Monday 26 October 2020

Yuk, Berkenalan Dengan Operasi Sesar (SC), Vakum, Melahirkan Normal, Curret dan Manual Plasenta

Bagi teman-teman yang baru tau istilah ini (sc, vacum, melahirkan normal,curret, manual plasenta), yuk kita kenali satu persatu dan cari tahu perbedaannya..😁😊

1.Caesaeran Section / operasi sesar/ SC

Operasi caesar adalah prosedur medis yang bertujuan untuk mengeluarkan bayi melalui celah sayatan pada perut serta rahim ibu, biasanya dibuat melintang persis dibawah garis pinggang. Operasi sesar dapat dilakukan apabila sang ibu menginginkan persalinan dengan cara operasi (elektif) ataupun sebagai tindakan darurat saat dokter merasa kehamilan sang ibu terlalu beresiko untuk dilahirkan secara normal.

Pertimbangan kondisi operasi sesar:

a.Janin tidak mendapatkan asupan oksigen dan nutrisi yang cukup, sehingga harus dilahirkan secepatnya.

b.Ibu mengidap infeksi, infeksi herpes genital HIV. 

c.Proses persalinan tidak berjalan dengan baik atau ibu mengalami perdarahan vagina yang berlebihan.

d.Ibu mengalami kehamilan dengan tekanan darah tinggi (preeklamsia).

e.Ibu memiliki posisi plasenta yang terlalu turun (plasenta previa).

f.Posisi janin dalam rahim tidak normal dan dokter tidak bisa membetulkan posisinya.

g.Terhalangnya jalan lahir, misalnya karena panggul sempit.

h.Tali pusar keluar melalui cervix lebih dulu daripada janin atau tali pusar tertekan oleh rahim ketika kontraksi.

i.Menjalani operasi caesar pada persalinan sebelumnya.

j.Ibu mengandung lebih dari satu janin dalam waktu yang bersamaan (bayi kembar).


2.Vakum

Estraksi vakum atau melahirkan vakum adalah proses persalinan normal dengan bantuan alat vakum (vakum extraktor). Vakum ekstraktor adalah instrumen medis yang digunakan sebagai alat bantu untuk menarik bayi keluar dari vagina dalam proses persalinan. Umumnya, tindakan ini baru dilakukan ketika proses persalinan normal mengalami hambatan.

Kapan vacum dilakukan?

a.Bayi mengalami gawat janin saat ibu mengejan

b.Ibu sudah merasa sangat lelah dan bayi tidak kunjung lahir

c.Ibu memiliki kondisi medis tertentu yang membuatnya tidak boleh mengejan terlalu lama, misalnya penyakit jantung atau gangguan pada retina

Meski demikian, ada beberapa kondisi saat melahirkan yang menyebabkan alat vakum dilarang untuk digunakan, yaitu pada kelahiran prematur atau saat usia kandungan kurang dari 34 minggu, bayi dalam posisi sungsang, dan posisi wajah bayi menghadap vagina atau jalan lahir.


3.Melahirkan normal 

Melahirkan normal adalah istilah bagi ibu yang melahirkan bayi melalui vagina. Ini merupakan proses yang akan dijalani ibu hamil ketika janin yang dikandungnya siap untuk dilahirkan.  

Usia kehamilan yang tepat untuk melahirkan umumnya adalah antara minggu ke-37 hingga ke-42.proses melahirkan normal dimulai dengan kontraksi otot rahim, pembukaan leher rahim (serviks), dan dibantu dengan dorongan dari otot panggul ibu, sehingga bayi dapat keluar melalui vagina.

Tanda-tanda melahirkan normal:

a.Kepala janin mulai turun ke rongga panggul. Hal ini membuat napas lebih ringan dikarenakan tekanan janin terhadap diafragma berkurang. Selain itu, keinginan untuk berkemih akan meningkat akibat kandung kemih yang tertekan.  

b.Keluar lendir yang mengandung darah dari vagina. Lendir ini dihasilkan oleh serviks dan berfungsi untuk melindungi janin dari infeksi. Lendir yang keluar tersebut merupakan tanda serviks sudah mulai membuka.

c.Nyeri punggung. Nyeri tumpul pada punggung bawah yang hilang timbul, bisa muncul bersama kontraksi atau muncul sendiri.

d.Kontraksi. Kontraksi otot rahim biasanya dirasakan secara berkala tiap 10 menit menandakan waktu melahirkan sudah dekat.

e.Pecahketuban. Jangan dibayangkan pecah ketuban seperti air yang mengalir deras dari vagina, namun seperti buang air kecil namun tidak dapat ditahan oleh ibu. Air ketuban yang keluar menandakan selaput yang melindungi janin sudah robek, sehingga janin harus dilahirkan dalam waktu 24 jam.


4.Curret

Kuret atau kuretase, adalah suatu prosedur yang bertujuan untuk mengeluarkan jaringan dalam rahim. Jaringan yang akan dikeluarkan dari rahim (uterus) melalui tindakan kuret adalah jaringan endometrium. Endometrium merupakan jaringan berlendir yang membentuk dinding rahim bagian dalam. Selain untuk mengeluarkan jaringan endometrium, kuret juga dapat mengeluarkan janin yang mati keguguran dalam rahim. Kuret juga dapat mengeluarkan plasenta yang masih menempel di dalam rahim pasca persalinan (retensi plasenta). Plasenta yang masih tersisa di dalam rahim pasca persalinan dapat menyebabkan infeksi pendarahan pasca melahirkan. 


5.Manual Plasenta

Manual plasenta merupakan tindakan operasi untuk melahirkan retensio plasenta. Retensio plasenta adalah tertahannya atau belum lahirnya plasenta hingga atau melebihi waktu 30 menit setelah bayi lahir. Bila setelah 30 menit plasenta belum.lepas.sehingga belum dapat dilahirkan atau jika dalam waktu menunggu terjadi pemdarahan yang banyak, plasenta sebaiknya dikeluarkan dengan segera. 


Sumber:

https://www.alomedika.com/penyakit/obstetrik-dan-ginekologi/retensio-plasenta/penatalaksanaan

https://www.alodokter.com/operasi-caesar-ini-yang-harus-anda-ketahui

https://www.alodokter.com/seperti-apa-melahirkan-dengan-vakum#:~:text=Persalinan%20dengan%20bantuan%20ekstraksi%20vakum,dari%20vagina%20dalam%20proses%20persalinan.

https://www.alodokter.com/kuret-ini-yang-harus-anda-ketahui

Http://www.alodokter.com/melahirkan-normal-ini-yang-harus-anda-ketahui

No comments: