1. Penentuan senyawa karbon (C)
Modifikasi senyawa
karbon:
a. Senyawa
karbon yang beraturan kristalnya dinamakan intan
b. Senyawa
karbon yang berbentuk heksagonal dinamakan grafit
c. Senyawa
karbon yang berbentuk amorf, dan inilah yang digunakan untuk pebngobatan.
Penentuan unsur C, zat diletakkan pada kaca
porselen lalu digunakan mula-mula api
yang kecil kemudian dilanjutkan dengan api yang keras atau besar.. mula-mula
terjadi perubahan dari warna coklat menjadi warna hitam. Apabila diteruskan
pemijaran warna hitamnya berubah menjadi CO2 dan habis dan
kadang-kadang meninggalkan sisa yang putih.
Penentuan
unsur C pada senyawa adalah cara penfeelt.
Zat ditambahkan Pb cromat lalu dipanaskan , bila
dipanaskan terus akan terbentuk PbO + CO2. CO2 ini
ditentukan dengan melalukan air barit Ba(OH)2
akan terbentuk endapan barium karbonat.
Cara kerjanya yaitu : zat ditambahkan Pb cromat pada
tabung horinzontal , lalu dipanaskan pada ujung tabung diletakkan tabung yang
kedua yang telah ditetesi dengan barium hidroksida . gas yang keluar CO2
akan mengenai Ba(OH)2 akan menjadi keruh atau mengendap. Yang perlu
diperhatikan adalah pada waktu pemijaran tidak terjadi pengarangan, ini belum
tentu tidak adanya unsur karbon dalam senyawa tersebut karena ada senyawa yang
mudah menguap misalnya kamfer, naftol, da nada senyawa yang mudah teruraii dari
CO+CO2 contohnya asam asetat, formiat dan oksaalat.
2. Penentuan
unsur N
Langkah pertama dilakukan dalam penentuan unsur n
dilakukan dengan cara destruksi yaitu dengan penambahan H2SO4
pekat, maka zat organic yang mengandung unsur n akan membentuk ammonium sulfat. Dengan penambahan
basa atau NaOH akan membebaskan NH3 . dengan penentuan secara kimia
sehingga dapat ditentukan adanya N.
Cara lain penentuan unsur N adalah:
a. Cara
keyldahl
Pada cara ini zat
ditambahkan H2SO4 pekat
dalam wadah seperti alat destruksi, lalu setelah dingin tambahkan
air lalu tambahkan reagen neissler dan
akna terbentuk endapan putih . ini positif untuk NH3 atau N . yang
perlu diperhatikan adalah kerena reagen neisler ini adalah reagen yang sangat
sensitive maka perlu dilakukan blanko. Ada senyawa –senyawa tertentu yang
sangat sukar melepaskan NH3, disini pada destruksi perlu
ditambahkan gula.
b. Cara
lassaigne
Senyawa yang mengandung
unsur C, H, O,N,S dengan menggunkan logam natrium akan membentuk senyawaa NaCN,
Na2S, NaOH, dan NaX (x=halogen).
Cara kerjanya 100 mg
zat ditambahkan 1,5 g logam na, lalu dipijar akan terjadi reaksi yang hebat.
setelah dingin ditambahkan alcohol absolut lalu tambahkan air lalu saring ,
inilah yang menjadi filtrate lassaigne. Penambahan alcohol absolut disini
berfungsi mengikat kelebihan logam natrium menjadi alkoholat karena natrium
ditambahkan air membebaskan gas hydrogen
yangmudah terbakar. 2-3 filtrat lassaigne ditambahkan ferosulfat yang sudah
dihaluskan lalu dikocok, dipanaskan sampai mendidih untuk mencegah terbentuknya
Fe(OH)2. , kemudian ditambahkan asam sulfat encer sampai larut dan
senyawa ini bereaksi asam akan terbentuk
endapan biru yang disebut biru berlin, ini positif adanya C dan N.
Adanya S dalam senyawa
tersebut pada penambahan Fe (OH)2 terbentuk endapan FeS dan endapan
ini mengganggu penentuan C dan N. maka usaha yang dilakukan adalah mendidihkan
larutan setengah menit dengan penambahan
asam sulfat encer kemudian filtrate disaring lalu ditambahkan asam sulfat
sampai larutan asam dan terbentuklan biru berlin.
Kalau ada ion CNS-
adalah merupakan tiga unsur yang terdapat pada senyawa organic dan bila
ditambahkan FeCl3 akan terbentuk merah darah dari Fe/(CNS)3
3. Penentuan
unsur sulfur
Yang
pertama hasil saringan lassaigne ditambahkan 2-3 tetes natrium nitropusit akan
terbentuk warna merah ungu . yang kedua larutan lassaigne ditambahkan asam
asetat ditambahkan Pb asetat akan terbentuk endapan pbs yang bewarna hitam. Yang
ketiga zat dari lassaigne ditambahkan KCNS lalu diasamkan sampai jadi asam lemah bila
ditambahkan ammonium molibdad akan terbentuk warna violet.
4. Penentuan
unsur halogen
Halogen
pada saat penambahan natrium menjadikan Na halogen dan bila ditambahkan Ag.nitrat
akan terbentuk endapan halogen . Ag halogen ini dipengaruhi CN-, S-2.
Untuk menghilangkan pengaruh ini ditambahkan asam lalu dipanaskan.
Caranya
adalah zat asamkan dengan asam nitrat, lalu tambahkan ag nitrat, akan terbentuk
HgX. Dimana X = Br- , Cl-, I- . lalu endapan
ini ditambahkan ammonium karbonat . ada bagian yang larut da nada bagian yang
tidak larut. Bagian yang larut berupa (AgNH3)2Cl ,
apabila ditambahkan dengan asam nitrat maka terbentuk endapan putih dari hgcl,
berarti Cl nya positif. Untuk endapan
yang mengandung br dan I zat ditambahkan H2SO4 pekat
kemudian ditambah kloroform, kemudian dikocok.
5. Penentuan
unsur P
Dalam
penentuan unsur p sisa dari lassaigne ditambahkan asam nitrat, lalu ditambahkan
ammonium molibdad akan terbentuk endapan
kuning dari ammonium phospolomolibdad.
No comments:
Post a Comment