Wednesday, 11 February 2015

Unguenta ( salep)

Salep adalah sediaan setengah padat ditujukan untuk pemakaian topikal pada kulit atau selaput lendir.
Dasar salep yang digunakan sebagai pembawa dibagi dalam 4 kelompok. Dasar salep pembawa hidrokarbon, dasar salep yang dapat dicuci dengan air, dadar salep serap, dasar salep yang larut dalam air. Setiap selep obat  menggunakan salah satu dasar salep tersebut.
Dasar salep hidrokarbon dikenal sebagai dasar salep berlemak antara lain vaseline putih, dab salep putih. Hanya sejumlah kecil komponen berair dapat dicampurkan kedalamnya. Salep ubu dimaksudkan untuk memperpanjang kontak bahan obat dengabln kulit dan bertindak sebagai pembalut penutup. Dasar salep hidrokarbon digunakan terutama sebagai emolien, dan sukar dicuci. Tidak mengering dan tidak tampak berubah dalam waktu lama.
Dasar salep serap dapat dibagi dalam 2 kelompok. Kelompok pertama terdiri atas dasar salep yang dapat bercampur dengan air membentuk emulsi air dalam minyak ( parafin hidrofilik dan lanolin anhidrat) . Dan kelompok kedua terdiri atas emulsi air dalam minyak yang dapat bercampur dengan sejumlah larutan air tambahan (lanolis) . Dasar salep juga bermanfaat sebagai emolien.
Dasar salep yang dapat dicuci dengan air adalah emulsi minyak dalam air antra lain salep hidrofilik ( dan lebih tepat disebut krim). Dasar ini dinyatakan juga sebagai " dapat dicuci dengan air" karena mudah dicucidaei kulit atau dilap basah , sehingga lebih dapat diterima sebagai dasar kosmetik. Beberapa bahan obat dapat menjadi lebih efektif menggunakan fase salep ini daripada dasar salep hidrokarbon. Keuntungan lain dari dasar salep ini adalah dapat diencerkan dengan air dab mudah menyerap cairan yang terjadi pada kelainan dermatologik.
Dasar salep larurt dalam air disebut juga " dasar salep tak berlemak" dab terdiri dari kontituen larut air. Dasar salep seperti ini memberikabanyak keuntungan seperti dasar salep yang dapat dicuci dengan air  ddan tidak mengandung bahan tak larut dalam air seperti paraffin, lanolin anhidrat atau malam. Dasar salep ini lebih tepat disebut gel.
Pemilihan dasar salep tergantung pada beberapa faktor seperti khasiat yang diinginkan, sifat bahan obat yang dicampurkan, ketersediaan hayati, stabilitas dan ketahanan sediaan jadi. Dalam beberapa hal perlu menggunakan dasar salep yang kurang ideal untuk mendapatkan stabilitas yang di inginkan. Misalnya obat - obatan yangvelat terhidrolisis, lebih stabil dalam dasar salep hidrokarbon daripada dasar salep yang mengandung air, meskipun obat tersebut bekerja lebih efektif dalam dasar salep yang mengandung air.
Sumber: Farmakope Indonesia Edisi IV

Pulvis ( serbuk)

