Thursday 7 November 2019

Case Report : Demam Berdarah Dengue (DBD) dan Gastritis


1.    Identitas Pasien
Nama                             : An. R
No. Rekam Medik         : 068xxxx
Umur                             : 5 tahun
TTL                                : 12 Juni 2013
Jenis Kelamin                : Laki-laki
Alamat                           : Jl.Adinegoro N0.106, Bukittinggi
Tanggal Masuk              : 16 Maret 2019
Tanggak Keluar             : 21 Maret 2019

2.    Anamnesa
Seorang anak berumur 5 tahun masuk ke Rumah Sakit Stroke Bukittinggi melalui IGD pada tanggal 16 Maret 2019, jam 21.15 WIB dengan keluhan utama demam sejak 4 hari sebelum masuk rumah sakit.

2.1    Riwayat penyakit sekarang
a.    Pasien mengalami demam sejak 4 hari sebelum masuk rumah sakit dengan suhu tubuh 39ºC, dengan pola demam naik turun
b.    Mual muntah (-)
c.    Nafsu makan turun
d.   Badan letih
e.    Sakit kepala (+)
f.     Batuk pilek (-)
g.    Nyeri perut di ulu hati

2.2    Riwayat Penyakit Sebelumnya :
Diare akut dehidrasu sedang pada tahun 2015 dan ISPA pada tahun 2016

2.3    Riwayat Penyakit Keluarga :
-
2.4    Riwayat Imunisasi
a.    BCG                    : ada
b.   Polio                    : ada
c.    Hepatitis B          : ada
d.   Campak               : ada
e.    DPT                     : ada

3.    Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik pada tanggal 16 maret 2019
1.    Kondisi Umum       : Sedang
2.    Kesadaran               : Compos Mentis
3.    Frekuensi Nadi       : 96x /menit
4.    Frekuensi Nafas      : 24x /menit
5.    Suhu                       : 39 oC
6.    GCS                        : E4, M6, V5
7.    Berat Badan           :15kg 
8.    Nyeri tekan epigastrium (+)
9.    Uji tourniquet (+)

Tabel Pemeriksaan Darah Lengkap

Follow Up Data Laboratorium
Tanggal
WBC
4,00-11,3 x 103/µL
RBC
4,5-5,9 x 106/µL
HGB
13,5-17,5g/dL
PLT
150 – 450 x 103/µL
HCT
35-45%
16-3-2019
(M)
4,02x 103/µL
5,36 x 106/µL
 13,5g/dL
124 x 103/µL
42,3%
17-3-2019
(P)
3,92 x 103/µL
5,18 x 106/µL
12,9 g/dL
90 x 103/µL
40,8%
18-3-2019 (P)
10,32 x 103/µL
7,27x 106/µL
18,2  g/dL
65 x 103/µL
56,3%
18-3-2019 (S)
 11,12x 103/µL
6,32 x 106/µL
15,9 g/dL
68x 103/µL
48,9%
19-3-2019 (P)
11,34 x 103/µL
5,30 x 106/µL
13,4g/dL
80 x 103/µL
40,9%
19-3-2019 (S)
11,96 x 103/µL
5,38 x 106/µL
13,5 g/dL
106 x 103/µL
41,7%
20-3-2019 (P)
11,03 x 103/µL
5,13 x 106/µL
13,1 g/dL
108 x 103/µL
39,7%

Pemeriksaan Vital Sign
Tanggal
Suhu
(°C)
Tekanan Darah
(mmHg)
Respirasi
(x / menit)
16/3
39
-
20
18/3
36,6
100/70
20
19/3
36,6
90/60
20
20/3
37
-
20
21/3
36,6
-
20

4.    Diagnosa
            - Diagnosa utama : DBD I
            - Diagnosa sekunder : Gastritis

5.    Terapi/Tindakan
a.    Terapi yang diberikan di IGD
1.    IVFD IB+Kcl 10MEq 10 tetes/menit
2.    Parasetamol sirup 3x1 sendok teh
3.    Vitacur sirup 1x1 sendok the
b.    Terapi yang diberikan di rawat inap
1.    IVFD Ringer Lactat 13 tetes/menit
2.    Parasetamol sirup 120mg/5ml 3x1 sendok the per oral
3.    Antacid sirup 3 x ¾ sendok teh per oral
4.    Ranitidine 30mg 2 x 1 per oral
5.    Domperidone sirup 3x3/4 sendok teh per oral

6.    Diskusi
Seorang anak berumur 5 tahun masuk ke Rumah Sakit Stroke Nasional Bukitinggi melalui IGD pada tanggal  16 Maret 2019, jam 21.15 WIB dengan keluhan utama demamsejak 4 hari Sebelum masuk rumah sakit.
Dari hasil pemeriksaan fisik, keadaan umum sedang,glasgow come scale (GCS) E4 M6 V5, kesadaran compos mentis, frekuensi nadi 96 x/i, frekuensi nafas 22x/i, berat badan 15 kg,suhu 39 0C, Uji tourniquet (+), nyeri tekan epigastrum (+). Dari hasil pemeriksaan laboratorium pada tanggal 16 maret 2019 diperoleh hasil WBC 4,02 103/µL (normal 5 – 10 x 103/µL), RBC 5,36 106/µL (normal 4,5-5,5 x 106/µL), HGB 13,5 g/dL (normal 13-16 g/dL), PLT 94 x 103 / uL (normal 200-400 x 103 / uL) dan HCT42,3% (normal 42-52%), selain itu pasien mengeluh sakit perut, muntah, dan nafsu makan menurun, berdasarkan data tersebut dapat menguatkan diagnosa bahwa pasien menderita DBD 1 dan Gastritis.
Saat masuk IGD pasien diberikan IV FD KAEN 1B + KCl mEq/kolf 10 tetes/ menit untuk memenuhi nutrisi serta cairan tubuh pasien, paracetamol sirup 120/5 ml 3x1 cth, Vitacur sirup 1x1 cth.
            Pada dasarnya pengobatan DBD bersifat supportif, yaitu mengatasi kehilangan cairan plasma dan mengontrol suhu tubuh.Pada tanggal 19 maret 2019 Terapi yang diberikan pada kasus pasien ini adalah Ringer Laktat 13 tetes/menit yang digunakan untuk mengganti cairan yang hilang dan pemberian antipiretik yang direkomendasikan adalah paracetamol untuk mempertahankan suhu dibawah 39˚C dengan dosis 10-15mg/kgBB/kali, Pada kasus ini pasien diberikan paracetamol sirup 120 mg/5ml 3x1 cth.
            Pada kasus ini pasien nafsu makannya menurun sehingga diberikan vitacur sirup 1x1 cth digunakan untuk memenuhi nutrisi dan vitamin kebutuhan anak. Vitacur merupakan obat yang mengandung bermacam vitamin (Curcuminoid 2 mg, β-caroten10%, vit B2 2 mg,vit B6 5 mg, vit B12 5 mcg) yang membantu memenuhi nutrisi, meningkatkan nafsu makan serta sebagai suplemen bagi anak.
            Pasien mengalami mual dan muntah sehingga pasien diberikan Domperidon sirup 5 mg/5ml 1x3/4 cth 1 jam sebelum makan dimana obat ini bekerja pada chemoreseptor triger zone, obat ini berguna untuk menghilangkan mual dan muntah.
            Selain itu pasien juga menderita gastritis diberikan ranitidin 30 mg  2 x 1 tablet sesudah makan yang  merupakan obat A-H2 yang bekerja Kerja obat ini adalah menghambat secara kompetitif histamin pada reseptor H2 sehingga dapat mengurangi produksi asam lambung.
            Kemudian pasien diberikan Antasida sirup (tiap 5 ml mengandung AlOH 200 mg dan magnesium hidrogsida 200 mg)  3x3/4 cth diberikan sesudah makan yang mekanisme kerjanya menetralkan asam lambung sehingga dapat mengurangi iritasi mukosa lambung akibat asam lambung yang berlebih.
              Berdasarkan tabel drug related problem tidak ditemukan masalah terkait dengan interval pemberian, cara atau waktu pemberian, rute pemberian obat, lama pemberian, ketidak sesuaian, kesalahan penulisan resep, stabilitas sediaan injeksi, kompatibitas obat, ketersediaan obat atau kegagalan mendapatkan obat, kepatuhan dan duplikasi terapi. Penatalaksanaan terapi pada pasien ini dinilai cukup efektif dan efisien.

7.    Tabel DRP
No.
Drug Therapy Problem
Check List
Rekomendasi
1
Terapi obat yang tidak diperlukan



Terdapat terapi tanpa indikasi medis
Tidak, pasien mendapat terapi sesuai dengan indikasi.
IVFD Rl : mencukupi cairan tubuh.
KAEN 1 B + KCL mEq/i : menambah nutrisi
Vitacur sirup: penambah nafsu makan.
-paracetamol 120 mg/ml  mg : demam
-Ranitidin 30 mg: Mengurangi produksi asam lambung.
Antasid : menetralkan asam lambung
Domperidon : mual muntah

Pasien mendapatkan terapi tambahan yang tidak diperlukan
Tidak, Pasien tidak mendapat terapi tambahan karena pengobatan telah sesuai dengan diagnosa




Pasien masih memungkinkan menjalani terapi non farmakologi


Terdapat duplikasi terapi
Tidak terdapat duplikasi terapi

Pasien mendapat penanganan terhadap efek samping yang seharusnya dapat dicegah
Tidak ada efek samping yang berarti

2
Kesalahan obat



Bentuk sediaan tidak tepat
Bentuk sediaan tidak tepat, ranitidine tablet salut selaput tidak boleh  digerus
diberikan ranitidine sirup

Terdapat kontra indikasi
Tidak ada kontra indikasi


Kondisi pasien tidak dapat disembuhkan oleh obat
Tidak, karena Pasien mengalami perbaikan dengan terapi yang diberikan


Obat tidak diindikasikan untuk kondisi pasien
Tidak, semua obat sesuai indikasi


Terdapat obat lain yang lebih efektif

Tidak, obat yang dipilih sudah efektif


3
Dosis tidak tepat



Dosis terlalu rendah
Parasetamol sirup 120 mg / 5 ml
DL = 10 – 15 mg / kg BB /  kali
= 15 kg x ( 10 – 15 mg / kg BB / kali )
= 150 – 225 mg / kali
Pasien mendapatkan 1 cth = 120 mg / kali
Dosis di tingkatkan menjadi 150 m/kalil sehiningga pemakaiannya 3 x 1 1/4 cth


Dosis terlalu tinggi

Tidak, sudah tepat dosis


Frekuensi penggunaan tidak tepat
Tidak, Frekuensi penggunaan obat telah tepat untuk pasien


Penyimpanan tidak tepat
Tidak, Penyimpanan obat telah tepat disimpan ditempat yang sejuk dan terhindar dari cahaya matahari lansung




Administrasi obat tidak tepat
Tidak, Administrasi obat yang digunakan telah tepat


Terdapat interaksi obat
Tidak terdapat interaksi antar obat.

4
Reaksi yang tidak diinginkan



Obat tidak aman untuk pasien
Tidak, Obat aman untuk pasien dan memberikan efek yang sesuai dengan yang diharapkan


Terjadi reaksi alergi
Tidak, terdapat masalah, pasien tidak mempunyai riwayat alergi obat sehingga obat aman digunakan


Terjadi interaksi obat



Dosis obat dinaikkan atau diturunkan terlalu cepat
Tidak, dosis yang digunakan telah sesuai dengan pasien sejak dilakukannya diagnose


Muncul efek yang tidak diinginkan
Tidak


Administrasi obat yang tidak tepat
Tidak

5
Ketidaksesuaian kepatuhan pasien



Obat tidak tersedia
Tidak ada masalah untuk penyediaan obat pasien, semua obat yang dibutuhkan pasien telah tersedia di apotek Rumah sakit


Pasien tidak mampu menyediakan obat
Tidak, Pasien mampu menyediakan obat


Pasien tidak bisa menelan atau menggunakan obat



Pasien tidak mengerti intruksi penggunaan obat
Tidak, Pasien mengerti instruksi penggunaan obat


Pasein tidak patuh atau memilih untuk tidak menggunakan obat
Tidak, Pasien patuh dalam penggunaan obat

6
Pasien membutuhkan terapi tambahan



Terdapat kondisi yang tidak diterapi
Tidak


Pasien membutuhkan obat lain yang sinergis
Tidak


Pasein membutuhkan terapi profilaksis
Tidak


8.    Kesimpulan
Berdasarkan hasil pemeriksaan yang dilakukan maka pasien didiagnosa DBD tipe I dan Gastritis

9.      Saran
-   Sebaiknya TTV pasien diperiksa secara rutin dan teliti, karena hal ini dapat mempengaruhi keberhasilan terapi pada pasien.
-    Untuk pemberian obat yang sprn (kapan perlu), sebaiknya diperhatikan dan hanya diberikan ketika perlu saja.

10.  Daftar Pustaka
1. Soedarmo, S, dkk,  2008, Buku Ajar Infeksi dan Pediatri Tropis Edisi II, Jakarta : Ikatan Dokter Anak Indonesia.
2. Pudjiadi, A.H, dkk, 2009, Pedoman Pelayanan Medis Ikatan Dokter Anak Indonesia, Jakarta : Ikatan Dokter Anak Indonesia.
3. Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 2008, Daftar Obat Esensial Nasional, Jakarta: Departemen Kesehatan RI
4. Ikatan Dokter Anak Indonesia, 2016, Buku Saku Dosis Obat Pediatri, Jakarta: Ikatan Dokter Anak Indonesia.
5. UKK, 2009, Buku ajar Gastroenterologi-hepatologi jilid 1, Jakarta: Ikatan Dokter Anak Indonesia


No comments: