Tuesday, 5 May 2015

PARASETAMOL, BROMHEXIN dan DONPERIDONE

  1. 1. Parasetamol
Asetaminofen (parasetamol) merupakan metabolit fenasetin dengan efek antipiretik yang sama dan telah digunakan sejak tahun 1893.Efek antipiretik yang ditimbulkan oleh gugus aminobenzen. Asetaminofen di indonesia lebih dikenal dengan nama parasetamol,dan tersedia sebagai obat bebas.
Farmakodinamik : Efek analgesik parasetamol dan fenasetin serup dengan salisilat yaitu menghilangkan atau mengurangi nyeri ringan sampai sedang.Efek anti-inflamasinya sangat lemah,oleh karena itu parasetamol dan fenasetin tidak digunakan sebagai antireumatik.
 Indikasi : Analgetik dan antipiretik

2.  Bromhexin
Bromhexin digunakan sebagai mukolitik (obat yang dapat mengencerkan sekret saluran napas) pada bronkitis atau kelainan saluran napas yang lain.Selain itu obat ini digunakan secara lokal di bronkus untuk memudahkan pengeluaran dahak pasien yang di rawat di unit gawat darurat.  
Efek samping pada pemberian oral berupa mual ,dan bromheksin harus hati-hati digunakan pada pasien tukak lambung.
Dosis oral untuk dewasa yang dianjurkan 3 kali 4-8 mg sehari.

3. Domperidon
obat ini diindikasikan pada mual dan muntah,jadi efek obat ini secara klinis sangat mirip metoklopramid.
Dosis oral, 10 mg diberikan 4 kali sehari 15-30 menit sebelum makan.



CEFIXIME

ü  Komposisi : Sefiksim 100 mg/kapsul
ü  Indikasi :
Cefixime diindikasikan untuk pengobatan infeksi yang disebabkan oleh mikroorganisme sebagai berikut :
-          Infeksi saluran kemih tanpa komplikasi yang disebabkan oleh Escherichia coli dan Proteus mirabilis
-          Otitis media yang disebabkan oleh Haemophillus influenzae (beta-laktamase strain positif dan negatif), Moraxella (Branhamella) catarrhalis (umumnya yang termasuk beta-laktamase strain positif) dan Streptococcus pyogenes.
-          Faringitis dan tonsillitis yang disebabkan oleh Streptococcus pyogenes.
-          Bronkitis akut dan bronkitis kronik eksaserbasi akut yang disebabkan oleh Streptococcus pneumoniae dan Haemophillus influenzae (beta-laktamase strain negatif dan positif).
-          Pengobatan demam tifoid pada anak dengan multi-resisten terhadap pengobatan standar.

ü  Dosis dan cara pemberian
-          Untuk orang dewasa dan anak dengan berat badan, > 30 kg : dosis yang dianjurkan adalah 50-100 mg (potensi), 2 kali sehari. Dosis harus disesuaikan dengan umur, berat badan dan kondisi pasien. Pada infeksi yang berat atau dapat berinteraksi, dosis dapat ditingkatkan menjadi 200 mg (potensi), 2 kali sehari.
-          Cefixime suspensi 100 mg (potensi) : dosis umum untuk anak-anak adalah 1,5 - 3 mg (potensi)/kg, 2 kali sehari. Dosis harus disesuaikan terhadap kondisi pasien. Untuk infeksi yang berat atau dapat berinteraksi, dosis dapat ditingkatkan menjadi 6 mg (potensi)/kg, 2 kali sehari.
-          Pada anak-anak, otitis media harus diobati dengan sediaan suspensi. Studi klinik pada otitis media menunjukkan bahwa pada pemberian dosis yang sama, sediaan suspensi memberikan hasil kadar puncak dalam darah yang lebih tinggi dibandingkan dengan sediaan tablet. Oleh karena itu pada pengobatan otitis media pengobatan dengan sediaan suspensi tidak boleh diganti dengan sediaan tablet.

ü  Efek samping:
-          Syok
Pemberian obat harus berhati-hati karena gejala syok dapat terjadi, walaupun jarang jika ada gejala yang berhubungan seperti perasaan tidak sehat, rasa tidak nyaman pada ronggamulut, suara pernafasan yang keras, pening, keinginan buang air besar yang tidak normal, tinnitus atau diaforesis terjadi, pemberian obat harus segera dihentikan.
-          Hipersensitivitas
Jika timbul gejala hipersensitivitas seperti ruam kulit, urtikaria, eritema, pruritus atau demam, pemberian obat harus dihentikan.
-          Hematologi
Granulositopenia atau eosinofilia kadang-kadang dapat terjadi. Trombositopenia jarang terjadi. Pemberian obat harus dihentikan jika ditemukan gejala abnormalitas.
-          Hati
Kadang-kadang terjadi peningkatan GOT, GPT atau alkaline phosphatase.
-          Ginjal
Monitoring berkala fungsi ginjal disarankan untuk dilakukan karena kerusakan ginjal yang serius seperti insufisiensi ginjal akut dapat terjadi. Jika ditemukan gejala abnormalitas, hentikan pemberian obat dan lakukan tindakan yang perlu.
-          Sistem pencernaan
Jarang terjadi colitis serius, seperti colitis pseudomonas, yang ditandai adanya darah pada feses. Nyeri abdominal atau sering diare memerlukan penanganan  segera termasuk muntah, diare, nyeri perut,rasa tidak enak di perut, rasa terbakar atau anoreksia, mual, kembung dan konstipasi dapat terjadi.
-          Pernafasan
Jarang terjadi intestitial pneumonia atau gejala PIE, yang ditandai dengan demam, batuk, dispnea, x-ray rongga dada yang abnormal. Jika timbul gejala, hentikan segera pemberian obat, lakukan tindakan yang perlu seperti pemberian hormone adrenokortikal.

ü  Kontraindikasi
Pasien dengan riwayat syok atau hipersensitivitas yang disebabkan oleh komponen dalam obat

ü  Mekanisme Kerja
Cefixime menghambat sintesis dinding sel mikroorganisme. Cefixime memiliki afinitas yang tinggi untuk pembentukan protein penicillin, dengan tempat aktivitas yang bervariasi tergantung pada organismenya.


SILOPECT SYRUP

Ø  Komposisi: Ambroxol 30 mg/5 ml sirup

Ø  Indikasi :         Penyakit saluran napas akut dan kronis yang disertai sekresi bronkial yang abnormal, khususnya pada eksaserbasi dan bronchitis kronis asmatik, asma bronkial.

Ø  Kontraindikasi :
Hipersensitifitas terhadap ambroksol

Ø  Dosis :
Sirup :
      Anak-anak s/d 2 tahun 2,5 ml (V; sendok takaran), 2 kali sehari
      Anak-anak2-5 tahun 2,5 ml (V2 sendok takaran), 3 kali sehari.
      Anak-anakdi atas 5 tahun 5ml{ 1 sendok takaran), 2- 3 kali sehari.
      Dewasa 10 ml (2 sendok takaran), 3 kali sehari.

Ø  Efek Samping :
Ambroksol umumnya ditoleransi dengan baik. Efek samping yang ringan pada saluran pencernaan dilaporkan pada beberapa pasien. Reaksi alergi.

Ø  Cara Kerja Obat Ambroxol
Ambroksol mempunyai sifat mukokinetik dan sekretolitik
Ambroksol meningkatkan pembersihan sekresi yang tertahan pada saluran pernapasan dan menghilangkan mukus statis, memudahkan mengencerkan dahak.

Ø  Peringatan dan Perhatian Ambroxol :
Pemakaian pada kehamilan trisemester pertama tidak dianjurkan.
Pemakaian selama menyusui keamanannya belum diketahui dengan pasti

Ø  Interaksi Obat Ambroxol :
Kombinasi ambroksol dengan obat-obatan lain dimungkinkan terutama yang berhubungan dengan sediaan yang digunakan sebagai obat standar untuk sindroma bronkitis (glikosida jantung, kortikosteroid, bronkospasmolitik, diuretik dan antibiotik)


Biologi Sel part 4 " INTI SEL"

      INTI SEL
Pertama kali ditemukan dalam sel tumbuahan oleh brown (1831). Sel berubah secara bergantian dalam siklus sel. Ada dua penampakan dalam inti sel:
1.       Interfase: sel tidak dalam mitosis tetapi aktif membelah
2.        Mitosis: sel dalam mitosis, inti yang ikut berperan.

