Thursday 7 November 2019

Case Report : Asma


Identitas Pasien
Nama                           : An. N.N.P
            Umur                           : 5 Tahun 11 bulan
            Jenis Kelamin              : Laki-laki
            Alamat                                    : Belakang balok, Bukittinggi.
            Tanggal Masuk            : 2 Desember 2018
            Tanggak Keluar           : 4 Desember 2018
            No. Rekam Medik      : 0006xxxx

Ilustrasi Kasus
Seorang pasien anak  laki-laki berumur 5 tahun 11 bulan dengan berat badan 18 kg masuk Rumah Sakit Stroke melalui Instalasi Gawat Darurat (IGD) pada tanggal  2 Desember 2018 jam 10:00 WIB. Pasien masuk dengan keluhan sesak napas 3 jam

Riwayat Penyakit Sekarang
         Sesak nafas sejak tadi pagi, semakin sesak.Batuk berdahak (+) sejak kemarin sebelum pasien masuk ke IGD ,Mual (+) muntah 2x di pagi hari sebelum masuk rumah sakit, Riwayat asma (+) sejak 1 tahun yang lalu, Demam (-), BAB dan BAK normal

Riwayat Penyakit Terdahulu
Asma sejak 2 tahun yang lalu. Jika asma kambuh, pasien langsung dibawa ke IGD, pasien tidak ada meminum obat rutin.

Riwayat Penyakit Keluarga
Hasil wawancara dengan keluarga pasien Asma (kakak kandung, kakak ibunya dan kakeknya)

Data pemeriksaan fisik
Hasil pemeriksaan fisik di IGD RSSN pada tanggal 31 Mei 2018 :
Tanda vital
ü  Kondisi Umum  : Sedang
ü  Kesadaran          : Compos Mentis (CM)
ü  Frekuensi Nadi   : 90x /menit
ü  Frekuensi Nafas : 36x /menit (susah bernapas)
ü  Suhu                   : 36,5 oC
ü  GCS                   : E4 M6 V5
ü  Berat Badan       :18 kg 
a.    Pemeriksaan umum
ü  Kepala                : Normal, warna rambut hitam
ü  Mata                   : Konjungtiva pucat (-),Sklera Ikterik (-)
ü  THT                   : Telinga (N), lidah (N), JVP (N), Hidung (N)
ü  Abdomen           : supel, bising usus (+), nyeri tekan (-)
ü  Ektermitas          : Akral (hangat)
ü  Pulmo                 : wheezing (+), Rh (-)

Data Pemeriksaan Penunjang
a.      Pemeriksaan Darah
Hematology
Hasil
Nilai Normal
Leukosit
15,77 x 103/µL
4,8-10,8 103/µL
Eritrosit
4,23 x 106/µL
4,7-6,1 106/µL
Hemoglobin
12,3 g/dL
14-18 g/dL
Platelet
254 x 103/µL
150 103/µL
Hematokrit
34,4 %
35-50 %

Diagnosa
Berdasarkan data anamnesis, pemeriksaan fisik, pemeriksaan laboratorium, diagnosa penyakit pasien adalah Asma

Terapi/ Tindakan IGD
ü Terapi yang diberikan di IGD
·           Nebulisasi Ventoilin I ® wh +/+
·           Nebulisasi Ventoilin II ® wh +/+ ¯
·           Combivent ® wh +/+ ¯
·           R/ salbutamol 2 mg
            Ambroxol 10 mg
            Prednison 5 mg
                        3 x pulv 1
·           Parasetamol 3 x 250mg (k/p)
·           IVFD KaEN 1B + KCl 10 mEq (18 tetes/ menit)

ü Terapi yang diberikan di Bangsal Anak
·           R/ ambroxol 10 mg
                        Salbutamol 2 mg
                        Prednison 5 mg
                        3 x pulv 1
·           Parasetamol 3x250 mg (k/p)
·           IVFD KaEN 1B + KCl 10 mEq (18 tetes/ menit)

Daftar pemberian Obat
Nama Obat
2/12                                3/12                                    4/12
8
12
18
24
8
12
18
24
8
12
18
24
Ambroxol 10mg, Salbutamol 2 mg, Prednison 5mg (puyer)






Parasetamol 3x250mg



S
t
o
p
IVFD KaEN 1B + KCl 10 mEq (18 tetes/ menit)

S
t
o
p

Pembahasan
         Berdasarkan analisa permasalahan terapi/DRP pada kasus ini, tidak ditemukan adanya DRP. Terapi yang diberikan sesuai dengan indikasi pasien, bentuk sediaan, rute pemberian, dan frekuensi pemberian sudah tepat dan sesuai dengan kondisi pasien, dosis obat yang diberikan juga sudah sesuai dengan kondisi pasien. Pada pengobatan juga tidak ditemukan reaksi obat yang tidak diinginkan seperti reaksi alergi. Obat yang digunakan juga dapat disediakan oleh pasien, sehingga pasien patuh dalam terapi.
Saat masuk IGD pasien diberikan O2 2L/menit, kemudian mendapatkan terapi IVFD Ka-En 1 B + KCl 10 mEq 18 tetes per menit bertujuan memenuhi kebutuhan elektrolit pada anak, selanjutnya diberikan nebu ventolin yang bertujuan untuk mengurangi sesak pada penderita asma dapat membantu dalam menormalkan kembali saluran perafasan yang terganggu akibat adanya lendir atau dikarenakan sesak napas. Ambroxol 10 mg sebagai terapi obat mukolitik yaitu obat yang dapat mengencerkan sekret saluran napas dengan jalan memecah benang-benang mukoprotein dan mukopolisaskarida dari sputum. Salbutamol meredakan bronkospasme pada asma. Prednison digunakan untuk memperoleh efek antiinflamasinya. Paracetamol digunakan kapan pasien mengalami kenaikan suhu tubuh.
Di ruang rawat inap anak diberikan IVFD Ka-En 1 B + KCl 10 mEq 18 tetes per menit,  ambroxol 10mg, salbutamol 2mg, prednison 5mg dibuat menjadi puyer dengan pemakaian 3xsehari secara peroral. parasetamol 3x250mg digunakan secara peroral. Hari kedua anak mendapatkan terapi yang sama dengan hari pertama, hari ketiga pemberian terapi masih sama, kecuali parasetamol 3x250 mg secara peroral dihentikan karena suhu tubuh sudah normal.

Kesimpulan
Pada penatalaksanaan terapi tidak ada Drug Related Problem karena semuanya sudah tepat baik pemilihan obat maupun regimen dosis yang diberikan.

Drug Related Problem

Drug Therapy Problem
Chck List
Rekomendasi
1
Terapi obat yang tidak diperlukan

pasien mendapat terapi sesuai indikasi dan tidak terdapat duplikasi terapi.



Terdapat terapi tanpa indikasi medis
No.
Pasien mendapatkan terapi tambahan yang tidak diperlukan
-
Pasien masih memungkinkan menjalani terapi non farmakologi
-
Terdapat duplikasi terapi
-
Pasien mendapat penanganan terhadap efek samping yang seharusnya dapat dicegah.
-
2
Kesalahan obat

Pasien mendapat obat yang tepat, tidak ditemukan kontra indikasi pada terapi, dan pasien mengalami perbaikan dengan pemberian terapi. Semua obat diindikasi untuk penyakit yang diderita pasien.

Bentuk sediaan tidak tepat
-

Terdapat kontra indikasi
-

Kondisi pasien tidak dapat disembuhkan oleh obat
-

Obat tidak diindikasikan untuk kondisi pasien
-

Terdapat obat lain yang lebih efektif
-
3
Dosis tidak tepat

Dosis pemberian obat yang digunakan sudah tepat. Frekuensi dan administrasi obat sudah tepat. Penyimpanan obat telah tepat sesuai dengan suhu penyimpanan

Dosis terlalu rendah
-

Dosis terlalu tinggi
-

Frekuensi penggunaan tidak tepat
-

Penyimpanan tidak tepat
-

Administrasi obat tidak tepat
-

Terdapat interaksi obat
-
4
Reaksi yang tidak diinginkan

Tidak terdapat masalah. Pasien tidak mempunyai riwayat alergi obat sehingga obat aman digunakan. Menurut pengamatan, tidak ada muncul efek yang tidak diinginkan  selama pemberian terapi.

Obat tidak aman untuk pasien
-

Terjadi reaksi alergi
-

Terjadi interaksi obat
-

Dosis obat dinaikkan atau diturunkan terlalu cepat
-

Muncul efek yang tidak diinginkan
-

Administrasi obat yang tidak tepat
-
5
Ketidak sesuaian kepatuhan pasien

Tidak ada masalah untuk penyediaan obat pasien. Semua obat yang dibutuhkan pasien telah tersedia diapotik. Pada penggunaan obat pasien dapat menelan obat dengan baik,. Pemberian obat pada pasien didampingi oleh keluarga pasien.

Obat tidak tersedia
-

Pasien tidak mampu menyediakan obat
-

Pasien tidak bisa menelan atau menggunakan obat
-

Pasien tidak mengerti intruksi penggunaan obat
-

Pasein tidak patuh atau memilih untuk tidak menggunakan obat
-
6
Pasien membutuhkan terapi tambahan

pasien sudah mendapatkan terapi sesuai indikasi dan pasien telah menerima pengobatan profilaksis terhadap kondisinya.

Terdapat kondisi yang tidak diterapi
-

Pasien membutuhkan obat lain yang sinergis
-

Pasein membutuhkan terapi profilaksis
-



No comments: