Thursday, 21 May 2015

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK ”IDENTIFIKASI ASAM AMINO DAN PROTEIN“

LAPORAN PRAKTIKUM
KIMIA ORGANIK
IDENTIFIKASI ASAM AMINO DAN PROTEIN

OLEH
Nama : Fatma Zahra
No bp : 1404045
Kelas : A

SEKOLAH TINGGI FARMASI INDONESIA
YAYASAN PERINTIS
PADANG

2015

IDENTIFIKASI ASAM AMINO DAN PROTEIN

I. TUJUAN
1. Membedakan asam amino dan protein dengan senyawa lain
2. Membuktikan faktor penyebab denaturasi protein/peptide
3. Membuktikan adanya unsur belerang dalam protein/peptide
4. Membuktikan adanya ikatan peptida dalam molekul protein /peptide
5. Mengidentifikasi adanya unit tirosin dalam molekul protein /peptida
6. Mengidentifikasi adanya unit lisin dalam molekul protein /peptida
7. Mengidentifikasi adanya asam-asam amino dan konsentrasinya dalam larutan.

II. TEORI DASAR
                Protein adalah piliamida atau polipeptida yang pada hidrolisis total mengahasilkan asam-asam amino. Asam-asam amino merupakan balok-balok pembangun protein. Ada 20 macam asam amino pepbentuk protein. Diantaranya tirosin, sistin, metionin, fenilalanin, triptofan, lisin, glisin, alanine, asam glutamate, asparagine, leusin, isoleusin, histidin ,dll.
Asam-asam amino merupakan turunan asam karboksilat yang pada atom C α terdapat gugus amino (NH-2). Penggabungan 2 asam amino dengan bantuan enzim akan menghasilkan dipeptide, dengan ikatan opeptida menghubungkan kedua unit asam amino itu. Peptide dan protein berbeda pada jumlah asam amino pembentuknya. Menurut perjanjian kalau unit/residu pembentuk asam amino kurang dari 50 dikelokmpokkan  sebagai peptide , sedangkan kaalau lebih dari 50 disebiut sebagai protein.
                Struktur umum dari asam amino


Adapun strukutur protein meliputi:
      1.       Struktur primer protein, menunjukkan urutan asam-asam amino dalam suatu molekul protein
            Struktur ini juga menunjukkan ikatan peptide yang urutannya diketahui.
      2.       Struktur sekunder
     3.       Struktur tersier, menunjukkan kecenderungan polipeptida membentuk lipatan atau gulungandan dengan demikian membentuk struktur yang lebih kompleks. Struktur ini dimantapkan oleh adanya ikatan antara gugus R pada molekul asam amino yang membentuk protein.
      4.       Struktur kuarterner, menunjukkan derajat persekutuan unit-unit protein.

            Struktur protein:

Protein dapat mengalami denaturasi, yaitu hilangnya struktur klebih tinggi oelh terkacaunya ikatan hydrogen dan gaya yang membutuhkan milekul itu. Akibat dari suatu denaturasi adalah hilangnya banyak sifat biologis protein itu. Ada beberapa faktor yang menyebabkan denaturasi protein.diantaranya:
     1.       Pemanasan
     2.       Radiasi
     3.       Getaran kuat
     4.       Penambahan senyawa logam berat
     5.       Perubahan Ph
Identifikasi asam amino dan protein dapat dilakukan dengan bermacam –macam tes. Seperti tes pembakaran (uji adanya S), tes pengendapan oleh logam berat, koangulasi panas, dan penambahan asam dan basa untuk denaturasi serta reaksi warna seperti tes biuret, xantoprotein, tes millon, tes Hopkins cole, tes ninhidrin. Tes ninhidrin merupakan tes khusus untuk asam-asam amino.
      1.       denaturasi protein
                  a.       Tes pembakaran
Protein jika dibakar akan mengalami denaturasi menimbulkan bau yang tidak sedap (bau khas). Bau ini disebabkan oleh adanya belerang dalam unit sistein dan mentionin dalam molekul protein atau peptide.
                  b.      Pengendapan logam berat
Protein dapat diendapkan dengan penambahan logam berat (pb2+, hg2+, cu 2+, fe3+) hal ini disebabkan karena terbentuk garam dengan gugus asam karboksilat (rantai samping ch3cooh dari unit asam aspartate daan asam glutamate atau asam amino bebas).

      2.       reaksi warna
                  a.       tes biuret
         digunakan untuk menguji adanya ikatan peptide. Adanya warna violet yang khas dari                senyawa biuret H2NCO-NHCO-HN3 . senyawa lain yang mempunyai ikatan peptide dan larut                    dalam air akan menghasilkan hasil yang sama.
                    b.      Tes millon
Protein dengan penambahan ion-ionn logam berat akan terbentuk endapan. Jika campuran ini dipanaskan endapan akan mengkerut menjadi gumpalan kecil bewarna merah. Hal ini terjadi karena merkurasi dari cairan fenol  yang aktif dari unit-unit tirosin.
                   c.       Tes xantroprotein
Protein yang mempunyai cincin fenolat jika dinitrasi memberikan warna kuning. Jika ditambahkan beberapa tetes NaOH 10% akan menjadi orange. Warna kuning terang disebabkan oleh nitrasi dari cincin fenolat dalam unit tirosin.
                 d.      Reagen aalkaloid
Jika protein mengandung asam pikrat jenuh akan memberikan endapan pikrat yang bewarna kuning.
                 e.      Tes hopkin cole
Jika protein mengandung triptofan akan memberikan warna dengan h2so4 pekat. Warna ini akan terlihat pada batas permungkaan.
                 f.        Reaksi ninhidrin
Ninhidrin adalah reaksi yang berguna untuk mndeteksi asam amino untuk menentukan konsentrasinya dalam larutan, ninhidrin dengan asam amino akan menghasilkan warna ungu. Semakin tinggi konsentrasi asam amino  dalam larutan, semakin tua warnanya.
Kegunaan protein dan asam amino diantaranya:
                  1.       Membangun, mengganti  sel tubuh
                  2.       Membuat air susu, enzim dan hormone
                  3.       Membuat protein darah
                  4.       Menjaga keseimbangan asam basa cairan tubuh
                  5.       Memberi kalori

III. ALAT DAN BAHAN
3.1 Alat
1. cawan penguap
2. lampu spiritus
3. tabiung reaksi
4. penangas air
3.2 Bahan
1. larutan albumin telur
2. larutan NaOH 10%
3. larutan CuSo4
4. HNo3 pekat
5. larutan AgNo3
6. larutan Pb(NO3)2
7. larutan Hg(NO3)2
8. larutan Cu(NO3)3
9. larutan Fe(NO3)3
10. larutan asam pikrat
11. H2So4
12. larutan ninhidrin 1%

IV. PROSEDUR KERJA
      1.       Denaturasi protein
a.       Tes pembakaran
Masukkan 1 ml larutan albumin kedalam cawan penguap dan bakar sampai hangus. Catar baunya . dalam unit sistein, cistin dan mentionin mempunyai bau yang khas dari pembakaran protein.
b.      Pengendapan dengan logam berat
Masukkan 1 ml larutan albumin kedalam tabung reaksi. Tambahkan satu tetes larutan AgNO3 Ion-ion mertal akan membentuk  endapan protein, Ulangi percobaan dengan menggunakan garam Pb2+ , Hg 2+ , Cu2+ , dan Fe3+ secara bergantian . catat pengamatan.
c.       Koangulasi panas
Masukkan albumin kedalam sebuah tabung reaksi kira-kira  separohnya . condongkan tabung reaksi dan panaskan tabung pada suatu tempat kira-kira 2 cm dibawaah permungkaan larutan . sesuatu yang menyeruapai awan akan terbentuk disebabkan denaturasi termal dari protein.
         2.       Reaksi warna
a.             Tes biuret
-    Masukkan 2 ml larutan albumin kedalam tabung reaksi
-    Tambahkan beberapa tetes NaOH 10% dan 2 tetes larutan CuSO4. Catat warna yang terjadi.
b.            Tes xantoprotein
-    Masukkan 1 ml larutan albumin kedalam cawan penguap
-    Panaskan cawan sampai larutam kering
-    Tambahkan 1 tetes hno3 pekat pada cawan . terbentuknya warna kuning terang disebabkan oleh  nitrasi cincin fenolat dalam unit tirosin.
-    Tambahkan beberapa tetes NaOH 10%, amati perubahan warna menjadi orange, catat pengamatan.
c.             Reaksi ninhidrin
-    Isilah sebuah tabung reaksi dengan larutan albumin dan tambahkan beberapa tetes reagen ninhidrin
-    Letakkan diatas penangas air selama kira –kira 10 menit. Perhatikann perubahan yang terbentuk dan catat pengamatan anda.

V. HASIL DAN PEMBAHASAN
     5. 1 Hasil
1. denaturasi protein
a. tes pembakaran
albumin dibakar sampai hangus ----->bau belerang
            b.      Pengendapan logam berat
1.       Albumin + agno3 ---->endapan putih
2.       Albumin + cuso4 ----->endapan kebiruan
c.       Koangulasi panas
Albumin dipanaskan ------>terbentuk sesuatu menyerupai awan
2 . reaksi warna
           a.       Tes biuret
2         ml albumin+ naoh 10% + 2 tetes cuso4 ---->larutan ungu
            b.      Tes xantoprotein
             1 ml albumin + hno3 ------->larutan kuning terang
             Jika ditambah naoh 10%------->larutan orange
           c.       Raeksi ninhidrin
           Albumin + reagen ninhidrin ------>larutan biru keunguan

5.2   Pembahasan
Pada denuturasi protein ,percobaan yang dilakukan adalah tes pembakaran, pengendapan logam berat dan koangulasi panas.
Pada tes pembakaran, albumin dimasukkan dalam cawan penguap dan dibakar sampai hangus . bau pembakaran yang dihasilkan seperti bau belerang. Hal ini disebabkan oleh adanya belerang dalam unit sistein dan mentionin dalam molekul protein. Dalam hal ini albumin termasuk kedalam protein.
Pada percobaan pengendapan logam berat, albumin ditambahkan senyawa agno3 akan menghasilkan endapan putih. Hal ini disebabkan karena terbentuk garam dengan gugus asam karboksilat (rantai samping  ch2cooh dan unit asam aspartat dan asam amino bebas. Sedangkan albumin ynag ditambah dsenyawa cuso4 menghasilkan endapan kebiruan . warna kebiruan ini berasal dari logam cu2+ yang bewarna biru. Saat penambahan cuso4 berlebih , menyebabkan endapan biru tersebut larut sehingga membentuk larutan yang bewarna biru.. berdasarkan hal ini berarti pengendapan protein dengan logam berat bersifat reversible.
Pada percobaan koangulasi panas, albumin yang dipanaskan mengakibatkan adanya sesuatu yang menyerupai awan dibawah tabung reaksi . sesuatu yang menyerupai awan ini disebabkan karena denaturasi termal protein.
Pada reaksi warna, percobaan yang dilakukan adalah tes biuret, xantoprotein dan tes ninhidrin.
Pada tes biuret, 2 ml albumin ditambah dengan naoh 10% dan 2 tetes cuso4 menghasilkan larutan bewarna ungu. Tes biuret ini dilakukan untuk menguji adanya peptide.
Pada tes xantoprotein, albumin ditambakan hno3 menghasilkan warna kuning terang . warna kuning terang yang dihasilkan disebabkan oleh nitrasi dari cincin fenolat dalam unit tirosin .sedangkan jika warna kuning terang tadi ditambah beberapa tetes naOh 10% , warna berubah menjadi orange.
Dan terakhir percobaan ninhidrin. Pada percobaan ini albuimin ditambahkan reagen ninhidrin kemudian dipanaskan dan menghasilkan warna biru keunguan . reaksi ninhidrin ini berguna untuk mendeteksi asam amino dan menentukan konsentrasinya dalam larutan. Semakin tinggi konsentrasi dalam asam amino semakin tua warnanya.

VI. KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan
1. Protein adalah piliamida atau polipeptida yang pada hidrolisis total mengahasilkan asam-asam amino. Asam-asam amino merupakan balok-balok pembangun protein.
2.  Faktor penyebab   denaturasi protein adalah pemanasan ,radiasi, getaran kuat, penambahan, senyawa logam berat, Perubahan Ph.
3. tes pembakaran digunakan untuk membuktikan adanya unsur belerang dalam protein.
4.  uji biuret digunakan untuk membuktikan adanya ikatan peptide dalam protein
5. tes xantoprotein untuk mengidentifikasi adanya unit tirosin dalam molekul protein.
6. warna kuning terang pada xantoprotein disebabkan oleh nitrasi cincin fenolat dalam unit tirosin.
7. Ninhidrin adalah reaksi yang berguna untuk mndeteksi asam amino untuk menentukan konsentrasinya dalam larutan
6.2 Saran
                Sebaiknya dalam percobaan selanjutnya praktikan lebih cermat dan teliti lagi dalam mengamati reaksi yang terjadi. Selain itu juga dibutuhkan kehati-hatian terutama saat pemanasan tabung reaksi.

DAFTAR PUSTAKA
Fessenden, Ralph J, dan Fessenden, Joan S. 1997. Dasar-dasar Kimia Organik. Jakarta. Bina Aksara.
Hart, Harold. 1990. Kimia Organik. Jakarta : Erlangga.
Willbraham, and Michael S. Matta. 1992. Kimia Organik dan Hayati. Bandung : ITB
Petrucci,R. H. 1999. Kimia Dasar Prinsip dan Terapan Modern.Jakarta. Erlangga.
Pine, Stanley. H. 1988. Kimia Organik I. Bandung. ITB

No comments: