TUGAS MANDIRI PRAKTIKUM
FARMAKOGNOSI-FITO I
“BLUMEA FOLIUM, NICKOTIANAE FOLIUM, ORTHOSIPHONS FOLIUM, PSIDII
FOLIUM, STROBILANTHES FOLIUM”
OLEH
NAMA: FATMA ZAHRA
NO. BP : 1404045
DOSEN PEMBIMBING: AFDHIL AREL, M. Farm, Apt
SEKOLAH TINGGI FARMASI INDONESIA (STIFI)
YAYASAN PERINTIS
PADANG
2016
1. BLUMEA FOLIUM (DAUN SEMBUNG)
a.
Klasifikasi
Sumber: doc . pribadi |
Kingdom: Plantae (Tumbuhan)
Super Divisi: Spermatophyta
(Menghasilkan biji)
Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan
berbunga)
Kelas: Magnoliopsida
(berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas: Asteridae
Ordo: Asterales
Genus: Blumea
spesies: Blumea
balsamifera [L.] DC
b.
Morfologi
Pohon,
tinggi lebih kurang 2 m, batang tegak, bagian atas berbulu, bau aromatis, warna
hijau kotor. Daun tunggal, tersebar, helai daun lonjong, pangkal dan ujung
meruncing, tepi bergerigi, berbulu. Perbungaan bentuk tandan, tumbuh diketiak
daun dan ujung batang, mahkota berwarna putih kekuningan. Buah kotak, bentuk
silindris, berambut warna putih kecokelatan. Biji pipih, warna putih.
c.
Penyebaran
Tumbuhan yang berasal dari Nepal ini hidup ditempat
terbuka sampai agak terlindung di tepi sungai.dapat tumbuh di tanah berpasir
atau tanah yang lembab. .Tumbuh pada daerah cukup
cahaya, tidak terlalu kering, tersebar di pulau Jawa mulai dataran rendah
sampai 2000 m dpl.
d. Kandungan
kimia
inyak atsiri (sineol, borneol,
kamfer), Glikosida, Flavanol, Tanin, zat bergetah , limonene, asam palmitat dan
myristin, alqohol sisqueterpen, dimetileterklorasetofenon, pirokethecin.
e. Manfaat
/ khasiat
1.
Diaforetik
2.
Ekspetoran
3.
Diuretik
4.
Antirematik
5.
Adstringen
6.
Influenza
7.
Diare, perut kembung
8.
Sariawan
9.
Nyeri
2. NICOTINIANAE
FOLIUM (DAUN TEMBAKAU)
a.
Klasifikasi
Kingdom: Plantae (Tumbuhan)
Sumber:Doc.pribadi |
Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas: Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas: Asteridae
Ordo: Solanales
Famili: Solanaceae (suku terung-terungan)
Genus: Nicotiana
Spesies: Nicotiana tabacum L.
Spesies: Nicotiana tabacum L.
Menurut Tjitrosoepomo (2000), tanaman tembakau berupa semak, tegak,
sedikit bercabang dan mempunyai tinggi 0,5-2,5 meter. Daun tunggal, bertangkai
pendek, memanjang, atau berbentuk lanset, dengan pangkal yang menyempit,
sebagian memeluk batang dan ujung runcing. Kelopak bunga berbantuk tabung, yang
memanjang tidak sama. Tabung bunga jantan 4 cm panjangnya dan berbentuk
bintang, bertaju 5, taju runcing. Benang sari bebas, yang sebuah lebih pendek
dari yang lainnya. Buah bentuk telur memanjang, akhirnya coklat, dimahkotai
oleh pangkal tangkai putih yang pendek, beruang-ruang. Biji kecil, banyak
sekali,
c.
Penyebaran
Tanaman tembakau merupakan salah satu tanaman tropis asli Amerika. Asal
mula tembakau liar tidak diketahui dengan pasti karena tanaman ini sangat tua
dan telah dibudidayakan berabad-abad lamanya. Penggunaan tembakau berasal dari
bangsa Indian, berkaitan dengan upacara-upacara keagamaan mereka. Tanaman
tembakau telah menyebar ke seluruh Amerika Utara sebelum masa kedatangan orang
kulit putih. Columbus yang pertama kali mengetahui penggunaan tembakau ini dari
orang-orang Indian (Matnawi, 1997)
d.
Kandungan
kimia
Alkaloid, nikotin, (b-pyridil a- n-methyl pyrrolydine), asam oksalat,
selulosa, lignin , pectin, tannin, karbohidrat, asam-asam organic, protein,
minyak atsiri, um, resin
e.
Manfaat/khasiat
1.
Obat luka
2.
Obat hiv/aids
3.
Obat diabetes
4.
Antibody
5.
Antiradang
6.
Menghasilkan
protein antikanker
7.
Menstimulasi
perbanyakan sel tunas
3. ORTHOSIPHONIS
FOLIUM (DAUN KUMIS KUCING)
a.
Klasifikasi
Kingdom: Plantae (Tumbuhan)
Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas: Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas: Asteridae
Ordo: Lamiales
Famili: Lamiaceae
Genus: Orthosiphon
Spesies: Orthosiphon
stamineus Benth.
b.
Morfologi
c. Ekologi
Curah hujan yg ideal bagi
pertumbuhan tanaman ini adalah lebih dari 3.000 mm/tahun. Dengan sinar matahari
penuh tanpa ternaungi. Naungan akan menurunkan kadar ekstrak daun. Keadaan suhu
udara yg baik utk pertumbuhan tanaman ini adalah panas sampai sedang.
d.
Kandungan
kimia
Orthosipon, glikosida, zat semak, minyak atsiri, minyak lemak, saponin,
sapofonin, garam kalium (0,6-3,5 %), myoinositol.
e.
Manfaat/khasiat
1.
Anti radang
2.
Diuretic
3.
Penfghancur
batu saluran kencing
4. PSIDII
FOLIUM ( DAUN JAMBU BIJI)
a.
Klasifikasi
Kingdom: Plantae (Tumbuhan)
Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas: Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas: Rosidae
Ordo: Myrtales
Famili: Myrtaceae (suku jambu-jambuan)
Genus: Psidium
Spesies: Psidium
guajava L.
b.
Morfologi
Daun tunggal, bertangkai pendek, panjang tangkai daun 0,5 sampai 1 cm,
helai daun berbentuk bundar telur agak menjorong atau bulat memanjang, panjang
5 - 13 cm, lebar 3 cm – 6 cm, pinggir daun rata agak menggulung ke atas,
permukaan atas agak licin, warna hijau kelabu, kelenjar minyak tampak sebagai
bintik-bintik berwarna gelap dan bila daun direndam tampak sebagai
bintik-bintik yang tembus cahaya, ibu tulang daun dan tulang cabang menonjol
pada permukaan bawah, bertulang (berpenulangan) menyirip, warna putih
kehijauan.
c.
Penyebaran
Tanaman ini berasal dari Brazilia Amerika Tengah,
menyebar ke Thailand kemudian ke negara Asia lainnya seperti Indonesia. Hingga
saat ini telah dibudidayakan & menyebar luas di daerah-daerah Jawa.
d.
Kandungan
kimia
Buah, daun dan kulit batang pohon jambu biji mengandung tanin, sedang
pada bunganya tidak banyak mengandung tanin. Daun jambu biji juga mengandung
zat lain kecuali tanin, seperti minyak atsiri, asam ursolat, asam psidiolat,
asam kratogolat, asam oleanolat, asam guajaverin dan vitamin. Kandungan buah
jambu biji (100 gr) - Kalori 49 kal - Vitamin A 25 SI - Vitamin B1 0,02 mg -
Vitamin C 87 mg - Kalsium 14 mg - Hidrat Arang 12,2 gram - Fosfor 28 mg - Besi
1,1 mg - Protein 0,9 mg - Lemak 0,3 gram - Air 86 gram.
e.
Manfaat/khasiat
1.
Anti diare
2.
Anti radang
3.
Penghenti
pendarahan
4.
Adstringen
5.
Diabetes melitus,
6.
Maag,
7.
Masuk angin, Beser;
8.
Prolapsisani,
9.
Sariawan,
10. Sakit Kulit, Luka baru;
5.
Strobilanthes
folium ( daun kejibeling)
a.
Klasifikasi
Kingdom: Plantae (Tumbuhan)
Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas: Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas: Asteridae
Ordo: Scrophulariales
Famili: Acanthaceae
Genus: Strobilanthes
Spesies: Strobilanthes
crispus Bl
b.
Morfologi
Tanaman semak yang tingginya 1-2 meter, panjang helai
daun pecah beling ± 5-8 cm dan lebar ± 2-5cm. Batangnya beruas, bentuknya
bulat, berambut kasar, dan warnanya hijau. Percabangannya yang menyentuh tanah
dan keluar dari akar sehingga bisa dipisahkan dari tanaman induk. Sementara
itu, daunnya tunggal, bertangkai pendek, dengan duduk daun yang berhadapan.
Helaian daunnya lanset, memanjang atau hampir jorong, tepinya bergerigi, dengan
ujung dan pangkalnya yang meruncing, kedua permukaanya kasar. Pertulangan
daunnya menyirip dan berwarna hijau. Akarnya tunggang dan berwarna coklat muda.
Perbungaannya majemuk dan berkumpul pada bulir padat. Mahkota bunga berbentuk
corong, terbagi lima, berambut, dan berwarna kuning atau ungu. Benang sarinya
berjumlah empat, berwarna putih, dan kuning. Buahnya berbentuk gelondong, dan
berisi 2-4 biji. Bijinya bulat, pipih, kecil-kecil, dan berwarna coklat.
c.
Penyebaran
pesies ini tumbuh di hutan, tepi sungai, tebing-tebing,
dan sering ditanam sebagai tanaman pagar di pekarangan atau taman. Keji beling
tersebar dari Madagaskar sampai Indonesia, dan tumbuh dari ketinggian 50-1.200 mdpl.[5] Tumbuhan
ini juga mudah berkembangbiak di tanah subur,
agak terlindung, dan tempat terbuka. Di Jawa, tanaman
ini banyak terdapat di pedesaan yang tumbuh sebagai semak. Perbanyakan tanaman
ini dilakukan dengan biji dan setek
d.
Kandungan
kimia
Kalium, natrium, kalsium, asam salikat, alkaloid, saponin, flavonoid,
polilenoi, ferum, fosforus, , tannin,
glikosida dan terdapat juga vitamin C, B1 dan B2.
e.
Manfaat/khasiat
1.
Obat disentri,
diare, batu ginjal
2.
Penurun
kolesterol
3.
antidiuretik
4.
menghancurkan
gumpalan kolesterol darah
5.
pencahar
6.
obat
gatal
7.
anti
racun
F.
PEMBUATAN SIMPLISIA
Langkahnya
adalah:
1. Pengumpulan bahan
2. Sortasi basah , dilakukan untuk memisahkan kotoran –kotoran
atau bahan- bahan asing lainnya dari bahan simplisia sehingga tidak ikut
terbawa pada proses selanjutnya yang akan mempengaruhi hasil akhir
3. Pencucian, dilakukan agar
menghilangkan tanah dan kotoran lainnya yang melekat pada bahan simplisia.
Sebaiknya air yang digunakan adalah air yang mengalir dan sumbernya dari air
bersih
4. Perajangan Perajangan tidak harus
selalu dilakukan.
5. Pengeringan , dilakukan agar
memperoleh simplisia yang tidak mudah rusak, sehngga dapat disimpan dalam waktu
yang lama. Dilakukan dengan dua cara, yaitu pengeringan secara alami dan secara
buatan. Pengeringan alami dilakukan dengan memanfaatkan sinar matahari baik
secara langsung maupun ditutupi dengan kain hitam. Sedangkan pengeringan secara
buatan dilakukan dengan oven.
6. Sortasi kering Tujuan nya untuk
memisahkan bahan – bahan asing seperti bagian tanaman yang tidak diinginkandan
kotoran lain yang masih ada dan tertinggal di simplisia kering.
7. Pengepakan dan penyimpanan
8. Pemeriksaan mutu Merupakan usaha
untuk menjaga keajegan mutu simplisia.Simplisia yang bermutu adalah simplisia
yang memenuhi persyaratan Farmakope Indonesia, Materia medika indonesia.
Sumber:
No comments:
Post a Comment