Serbuk adalah campuran kering bahan obat atau zat kimia yang dihaluskan, ditujukan untuk pemakaian oral atau alat untuk pemakaian luar. Karena mempunyai luas permungkaan yang luas, serbuk lebih mudah terdispersi dan lebih larutt dari pada bentuk sediaan yang dipadatkan. Anak-anak atau orang dewasa yangsukar menelan kapsul atau tablet lebih mudah menggunakan obat dalam bentuk serbuk. Obat yang terlalay besar volumenya untuk dibuat tablet atau kapsul dalam ukuran yang lazim , dapat dibuat dalam bentuk serbuk.sebelum digunakan, biasanya serbuk oral dapat dicampur dengan air minum.
Masalah stabilitas yang sering kali dihadapi dalam sediaan bentuk cair. Tidak ditemukan dalam sediaan bentuk serbuk. Obat yang tidak stabil dalam suspensi atau larutan air dapat dibuat dalam bentuk serbuk atau granul. Konstitusi sediaan dapat dibuat oleh apoteker dengan cara menambahkan sejumlah air sebelum diserahkan. Karena sediaan yang telah di konstitusi ini mempunyai stabilitas yang terbatas, harus dicatunkan waktu keladuarsa setelah dikonstitusi dab dapat juga disyaratkan untuk disimpan dalam lemari pendingin.
Serbuk oral dapat diserahkan dalam bentuk terbagi ( pulveres) atau tidak terbagi(pulvis). Pada umumnya serbuk terbagi dibungkus dengan kertas perkamen. Walaupun begitu apoteker lebih dapat melindungi serbuk dari pengaruh lingkungan dengan melapisi tiap bungkus dengan kertas selofan atau sampul polietilena.
Serbuk oral tidak terbagi hanya terbatas pada obat yang relatif tidak poten, seperti laksan, antasida, makanan diet, dan beberapa analgesik tertentu dab pasien dapat menakar secara aman dengasendok twh atau penakar lain. Serbuk tidak terbagi lainnya antara lain serbuk gigi, serbuk tabur. Serbuk tidak terbagi sebaiknya disimpan dalam wadah gelas, beulur lebar, tertutup rapat, untuk melindungi pengaruh atmosfer dan mencegah penguapan senyawa yang mudah menguap.
Serbuk tabur adalah serbuk ringan untuk penggunaan topikal, dapat dikemas dalam wadah yang bagian atasnya berlubang halus untuk memudahkan penggunaan pada kulit. Pada umumnya serbuk tabur harus melewati nyakan dengan derajat galus 100 meshvsepertivtertera pada pengayak dan derhat halus serbuk agar tidak menimbulkan iritasi pada bagian yang peka.
Sumber: Farmakope Indonesia Edisi IV

Plester ( plester)


Plester adalah bahan yang digunakan untuk pemakaian terluar terbuat dari bahan yang dapat melekat pada kulit dan menempel pada pembalut. Plester dimaksudkan untuk melindungi dan menyangga, dan atau untuk memberikan daya perekat dab daya meserasi, dab memberikan pengobatan jika melekat pada kulit. Plester yang mengandung obat, telah lama digunakan untuk pemberian obat secara lokal atau regional sebagai bentuk dasar pemberian obat transdermal.
Plester biasanya menempel pada kulit dengan bantuan bahan perekat. Massa perekat harus melekat pada bahan plastik penyangga dan pada kulit (atau pembalut) dengan keseimbangan daya lekat yang tepat. Keseimbangan dayablekat seperti ini dimaksudkan untuk melepaskan kembali plester, sehingga bila plester diangkat, permungkaan kulit tempat plester melekat tetap bersih.
Sumber: Farmakope Indonesia Edisi IV

Cremores (krim)

Krim adalah bentuk sediaan setengah padat mengandung satu atau lebih bahan obat terlarut atau tetdispersi dalam bahan dasar yang sesuai. Istilah ini secara tradisional telah digunakan untuk sediaan setengah padat yang mempunyai konsistensi relatif cair diformulasikan sebagai emulsi air dalam minyak atau minyak dalam air. Sekarang ini batasan tersebut lebih diarahkan untuk produk yang terdiri dari emulsi minyak dalam air atau dispersi mikrokristal asam asam lemak atau alkohol berantai panjang dalam air .,yang dapat dicuci dengan air dan lebih ditunjukkan untuk penggunaan kosmetika dan estetika . Krim dapat digunakan untuk pemberian obat melalui vaginal.
Sumber: Farmakope Indonesia Edisi IV

Pastae (pasta)

Pasta adalah sediaan semipadat yang mengandung satu atau lebih bahan obat yang ditujukan untuk pemakaian topikal. Kelompok pertama dibuatdari gel fase tunggal mengandung air, misalnya pasta natrium karboksimetilselulosa, kelompok lain adalah pasta berlemak, misalnya pasta zink oksida, merupakan salep yang padat, kaku , yang tidak meleleh pada suhu tubuh dan berfungsi sebagai lapisan pelindung pas bagian yang diolesi.
Pasta berlemak ternyata kurang berminyak dan lebih menyerap dibandingkan salep karena tingginya kadar obat yang mempunyai afinitas terhadap air. Pasta ini cenderung untuk menyerap sekresi seperti serum,dan mempunyai daya penetrasi dan daya meserasi lebih rendah dari salep. Oleh karena itu pasta digunakan untuk lesi akut yang cenderung membentuk kerak, menggelembung atau mengeluarkan cairan.
Pasta gigi digunakan untuk pelekatan pada selaput lendir untuk memperoleh efek lokal ( misal pasta gigi triamsinolon asetonida).
Sumber: Farmakope Indonesia edisi IV

Monday, 9 February 2015

Sediaan Umum KApsul (Capsulae)

Kapsul adalah obat padat yang terdiri dari obat dalam cangkang keras atau lunak yang dapat larut. Cangkang umumnya terbuat dari gelatin , tetapi dapat juga terbuat dari pati atau bahan lain yang sesuai. Ukuran cangkang kapsul keras bervariasi dari nomor paling kecil (5)'sampai nomor paling besar (000), kecuali ukuran cangkang untuk hewan. Umumnya ukuran (00) adalah ukuran terbesar yang dapat diberikan kepada pasien. Ada pula ukuran gelatin keras dengan ukuran (0) dengan bentuk memanjang (dikenal sebagai ukuran EO) ,yang memberikan kapasitas. Isi lebih besar tanpa peningkatan diameter.
Kapsul gelatin keras terdiri atas dua bagian yaitu bagian tutup dan induk. Umumnya ada lekuk khas pada bagian tutup dan induk,untuk memberikan penutupan yang baik bila bagian induk dan tutup cangkangnya dilekatkan sepenuhnya, yang mencegah terbukanya cangkang kapsul yang telah diisi, selama transportasi dan penanganan. Penutupan sempurna juga dapat dicapai dengan penggabungan bagian tutup dan induk dengan cara pemanasan langsung atau penggunaan energi ultrasonik.
Kapsul gelatin keras yang diisi dipabrik dapat ditutup secara sempurna dengan cara dilekatkan, suatu proses dimana lapisan gelatin dioleskan satu kali atau lebih diseluruh bagian pelekatan menggunakan cairan, yaitu kapsul yang telah dibasahi dengan air-alkohol yang akan merembes kedalam rongga bagian kapsul tutup dan induk saling tumapang tindih, kemudian dikeringkan. Kapsul cangkang keras yang terbuat dari pati terdiri atas bagian tutup dan induk. Karena bagian tersebut tidak melekat dengan baik, maka maka bagian- bagian tersebut dilekatkan menjadi satu pada saat pengisian, untuk menghindari pemisahan. Kapsul pati dilekatkan dengan cara mengoleskan campuran air alkohol pada rongga cangkang tutup, segera sebelum dilekatkan ke cangkang induk.
Perkaratan kapsul gelatin cangkang keras atau pelekatan dengan cairan pada kapsul pati cangkang keras meningkatkan keamanan karena kapsul sukar dibuka tanpa kerusakan nyata dan meningkatkan stabilitas isi kapsul dengan membatasi masukknya oksigen. Kapsul bercangkang keras yang diisi di pabrik sering mempunyai warna dan bentuk yang berbeda atau diberi tanda untuk mengetahui identitas pabrik. Pada kapsul seperti ini dapat dicatumkan jumlah zat aktif, kode produk dan lain- lain yang dicetak secara sosial atau radial. Tinta cetak ukuran farmasi memenuhi ketentuan yang berlaku mengenai pigmen dan zat warna yang diinginkan.
Dalam praktek pelayanan reep diapotik , kapsul cangkang keras dapat diisi dengan tangan. Cara ini memberikan kebebasan bagi para penulis resep untuk memilih obat tunggal atau campuran dengan dosis yang tepat yang paling baik bagi setiap pasien. Fleksibelitas ini merupakan kelebihabmapsul cangkang keras dibandingkan bentuk sediaan tablet dan kapsul cangkang lunak. Kapsul cangkang keras biasanya terbuat dari gelatin berkekuatan fel relatif tinggi. Berbagai jenis gelatin dapat digunakan. , tetapi gelatin dari campuran kulit dan tulang sering digunakan untuk mengoptimalkan kejernihan dan kekerasan cangkang. Kapsul cangkang keras dapat juga dibuat dari pati atau bahan lain yang sesuai. Kapsul cangkang keras dapat juga mengandung zat warna yang diizinkan atau zat warna dari berbagai oksidasi besi, bahan opak seperti titanium dioksida, bahan pendispersi, bahan pengeras seperti sukrosa dan pengawet. Biasanya bahan- bahan ini mengandung air antara 10% dan 15%.
Kapsul gelatin keras dibuat melalui suatu proses dengan cara mencelup pin kedalam laruatan gelatin, kemudian lapisan gelatin dikeringkan, dikeringkan dan dilepaskan dari pin tersebut, kemudian bagian induk , dan tutup dilekatkan.kapsul pati dibuat dengan mencetak campuran pati dan air, kemudian kapsul dikeringkan. Gunakan cetakan terpisah untuk bagian tutup dan induk kapsul dan kedua bagian ini dibuat secara terpisah. Kapsul kosong disimpan dalam wadah tertutup rapat sampai sampai kapsul diisi. Karena patin berasal dari hewan dan pati dari tanaman, maka kapsul ini sebaiknya terlindung dari sumber pencemaran yang potensial atau kontaminasi narkoba.
Kapsul cangkang keras biasanya hanya diisi dengan serbuk, butiran atau granul. Butiran gyla inert dapat dilampisi dengan komposisi bahan aktif dan penyalut yang memberikan profil lepas lambat atau bersifat enterik . Sebagai alternatif, bahan aktif dengan dosis lebih besar dapat dibuat dalam bentuk pelet kemudian disalut.  Bahan semi padat atau cairan dapat juga diiisijab kedalam kapsul cangkang keras, tetapi jika cairan dimasukkan kedalam kapsul, salah satu teknik penutupan garus digunakan untuk menegah terjadinya kebocoran.
Dalam pengisian kapsul gelatin keras, bagian tutup dan induk cangkang dipisahkan dahulu sebelum diisi  dalam pengisian kapsul pati cangkang keras, bagian tutup dan i duk cangkang ditempatkan secara terpisah dan  dipasang pada tempat yang berbeda dari suatu mesin pengisi. Mesin yang menggunakan berbagai prinsip dosis dapat digunakan untuk mengisikan serbuk kedalam kapsul cangkang keras, tetapi kebanyakan mesin otomatis, membentuk sumbat serbuk dengan cara pengempaan yang kemudian dilepaskan kedalam bagian i dsuk kapsul kosong. Umumnya bagian pelengkap mesin ini tersedia untuk berbagai jenis pengisian lain. Formulasi serbuk sering membutuhkan penambahan zar pengisi, lubrikan dan glidan pada bahan aktif untuk mempermudah proses pengisian kapsul. Formulasi dan metode pengisian , terutama derajat kepadatan, dapat mempengaruhi laju pelepasan obat. Penambahan bahan pembasah pada massa serbuk , biasa dilakukan jika bahan aktif bersifat hidrofobik. Disentegran dapat ditambah dalam formulasi serbuk untuk memudahkan deagregasi dan dispersi gumpalan kapsul dalam saluran cerna. Formulasi serbuk sering dapat dibuat melalui pencampuran kering. Sedangkan formulasi ruah membutuhkan densifikasi dengan teknik rol atau granulasi lain yang sesuai.
Campuran serbuk yang cenderung meleleh dapat dimasukkan kedalam kapsul cangkang keras, huka digunakan absorben, seperti magnesium karbonat, atau zat lain yang sesuai. Obat- obat yang bbrkhasiat keras serinn dicampur dengan Zat pengencer inert sebelum diisikan kedalam kapsul. Jika duavobat tak tercampurkan diresepkan bersama, kadang- kadang dimungkinkan untuk menempatkan salah satunya didalam kapsul kecil dan menggabungnya dengabkapsul tang lebih besar yang berisi obat kedua. Obat obat yang tak tercampurkan dapat juga diplisahkanbdengan menempatkan pelet atau tablet bersalut , atau kapsul cangkang lunak yang berisi obat pertma kedalam cangkang kapsul sebelum penambahan obat kedua.
Bahan semipadat tiksitropik dapat dibentuk dengan cara mengubah obat cair atau zat pembawa menjadi bentuk gel dengan menggunakan silika koloidal atau serbuk polietilen glukol berbobot molekul tinggi. Berbagai senyawa malam atau lemak dapa digunakan untuk menyiapkan matriks semipadat dengan peleburan.
Kapsul cangkang lunak yang dibuatdari gelatin ( kadang kadang disebut gel lunak ) atau bahan lain yang sesuai membutuhkan produksi skala besar. Cangkang gelatin lunak sedikit lebih tebal dibanding kapsul cangkang keras dan dapat diplastisasi dengan penambahan senyawa poliol, seperti saebitol atau gliserin. Perbandingan bahan plastisasi kering terhadap galatun kering menentukan kekerasan cangkangdan dapat diubah untuk penyesuaian dengan kondisi lingkungan dan juga sifat isi kapsul. Seperti cangkang keras, komposisi cangkang dapat mengandung pigmen atau pewarna yang diizinkan, bahan opak seperti titanium dioksida dan pengawet.

AEROSOL

Aerosol farmasetik adalah sediaan yang dikemas dibawah tekanan, mengandung zat aktif terpetik yang dilepas pada saat sistem katul yang sesuai ditekan. Sediaan ini digunakan untuk pemakaian topikal pada kulit dan juga pemakaian lokal pada hidung ( aerosol nasal), mulut ( aerosol lingual) atau paru-paru ( aerosol inhalasi).


Istilah aerosol digunakan untuk sediaan semprotan kabut tipis dari suatu sistem bertekanan tinggi. Tetapi istilah aerosol telah disalah artikab pas semua jenis sediaan bertekanan., sebagian diantaranya melepaskan busa atau cairan setengah padat. Dalam hal aerosol inhalasi , ukuran partikel obat harus dikontrol dan ukuran rata- rata partikel harus lebih kecil dari 10 mikrometer. Sediaan ini juga dikenal sebagai inhaler dosis terukur. Jenis aerosol lain dapat mengandung partikel-partikel berdiameter beberapa ratus mikrometer.


Komponen-komponen dasar sistem aerosol adalah wadah, propelan, konsentrat mengandung zat aktif, katup, dan penyemprot. Sifat komponen- komponen ini menentukan karakteristik distribusi ukuran partikel , keseragaman pelepasan dari katup untuk kutup terukur, kecepatan pelepasan, kebasahan dan suhu semprotan, bohot jenis busa atau kekentalan cairan.


JENIS  AEROSOL
Aerosol terdiri dari sistem dua fase (gas dan cair) atau sistem tiga ( gas, cair, dan padat atau cair). Sistem dua fase terdiri dari larutan zat aktif dalam propelan cair dan  propelan bentuk uap. Pelarut digunakan terdiri dari propelan atau campuran propelan dan kosolven seperti etanol , propilenglikol  dan polietilen glikol yang sering digunakan untuk menambah kelarutan zat aktif.

Sistem tiga fase terdiri dari suspensi atau emulsi zat aktif  dan pripelan bentuk uap. Suspensi terdiri dari zat aktif yang dapat didispersikan dalam sistem propelan dengan zat tambahan yang sesuai seperti zat pembasah dan atau bahan pembawa padat seperti talk atau silika koloidal.



Aerosol busa adalah emulsi yang mengandung satu atau lebih zat aktif , surfaktan, cairan mengandung air atau tidak mengandung air dan propelan. Jika propelan berada dalam fase internal ( misalnya tipe minyak dalam air) , akan menghasilkan busa stabil , dan jika propelan berada dalam fase in
Eksternal ( misalnya air dalam minyak) , akan menghasilkan semprotan atau busa yang kurang stabil.


PROPELAN
Dalam sistem aerosol propelan memberikan tekanan yang dibutuhkan untuk mengeluarkan bahan dari wadah, dan dalam kombinasi dengan komponen lain, mengubah bahan kebentuk fisik yang diinginkan. Secara umum propelan diklasifikasikan sebagai gas yang dicairkan atau gas yang dimapatkan.


Umumnya mempunyai tekanan uap yang lebih besar dari tekanan atmosfer. Menurut definisi ini propelan meliputi berbagai hidrokarbon , khusus turunan fluoriklorometana dan etana, hidrokarbon dengan bobot molekul rendah seperti butana dan pentana dan gas mampat serlperti karbon dioksida, nitrogen dan nitrosa. Campuran propelan sering digunakan untuk memperoleh karakteristik tekanan, pelepasan dan semprotan yang diinginkan. Sistem propelan yang baik harus mempunyai tekanan uap yang tepat sesuai dengan komponen aerosol lainnya.


KATUP
Fungsi utama katup adalah mengatur aliran zat terapetik dan propelan dari wadah. Karakteristik semprotan aerisol dipengaruhi oleh ukuran , jumlah dan lokasi lubang. Sebagian besar katup aerosol dirancang untuk penyamprotan yang terus menerus dan digunakan pada sediaaa topikal. Namun, sediaan farmasi untuk inhalasi oral atau inhalasi  nasal sering menggunakan katup dosis terukur yang harus memberrikan jumlah semprotan seragam jika katup ditekan. Ketepatan dan keterulamfan dosis yang dilepaskan dari katup terukur umumnya baik., sebanding dengan keseragaman bentuk sediaan padat seperti tabletdan kapsul. Tetapi jika kemasan aerosol tidak disimpan dengan baik , atau apabila sediaan sudah lama tidak digunakan, fungsi katup harus dipastikan sebelum digunakan. Bahan- bahan yang digunakan untuk pembuatan katup garus inert terhadap formula yang digunakan. Komponen katup umumnya plastik, karet, aluminium dan baja tahan karat. Katup sosis trrukur harus melepaskan dosis yang tepat dalam batas waktu tertentu.


PENYEMPROT
Pemyemprot adalah alat yang dilekatkan pada batang katup aerosol yang jika ditekan atau digerakkan , membuka karup dan mengatur semprotan yang mengandung obat kedaerah yang diinginkan. Penyemprot umumnya menunjukkan arah penyemprotan dab melindungi tangan atau jari dari efek veku propelan. Penyemprot menyatu dengan lubang penyemprotan yang ukuran dan bentuknya dapat sangat beseragam.ukuran lubang penyemprotan, desain wadah, sifat pripelan dan formulasi mempengaruhi karakteristik fisik semprotan , busa atau aliran partikel padat yang dikeluarkan . Untuk aerosol inhalasi atau aerisol oral , digunakan penyemprot yang mampu mengeluarkan obat dalam rentang ukuran partikel yang tepat.


WADAH
Wadah aerosol biasanya dibuat dari kaca, plastik atau logam, atau kombinasi bahan-bahan ini. Wadah kaca harus dirancang teliti untuk memberikan keamanan tekanan maksimum dan tahan tekanan. Plastik dapat digunakan untuk melapisi wadah kaca guna meningkatkan karakteristik keamanan atau untuk melapisi wadah logam guna memperbaiki daya tahan terhadap korosi dan memperbesar stabilitas formula. Logam yang melputi logam tahan karat, aluuminium dab baja yang dilapisi timah.


PEMBUATAN
Aerosol biasanya dibuat dengan salah satu dari dua proses berikut ini.
Pada pengisian dengan pendinginan, konsentrat ( umumnya didinginkan sampai suhu dibawah 10) dan propelan dingin diukur dengan wadah terbuka (biasanya didinginkan) . Katup penyemprot kemudian dipasang pada wadah hingga membentuk katup kedap tekanan. Selama interval antara penambahan propelan dan pemasangan katup terjadi penguapan propelan yang cukup untuk mengeluarkan udara dari wadah.
Pada metode pengisian dengan tekanan, konsentrat ditempatkan dalam wadah , dan propelan ditekan melalui lubang katup sesudah katup ditutup atau propelan dibiarkan mengalir dibawah tutup katup, kemudian katup ditutup ( pengisian dibawah katup) . Pada kedua metode pengisian dengan tekanan, harus diuusahakan agar terjadi pengosongan udara dengan alat hampa udara atau dengan pemindahan menggunakan sejumlah kecil propelan.
Pengendalian proses pembuatan biasanya meliputi pemantauan formulasi yang sesuai dan bobot pengisian propelan serta uji tekanan dan uji kebocoran pada produk akhir aerosol.


PENANDAAN
Pada penandaan sediaan aerosol obat dicatumkan sekurang- kurangnya peringatan peringatan berikut sesuai peraturan yang berlaku.
Peringatan hindari pemghirupan. Jauhkan dari mata atau selaput lendir lain.
Pernyataan hindari penghirupan tidak diperlukan pada sediaan yang diggunakan untuk inhalasi.
Pernyataan atau selaput lendir lain tidak diperlukan untuk sediaan yang digunakan untuk selaput lendir.
Peringatan isi bertekanan. Wadah jangan ditusuk atau dibakar. Hindari dari panas atau simpan pada suhu dibawah 49. Jauhkan dari jangkauan anak-anak.
Selain peringatan tersebut diatas , penandaan obat yang dikemas dalam wadah aerisol yang mengandung propelan , yang seluruh nya atau sebagian terdiri dari halokarbon atau hidrokarbon , dicatunkan peringatan berikut sesuai peraturan yang berlaku.
Peringatan tidak boleh langsung dihirup , peenghirupan secara sengaja dapat menyebabkan kematian atau
Peringatan gunakan hanya sesuai petunjuk. Penggunaan salah dengan sengaja menghirup isi dapat berbahaya atau berakibat fatal.