KROMATOGRAFI PASANGAN ION
1.
PRINSIP
Terjadinya
penyerapan pereaksi pasangan ion kedalam fase diam dan pemisahan sampel ion
asam sebagai fungsi PH. Pada kromatografi pasangan ion ini ditambahkan pereaksi
pasangan ion pada fase gerak
2.
KEGUNAAN
Pemisahan
senyawa ionik dan non ionik
3.
FASE
YANG DIGUNAKAN
a. Fase
gerak : asetonitril, etanol
b. Fase
diam : C8, C18
4.
JENIS
PEREAKSI PASANGAN ION YANG DITAMBAHKAN PADA FASE GERAK
a. Alkil
sulfonat : untuk pemisahan senyawa basa
b. Garam
tetraalkil amonium : untuk pemisahan senyawa asam
5. PENGATURAN JARAK RETENSI DAN
SELEKTIVITAS PADA KROMATOGRAFI PASANGAN ION PERLU DIATUR:
a. Kekuatan
pelarut
b. Suhu
c. Konsentrasi
dapar
d. Jenis
pelarut
e. Jenis
dapar dan garam tambahan
f.
Pengubah amin
6.
MASALAH
YANG TERJADI PADA KROMATOGRAFI PASANGAN ION
a. Puncak
artefak timbul
Solusi: cocokkan
komposisi pelarut sampel dan fase gerak
b. Keseimbangan
kolom lambat
Solusi: penghilangan
pereaksi pasangan ion dari pelarut pencuci, penyeimbangan kolom dengan fase
gerak baru
c. Bentuk
puncak buruk
Solusi: tingkatkan suhu
kolom
7.
KELEBIHAN
a. Waktu
kerja singkat
b. Hasil
reproducibel
c. Peak
tajam
d. Dapat
langsung memperoleh hasil pemisahan analit terionisasi dan tidak
e. Pemisahan
ionik dan nonionik dalam sampel yang sama
8.
KEKURANGAN
a. Larutan
ionik seringkali bersifat korosif sehingga koloni tidak tahan lama
b. Beberapa
larutan ionik mengasorbsi pada panjang larutan UV , tetapi membatasi detektor
UV
c. Bahan
berdasar silika terbatas pada PH<7,5
d. Fase
gerak tidak boleh dibiarkan semalaman, tapi diganti dengan air
Sumber:
“Analisis
Fisikokimia : Kromatografi Volume 2”
Oleh : Prof. Dr. Harmita, Apt.
Penerbit: buku kedokteran EGC
No comments:
Post a Comment