KROMATOGRAFI CAIR KINERJA TINGGI
(KCKT)
1.
PRINSIP
Pemisahan
senyawa bedasarkan kepolaran, ukuran partikel, ionik atau khiral tergantung
dari jenis kolom
2.
KEGUNAAN
Pemisahan
untuk senyawa yang lebih dari tiga sampel tanpa pemisahan terlebih dahulu
3.
KEUNTUNGAN
a. Waktu
analisis cepat
b. Daya
pisah baik
c. Peka
d. Pemilihan
kolom dan eluen sangat bervariasi
e. Kolom
bisa dipakai kembali
f.
Bisa dipakai untuk analisis molekul besar
dan kecil
g. Cuplikan
mudah diperoleh kembali
h. Detektor
tidak merusak komponen zat yang akan dianalisis
i.
Dapat menghitung zat dengan kadar yang
sangat rendah
4.
FASE
YANG DIGUNAKAN
a. Fase
diam (kolom) : padatan, fel, kombinasi padatan-cairan
b. Fase
gerak (eluen/pelarut) : cairan , gas
5.
INSTRUMEN
KCKT
a. Pompa
: untuk mengalirkan eluen kedalam kolom
Kolom terbagi atas 2:
-
Kolom penghantar tekanan konstan : pompa pneumatik, pompa ampifier
-
Kolom sistem pemindahan konstan : pompa
semprot, pompa bolak balik
b. Injektor
: untuk memasukkan cuplikan kedalam kolom
c. Kolom
: untuk pemisahan sampel
d. Detektor
: mendetekdi komponen yang ada dan mengukur jumlahnya
e. Integrator
: menghitung luas puncak
6.
SYARAT
DETEKTOR
a. Respon
universal
b. Sensitivitas
tinggi
c. Noisy
rendah
d. Kisaran
linear dinamis
e. Respon
tidak dipengaruhi variasi parameter
f.
Respon tidak dipengaruhi komposisi fase
gerak
g. Mudah
digunakan dan dipercaya
h. Tidak
merusak analit
i.
Tidak mahal
j.
Respon stabil
k. Mampu
memberi informasi kwalitatif mengenai analit
7.
JENIS-JENIS
DETEKTOR
a. Detektor
serapan optik : mendeteksi komponen yang menyerap cahaya
o
Didaerah UV : 200-400 nm
Untuk senyawa yang punya
gugus kromofor, punya ikatan rangkap terkongjugasi
o
Sinat tampak : 400-800 nm
o
IR: 2-25 nanometer
b. Detektor
indeks bias : mendeteksi perubahan indeks bias yang disebabkan perubahan
cuplikan
c. Detektor
flouresensi : mendeteksi komponen-komponen yang berflouresensi
d. Detektor
elektrokimia : hanya mendeteksi komponen
polar
e. Detektor
ionisasi nyala : mendeteksi nyala
f.
Detektor hamburan cahaya evaporasi
g. Detektor
radioaktif : mendeteksi zat yang memancarkan radiasi
8.
PEMILIHAN
FASE DIDASARKAN PADA:
a. Kesesuaian
dengan mekanisme pemisahan
b. Kemampuan
melarutkan cuplikan
c. Kepolaran
yang bisa diubah dengan mengubah komposisi
9.
SYARAT
ELUEN YANG BAIK
a. Murni
b. Tidak
bereaksi dengan kolom
c. Sesuai
detektor
d. Dapat
melarutkan cuplikan
e. Selektivitas
terhadap komponen
f.
Viskositas rendah
g. Cuplikan
bisa diperoleh kembali
h. Harga
wajar
i.
Dapat memisah dengan baik
10. JENIS KCKT BERDASARKAN FASE
a. KCKT
absorbsi
b. KCKT
ion
c. KCKT
partisi
d. KCKT
eklusi
11. UJI KESESUAIN SISTEM
a. α
( faktor selektivitas)
menunjukkan seberapa baik
kromatografi dapat memisahkan komponen
α = (tr2-tr1) / (tr1-tm)
= k`2 / k`1
Jika α = 1 à tidak terjadi
pemisahan, jika α = 2 àpemisahan
baik
b. K`
(faktor kapasitas)
Menunjukkan seberapa kuat
komponen-komponen dalam sampel yang dibawa oleh fase gerak berinteraksi dengan
kolom (fase diam)
K`1 = (tr1-tm) / tm
Jika K` = 0 à
tidak terjadi pemisahan, jika K` = 2-8 à pemisahan baik
c. Rs (resolusi)
Menunjukkan ukuran apakah
senyawa terpisah secara baik dengan senyawa lain atau tidak
R = ( 2 (tr2-tr1) ) / (wa + wb )
R ≥ 1,5 àpemisahan
baik
d. N
(efisiensi kolom)
N = 16 (tr / w)2
N baik jika > 2500
Harga N dipengaruhi oleh
konstruksi kolom, sifat sampel, laju alir, suhu, cara pemisahan sampel.
Semakin besar nilai N,
maka semakin sempit harga peak, maka makin baik resolusi.
HETP = L/N
=L/16 X (w / tr)2
Kolom
efisen apabila harga HETP lebih kecil
e. Tf
(faktor simetri)
Untuk melihat apakah
puncak simetris atau tidak
b/a = 1
keterangan rumus :
tr = waktu retensi
(menit) à
waktu lamanya suatu senyawa ditahan dalam kolom sampai muncul puncak pertama
tm = waktu fase gerak
w = luas alas
Sumber:
“Analisis
Fisikokimia : Kromatografi Volume 2”
Oleh : Prof. Dr. Harmita, Apt.
Penerbit: buku kedokteran EGC