Saturday, 9 May 2015

Praktikum Farmasetika dasar "RESEP 4"

R/        Proris tab ½
            Codein tab ½
            Vit.C tab ¼
            m.f pulv no X
            S. Prn p I max tdd
            Pro: wulandari

No
Nama obat
Golongan obat
Dosis
Khasiat obat
1
Proris tab
B
-
Analgetik
2
Codein tab
N
(0,06-0,3)
Antipiretik
3
Vit. C tab
B
-
Anti ascorbut

KR      : - umur pasien
-          Paraf dokter
-          Alamat dokter

FO       : Proris tablet (ISO vol.44 hal 50 )
            R/ ibuprofen 100 mg, 200 mg
            codein tablet (FORMIN hal 52)
            R/ codein HCL 10 mg, 15 mg, 20 mg
            Vit. C (ISO vol.49 hal 529)
            R/ asam askorbat 250 mg, 100 mg, 50 mg

OTT: -
USUL: - penambahan dtd
-          Signa diganti s. tdd p i

DM :    Codein (0,06-0,03)
            DM = 10/20 (0,06 – 0,3) = 0,03 – 0,15
            DIxp = ½ x 10 = 5 mg = 0,005
            % DIxp  = 0,005 / 0,03 x 100% = 16,67 %
            DIhp = 0,005 x 3 = 0,015
            % DIhp = 0,015 / 0,15 = 10 %

PB =    - proris tab =  ½ x 10 = 5 tablet
-          Codein tab = ½ x 10 = 5 tablet
-          Vit. C tab = ¼ x 10 = 2,5 tablet
           
CK      :
m1. Vit. C digerus halus
m2. codein HCL digerus halus
m3. ibuprofen digerus halus + m1 + m2
m4. Bagi dua serbuk diatas timbangan, bungkus dengan kertas perkamen, masukkan kedalam wadah

PY: dalam wadah yang cocok, etiket putih

SINONIM
1.      Proris = ibuprofen
2.      Codein =  tablet codein , posfat

3.      Vit. C = acidum ascorbici, tablet asam askorbat, vitacimin tab, redoxon tab

Praktikum Farmasetika dasar "RESEP 2"

R/           Minyak menyan 1%
                Asam salisilat aa 1 %
                Seng oksida 1,5
                Lanolin 1
                Talk qs
                m.f pulv adps X
                S. U . E
                Pro : novi ( 6 tahun)

No
Nama obat
Golongan obat
Khasiat
1
Minyak menyan
B
Antiseptic extern
2
Asam salisilat
B
Karolatik
3
Seng oksida
B
Antiseptic
4
Lanolin
B
Zat tambahan
5
talk
B
Zat tambahan






KR: -
FO:         Lanolin
                R/ adepslanae 75%
                Air 25%

OTT:       ZnO dengan asam salisilat , dengan adanya air akan membentuk masa semen

Usul:      - air dihilangkan diganti dengan adeps lanae
                  - Semua bahan ditambah 10 % karena akan diayak

PB:           -     acyd salicyl =  1% +10 % = 0,1 +10% = 0,11 g = 110 mg
-          Minyak menyan = 1 % +10 % = 0,1 +10% = 0,11 g = 110 mg
-          Zno = 1,5 + 10 % = 1,65 g = 1650 mg
-          Adeps lanae = 1 + 10% = 1,1 = 1100 mg
-          Talcum = 10 + 10% = 11
      11 – (0,11 +0,11 + 1,65 + 1,1 ) = 7,03 G = 7030 mg

CK             :
 m1. Adepslanae dimasukkan dalam lumpang panas, lalu gerus sampai cair, tambah sebagian talcum, gerus sampai kering.
Gerus sampai kering.
m2. asam salisilat ditetesi etanol 90% (2-3 tetes) sampai larut , tambah sebagian talkunm lalu gerus , kemudian keluarkan
m3. minyak menyan ditetesi etanol 96% sampai larut, gerus , tambah sebagian talcum lalu gerus , tambahkan ZnO
m4. kemudian campur m1 +m2 +m3 semuanya digerus hingga homogeny, ayak dengan ayakan B60 .bagi sebanyak 10 bungkus , masukkan kedalam wadah.

PY:    dalam wadah yang cocok.

SINONIM
1.       Minyak menyan  = balseman =  balsam peru
2.       Adepslanae  = lidvel = lemak bulu domba
3.       Acyd salicyl = acidum salisalycum = asam salisilat -= asam –o-hidroksi benzoate
4.       Talk = talcum
5.        ZnO = Zine oxid = kapur sepatu = plate zink = zink d

Praktikum Farmasetika Dasar "RESEP 1"

R/         Asetosal           2,5
            Guaiacyl          2
            Ambroxol        0,1
            m.f pulv no X s tdd p I
            Pro: Cindy ( 9 tahun)


No
Nama obat
Golongan
DM
khasiat
1
Acetosal
T
1-8
Analgetik / antipiretik
2
Guaiacyl
B
0,5 – 3
Mucolitik
3
Ambroxol
K
15, -
ekspektoran

KR       : -
FO       : -
OTT     : -
Usul     : -
DM      : Asetosal (1-8)
            DM = 9/20 (1-8) = 0,45 – 3,6
            D1Xp = 2,5/10 = 0,25
            % D1Xp = 0,25 / 0,45 x 100% = 55,56 %
            D1Hp = 3 x 0,25 = 0,75
            % D1Hp = 0,75 / 3,6 x 100 = 20,83 %

            Guaiacyl ( 0,5-0,3 )
            DM = 9/20 (0,5 – 0,3) = 0,225 – 1,35
            D1Xp =  2 / 20 = 0,2
            % D1Xp = 0,2 / 0,225 x 100% = 88,88 %
            D1Hp = 3 x 0,2 = 0,6
            % D1Hp = 0,6 / 1,36 x 100% = 44,44 %

            Ambroxol (15 - ,)
            D1xp = 0,1 / 10 = 0,01
            % D1Xp = 10/ 15 x 100% = 66,66%

PB        : Asetosal= 2,5 = 2500 mg
            Guaiacyl = 2= 2000 mg
            Ambroxol = 0,1 =  100 mg
            SL misalkan berat 1 bungkus 0,5 = 0,5 x 10 = 5
                                                            5- (2,5 + 2 + 0,1 ) = 0,4 g = 400 mg

CK       : 1. Lapisi lumping dengan sebagian SL + ambroxol gerus + Guaiacyl gerus + asetosal gerus + sisa SL, gerus sampai homogeny.
2. bagi 10 bungkus timabang satu persatu

PY       : Dalam wadah yang cocok, etiket putih

SINONIM : 1. Asetosal = asam asetil salisilat = asam astil beizol =  acydum acetil = salicylicum
            2. guaiacyl = glycarylis = resul =  gua = gualakum = guaiacol = guaiaco = guaropenesin = guasa = gigcerol = ether
           


Tuesday, 5 May 2015

DEXTROSIN SYR I, DEXTAMINE, PENMOX dan ULTRAVITA

1.      DEXTROSIN SYR I
 Isi : R/ Dextromethorpan HBR 15 mg
           phenylpropanolamine HCL 12,5 mg
           Diphenydramine HCL 5 mg
           Gliseryl guaiacolat 50 mg

Indikasi
Batuk dan gejala lain yang berhubungan dengan saluran pernafasan

Dosis
Dewasa     : 5ml 3 X sehari
anak-anak : 2,5 ml 3X sehari

Kontra Indikasi
Hipertiroid, hipertensi, penyakit koroner...

Efek Samping
Lesu, mulut kering, pandangan kabur, sakit kepala


DEXTAMINE
Isi : R/ dexamethasone 500mg
          Dexklorfeniramin maleat 2 mg

Indikasi
Demam parah karena radang pada selaput lendir hidung dan tenggorokan, asma saluran nafas yang parah dan kronik.

Dosis
Awal      : sehari 4X 1-2 tablet
Anak-anak : 3-4 ½ tablet sehari sesudah makan

Kontra Indikasi
Osteo porosis, infeksi akut, laktasi

Efek Samping
Gangguan gasrolintestinal amenoru, gangguan kabur, mulut kering


PENMOX
Isi :  R/ Amoksisilin 250 mg : 500 mg

Indikasi
infeksi saluran nafas, infeksi kulit dan jaringan, infeksi ringan pada pencernaan

Dosis
Dewasa dan anak-anak BB> 20kg sehari 250-500 mg tiap 8 jam. BB<20kg 20 -40mg/kgBB/hari

Kontra Indikasi
Hipersenstif terhadap penisilin.

Efek Samping
Mual, alergi dan diare


ULTRAVITA
Isi : R/vit A 5000 iu  ; vit B1 3mg ; vit B2 3mg ;vit B5 2mg ; vit B12 ;        vitC    75mg, vit D 400 iu ;lolic D 400mcg ; hycopene 6mg ;       hycotina mida 4,6mg,  iodine 0,15 mg ;  FE 30mg ;COPPER          
1mg ; Mangenase 1mg ;magnesium 1mg ; Zn 1,5 mg

Indikasi
Pencegahan dan pengobatan defisiensi vit dan mineral

Dosis
1 kaplet sehari sesudah makan / menurut petunjuk dokter

Kontra Indikasi
Pasien yang mendapat tranfusi darah berulang atau anemia yang tidak disebabkan karena defesiensi Fe.

Efek Samping
Fe dapat menyebabkan tinja berwarna hitam

PARASETAMOL, BROMHEXIN dan DONPERIDONE

  1. 1. Parasetamol
Asetaminofen (parasetamol) merupakan metabolit fenasetin dengan efek antipiretik yang sama dan telah digunakan sejak tahun 1893.Efek antipiretik yang ditimbulkan oleh gugus aminobenzen. Asetaminofen di indonesia lebih dikenal dengan nama parasetamol,dan tersedia sebagai obat bebas.
Farmakodinamik : Efek analgesik parasetamol dan fenasetin serup dengan salisilat yaitu menghilangkan atau mengurangi nyeri ringan sampai sedang.Efek anti-inflamasinya sangat lemah,oleh karena itu parasetamol dan fenasetin tidak digunakan sebagai antireumatik.
 Indikasi : Analgetik dan antipiretik

2.  Bromhexin
Bromhexin digunakan sebagai mukolitik (obat yang dapat mengencerkan sekret saluran napas) pada bronkitis atau kelainan saluran napas yang lain.Selain itu obat ini digunakan secara lokal di bronkus untuk memudahkan pengeluaran dahak pasien yang di rawat di unit gawat darurat.  
Efek samping pada pemberian oral berupa mual ,dan bromheksin harus hati-hati digunakan pada pasien tukak lambung.
Dosis oral untuk dewasa yang dianjurkan 3 kali 4-8 mg sehari.

3. Domperidon
obat ini diindikasikan pada mual dan muntah,jadi efek obat ini secara klinis sangat mirip metoklopramid.
Dosis oral, 10 mg diberikan 4 kali sehari 15-30 menit sebelum makan.



CEFIXIME

ü  Komposisi : Sefiksim 100 mg/kapsul
ü  Indikasi :
Cefixime diindikasikan untuk pengobatan infeksi yang disebabkan oleh mikroorganisme sebagai berikut :
-          Infeksi saluran kemih tanpa komplikasi yang disebabkan oleh Escherichia coli dan Proteus mirabilis
-          Otitis media yang disebabkan oleh Haemophillus influenzae (beta-laktamase strain positif dan negatif), Moraxella (Branhamella) catarrhalis (umumnya yang termasuk beta-laktamase strain positif) dan Streptococcus pyogenes.
-          Faringitis dan tonsillitis yang disebabkan oleh Streptococcus pyogenes.
-          Bronkitis akut dan bronkitis kronik eksaserbasi akut yang disebabkan oleh Streptococcus pneumoniae dan Haemophillus influenzae (beta-laktamase strain negatif dan positif).
-          Pengobatan demam tifoid pada anak dengan multi-resisten terhadap pengobatan standar.

ü  Dosis dan cara pemberian
-          Untuk orang dewasa dan anak dengan berat badan, > 30 kg : dosis yang dianjurkan adalah 50-100 mg (potensi), 2 kali sehari. Dosis harus disesuaikan dengan umur, berat badan dan kondisi pasien. Pada infeksi yang berat atau dapat berinteraksi, dosis dapat ditingkatkan menjadi 200 mg (potensi), 2 kali sehari.
-          Cefixime suspensi 100 mg (potensi) : dosis umum untuk anak-anak adalah 1,5 - 3 mg (potensi)/kg, 2 kali sehari. Dosis harus disesuaikan terhadap kondisi pasien. Untuk infeksi yang berat atau dapat berinteraksi, dosis dapat ditingkatkan menjadi 6 mg (potensi)/kg, 2 kali sehari.
-          Pada anak-anak, otitis media harus diobati dengan sediaan suspensi. Studi klinik pada otitis media menunjukkan bahwa pada pemberian dosis yang sama, sediaan suspensi memberikan hasil kadar puncak dalam darah yang lebih tinggi dibandingkan dengan sediaan tablet. Oleh karena itu pada pengobatan otitis media pengobatan dengan sediaan suspensi tidak boleh diganti dengan sediaan tablet.

ü  Efek samping:
-          Syok
Pemberian obat harus berhati-hati karena gejala syok dapat terjadi, walaupun jarang jika ada gejala yang berhubungan seperti perasaan tidak sehat, rasa tidak nyaman pada ronggamulut, suara pernafasan yang keras, pening, keinginan buang air besar yang tidak normal, tinnitus atau diaforesis terjadi, pemberian obat harus segera dihentikan.
-          Hipersensitivitas
Jika timbul gejala hipersensitivitas seperti ruam kulit, urtikaria, eritema, pruritus atau demam, pemberian obat harus dihentikan.
-          Hematologi
Granulositopenia atau eosinofilia kadang-kadang dapat terjadi. Trombositopenia jarang terjadi. Pemberian obat harus dihentikan jika ditemukan gejala abnormalitas.
-          Hati
Kadang-kadang terjadi peningkatan GOT, GPT atau alkaline phosphatase.
-          Ginjal
Monitoring berkala fungsi ginjal disarankan untuk dilakukan karena kerusakan ginjal yang serius seperti insufisiensi ginjal akut dapat terjadi. Jika ditemukan gejala abnormalitas, hentikan pemberian obat dan lakukan tindakan yang perlu.
-          Sistem pencernaan
Jarang terjadi colitis serius, seperti colitis pseudomonas, yang ditandai adanya darah pada feses. Nyeri abdominal atau sering diare memerlukan penanganan  segera termasuk muntah, diare, nyeri perut,rasa tidak enak di perut, rasa terbakar atau anoreksia, mual, kembung dan konstipasi dapat terjadi.
-          Pernafasan
Jarang terjadi intestitial pneumonia atau gejala PIE, yang ditandai dengan demam, batuk, dispnea, x-ray rongga dada yang abnormal. Jika timbul gejala, hentikan segera pemberian obat, lakukan tindakan yang perlu seperti pemberian hormone adrenokortikal.

ü  Kontraindikasi
Pasien dengan riwayat syok atau hipersensitivitas yang disebabkan oleh komponen dalam obat

ü  Mekanisme Kerja
Cefixime menghambat sintesis dinding sel mikroorganisme. Cefixime memiliki afinitas yang tinggi untuk pembentukan protein penicillin, dengan tempat aktivitas yang bervariasi tergantung pada organismenya.