PIL
Pil adalah bentuk sediaan padat
bundar kecil mengandung bahan obat dan
dimaksudkan untuk pemakaian luar. Sekarang keadaan pil mulai tergusur
disebabkan adanya tablet dan kapsul.
Menurut F III : Pil adalah sediaan berupa masa bulat
mengandung 1 atau lebih bahan obat . Menurut Eric W Martin: Pil adalah sediaan
berbentuk bulat atau bulat telur.
Menurut Moh. Arief (2008) : Pil adalah
suatu sediian bulat seperti kelereng mengandung 1 atyau lebih bahan obat.
PEMBAGIAN PIL:
1. Boli : jika beratnya lebih dari 300
mg
2. Pil : jika beratnya antara 60-300 mg
3. Granul : jika beratnya kurang dari 60
KEUNTUNGAN DARI PIL:
1. Menutupi rasa obat yang tak enak
2. Mudah digunakan atau ditelan
KERUGIAN PIL:
1. Kurang cocok untuk bahan yang
dikehendaki
2. Memberikan aksi yang cepat
KOMPOSISI PIL
1. Zat aktif atau zat berkhasiat sebagai
obat
2. Bahan pengisi, gunanya untuk
mwencukupkan bobot pil
Contoh : Akaaar manis (redix)
3. Bahan pengikat, gunanya untuk
mengikat semua komponen serbuk sehingga dapat dibentuk menjadi sediaan padat
yang berbentuk bundar.
Contoh: sari akar manis (succus), gum
akasia, campuran bahan tersebut atau bahan lain yang cocok.
4. Bahan pembasah, gunanya untuk
membasahi masa pil.
Misalnya air, sirup, madu , atau
bahan lain yang cocok. Secara umum digunakan aqua gliserin dengan perbandingan
(1:1)
5. Zat penabur, gunanya untuk mencegah
pil lengket saat pemotongan dan dibentuk bundar. Misalnya: likopodium, talk ,
atau bahan lain yang cocok
6. Zat penyalut, gunanya untuk
melinndungi pil dari cahaya, udara panas, ataupun asam lambung. Misalnya prak,
balsam tolu, keratin , sirlak, kolopedium, gelatin, gula, atau bahan lain yang
cocok.
PERATURAN PEMBUATAN PIL MENURUT VAN DWIN (1974)
1. Bobot pil antara 100-150 mg,
rata-rata 120 mg
2. Zat pengisi.
Pil yang jumlahnya sedikit ,
hendaknya memakai redix, sekurang-kurangnya dua kali banyak succus (2:1). Jika
bahan berkhasiat cukup banyak , bisa pakai propilulae ( campuran sama banyak redix dan succus/1:1)
3. Zat pengikat
Jika mungkin dipakai succus
liqiuritiae dan pada umumnya 2 g atau 60 pil.
4. Pada pembuatan pil harus ditambahkan
cairan, tujuannya agar diperoleh suatu masa yang homogeny dan cukup baik untuk
dikerjakan selanjutnya. Bisa dipakai aqua gliserinata.
BAHAN PENGIKAT LAIN:
1. Pulvis gummosus
Merupakan campuran saccharum, PGA ,
dan tragacantha. Pembasahnya yaitu aqua gliserinata ( campuran air dan gliserin
sama banyak), sirup simplex. Kerugiaanya adalah pil keras.
2. Campuran succus dan saccharum
Pembasah yang digunakan aqua
gliserinata, yag dipakai 75 gram untuk 100 pil.
3. Ekstrak kental
4. Gliserin cumtrgakan dalam gliserin
pemakaian 10% trakan dalam gliserin.
5. Adepslanae dan vaseliun album,
digunakan untuk bahan yang peka terhadap air. Bahan yang bereaksi satu dengan
yang lainnya dengan adanya air. Misalnya, suatu asam dan bikarbonat (meditreen,
aspirin, bikarbonat)
PIL DENGAN BAHAN PENGISI KHUSUS
1. Folia digitalis, dengan adanya air
glikosida terurai karena enzim yang menjadi aktif sehingga glikosida jantungnya
tidak berkhasiat lagi. Pengikat yang digunakan oleum cacao.
2. Asetosal dengan adanya air dari bahan
pengikat atau pembasah dapat menyebabkan asetosal terhidrolisis menjadi asam
salisilat yang toksik terhadap lambing
dan asam asetat. Pengikat yang digunakan adalah
oleum cacao , adeps lanae.
3. Pi9l dengan extractum gentian
bereaksi basa. Bila diberikan bersamaan dengan zat lain maka akannn melepaskan
gas. Zat pengikat yang digunakan adeps lanae atau Vaseline
4. Pil dengan garam-garam fero, harus
dibuat dengan tolu balsam untuk mencegah oksidasi oleh udara.
5. Pil dengan bahan oksidator . pengisi
yang digunakan adalah bolus alba 100 mg/pil setiap berat bahan oksidator
25mg/pil. Pil dengan pengisi bolus alba sulit dipecah oleh lambung , sehingga
sebagian bolus alba diganti dengan natrium bikarbonat (nabic). Bahan pengikat
yang digunakan adalah adepslanae atau vaselin kurang 1/6 zat padat
PERSYARATAN PIL
1. Memenuhi syarat waktu hancur yang
tertera pada compressi
2. Memenuhi keseragaman bobot pil
3. Pada penyimpanannya, bentuknya harus
tetap, tidak begitu keras , sehingga hancur dalam saluran pencernaan.
MEMENUHI KESERAGAMAN BOBOT
1. Timbang pil satu persatu
2. Hitung bobot rata-rata
3. Penyimpangan terbesar terhadap bobot
rata-rata:
No
|
Bobot rata -rata
|
Penyimpangan rata-rata
|
|
12 pil
|
18 pil
|
||
1
|
100-250 mg
|
10%
|
20%
|
2
|
250-500 mg
|
75%
|
15%
|
MEMENUHI WAKTU HANCUR
Seperti yang tertera pada compressi
36-38 Oc pil selama:
1. 15 menit untuk pil yang tidak
bersalut
2. 60 menit untuk pil yang bersalut
CARA PEMBUATAN PIL
1. Dibuat masa pil dengan cara
mencampurkan serbuk obat, zat pengisi , zat pengikat digerus halus.
2. Setelah campuran serbuk ditetesi
dengan pembasah (aqua gliserinata ) sambil digerus dan ditelan supaya diperoleh
masa yang saling mengikat atau plastis.
3. Pemberian aqua gliserinata untuk
mencegah pil supaya tidak terlalu mengeras karena gliserin tidak mudah menguap . tetapi
pemberiannya jangan terlalu banyak
karena jika kebanyakan pil menjadi lembek.
CETAKAN PIL
1. Pillen plank
2. Pillen roiwler