Inti sel merupakan organel yang ditemukan pada sel eukariot. Inti sel sebagian besar mengandung  materi genetic  dengan bentuk molekul DNA  linear panjang membentuk kromosom bersama dengan jenis protein. Gen-gen dalam kromosom membentuk  genom inti sel.

FUNGSI NUKLEUS
1.       Menjaga integritas gen-gen
2.       Mengontrol aktivitas sel dengan mengelola ekspresi gen
3.       Mengorganisasikan gen saat terjadi pembelahan sel
4.       Memproduksi r RNA untuk mengkodekan sintesis protein
5.       Tempat sintesis ribosom
6.       Tempat transalasi dan transkripsi DNA
7.        Mengatur kapan dan dimana ekspresi gen harus dimulai dijalankan dan diakhiri.

 YANG ADA PADA INTI
1.       SELUBUNG INTI  (MEMBRAN NUKLEAR)
Terdiri dari 2 lapis sama dengan membrane plasma. Kedua membrane dipisahkan celah berukuran 20-30 nm. Celah itu dinamakan spatium perinuclearis , keduanya tidak sama kepadatannya. Lapisaan luar kurang padat datempati ribosom ukuran 15 nm. Pada selubung inti terdapat pori-pori , pada mamalia jumlahnya 10% dari selubung inti. Fungsinya mengatur keluar masuknya molekul ion-ion inti sel.
2.       ANAK INTI (NUKLEOLUS)
Sering menempel pada selubung inti . terdiri atas 3 komponen:
-          Daerah granular (pers glanular), terdiri dari butiranp-butiran kecil
-          Daerah fibriler (pers fibrosa), terdiri dari benang-banang, terdapat ditengah inti.
-          Daerah amorf (pars amorfa), disekitar anak inti terdapat kromosom, bentuk benang-benang halus.
Fungsinya  tempat sintesis protein. Pada anak inti terdapat pegal-pegal RNA ( r DNA)  “nukleolar organizer” untuk ditranskripsikan jadi r RNA dan ini terjadi secara berulang-ulang. Pemutusan DNA untuk ditranskripsikan jadi r RNA dengan bantuan enzim RNA polymerase . RNA akan dikemas dengan protein khususs dan membentuk ribosom. Jenis RNA : 18S , 40 S, 8S, 5S, 28S, 60S. sel yang aktif mensintesa protein anak intinya akan membesar. Saat mitosis nukleolar oraganizer terdapat pada bagian kromosom yang mengecil dekat setelit. Jumlah nukleolar oraganizer menentukan jumlah anak inti dalam Inti sel. Sintesa protein memerlukan ribosom. Kandungan protein dalam anak inti sangat tinggi yaitu sebagai fodpoprotein. Pada nucleus tidak ditemukan histon.
3.       KROMATIN
Dalam anak inti ada butir-butir basophil yang disebabkan adanya kromatin. Kromatin tersusun dari RNA. Setiap jenis sel berbeda ukuran dan penyebaran butir-butir kromatinnya. Khromatin berhubungan dengan proses sintesis protein sejenis sel tidak sama pegal DNA yang aktif.struktur kromatin (yang mengandung subtansi genetic )sangat berbeda antara inti interfase dengan inti yang mitosis.

INTI INTERFASE
Tampak sebagai butir-butir yang tersebar pada seluruh inti tanpa adanya gambaran benang-banang kromosom. Waktu interfase butir-butir kromosom masih dihubungkan satu saama lain dalam kromosom . kromosom DNA masih ada dalam bentuk kromatin. Kromosom merupakan susunan benang halus yang mengandung DNA.

INTI MITOSIS
Merupakan gambaran butir-butir kromatin tapi ada benang-benang kromosom. Kromatin kemasan benang-benang halus yang tidak Nampak. Mitosis berulang dalam siklus sel, butir-butir kromosom terlepas sulit disusun kembal dengan urutan yang tetapp samn. Hal ini mengubah urutan asam nukleotida dalam gen (sandi untuk sintesis protein . perubahan asaaam nukleat mengubah  protein yang akan disintesa.

Ada 2 macam kromatin saat interfase
1.       Heterokromatin
2.        Ekhromatin, merupakan kromatin yang aktif malakukan metabolism (mengandung-kode genetic ) pada sintesa protein.

KOMPOSISI KIMIA KROMATIN DAN KROMOSOM
1.       DNA 16%
2.       RNA 12%
3.       Nukleolus protein 78%, terdiri atas: protamine, histon, non histon, enzim DNA dan RNA polymerase

BAHAN PENTING INTI SEL adalah asam nukleat yaitu DNA dan RNA). DNA merupakan molekul penyimpan informasi genetic.

PENYUSUN DNA
1.       Gugus basa
-          Purin, mengandung adenine (A) DAN guanine (G)
-          Piramidin, mengandung thymin (T) dan  cytosine (C)
2.       Gula deoksiribosa

3.       Gugus pospat

Biologi Sel part 3 " MEMBRAN SEL"

      FUNGSI MEMBRAN SEL
1.       Mengatur pertumbahan dan pembelahan sel
2.       Membatasi bagian dalam sel ( cairan intraseluler ) dengan cairan luar (cairan intraseluler)
3.       Resptor untuk hormone dan subtansi  energy lain.
4.       Barrier terhadap perubahan lingkungan sekaligus menyeleksi bahan dari dan keluar sel

      MEMBRAN SEL SEMPURNA
Terdiri atas 2 lapis lipid (bilayer lipid ) dan dua lapis protein. Bilayer lipid hanya permeable terhadap bahan-bahan hidrofobik dan molekul hidrofilik berukuran kecil. Tidak permeable terhadap molekul-molekul polar berukuran cukup besar, molekul-molekul kompleks dan ion-ion. Lipid terdiri atas 3 lapis, yaitu: fosfolipid , gliserol, dan glikolipid.
Lapisan proein terdiri atas protein integral dan protein perifer.  molekul-molekul polar berukuran cukup besar, molekul-molekul kompleks dan ion-ion dapat melintas malalui protein chanel.

RESEPTOR SALURAN ION
Protein trasnmembran off, ligan menyebabkan protein masuk . ligan lepas, saluran tertutup hormone steroid dan tiroid yang berupa lipid. Reseptor tanpa insulin tidak bisa membuka saluran sehingga glukosa tidak masuk.

SEL
Dalam beraktivitas sel melibatkan enzim. Enzim bekerja pada komposisi dan keadaan intraseluler tertentu. Enzim memelihara keadaan internal sel dalam keadaan tertentu. Seperti pH, kadar ion-ion, banyaknya makro dan mikromolekul dipelihara disekitar nilai konstan. Keadaan cairan ekstraseluler senantiasa berubah.

PROTEIN TRANSPOR MEMBRAN
Terdapat pada semua membrane organisme hidup dalam berbagai bentuk dan jenis. Protein rtranspor membrane dikhususkan untuk senyawa tertentu seperti ( ion, gula , asam amino). Protein transport terbagi atas 2 yaitu:
1.       Uniport:  transport membrane hanya untuk satu jenis molekul
2.       Ko-transport: transport membrane  hanya untuk protein tertentu, terbagi atas 2:
-          Simport                : bila aliran searah
-          Antiport: bila aliran berlawanan arah


SIFAT KHAS MEMBRAN PLASMA
                Protein makromolekul tidak dapat melintas membrane plasma, ion dapat. Glukosa , asam amino, dan asam lemak ditranspor kedalam sel membutuhkan pembawa dan energy (difusi terfasilitasi). Transport aktif membutuhkan energy (ATP). Adanya perbedaan tekanan osmosa  menyebabkan air bergerak kearah tekanan osmosa tinggi. Zat yang tidak larut dalam lipid dapat menembus membrane plasma melalui pori dan saluran channel. Adanya perbedaan permeabelitas membrane dan perpindahan ion-ion menyebabkan  menyebabkan perbedaan muatan antara bagian luar dan dalam membrane. Tahapan potensial aksi terbagi atas depolarisasi dan repolarisasi, yaitu kembali kepotensial awal.

                TRANSPOR MEMBRAN
Transport membran berupa endositosis dan eksositosis. Pada endositosis beberapa bahan, molekul besar, atau kompleks berpindah melalui pembentukan vesikola atau fusi membrane plasma. Eksositosis merupakan perpindahan keluar, misalnya pada regenerasi sel.
                Transport membrane juga ada yang aktif dan pasif. Pada transport aktif bahan berpindah melawan gradient konsentrasi dan memerlukan energy. Pada transport pasif bahan berpindah tergantung gradient konsentrasi . molekul yang kadar nya tinggi dalam sel arah transpornya keluar sel. Perpindahan dipengaruhi perbedaan kedua muatan antara kedua sisi membrane (gradient elektrokimia). Transport pasif ini tidak membetuhkan energy.

                DIFUSI TERFASILITASI DAN DIFUSI BIASA
                Difusi terfasilitaasi memerlukan bantuan protein membrane dan tergantung perbedaan gradient konsentrasi . contohnya molekul-molekul  polar berukuran besar dan ion-ion seberapapun ukurannya tidak dapat melintasi membrane tanpa adanya bantuan protein membrane.
                Pada difusi biasa transport membrane tanpa bantuan protein membrane  hanya tergantung pada gradient konsentrasi . contohnya  molekul-molekul yang hidrofobik dan  molekul polar berukuran kecil tidak dapat melintasi membrane .

                PENGANGGKUTAN  ION-ION
1.       Pompa Na + (enzim Na, K ATPase memompakan Na keluar sel dan memasukkan K kedalam sel, sehingga Na tinggal diluar dan K tinggal didalam sel.

2.       Saluran K melepaskan ion K keluar sel , potensial membrane mengahambat ion K keluar sel.

Friday, 24 April 2015

Biologi Sel part 2 " SEL"



Diamati pada virus. Virus adalah organisme yang memiliki bahan inti tanpa selubung inti  sehingga untuk memperbanyak diri butuh sel hidup lain. Klasifikasi virus terpisah dari prokariotik dan eukariotik.
Virus diketahui akhir abad 19. Virus dapat melewati filter porselin, dan sel yang ditumpangi mengalami perubahan. Struktur tidak dapat ditunjukkan sehingga dinamakan virus. Virus memiliki sifat seperti organisme ( berkembang biak, hereditas, mutasi tergantung sel yang ditumpangi) awalnya virus dianggap racun, kemudian suatu kehidupan. Dan sekarang antara kehidupan dan bukan kehidupan.


VIRUS DIGOLONGKAN ORGANISME HIDUP KARENA:
1. Memiliki subtansi genetik ( RNA/DNA)
2. Dapat memperbanyak diri
3. Tidak memiliki ribosom, sedangkan organisme lain memiliki ribosom untuk memperbanyak diri.
4. Untuk mensistesis kebutuhannya   dia memakan sel eukariotik dan prokariotik sehingga dinamakan parasit obligat.



STRUKTUR VIRUS
1. SELUBUNG PROTEIN (KAPSID)
kapsid menyelubungi asam nukleat. Protein diselubungi  dua lapis kapsid. Virus berselubung dan mendapatkan membran plasma sel inang saat pertunasan. Sel inang ditinggalkan tanpa menyebabkan kematian. Dengan adanya selubung protein,  unsur genetik bebas bergerak dari satu sel ke sel yang lain. Virus merupakan patogen penyebab penyakit hanya dapat memperbanyak diri pada sel yang ditumpanginya.
2. GENOMA VIRUS
DNA/RNA  virus pendek dibandingkan sel eukariotik dan prokariotik. Subtansi yang lebih pendek peluang kerusakan lebih kecil, karena pendek ini, informasi genetik dapat bentuk yang tak biasa (RNA penganti DNA).



BENTUK KROMOSOM VIRUS
1. Rantai tunggal DNA
2. Rantai tunggal DNA sirkuler
3. Rantai tunggal DNA linear
4. Rantai ganda DNA helix
5. Rantai ganda DNA sederhana
6. Rantai ganda DNA sirkuler
7. Rantai ganda DNA linear


Sel eukariotik adalah sel yang mempunyai selubung inti dengan berbagai organel. Sedangkan prokariotik adalah sel yang tidak mempunyai selubung inti. Pada sel prokariotik bahan inti berhubungan langsung dengan sitoplasma


BEDA SEL PROKARIOT DENGAN VIRUS ADALAH SEL DAPAT HIDUP KARENA DILENGKAPI:
1. Perangkat untuk sintesis protein
2. Mentransfer energi
3. Melakukan metabolisme sendiri
4. Memiliki genetik pada inti sel.

CIRI- CIRI SEL PROKARIOTIK DAN EUKARIOTIK
1. Prokariotik tidak memiliki selubung inti, nukleolus, mitokondria, RE, badan golgi sedangkan eukariotik ada.
2. DAN prokariotik telanjang, sedangkan eukariotik dengan protein
3. Kromosom prokariotik tunggal, eukariotik ganda
4. Pembelahan sel prokariotik amitosis sedangkan eukariotik mitosis atau miosis
5. Ribosom prokariotik 70 s ( 50s+30s) sedangkan eukariotik 80s ( 60s+40s).
6. Organel sel prokariotik tidak mempunyai membran, sedangkan eukariotik ada membran.


SEL PROKARIOT PADA BAKTERI
sel dikelilingi dinding sel yang kaku ( molekul protein, polisakarida, lipid). Dalam dinding sel ada membran plasma, subtansi genetik tercampur dengan sitoplasma sehingga tidak terbatas batas yang jelas. Tidak mempunyai membran inti , organ tidak memiliki membran.
Sel eukariot merupakan jenis sel yang dapat hidup sebagai sel tunggal atau sel yang menyusun jaringan semua makhluk hidup.


BENTUK DAN UKURAN SEL
Beberapa sel mudah berubah bentuk seperti sel amuba dan sel darah putih. Sel ada memiliki bentuk tetap jika tidak berdiferensiasi atau membelah. Sel hewan dan manusia bentuk danukuran beragam sesuai dengan fungsinya.


MORFOLOGI UMUM SEL DALAM KEADAAN HUDUP
Untuk meneliti sel adalah dengan menggunakan larutan iaotonik yaitu berupa: Serum , darah, humor aqueus dan larutan ringer.

Thursday, 23 April 2015

DAFTAR PERGURUAN TINGGI PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER DI INDONESIA

1. Universitas Sumatera Utara, Medan
2. Universitas Andalas, Padang
3. Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi Indonesia Perintis, Padang
4. Universitas Indonesia, Jakarta
5. Universitas Pancasila, Jakarta
6. Institut Sains dan Teknologi Nasional , Jakarta
7. Universitas 17 Agustus 1945 , Jakarta
8. Universitas Muhammadiyah Prof. Hamka,Jakarta
9. Institut Teknologi Bandung
10. Sekolah Tinggi Farmasi Bandung
11. Universitas Padjajaran, Bandung
12. Universitas Jendral Ahmad Yani, Cimahi
13. Universitas Muhammadiyah Purwokerto
14.Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi Yayasan Pharmasi Semarang
15. Universitas Wahid Hasyim, Semarang
16. Universitas Muhammadiyah Surakarta
17. Universitas Setia Budi, Surakarta
18. Universitas Gajah Mada Yokyakarta
19. Universitas Ahmad Dahlan Yokyakarta
20. Universitas Sanata Dharma Yokyakarta
21. Universitas Islam Indonesia, Yokyakarta
22. Yokyakarta Air Langga , Surabaya
23. Universitas Surabaya
24. Universitas khatolik Widy Mandala , Surabaya
25. Universitas Udayana , Denpasar
26. Universitas Hassanuddin, Makasar