Saturday, 9 May 2015

Praktikum Farmasetika dasar "RESEP 2"

R/           Minyak menyan 1%
                Asam salisilat aa 1 %
                Seng oksida 1,5
                Lanolin 1
                Talk qs
                m.f pulv adps X
                S. U . E
                Pro : novi ( 6 tahun)

No
Nama obat
Golongan obat
Khasiat
1
Minyak menyan
B
Antiseptic extern
2
Asam salisilat
B
Karolatik
3
Seng oksida
B
Antiseptic
4
Lanolin
B
Zat tambahan
5
talk
B
Zat tambahan






KR: -
FO:         Lanolin
                R/ adepslanae 75%
                Air 25%

OTT:       ZnO dengan asam salisilat , dengan adanya air akan membentuk masa semen

Usul:      - air dihilangkan diganti dengan adeps lanae
                  - Semua bahan ditambah 10 % karena akan diayak

PB:           -     acyd salicyl =  1% +10 % = 0,1 +10% = 0,11 g = 110 mg
-          Minyak menyan = 1 % +10 % = 0,1 +10% = 0,11 g = 110 mg
-          Zno = 1,5 + 10 % = 1,65 g = 1650 mg
-          Adeps lanae = 1 + 10% = 1,1 = 1100 mg
-          Talcum = 10 + 10% = 11
      11 – (0,11 +0,11 + 1,65 + 1,1 ) = 7,03 G = 7030 mg

CK             :
 m1. Adepslanae dimasukkan dalam lumpang panas, lalu gerus sampai cair, tambah sebagian talcum, gerus sampai kering.
Gerus sampai kering.
m2. asam salisilat ditetesi etanol 90% (2-3 tetes) sampai larut , tambah sebagian talkunm lalu gerus , kemudian keluarkan
m3. minyak menyan ditetesi etanol 96% sampai larut, gerus , tambah sebagian talcum lalu gerus , tambahkan ZnO
m4. kemudian campur m1 +m2 +m3 semuanya digerus hingga homogeny, ayak dengan ayakan B60 .bagi sebanyak 10 bungkus , masukkan kedalam wadah.

PY:    dalam wadah yang cocok.

SINONIM
1.       Minyak menyan  = balseman =  balsam peru
2.       Adepslanae  = lidvel = lemak bulu domba
3.       Acyd salicyl = acidum salisalycum = asam salisilat -= asam –o-hidroksi benzoate
4.       Talk = talcum
5.        ZnO = Zine oxid = kapur sepatu = plate zink = zink d

Praktikum Farmasetika Dasar "RESEP 1"

R/         Asetosal           2,5
            Guaiacyl          2
            Ambroxol        0,1
            m.f pulv no X s tdd p I
            Pro: Cindy ( 9 tahun)


No
Nama obat
Golongan
DM
khasiat
1
Acetosal
T
1-8
Analgetik / antipiretik
2
Guaiacyl
B
0,5 – 3
Mucolitik
3
Ambroxol
K
15, -
ekspektoran

KR       : -
FO       : -
OTT     : -
Usul     : -
DM      : Asetosal (1-8)
            DM = 9/20 (1-8) = 0,45 – 3,6
            D1Xp = 2,5/10 = 0,25
            % D1Xp = 0,25 / 0,45 x 100% = 55,56 %
            D1Hp = 3 x 0,25 = 0,75
            % D1Hp = 0,75 / 3,6 x 100 = 20,83 %

            Guaiacyl ( 0,5-0,3 )
            DM = 9/20 (0,5 – 0,3) = 0,225 – 1,35
            D1Xp =  2 / 20 = 0,2
            % D1Xp = 0,2 / 0,225 x 100% = 88,88 %
            D1Hp = 3 x 0,2 = 0,6
            % D1Hp = 0,6 / 1,36 x 100% = 44,44 %

            Ambroxol (15 - ,)
            D1xp = 0,1 / 10 = 0,01
            % D1Xp = 10/ 15 x 100% = 66,66%

PB        : Asetosal= 2,5 = 2500 mg
            Guaiacyl = 2= 2000 mg
            Ambroxol = 0,1 =  100 mg
            SL misalkan berat 1 bungkus 0,5 = 0,5 x 10 = 5
                                                            5- (2,5 + 2 + 0,1 ) = 0,4 g = 400 mg

CK       : 1. Lapisi lumping dengan sebagian SL + ambroxol gerus + Guaiacyl gerus + asetosal gerus + sisa SL, gerus sampai homogeny.
2. bagi 10 bungkus timabang satu persatu

PY       : Dalam wadah yang cocok, etiket putih

SINONIM : 1. Asetosal = asam asetil salisilat = asam astil beizol =  acydum acetil = salicylicum
            2. guaiacyl = glycarylis = resul =  gua = gualakum = guaiacol = guaiaco = guaropenesin = guasa = gigcerol = ether
           


Tuesday, 5 May 2015

DEXTROSIN SYR I, DEXTAMINE, PENMOX dan ULTRAVITA

1.      DEXTROSIN SYR I
 Isi : R/ Dextromethorpan HBR 15 mg
           phenylpropanolamine HCL 12,5 mg
           Diphenydramine HCL 5 mg
           Gliseryl guaiacolat 50 mg

Indikasi
Batuk dan gejala lain yang berhubungan dengan saluran pernafasan

Dosis
Dewasa     : 5ml 3 X sehari
anak-anak : 2,5 ml 3X sehari

Kontra Indikasi
Hipertiroid, hipertensi, penyakit koroner...

Efek Samping
Lesu, mulut kering, pandangan kabur, sakit kepala


DEXTAMINE
Isi : R/ dexamethasone 500mg
          Dexklorfeniramin maleat 2 mg

Indikasi
Demam parah karena radang pada selaput lendir hidung dan tenggorokan, asma saluran nafas yang parah dan kronik.

Dosis
Awal      : sehari 4X 1-2 tablet
Anak-anak : 3-4 ½ tablet sehari sesudah makan

Kontra Indikasi
Osteo porosis, infeksi akut, laktasi

Efek Samping
Gangguan gasrolintestinal amenoru, gangguan kabur, mulut kering


PENMOX
Isi :  R/ Amoksisilin 250 mg : 500 mg

Indikasi
infeksi saluran nafas, infeksi kulit dan jaringan, infeksi ringan pada pencernaan

Dosis
Dewasa dan anak-anak BB> 20kg sehari 250-500 mg tiap 8 jam. BB<20kg 20 -40mg/kgBB/hari

Kontra Indikasi
Hipersenstif terhadap penisilin.

Efek Samping
Mual, alergi dan diare


ULTRAVITA
Isi : R/vit A 5000 iu  ; vit B1 3mg ; vit B2 3mg ;vit B5 2mg ; vit B12 ;        vitC    75mg, vit D 400 iu ;lolic D 400mcg ; hycopene 6mg ;       hycotina mida 4,6mg,  iodine 0,15 mg ;  FE 30mg ;COPPER          
1mg ; Mangenase 1mg ;magnesium 1mg ; Zn 1,5 mg

Indikasi
Pencegahan dan pengobatan defisiensi vit dan mineral

Dosis
1 kaplet sehari sesudah makan / menurut petunjuk dokter

Kontra Indikasi
Pasien yang mendapat tranfusi darah berulang atau anemia yang tidak disebabkan karena defesiensi Fe.

Efek Samping
Fe dapat menyebabkan tinja berwarna hitam

PARASETAMOL, BROMHEXIN dan DONPERIDONE

  1. 1. Parasetamol
Asetaminofen (parasetamol) merupakan metabolit fenasetin dengan efek antipiretik yang sama dan telah digunakan sejak tahun 1893.Efek antipiretik yang ditimbulkan oleh gugus aminobenzen. Asetaminofen di indonesia lebih dikenal dengan nama parasetamol,dan tersedia sebagai obat bebas.
Farmakodinamik : Efek analgesik parasetamol dan fenasetin serup dengan salisilat yaitu menghilangkan atau mengurangi nyeri ringan sampai sedang.Efek anti-inflamasinya sangat lemah,oleh karena itu parasetamol dan fenasetin tidak digunakan sebagai antireumatik.
 Indikasi : Analgetik dan antipiretik

2.  Bromhexin
Bromhexin digunakan sebagai mukolitik (obat yang dapat mengencerkan sekret saluran napas) pada bronkitis atau kelainan saluran napas yang lain.Selain itu obat ini digunakan secara lokal di bronkus untuk memudahkan pengeluaran dahak pasien yang di rawat di unit gawat darurat.  
Efek samping pada pemberian oral berupa mual ,dan bromheksin harus hati-hati digunakan pada pasien tukak lambung.
Dosis oral untuk dewasa yang dianjurkan 3 kali 4-8 mg sehari.

3. Domperidon
obat ini diindikasikan pada mual dan muntah,jadi efek obat ini secara klinis sangat mirip metoklopramid.
Dosis oral, 10 mg diberikan 4 kali sehari 15-30 menit sebelum makan.



CEFIXIME

ü  Komposisi : Sefiksim 100 mg/kapsul
ü  Indikasi :
Cefixime diindikasikan untuk pengobatan infeksi yang disebabkan oleh mikroorganisme sebagai berikut :
-          Infeksi saluran kemih tanpa komplikasi yang disebabkan oleh Escherichia coli dan Proteus mirabilis
-          Otitis media yang disebabkan oleh Haemophillus influenzae (beta-laktamase strain positif dan negatif), Moraxella (Branhamella) catarrhalis (umumnya yang termasuk beta-laktamase strain positif) dan Streptococcus pyogenes.
-          Faringitis dan tonsillitis yang disebabkan oleh Streptococcus pyogenes.
-          Bronkitis akut dan bronkitis kronik eksaserbasi akut yang disebabkan oleh Streptococcus pneumoniae dan Haemophillus influenzae (beta-laktamase strain negatif dan positif).
-          Pengobatan demam tifoid pada anak dengan multi-resisten terhadap pengobatan standar.

ü  Dosis dan cara pemberian
-          Untuk orang dewasa dan anak dengan berat badan, > 30 kg : dosis yang dianjurkan adalah 50-100 mg (potensi), 2 kali sehari. Dosis harus disesuaikan dengan umur, berat badan dan kondisi pasien. Pada infeksi yang berat atau dapat berinteraksi, dosis dapat ditingkatkan menjadi 200 mg (potensi), 2 kali sehari.
-          Cefixime suspensi 100 mg (potensi) : dosis umum untuk anak-anak adalah 1,5 - 3 mg (potensi)/kg, 2 kali sehari. Dosis harus disesuaikan terhadap kondisi pasien. Untuk infeksi yang berat atau dapat berinteraksi, dosis dapat ditingkatkan menjadi 6 mg (potensi)/kg, 2 kali sehari.
-          Pada anak-anak, otitis media harus diobati dengan sediaan suspensi. Studi klinik pada otitis media menunjukkan bahwa pada pemberian dosis yang sama, sediaan suspensi memberikan hasil kadar puncak dalam darah yang lebih tinggi dibandingkan dengan sediaan tablet. Oleh karena itu pada pengobatan otitis media pengobatan dengan sediaan suspensi tidak boleh diganti dengan sediaan tablet.

ü  Efek samping:
-          Syok
Pemberian obat harus berhati-hati karena gejala syok dapat terjadi, walaupun jarang jika ada gejala yang berhubungan seperti perasaan tidak sehat, rasa tidak nyaman pada ronggamulut, suara pernafasan yang keras, pening, keinginan buang air besar yang tidak normal, tinnitus atau diaforesis terjadi, pemberian obat harus segera dihentikan.
-          Hipersensitivitas
Jika timbul gejala hipersensitivitas seperti ruam kulit, urtikaria, eritema, pruritus atau demam, pemberian obat harus dihentikan.
-          Hematologi
Granulositopenia atau eosinofilia kadang-kadang dapat terjadi. Trombositopenia jarang terjadi. Pemberian obat harus dihentikan jika ditemukan gejala abnormalitas.
-          Hati
Kadang-kadang terjadi peningkatan GOT, GPT atau alkaline phosphatase.
-          Ginjal
Monitoring berkala fungsi ginjal disarankan untuk dilakukan karena kerusakan ginjal yang serius seperti insufisiensi ginjal akut dapat terjadi. Jika ditemukan gejala abnormalitas, hentikan pemberian obat dan lakukan tindakan yang perlu.
-          Sistem pencernaan
Jarang terjadi colitis serius, seperti colitis pseudomonas, yang ditandai adanya darah pada feses. Nyeri abdominal atau sering diare memerlukan penanganan  segera termasuk muntah, diare, nyeri perut,rasa tidak enak di perut, rasa terbakar atau anoreksia, mual, kembung dan konstipasi dapat terjadi.
-          Pernafasan
Jarang terjadi intestitial pneumonia atau gejala PIE, yang ditandai dengan demam, batuk, dispnea, x-ray rongga dada yang abnormal. Jika timbul gejala, hentikan segera pemberian obat, lakukan tindakan yang perlu seperti pemberian hormone adrenokortikal.

ü  Kontraindikasi
Pasien dengan riwayat syok atau hipersensitivitas yang disebabkan oleh komponen dalam obat

ü  Mekanisme Kerja
Cefixime menghambat sintesis dinding sel mikroorganisme. Cefixime memiliki afinitas yang tinggi untuk pembentukan protein penicillin, dengan tempat aktivitas yang bervariasi tergantung pada organismenya.


SILOPECT SYRUP

Ø  Komposisi: Ambroxol 30 mg/5 ml sirup

Ø  Indikasi :         Penyakit saluran napas akut dan kronis yang disertai sekresi bronkial yang abnormal, khususnya pada eksaserbasi dan bronchitis kronis asmatik, asma bronkial.

Ø  Kontraindikasi :
Hipersensitifitas terhadap ambroksol

Ø  Dosis :
Sirup :
      Anak-anak s/d 2 tahun 2,5 ml (V; sendok takaran), 2 kali sehari
      Anak-anak2-5 tahun 2,5 ml (V2 sendok takaran), 3 kali sehari.
      Anak-anakdi atas 5 tahun 5ml{ 1 sendok takaran), 2- 3 kali sehari.
      Dewasa 10 ml (2 sendok takaran), 3 kali sehari.

Ø  Efek Samping :
Ambroksol umumnya ditoleransi dengan baik. Efek samping yang ringan pada saluran pencernaan dilaporkan pada beberapa pasien. Reaksi alergi.

Ø  Cara Kerja Obat Ambroxol
Ambroksol mempunyai sifat mukokinetik dan sekretolitik
Ambroksol meningkatkan pembersihan sekresi yang tertahan pada saluran pernapasan dan menghilangkan mukus statis, memudahkan mengencerkan dahak.

Ø  Peringatan dan Perhatian Ambroxol :
Pemakaian pada kehamilan trisemester pertama tidak dianjurkan.
Pemakaian selama menyusui keamanannya belum diketahui dengan pasti

Ø  Interaksi Obat Ambroxol :
Kombinasi ambroksol dengan obat-obatan lain dimungkinkan terutama yang berhubungan dengan sediaan yang digunakan sebagai obat standar untuk sindroma bronkitis (glikosida jantung, kortikosteroid, bronkospasmolitik, diuretik dan antibiotik)


Biologi Sel part 4 " INTI SEL"

      INTI SEL
Pertama kali ditemukan dalam sel tumbuahan oleh brown (1831). Sel berubah secara bergantian dalam siklus sel. Ada dua penampakan dalam inti sel:
1.       Interfase: sel tidak dalam mitosis tetapi aktif membelah
2.        Mitosis: sel dalam mitosis, inti yang ikut berperan.

Inti sel merupakan organel yang ditemukan pada sel eukariot. Inti sel sebagian besar mengandung  materi genetic  dengan bentuk molekul DNA  linear panjang membentuk kromosom bersama dengan jenis protein. Gen-gen dalam kromosom membentuk  genom inti sel.

FUNGSI NUKLEUS
1.       Menjaga integritas gen-gen
2.       Mengontrol aktivitas sel dengan mengelola ekspresi gen
3.       Mengorganisasikan gen saat terjadi pembelahan sel
4.       Memproduksi r RNA untuk mengkodekan sintesis protein
5.       Tempat sintesis ribosom
6.       Tempat transalasi dan transkripsi DNA
7.        Mengatur kapan dan dimana ekspresi gen harus dimulai dijalankan dan diakhiri.

 YANG ADA PADA INTI
1.       SELUBUNG INTI  (MEMBRAN NUKLEAR)
Terdiri dari 2 lapis sama dengan membrane plasma. Kedua membrane dipisahkan celah berukuran 20-30 nm. Celah itu dinamakan spatium perinuclearis , keduanya tidak sama kepadatannya. Lapisaan luar kurang padat datempati ribosom ukuran 15 nm. Pada selubung inti terdapat pori-pori , pada mamalia jumlahnya 10% dari selubung inti. Fungsinya mengatur keluar masuknya molekul ion-ion inti sel.
2.       ANAK INTI (NUKLEOLUS)
Sering menempel pada selubung inti . terdiri atas 3 komponen:
-          Daerah granular (pers glanular), terdiri dari butiranp-butiran kecil
-          Daerah fibriler (pers fibrosa), terdiri dari benang-banang, terdapat ditengah inti.
-          Daerah amorf (pars amorfa), disekitar anak inti terdapat kromosom, bentuk benang-benang halus.
Fungsinya  tempat sintesis protein. Pada anak inti terdapat pegal-pegal RNA ( r DNA)  “nukleolar organizer” untuk ditranskripsikan jadi r RNA dan ini terjadi secara berulang-ulang. Pemutusan DNA untuk ditranskripsikan jadi r RNA dengan bantuan enzim RNA polymerase . RNA akan dikemas dengan protein khususs dan membentuk ribosom. Jenis RNA : 18S , 40 S, 8S, 5S, 28S, 60S. sel yang aktif mensintesa protein anak intinya akan membesar. Saat mitosis nukleolar oraganizer terdapat pada bagian kromosom yang mengecil dekat setelit. Jumlah nukleolar oraganizer menentukan jumlah anak inti dalam Inti sel. Sintesa protein memerlukan ribosom. Kandungan protein dalam anak inti sangat tinggi yaitu sebagai fodpoprotein. Pada nucleus tidak ditemukan histon.
3.       KROMATIN
Dalam anak inti ada butir-butir basophil yang disebabkan adanya kromatin. Kromatin tersusun dari RNA. Setiap jenis sel berbeda ukuran dan penyebaran butir-butir kromatinnya. Khromatin berhubungan dengan proses sintesis protein sejenis sel tidak sama pegal DNA yang aktif.struktur kromatin (yang mengandung subtansi genetic )sangat berbeda antara inti interfase dengan inti yang mitosis.

INTI INTERFASE
Tampak sebagai butir-butir yang tersebar pada seluruh inti tanpa adanya gambaran benang-banang kromosom. Waktu interfase butir-butir kromosom masih dihubungkan satu saama lain dalam kromosom . kromosom DNA masih ada dalam bentuk kromatin. Kromosom merupakan susunan benang halus yang mengandung DNA.

INTI MITOSIS
Merupakan gambaran butir-butir kromatin tapi ada benang-benang kromosom. Kromatin kemasan benang-benang halus yang tidak Nampak. Mitosis berulang dalam siklus sel, butir-butir kromosom terlepas sulit disusun kembal dengan urutan yang tetapp samn. Hal ini mengubah urutan asam nukleotida dalam gen (sandi untuk sintesis protein . perubahan asaaam nukleat mengubah  protein yang akan disintesa.

Ada 2 macam kromatin saat interfase
1.       Heterokromatin
2.        Ekhromatin, merupakan kromatin yang aktif malakukan metabolism (mengandung-kode genetic ) pada sintesa protein.

KOMPOSISI KIMIA KROMATIN DAN KROMOSOM
1.       DNA 16%
2.       RNA 12%
3.       Nukleolus protein 78%, terdiri atas: protamine, histon, non histon, enzim DNA dan RNA polymerase

BAHAN PENTING INTI SEL adalah asam nukleat yaitu DNA dan RNA). DNA merupakan molekul penyimpan informasi genetic.

PENYUSUN DNA
1.       Gugus basa
-          Purin, mengandung adenine (A) DAN guanine (G)
-          Piramidin, mengandung thymin (T) dan  cytosine (C)
2.       Gula deoksiribosa

3.       Gugus pospat