar : "PASTA"

Pasta adalah sediaan setengah padat berupa masa lembek lebih kenyal dari salep yang dimaksudkan untuk pemakaian luar (dermatologi.


Pasta mengandung serbuk dalam jumlah besar (20-50%) dengan vaselin/ parafin cair/ bahan dasar yang tidak berlemak dengan perbandingan 1:1.


Serbuk yang banyak digunakan ZnO, talk, amilum, bentonit , calsium karbonat.

Keuntungan pasta:
-pasta mengikat cairan sekrat ( eksudat)
- tidak mempunyai daya penetrasi gatal dan terbuka. Sehingga mengurangi rasa gatal.
- lebih melekat dengan kulit sehingga kontaknya dengan jaringan lebih lama.
Pasta digunakan untuk:
- lesi akur yang cenderung membentuk kerak, menggelembung atau mengeluarkan cairan
- pada gigi untuk perlekatan pada selaput lendir untuk memperoleh efek lokal. Ex: Pasta gigi triamsinolon asetonilida


PEMBUATAN PASTA
1. serbuk terdispersi harus dususpensikan kedalam fase terluar
2. Jika sifat mirip dengan pembawa salep , boleh dipanaskan atau dilarutkan terlebih dahulu
Kegunaan salep secara terapetik:
- pasta terletak antara salep dan bubuk dab bekerja pada permungkaan kulit
- daya hisap dan mengeringnya digunakan untuk mengobati penyakit kulit yang basah ( eksem)


EVALUASI SEDIAAN PASTA
- secara fisik: Himogenitas, pengeluaran konsumsi, pH , baufan warna, ukuran partikel, kandungan air.
- secara kimia : Kadar stabilitas zat aktif dan zat lain
- evaluasi biologi

Monday 30 March 2015

SALEP


Menurut FI IV: Sediaan setengah padat ditujukan untuk pemakaian topikal pada kulit atau selaput lendir


FI III: Sediaan setengah padat yang mudah dioleskan dan digunakan sebagai obat luar, bahan obat harus larut atau tersispersi homogen dalam dasar salep yang cocok.
Salep mempunyai konsistensi seperti mentega , tidak mencair pada suhu biasa tetapi mudah dioleskan.


HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN
1. dasar salep harus disesuiakan dengan sifat obat dan tujuan penggunaannya.
2. Salep tidak boleh berbau tengik
3. Salep yang mengandung obat keras, kadar salep adalah 10%
4. Salep jikka dioleskan pada sekeping kaca atau bahan transparan lain yang cocok menunjukkan susunan yang homogen.
5. Salep disimpan dalam wadah yang tertutup baik, terlindung dari cahaya dab ditempat sejuk.
6.pada etiket harus tertera obat luar


FUNGSI SALEP
1. Pembawa ( vehicle)
2. Pelumas ( emolient)
3. Pelindung ( protektive)


DAYA PENETRASI BAHAN OBAT
1, Salep epidermik
Salep in tidak mampu berpenetrasi kedalam kulit, dan bekerja lokal
Tujuan pemakaian sebagai salep penutup yaitu untuk melindungi jaringan tertentu.
Dasar salep yang digunakan dasar salep hidrokarbon.
2. Salep endodermik
Salep ini mampu berpenetrasu kedalam kulit , tetapi tidak sampai melewati kulit.
Tujuannya untuk pengobatan permungkaan kulit dan melembutkan kulit. Dasar salep yang digunakan adalah dasar salep serap.
3. Salep diadermik
Salep ini mampu berpenetrasi dalam kulit dan mampu melewati kulit.
Dasar salep yang digunakan adalah dasar salep yang dapat dicuci dan larut dalam air




FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ABSORBSI OBAT DALAM SALEP KULIT
1. Dari segi fisiologis dilihat dari keadaan kulit, luas daerah permungkaan, jumlah pemakaian , letak dan lama kontak.
2. Keadaan dehidrasi pada stratum corneum
3. Temperatur kulit
4. Adanya pelarut yang dapat campur atau melarut dalam stratum corneum
5. Konsentrasi obat
6. Sifat-sifat obat
7. Komposisi dasar salep



SYARAT-SYARAT DASAR SALEP
1. tidak toksik
2. Stabil secara fisik dan kimia
3. Tidak mengiritasi kulit
4. Mudah dioles kan dan mencair pada suhu tubuh
5. Mudah dicuci atau dibersihkan
6. PH hampir sama dengan kulit (5-6,5)
7. Mudah melepaskan zat khasiat


DASAR SALEP
1. Dasar salep hidrokarbon
Ex: Vaselin putih dan kuning, parafin cair dan padat, ol.cocos, ol.olivarum
2. Dasar salep serap ( absorbsi)
Mampu  menyerap air dengan tipe emulsi a/m
-dasar salep anhidrous: Dasar salep yang tidak mengandung air, jika menyerap membentuk emulsi tipe a/m
- dasar salep hidrous: Dasar salep yang mengandung air dan mempunyai emulsi tipe a/ m ,tetapi masih mampu menyerap air yang ditambahkan
Ex: Lanolin cold krim
3. Dasar salep yang dapat larut dalam air
Merupakan dasar salep yang tidak berlemak  , melunak dengan penambahan air, lebih baik dicampur dengan bahan yang tidak berair atau bahan padat.
Ex: Polietilen glikol (PEG)
4 dasar salep yang dapat dicuci dengan air
Merupakan emulsi tipe  m/a, mudah tercuci dengan air dan sering dipakai dalam kosmetik.
Ex: Salep hidrofilik, vinishing cream



PERATURAN PEMBUATAN SALEP
1. Bahan obat yang larut dalam dasar salep dilarutkan dalam dasar salep
Ex: Champora, menthol, fenol, neftol
2. Bahan obat yang larut dalam air dilarutkan dalam air baru dicampurkan kedalam dasar salep
3. Bahan obat yang tidak larut dalam dasar salep dan air dijadikan serbuk (100/b40)
Ex: ZnO, chlorampenikol
4 dosis yang dibuat dengan  peleburan
Atau pemanasan lemak atau campuran lemak jangan pakai api langsung, bahan obat dicampur langsung dengan basis.
Ex: Pembuatan balsem






BAHAN OBAT DALAM SALEP
1. Antibakteri
2. Antifungi
3. Antiinflamasi
4. Anti histamin
5. Anti puritik dan lokal anestesi
6. Antiseptik
7. Anti respirant
8. Astrigen ringan
9. Karatolik
10. Rubefacien
11. Sunscreen





Monday 23 March 2015

Nama Generik , Nama Paten dan Sinonim obat " berawalan huruf B"

1. Bacitracinum
Guna: Antiboticum
NG: Basitrasina
2. Bacitracinum pro injectione
NG: Basitrasin untuk injeksi
3. Bacitrani oculentum
NG: Salep mata Basitrasina
4. Bacitrani unguentum
NG: Salep Basitrasina
5. Balsamun peruvianum
Guna: Antiseptik extern
NG: Balsam peru, peru balsam
6. Barbitalun
Guna: Sedatika, hipnotika
NG: Barbital, veronal, asam 5-5 dietilbalbiturat, dormonal, sedival, barbitunom, malonalum, acidum diaetthylobarbituricum
Diaetthylmalonylureum, Diaetthylmalonylcarbamidum
7. Barbitalun natricum
Guna: Sediva, hipnotika
NG: Barbital natrium, natrium 5,5-dietilbarbiturat, Barbitalun solubile, veronal natrium, diaethylobarbituras natricus
8. Barii sulfas
Guna: Diagnostik
NG: Barium sulfat, sulfas baryticus
9. Barii sulfas pro
Guna: Suspensione
NG: Berium sulfat untuk suspensi
10. Belladonnae herba
Guna: Parasimpatolitik
NG: Herba baladon
11. Belladonnae extractum
NG: Ekstrak baladon, extractum Belladonnae
12. Belladonnae extracti compressi
NG: Tablet ekstrak balladonnae
13. Belladonnae pulvis
Ng: Serbuk balladon
14. Belladonnae tinctura
Ng: Tingtur beladon, tintura belladonnae
15. Bentonitum
Guna: Zat tambahan
Ng: Bentonit
16. Benzathini benzyl penicillinum
Guna: Antibiotika
NG: Benzatina benzil penisillina
17. Benzoinum
Guna: Antiseptikum
NG: Kemenyan sumatera , benzoe
18. Benzylalcoholum
NG: Benzilalkohol
19. Benzylis benzoas
Guna: Scabicide
NG: Benzil benzoat, benzil benzenkarboksilat, rhodazil, peruscabin, benzoas benzylicus
20. Bisacodylum
Guna: Laksativum
NG: Bisakodil
21. Bisacodyli compressi
NG: Tablet bisakodil
Np: Dalvolax tab, toilaz tab
22. Bisacodyli suppositori
Ng: Sipositoria bisakodil
Np: Dulcolaz sup, belax sub
23. Bismuthi subcarbonas
Guna: Antasida
Ng: Bismut subkarbonat, bismut karbonat basa, carbonas bismuthicus basicus, C.B.B
24. Bismuthi subgallas
Guna: Antiseptik extern
NG: Bismut subgalat, gallas bismuthicus basicus, bismut gallay basa, dermatol, gallabis, obat pusar
25. Bismuthi subnitras
Guna: Adstringen saluran pencernaan
Ng: Bismut subnotras, magisterium Bismuthi, bismut mitra basa, nitrat Bismuthicis basicus, bismut oksinitrat, N.B .B


Sumber: Sinonim obat

Friday 13 March 2015

SINONIM, KEGUNAAN , NAMA PATEN , NAMA GENERIK OBAT (berawalan huruf "A")


1. Acetaminophenum
Guna: Analgetika, antipyretika
NG: Acetaminofenum, asetaminofen, parasetamol
NP:-
2. Acetaminopheni compres
NG: Tablet asetaminofen, tablet parasetamol
NP: Panadol tap/ syr ( sterling withthrop), tempe tab / syr ( mead johnson)
3. Acetaminopheni elexir
NG: Eliksir asetaninofen, eleksir parasetamol
NP: Panadol tap, tempra tab
4. Acetazolamidum
Guna: Diuretika, antiglaukuma
NG: Asetazolamida, caratazol
5. Acetazolamidi compressi
NG: Tablet Asetazolamida
NP: Diamox tablet ( lederle)
6. Asetazolamidum natrium
Guna: Pro injectione
NP: Asetazolamida natrium untuk ijeksi
7. Acidum acetieum glaciale
Guna: Zat tambahan
NG : Asam asetat glasial, Acidum aceticum concent, Acidum aceticum 99,5%, cuka biang
8. Acidum aceticum
NG: Asam asetat, cuka, asam asetat 30%
9.Acidum aceticum dilutum
NG: Asam asetat encer, cuka encer, cuka meja, asam asetat 6%
10.Acidum acetylsalylicum
Guna: Analgetik, antipyretika
NG: Asam asetil salisilat, asetosal, asam-o-, asetoksibenzoat
11. Acidum acetylsalicylici compressi
NG: Tablet Asam asetil salisilat, tablet asetosal
NP: Aspirin tab, cafenol tab
12. Acidum alginicum
Guna: Zat tambahan
NG: Asam alginat
13. Acidum aminocaproicum
Guna: Anti hemarogi
NG: Asam amirokaproat, asam 6-aminoheksanoat
14. Acidum ascorbicum
Guna: Anti scorbut
NG: Asam askorban, vitamin C
15 .Acidum ascorbici compressi
NG: Tablet asam askorbat, tablet vitamin C
NP: Redoxon tab, vitacimin tab
16. Acidum ascorbici injectio
NG: Injeksi asam askorbat, injeksi vitamin C
17. Acidum benzoicum
Guna: Antiseptik extern, anti fungi
NG: Asam benzoat, asam benzen karboksilat
18. Acidum boricum
Guna: Antiseptik extern
NP: Asam borat, acidum boracicum
19. Acidum citricum
Guna: Zat tambahan
NP: Asam sitrat, citroenzuur
20. Acidum folicum
Guna: Hemopoetika
NG: Asam folat, asam folin, acidum pleroylglutaminum
21. Acidum folici compressi
NG: Tablet asam folat
22. Acidum folici injectip
NG: Injeksi asam folat
23. Acidum hydrochloridum
Guna: Zat tambahan
NG: Asam klorida, asam klorida 36-38%, acidum muriaticum , asam garam
24. Acidum hydrochloridum
Guna: Dilutum
NG: Asam klorida encer, asam klorida 4 N, asam klorida 13,67%
25. Acidum nicotinicum
Guna: Antopelagra, vasodilator
NG: Asam nikotinat, niasina, asam piridina 3 karboksilat
26. Acidum lacticum
NG: Asam laktat, asam susu
27. Acidum olainicum
Guna: Zat tambahan
NG: Asam oleinat, asam oleat
28. Acidum salicylicum
Guna: Keratolitik
NG: Asam salisilat, asam -o- hidroksi benzoat
29.Acidum sorbicum
Guna: Zat pengawet
NG: Asam sorbat, asam 2,4-heksadienoat
30. Acidum stearinicum
NG: Asam starat , octadecanicic acid
31. Acidum sulfuricum
NG: Asam sulfat, asam sulfat 95-98%, asam belerang, air keras belerang, oleum vitrioli
32. Acidum sulfuricum
Guna: Dilutum
NG: Asam sulfat encer, asam sulfat 4 N, asam sulfat 9,5-10,5%
33. Acidum tannicum
NG: Tanin, asam tanat, tanninum
34. Acidum trichloraceticum
Guna: Kaustikum
NG: Asam trikorasetat
35. Acidum undecylenicum
Guna: Anti fungi
NG: Asam undekilenat, asam undek-10- enoat
36. Adeps lanae
Guna: Zat tambahan
NG: Lemak bulu domba, wolvet, lanolinum, anhydricum
37. Aethacridim lactas
Guna: Anyiseptik extern
NG: Etakridina laktat, rivanol, acridol, acrinol, lactacridin, lactas aethoxyacridini
38. Acthambutoli hydrochloridum
Guna: Anti tuberculosis
NG: Etambutol hidrklorida, etibi tab, myanbutol tab, kalbutol tab
39. Acthambutoli hydrochlori compressi
NG: Tablet etambutol hidrklorida
NP: Etibi tab, myambutol tab, kalbutol tab
40. Aethanolum absolutum
NG: Etanol absolut, Etanol mutlak, alkohol absolut
41. Aethanolum
Guna: Pelarut
NG: Etanol , alkohol, alkohol aethylicus, spiritus 95-96%
42. Aethanolum dilutum
NG: Etanol encer, etanol 70%, apiritus dilutus
43. Aether anaestheticus
Guna: Anastesi umum
NG: Etet anestesi, etoksi etana, eter murni, Aether ad narcosin
44. Aethinyloestradiolum
Guna: Hormon esterogen
NG: Etunileatradiol, lynoral tab, progynon M tab ( schering)
45. Aethinyloestradi compressi
NG: Tablet etunilestradiol, progynon
NP: Lynoral tab, progynon M tab
46.Aethisteronun
Guna: Hormon esterogen
NG: Etusteron, pregneninolon
47. Aethisteroni compressi
NG: Tablet etusteron
48. Acthylendiaminum
NG: Etilendiamina, etana 1,2- diamina
49. Aethylis aminobenzoas
Guna: Anestetik lokal
NG: Etil aminobenzoat, benzokaina, benzocainum, anaesthesinum, p- aminobenzoas Aethylicus
50. Aethylis chloridum
Guna: Anestetik lokal, Anestetik umum
NG: Etil klorida, chloretum aethylucum, aether chlpratus, chloretan
51. Aethylmorphini hydrocloridum
Guna: Narkotika, analgetika, antitissiva
NG: Etil morfina hidroklorida, dioninum, aethomorphinum, hydrochloras aethylmorphini
52. Agar
Guna: Zat tambahan
NG: Agar-agar , glukosa
53. Albumini radio iodinati injectio
NG: Injeksi albumin, radiolodonasi
54. Aluminii hydroxydum colloidale
Guna: Antacida
NG: Aluminium hidroksida koloidal, alukol, hydras aluminicus colloidalis
55. Aluminii kalii sulfas
Guna: Adstringen
NG: Aluminium kalium sulfat, sulfas kalico aluminicus, tawas, aluin, alumen
56. Albumin
Guna: Zat penyangga, volume darah
NG: Albumin
57. Albumin siccum
NG: Albumin kering, aprenotol hidroklorida
58. Alprenololi hydrochloridum
Guna: Zat hambat beta, adrenergik
NG: Alprennololi hidroklorida
59. Alprennololi hydrochloridi  compressi
NG: Alprennololi hydrochloridi
60. Alprennololi hydrochloridi injectio
NG: Injeksi Alprennololi hydrochloridi
61. Aminophyllinum
Guna: Bronchodilator, anti spasmodik, diuretik
NG: Aminofilina, teofilina etilendiamina, euphyllinum, theophyllinum aethylendiaminum
62. Aminophylini compressi
NG: Tablet aminofilina
63. Aminophylini injectio
NG: Injeksi aminofilina
64.Aminophylini suppositoria
NG: suppositoria aminofilina
65. Amitriptylini hydrochloridum
Guna: Anti depresan
NG: Amitriptilina hidroklorida
66. Amitriptylini hydrochloridi compressi
NG: Tablet amitripolinia hidroklorida
NP: Amicen tab, laroxiyl tab
67. Ammonia
Guna: Zat tambahan
NG: Amonia, amonia 24-30%
68. Ammonia liquida
NG: Amonia encer, amonia 10%
69. Ammonii bromidum
Guna: Sedativa
NG: Amonium bromida, brometum ammonicum
70. Ammonil chloridum
Guna : Expectorant
NG: Amonium klorida, salmiak, sal ammoniacum, chloretum ammonicum
71. Amphetamini sulfas
Guna: Stimulantia, simpatomimetik
NG: Amfetamina sulfat, benzedrini sulfas, sulfas Amphetamini
72. Amphetamini sulfais compressi
NG: Tablet amfetamina sulfat
73. Amphetamini sulfais injectioa
NG: Injeksi amfetamina sulfat
74.ampicillinum
Guna: Anyibiotika
NG: Ampisilina
75. Ampicillini campsulae
NG: Kapsul ampisilina
NP: Kalpicilin cap, penbritin cap
76. Ampicillinum  pro suspensione
NG: ampisilina untuk suspensi
NP: Amcillin syr, penbritin syr
77. Ampicillini trihydras
NG: Ampicilina trihidrat
78. Ampicillini trihydrastis capsulae
NG: Kapsul ampisilina trihidrat
79. Amylum manihot
Guna: Zat tambahan
NG: Pati singkong, pati ketela, sagu ketela, tapioca
80. Amylum solani
Guna: Zat tambahan
NG: Pati kentang, tepung kentang, sagu kentang
81. Amylum orizae
NG: Pati beras, amylum , tepung beras
82. Antazolini hydrochloridum
Guna: Antihistamica
NG: Antazoline hidroklorida, antazoline
83. Antazolini hydrochloridi compressi
NG: Tablet antazolina hidroklorida
NP: Antistine tablet, dellastin tablet,
84. Antazolini hydrochloridi unguentum
NG: Salep antozolina hidroklorida
NP: Antistine ontment
85. Anti sera
NG: Serum anti
86. Aqua demineralisata
NG: Air demineral
87. Aqua destillata
Guna: Pelarut
NG: Air suling, air murni, aqua depurata, aqua
88. Aqua pro injectione
NG: Air untuk injeksi
89. Argenti nitras
Guna: Antiseptik extern
NG: Perak nitrat, nitras arqenticus, crystallae lunae
90. Argentum proteinicum
Guna: Antiseptik extern
NG: Perak proteina, protargol, protargentum, protargimun, argentim proteinatum
91. Antropini sulfas
Guna: Parasimpatolik
NG: Atropina sulfat, hyiscyamini sulfas, sulfas atropini
92. Antropini sulfas injectio
NG: Injeksi Atropina sulfat
93. Axerophtholum
Guna: Antiseroptalmia
NG: Akseroftol, vitamin A, retinol
94. Axerophtholi compressi
NG: Tablet akseroftol, tablet vitamin A
NP: Avitin tablet
Ket:
NG: Nama generik
NP: Nama paten


Sumber: Kumpulan sinonim obat

Wednesday 11 February 2015

Unguenta ( salep)

Salep adalah sediaan setengah padat ditujukan untuk pemakaian topikal pada kulit atau selaput lendir.
Dasar salep yang digunakan sebagai pembawa dibagi dalam 4 kelompok. Dasar salep pembawa hidrokarbon, dasar salep yang dapat dicuci dengan air, dadar salep serap, dasar salep yang larut dalam air. Setiap selep obat  menggunakan salah satu dasar salep tersebut.
Dasar salep hidrokarbon dikenal sebagai dasar salep berlemak antara lain vaseline putih, dab salep putih. Hanya sejumlah kecil komponen berair dapat dicampurkan kedalamnya. Salep ubu dimaksudkan untuk memperpanjang kontak bahan obat dengabln kulit dan bertindak sebagai pembalut penutup. Dasar salep hidrokarbon digunakan terutama sebagai emolien, dan sukar dicuci. Tidak mengering dan tidak tampak berubah dalam waktu lama.
Dasar salep serap dapat dibagi dalam 2 kelompok. Kelompok pertama terdiri atas dasar salep yang dapat bercampur dengan air membentuk emulsi air dalam minyak ( parafin hidrofilik dan lanolin anhidrat) . Dan kelompok kedua terdiri atas emulsi air dalam minyak yang dapat bercampur dengan sejumlah larutan air tambahan (lanolis) . Dasar salep juga bermanfaat sebagai emolien.
Dasar salep yang dapat dicuci dengan air adalah emulsi minyak dalam air antra lain salep hidrofilik ( dan lebih tepat disebut krim). Dasar ini dinyatakan juga sebagai " dapat dicuci dengan air" karena mudah dicucidaei kulit atau dilap basah , sehingga lebih dapat diterima sebagai dasar kosmetik. Beberapa bahan obat dapat menjadi lebih efektif menggunakan fase salep ini daripada dasar salep hidrokarbon. Keuntungan lain dari dasar salep ini adalah dapat diencerkan dengan air dab mudah menyerap cairan yang terjadi pada kelainan dermatologik.
Dasar salep larurt dalam air disebut juga " dasar salep tak berlemak" dab terdiri dari kontituen larut air. Dasar salep seperti ini memberikabanyak keuntungan seperti dasar salep yang dapat dicuci dengan air  ddan tidak mengandung bahan tak larut dalam air seperti paraffin, lanolin anhidrat atau malam. Dasar salep ini lebih tepat disebut gel.
Pemilihan dasar salep tergantung pada beberapa faktor seperti khasiat yang diinginkan, sifat bahan obat yang dicampurkan, ketersediaan hayati, stabilitas dan ketahanan sediaan jadi. Dalam beberapa hal perlu menggunakan dasar salep yang kurang ideal untuk mendapatkan stabilitas yang di inginkan. Misalnya obat - obatan yangvelat terhidrolisis, lebih stabil dalam dasar salep hidrokarbon daripada dasar salep yang mengandung air, meskipun obat tersebut bekerja lebih efektif dalam dasar salep yang mengandung air.
Sumber: Farmakope Indonesia Edisi IV

Pulvis ( serbuk)

Serbuk adalah campuran kering bahan obat atau zat kimia yang dihaluskan, ditujukan untuk pemakaian oral atau alat untuk pemakaian luar. Karena mempunyai luas permungkaan yang luas, serbuk lebih mudah terdispersi dan lebih larutt dari pada bentuk sediaan yang dipadatkan. Anak-anak atau orang dewasa yangsukar menelan kapsul atau tablet lebih mudah menggunakan obat dalam bentuk serbuk. Obat yang terlalay besar volumenya untuk dibuat tablet atau kapsul dalam ukuran yang lazim , dapat dibuat dalam bentuk serbuk.sebelum digunakan, biasanya serbuk oral dapat dicampur dengan air minum.
Masalah stabilitas yang sering kali dihadapi dalam sediaan bentuk cair. Tidak ditemukan dalam sediaan bentuk serbuk. Obat yang tidak stabil dalam suspensi atau larutan air dapat dibuat dalam bentuk serbuk atau granul. Konstitusi sediaan dapat dibuat oleh apoteker dengan cara menambahkan sejumlah air sebelum diserahkan. Karena sediaan yang telah di konstitusi ini mempunyai stabilitas yang terbatas, harus dicatunkan waktu keladuarsa setelah dikonstitusi dab dapat juga disyaratkan untuk disimpan dalam lemari pendingin.
Serbuk oral dapat diserahkan dalam bentuk terbagi ( pulveres) atau tidak terbagi(pulvis). Pada umumnya serbuk terbagi dibungkus dengan kertas perkamen. Walaupun begitu apoteker lebih dapat melindungi serbuk dari pengaruh lingkungan dengan melapisi tiap bungkus dengan kertas selofan atau sampul polietilena.
Serbuk oral tidak terbagi hanya terbatas pada obat yang relatif tidak poten, seperti laksan, antasida, makanan diet, dan beberapa analgesik tertentu dab pasien dapat menakar secara aman dengasendok twh atau penakar lain. Serbuk tidak terbagi lainnya antara lain serbuk gigi, serbuk tabur. Serbuk tidak terbagi sebaiknya disimpan dalam wadah gelas, beulur lebar, tertutup rapat, untuk melindungi pengaruh atmosfer dan mencegah penguapan senyawa yang mudah menguap.
Serbuk tabur adalah serbuk ringan untuk penggunaan topikal, dapat dikemas dalam wadah yang bagian atasnya berlubang halus untuk memudahkan penggunaan pada kulit. Pada umumnya serbuk tabur harus melewati nyakan dengan derajat galus 100 meshvsepertivtertera pada pengayak dan derhat halus serbuk agar tidak menimbulkan iritasi pada bagian yang peka.
Sumber: Farmakope Indonesia Edisi IV

Plester ( plester)


Plester adalah bahan yang digunakan untuk pemakaian terluar terbuat dari bahan yang dapat melekat pada kulit dan menempel pada pembalut. Plester dimaksudkan untuk melindungi dan menyangga, dan atau untuk memberikan daya perekat dab daya meserasi, dab memberikan pengobatan jika melekat pada kulit. Plester yang mengandung obat, telah lama digunakan untuk pemberian obat secara lokal atau regional sebagai bentuk dasar pemberian obat transdermal.
Plester biasanya menempel pada kulit dengan bantuan bahan perekat. Massa perekat harus melekat pada bahan plastik penyangga dan pada kulit (atau pembalut) dengan keseimbangan daya lekat yang tepat. Keseimbangan dayablekat seperti ini dimaksudkan untuk melepaskan kembali plester, sehingga bila plester diangkat, permungkaan kulit tempat plester melekat tetap bersih.
Sumber: Farmakope Indonesia Edisi IV

Cremores (krim)

Krim adalah bentuk sediaan setengah padat mengandung satu atau lebih bahan obat terlarut atau tetdispersi dalam bahan dasar yang sesuai. Istilah ini secara tradisional telah digunakan untuk sediaan setengah padat yang mempunyai konsistensi relatif cair diformulasikan sebagai emulsi air dalam minyak atau minyak dalam air. Sekarang ini batasan tersebut lebih diarahkan untuk produk yang terdiri dari emulsi minyak dalam air atau dispersi mikrokristal asam asam lemak atau alkohol berantai panjang dalam air .,yang dapat dicuci dengan air dan lebih ditunjukkan untuk penggunaan kosmetika dan estetika . Krim dapat digunakan untuk pemberian obat melalui vaginal.
Sumber: Farmakope Indonesia Edisi IV

Pastae (pasta)

Pasta adalah sediaan semipadat yang mengandung satu atau lebih bahan obat yang ditujukan untuk pemakaian topikal. Kelompok pertama dibuatdari gel fase tunggal mengandung air, misalnya pasta natrium karboksimetilselulosa, kelompok lain adalah pasta berlemak, misalnya pasta zink oksida, merupakan salep yang padat, kaku , yang tidak meleleh pada suhu tubuh dan berfungsi sebagai lapisan pelindung pas bagian yang diolesi.
Pasta berlemak ternyata kurang berminyak dan lebih menyerap dibandingkan salep karena tingginya kadar obat yang mempunyai afinitas terhadap air. Pasta ini cenderung untuk menyerap sekresi seperti serum,dan mempunyai daya penetrasi dan daya meserasi lebih rendah dari salep. Oleh karena itu pasta digunakan untuk lesi akut yang cenderung membentuk kerak, menggelembung atau mengeluarkan cairan.
Pasta gigi digunakan untuk pelekatan pada selaput lendir untuk memperoleh efek lokal ( misal pasta gigi triamsinolon asetonida).
Sumber: Farmakope Indonesia edisi IV

Monday 9 February 2015

Sediaan Umum KApsul (Capsulae)

Kapsul adalah obat padat yang terdiri dari obat dalam cangkang keras atau lunak yang dapat larut. Cangkang umumnya terbuat dari gelatin , tetapi dapat juga terbuat dari pati atau bahan lain yang sesuai. Ukuran cangkang kapsul keras bervariasi dari nomor paling kecil (5)'sampai nomor paling besar (000), kecuali ukuran cangkang untuk hewan. Umumnya ukuran (00) adalah ukuran terbesar yang dapat diberikan kepada pasien. Ada pula ukuran gelatin keras dengan ukuran (0) dengan bentuk memanjang (dikenal sebagai ukuran EO) ,yang memberikan kapasitas. Isi lebih besar tanpa peningkatan diameter.
Kapsul gelatin keras terdiri atas dua bagian yaitu bagian tutup dan induk. Umumnya ada lekuk khas pada bagian tutup dan induk,untuk memberikan penutupan yang baik bila bagian induk dan tutup cangkangnya dilekatkan sepenuhnya, yang mencegah terbukanya cangkang kapsul yang telah diisi, selama transportasi dan penanganan. Penutupan sempurna juga dapat dicapai dengan penggabungan bagian tutup dan induk dengan cara pemanasan langsung atau penggunaan energi ultrasonik.
Kapsul gelatin keras yang diisi dipabrik dapat ditutup secara sempurna dengan cara dilekatkan, suatu proses dimana lapisan gelatin dioleskan satu kali atau lebih diseluruh bagian pelekatan menggunakan cairan, yaitu kapsul yang telah dibasahi dengan air-alkohol yang akan merembes kedalam rongga bagian kapsul tutup dan induk saling tumapang tindih, kemudian dikeringkan. Kapsul cangkang keras yang terbuat dari pati terdiri atas bagian tutup dan induk. Karena bagian tersebut tidak melekat dengan baik, maka maka bagian- bagian tersebut dilekatkan menjadi satu pada saat pengisian, untuk menghindari pemisahan. Kapsul pati dilekatkan dengan cara mengoleskan campuran air alkohol pada rongga cangkang tutup, segera sebelum dilekatkan ke cangkang induk.
Perkaratan kapsul gelatin cangkang keras atau pelekatan dengan cairan pada kapsul pati cangkang keras meningkatkan keamanan karena kapsul sukar dibuka tanpa kerusakan nyata dan meningkatkan stabilitas isi kapsul dengan membatasi masukknya oksigen. Kapsul bercangkang keras yang diisi di pabrik sering mempunyai warna dan bentuk yang berbeda atau diberi tanda untuk mengetahui identitas pabrik. Pada kapsul seperti ini dapat dicatumkan jumlah zat aktif, kode produk dan lain- lain yang dicetak secara sosial atau radial. Tinta cetak ukuran farmasi memenuhi ketentuan yang berlaku mengenai pigmen dan zat warna yang diinginkan.
Dalam praktek pelayanan reep diapotik , kapsul cangkang keras dapat diisi dengan tangan. Cara ini memberikan kebebasan bagi para penulis resep untuk memilih obat tunggal atau campuran dengan dosis yang tepat yang paling baik bagi setiap pasien. Fleksibelitas ini merupakan kelebihabmapsul cangkang keras dibandingkan bentuk sediaan tablet dan kapsul cangkang lunak. Kapsul cangkang keras biasanya terbuat dari gelatin berkekuatan fel relatif tinggi. Berbagai jenis gelatin dapat digunakan. , tetapi gelatin dari campuran kulit dan tulang sering digunakan untuk mengoptimalkan kejernihan dan kekerasan cangkang. Kapsul cangkang keras dapat juga dibuat dari pati atau bahan lain yang sesuai. Kapsul cangkang keras dapat juga mengandung zat warna yang diizinkan atau zat warna dari berbagai oksidasi besi, bahan opak seperti titanium dioksida, bahan pendispersi, bahan pengeras seperti sukrosa dan pengawet. Biasanya bahan- bahan ini mengandung air antara 10% dan 15%.
Kapsul gelatin keras dibuat melalui suatu proses dengan cara mencelup pin kedalam laruatan gelatin, kemudian lapisan gelatin dikeringkan, dikeringkan dan dilepaskan dari pin tersebut, kemudian bagian induk , dan tutup dilekatkan.kapsul pati dibuat dengan mencetak campuran pati dan air, kemudian kapsul dikeringkan. Gunakan cetakan terpisah untuk bagian tutup dan induk kapsul dan kedua bagian ini dibuat secara terpisah. Kapsul kosong disimpan dalam wadah tertutup rapat sampai sampai kapsul diisi. Karena patin berasal dari hewan dan pati dari tanaman, maka kapsul ini sebaiknya terlindung dari sumber pencemaran yang potensial atau kontaminasi narkoba.
Kapsul cangkang keras biasanya hanya diisi dengan serbuk, butiran atau granul. Butiran gyla inert dapat dilampisi dengan komposisi bahan aktif dan penyalut yang memberikan profil lepas lambat atau bersifat enterik . Sebagai alternatif, bahan aktif dengan dosis lebih besar dapat dibuat dalam bentuk pelet kemudian disalut.  Bahan semi padat atau cairan dapat juga diiisijab kedalam kapsul cangkang keras, tetapi jika cairan dimasukkan kedalam kapsul, salah satu teknik penutupan garus digunakan untuk menegah terjadinya kebocoran.
Dalam pengisian kapsul gelatin keras, bagian tutup dan induk cangkang dipisahkan dahulu sebelum diisi  dalam pengisian kapsul pati cangkang keras, bagian tutup dan i duk cangkang ditempatkan secara terpisah dan  dipasang pada tempat yang berbeda dari suatu mesin pengisi. Mesin yang menggunakan berbagai prinsip dosis dapat digunakan untuk mengisikan serbuk kedalam kapsul cangkang keras, tetapi kebanyakan mesin otomatis, membentuk sumbat serbuk dengan cara pengempaan yang kemudian dilepaskan kedalam bagian i dsuk kapsul kosong. Umumnya bagian pelengkap mesin ini tersedia untuk berbagai jenis pengisian lain. Formulasi serbuk sering membutuhkan penambahan zar pengisi, lubrikan dan glidan pada bahan aktif untuk mempermudah proses pengisian kapsul. Formulasi dan metode pengisian , terutama derajat kepadatan, dapat mempengaruhi laju pelepasan obat. Penambahan bahan pembasah pada massa serbuk , biasa dilakukan jika bahan aktif bersifat hidrofobik. Disentegran dapat ditambah dalam formulasi serbuk untuk memudahkan deagregasi dan dispersi gumpalan kapsul dalam saluran cerna. Formulasi serbuk sering dapat dibuat melalui pencampuran kering. Sedangkan formulasi ruah membutuhkan densifikasi dengan teknik rol atau granulasi lain yang sesuai.
Campuran serbuk yang cenderung meleleh dapat dimasukkan kedalam kapsul cangkang keras, huka digunakan absorben, seperti magnesium karbonat, atau zat lain yang sesuai. Obat- obat yang bbrkhasiat keras serinn dicampur dengan Zat pengencer inert sebelum diisikan kedalam kapsul. Jika duavobat tak tercampurkan diresepkan bersama, kadang- kadang dimungkinkan untuk menempatkan salah satunya didalam kapsul kecil dan menggabungnya dengabkapsul tang lebih besar yang berisi obat kedua. Obat obat yang tak tercampurkan dapat juga diplisahkanbdengan menempatkan pelet atau tablet bersalut , atau kapsul cangkang lunak yang berisi obat pertma kedalam cangkang kapsul sebelum penambahan obat kedua.
Bahan semipadat tiksitropik dapat dibentuk dengan cara mengubah obat cair atau zat pembawa menjadi bentuk gel dengan menggunakan silika koloidal atau serbuk polietilen glukol berbobot molekul tinggi. Berbagai senyawa malam atau lemak dapa digunakan untuk menyiapkan matriks semipadat dengan peleburan.
Kapsul cangkang lunak yang dibuatdari gelatin ( kadang kadang disebut gel lunak ) atau bahan lain yang sesuai membutuhkan produksi skala besar. Cangkang gelatin lunak sedikit lebih tebal dibanding kapsul cangkang keras dan dapat diplastisasi dengan penambahan senyawa poliol, seperti saebitol atau gliserin. Perbandingan bahan plastisasi kering terhadap galatun kering menentukan kekerasan cangkangdan dapat diubah untuk penyesuaian dengan kondisi lingkungan dan juga sifat isi kapsul. Seperti cangkang keras, komposisi cangkang dapat mengandung pigmen atau pewarna yang diizinkan, bahan opak seperti titanium dioksida dan pengawet.

AEROSOL

Aerosol farmasetik adalah sediaan yang dikemas dibawah tekanan, mengandung zat aktif terpetik yang dilepas pada saat sistem katul yang sesuai ditekan. Sediaan ini digunakan untuk pemakaian topikal pada kulit dan juga pemakaian lokal pada hidung ( aerosol nasal), mulut ( aerosol lingual) atau paru-paru ( aerosol inhalasi).


Istilah aerosol digunakan untuk sediaan semprotan kabut tipis dari suatu sistem bertekanan tinggi. Tetapi istilah aerosol telah disalah artikab pas semua jenis sediaan bertekanan., sebagian diantaranya melepaskan busa atau cairan setengah padat. Dalam hal aerosol inhalasi , ukuran partikel obat harus dikontrol dan ukuran rata- rata partikel harus lebih kecil dari 10 mikrometer. Sediaan ini juga dikenal sebagai inhaler dosis terukur. Jenis aerosol lain dapat mengandung partikel-partikel berdiameter beberapa ratus mikrometer.


Komponen-komponen dasar sistem aerosol adalah wadah, propelan, konsentrat mengandung zat aktif, katup, dan penyemprot. Sifat komponen- komponen ini menentukan karakteristik distribusi ukuran partikel , keseragaman pelepasan dari katup untuk kutup terukur, kecepatan pelepasan, kebasahan dan suhu semprotan, bohot jenis busa atau kekentalan cairan.


JENIS  AEROSOL
Aerosol terdiri dari sistem dua fase (gas dan cair) atau sistem tiga ( gas, cair, dan padat atau cair). Sistem dua fase terdiri dari larutan zat aktif dalam propelan cair dan  propelan bentuk uap. Pelarut digunakan terdiri dari propelan atau campuran propelan dan kosolven seperti etanol , propilenglikol  dan polietilen glikol yang sering digunakan untuk menambah kelarutan zat aktif.

Sistem tiga fase terdiri dari suspensi atau emulsi zat aktif  dan pripelan bentuk uap. Suspensi terdiri dari zat aktif yang dapat didispersikan dalam sistem propelan dengan zat tambahan yang sesuai seperti zat pembasah dan atau bahan pembawa padat seperti talk atau silika koloidal.



Aerosol busa adalah emulsi yang mengandung satu atau lebih zat aktif , surfaktan, cairan mengandung air atau tidak mengandung air dan propelan. Jika propelan berada dalam fase internal ( misalnya tipe minyak dalam air) , akan menghasilkan busa stabil , dan jika propelan berada dalam fase in
Eksternal ( misalnya air dalam minyak) , akan menghasilkan semprotan atau busa yang kurang stabil.


PROPELAN
Dalam sistem aerosol propelan memberikan tekanan yang dibutuhkan untuk mengeluarkan bahan dari wadah, dan dalam kombinasi dengan komponen lain, mengubah bahan kebentuk fisik yang diinginkan. Secara umum propelan diklasifikasikan sebagai gas yang dicairkan atau gas yang dimapatkan.


Umumnya mempunyai tekanan uap yang lebih besar dari tekanan atmosfer. Menurut definisi ini propelan meliputi berbagai hidrokarbon , khusus turunan fluoriklorometana dan etana, hidrokarbon dengan bobot molekul rendah seperti butana dan pentana dan gas mampat serlperti karbon dioksida, nitrogen dan nitrosa. Campuran propelan sering digunakan untuk memperoleh karakteristik tekanan, pelepasan dan semprotan yang diinginkan. Sistem propelan yang baik harus mempunyai tekanan uap yang tepat sesuai dengan komponen aerosol lainnya.


KATUP
Fungsi utama katup adalah mengatur aliran zat terapetik dan propelan dari wadah. Karakteristik semprotan aerisol dipengaruhi oleh ukuran , jumlah dan lokasi lubang. Sebagian besar katup aerosol dirancang untuk penyamprotan yang terus menerus dan digunakan pada sediaaa topikal. Namun, sediaan farmasi untuk inhalasi oral atau inhalasi  nasal sering menggunakan katup dosis terukur yang harus memberrikan jumlah semprotan seragam jika katup ditekan. Ketepatan dan keterulamfan dosis yang dilepaskan dari katup terukur umumnya baik., sebanding dengan keseragaman bentuk sediaan padat seperti tabletdan kapsul. Tetapi jika kemasan aerosol tidak disimpan dengan baik , atau apabila sediaan sudah lama tidak digunakan, fungsi katup harus dipastikan sebelum digunakan. Bahan- bahan yang digunakan untuk pembuatan katup garus inert terhadap formula yang digunakan. Komponen katup umumnya plastik, karet, aluminium dan baja tahan karat. Katup sosis trrukur harus melepaskan dosis yang tepat dalam batas waktu tertentu.


PENYEMPROT
Pemyemprot adalah alat yang dilekatkan pada batang katup aerosol yang jika ditekan atau digerakkan , membuka karup dan mengatur semprotan yang mengandung obat kedaerah yang diinginkan. Penyemprot umumnya menunjukkan arah penyemprotan dab melindungi tangan atau jari dari efek veku propelan. Penyemprot menyatu dengan lubang penyemprotan yang ukuran dan bentuknya dapat sangat beseragam.ukuran lubang penyemprotan, desain wadah, sifat pripelan dan formulasi mempengaruhi karakteristik fisik semprotan , busa atau aliran partikel padat yang dikeluarkan . Untuk aerosol inhalasi atau aerisol oral , digunakan penyemprot yang mampu mengeluarkan obat dalam rentang ukuran partikel yang tepat.


WADAH
Wadah aerosol biasanya dibuat dari kaca, plastik atau logam, atau kombinasi bahan-bahan ini. Wadah kaca harus dirancang teliti untuk memberikan keamanan tekanan maksimum dan tahan tekanan. Plastik dapat digunakan untuk melapisi wadah kaca guna meningkatkan karakteristik keamanan atau untuk melapisi wadah logam guna memperbaiki daya tahan terhadap korosi dan memperbesar stabilitas formula. Logam yang melputi logam tahan karat, aluuminium dab baja yang dilapisi timah.


PEMBUATAN
Aerosol biasanya dibuat dengan salah satu dari dua proses berikut ini.
Pada pengisian dengan pendinginan, konsentrat ( umumnya didinginkan sampai suhu dibawah 10) dan propelan dingin diukur dengan wadah terbuka (biasanya didinginkan) . Katup penyemprot kemudian dipasang pada wadah hingga membentuk katup kedap tekanan. Selama interval antara penambahan propelan dan pemasangan katup terjadi penguapan propelan yang cukup untuk mengeluarkan udara dari wadah.
Pada metode pengisian dengan tekanan, konsentrat ditempatkan dalam wadah , dan propelan ditekan melalui lubang katup sesudah katup ditutup atau propelan dibiarkan mengalir dibawah tutup katup, kemudian katup ditutup ( pengisian dibawah katup) . Pada kedua metode pengisian dengan tekanan, harus diuusahakan agar terjadi pengosongan udara dengan alat hampa udara atau dengan pemindahan menggunakan sejumlah kecil propelan.
Pengendalian proses pembuatan biasanya meliputi pemantauan formulasi yang sesuai dan bobot pengisian propelan serta uji tekanan dan uji kebocoran pada produk akhir aerosol.


PENANDAAN
Pada penandaan sediaan aerosol obat dicatumkan sekurang- kurangnya peringatan peringatan berikut sesuai peraturan yang berlaku.
Peringatan hindari pemghirupan. Jauhkan dari mata atau selaput lendir lain.
Pernyataan hindari penghirupan tidak diperlukan pada sediaan yang diggunakan untuk inhalasi.
Pernyataan atau selaput lendir lain tidak diperlukan untuk sediaan yang digunakan untuk selaput lendir.
Peringatan isi bertekanan. Wadah jangan ditusuk atau dibakar. Hindari dari panas atau simpan pada suhu dibawah 49. Jauhkan dari jangkauan anak-anak.
Selain peringatan tersebut diatas , penandaan obat yang dikemas dalam wadah aerisol yang mengandung propelan , yang seluruh nya atau sebagian terdiri dari halokarbon atau hidrokarbon , dicatunkan peringatan berikut sesuai peraturan yang berlaku.
Peringatan tidak boleh langsung dihirup , peenghirupan secara sengaja dapat menyebabkan kematian atau
Peringatan gunakan hanya sesuai petunjuk. Penggunaan salah dengan sengaja menghirup isi dapat berbahaya atau berakibat fatal.

RENUNGAN SEORANG FARMASIS

Saya adalah seorang farmasis
Saya adalah seorang ahli obat- obatan
Saya menyediakan obatcan sediaan farmasi bagi yang membutuhkan
Saya membuat dan menyusun bentuk sediaan khusus
Saya mengawasi penyimpanan dan pengawetan dari semua obat yang dibawah pengawasanku
Saya adalah seorang penjaga informasi obat
Perpustakaanku siap sebagai pengetahuan tentang obat
Arsip ku berisi ribuan nama obat khusus dan puluhan ribu fakta tentang obat
Catatanky mencakup sejarah kesehatan dan pengobatan dari semua keluarga
Catatan dan pertemuanku melaporkan kemajuan farmasi diseluruh dunia
Saya adalah teman bagi seorang dokter
Saya adalah seorang rekan dalam kasus setiap pasien yang mendapatkan segala macam pengobatan
Saya adalah penasehat tentang kegunaan berbagai bahan obat
Saya adalah seorang penghubung antara dokter dan pasien serta pemeriksaan terakhir pada keamanan obat
Saya adalah penasehat bagi pasien
Saya bantu pasien untuk mengerti pemakaian yang benar dari obat yang diberikan melalui resep saya bantu pasien dalam memilih obat yang tanpa resep
Saya adalah seorang pengayom ilmu kesehatan masyarakat
Farmasiku adalah pusat untuk informasi perawatan kesehatan
Saya mengadakan dan meningkatkan praktek kesehatan seseorang yang. Benar
Pelayanan ku bisa didapat siapa saja dan kapan saja

Thursday 8 January 2015

Singkatan- singkatan pada Resep

qs= quantum statis (secukupnya)
mf= mirce fact ( campur dan buatlah)
pulv= pulveres (bubuk)
dtd = da taes dosis (bahan dengan takaran masing masing
3dd = ter de die ( 3 kali sehari
pc = post coenam ( sesudah makan)
ac = ante coenam ( sebelum makan)
iter 3X = iteratur 3x (resep tersebut diulang 3 kali)
R/= recipe (ambillah)
s = signa (cara pakai)
d= detur ( tidak dilayani)
did = da in demidio ( sudah diberikan separuhnya)
up = upsum propium (denganpemakaian sendiri)
ue = usus externus ( pemakaian luar)
pim = periculum in mora (berbahaya jika ditunda)
cito = segera