Thursday 11 February 2021

PANDUAN OBAT YANG PERLU DIWASPADAI (HIGH ALERT)

 

PANDUAN OBAT YANG PERLU DIWASPADAI 

BAB I

DEFINISI

High alert medications adalah obat obatan yang memiliki resiko lebih tingg untuk menyebabkan menimbulkan adanya komplikasi/ membahayakan pasien secara signifikan jika terdapat kesalahan penggunaan (dosis, interval dan pemilihannya).

Berikut adalah obat obatan yang termasuk dalam kategori high alert Medications

1.      Elektrolit Pekat

2.      Narkotika

3.      Obat LASA

4.      Obat Kemoterapi

Vial yang mengandung konsentrat elektrolit (misalnya KCL) tidak boleh disimpan dilingkup atau area perawatan pasien kecuali IGD, ICU, ICU, CVCU. Obat high alert lainnya disimpan di pokja perbekalan, depo farmasi, di kamar obat, troli emergency dengan penandaan obat high alert logo bulat berwarna merah.

Obat-obatan yang digunakan dalam emergensi medis (misalnya : kondisi mengancam nyawa yang bersifat gawat darurat) tidak diwajibkan untuk mengikuti Pedoman dan Prosedur Penggunaan High Alert Medications

BAB II

RUANG LINGKUP

 

1.      Peresepan

2.      Persiapan dan penyimpanan

3.      Pemberian atau penggunaan obat


BAB III

TATA LAKSANA

 

Lakukan prosedur dengan aman dan hati-hati selama memberikan instruksi, mempersiapkan, memberikan obat, dan menyimpan high alert medications.

1.      Peresepan

a.       Jangan berikan instruksi hanya secara verbal mengenai high alert medications

b.       Instruksi ini harus mencakup minimal :

·         Nama pasien dan nomor rekam medis

·         Tanggal dan waktu instruksi dibuat

·         Nama obat (generik), dosis, jalur pemberian dan tanggal pemberian setiap obat Kecepatan dan atau durasi pemberian obat

c.       Dokter harus mempunyai diagnosis, kondisi dan indikasi penggunaan setiap high alert medications secara tertulis.

d.      Sistem instruksi elektronik akan memberikan informasi terbaru secara periodik mengenal standar pelayanan, dosis dan konsentrasi obat (yang telah disetujui oleh Tim Farmasi dan Terapeutik) serta informasi yang dibutuhkan untuk mengoptimalisasi keselamatan pasien.

e.       Jika memungkinkan, peresepan high alert medications harus terstandarisasi dengan menggunakan instruksi tercetak instruksi kemoterapi harus ditulis pada Formulir Instruksi Kemoterapi" dan ditandatangani oleh spesialis onkologi, informasi ini termasuk riwayat alergi pasien, tinggi badan, berat badan, dan luas permukaan tubuh pasien. Hal ini memungkinkan ahli farmasi dan perawat untuk melakukan pengecekan ganda terhadap penghitungan dosis berdasarkan berat badan dan luas permukaan tubuh.

 

2.      Persiapan dan Penyimpanan

a.       High alert medications disimpan di kamar obat

b.      Semua tempat penyimpanan harus diberikan label yang jelas dan dipisahkan dengan obat obatan rutin lainnya. Jika high alert medications harus disimpan di area perawatan pasien, kuncilah tempat penyimpanan dengan diberi label Peringatan': high alert medications pada tutup luar tempat penyimpanan.

c.       Jika menggunakan dispensing cabinet untuk menyimpan high alert medications berikan pesan pengingat ditutup cabinet agar pengasuh/perawat pasien menjadi waspada dan berhati hati dengan high alert medications. Setiap kotak tempat yang berisi high alert medications harus diberi label.

Infus intravena high alert medications harus diberi label yang jelas dengan menggunakan huruf/ tulisan yang berbeda dengan sekitarnya

 

3.      Pemberian Obat

a.       Perawat harus selalu melakukan pengecekan ganda (double check) terhadap semua High Alert Medications sebelum diberikan kepada pasien

b.       Pengecekan ganda terhadap High Alert Medications

i.                    Tujuan : Identifikasi obat obatan yang memerlukan verifikasi atau pengecekan ganda oleh petugas kesehatan lainnya sebagai orang kedua) sebelum memberikan obat dengan tujuan meningkatkan keselamatan dan akurasi.

ii.                  Kebijakan :

Pengecekan ganda diperlukan sebelum memberikan High Alert Medications tertentu/ spesifik dan disaat pelaporan pergantian jaga atau saat melakukan transfer pasien

Pengecekan pertama harus dilakukan oleh petugas yang berwenang untuk menginstruksikan, meresepkan, atau memberikan obat obatan antara lain: perawat, ahli farmasi dan dokter.

Pengecekan kedua akan dilakukan oleh petugas yang berwenang, teknisi atau perawat lainnya (petugas tidak boleh sama dengan pengecek pertama)

Kebutuhan minimal untuk melakukan pengecekan ganda/ verifikasi oleh orang kedua dilakukan pada kondisi kondisi sebagai berikut :

·         Setiap akan memberikan injeksi obat Untuk infus :

-        Saat terapi inisial

-        Saat terdapat perubahan konsentrasi obat

-        Saat pemberian bolus

-        Saat pergantian jaga perawat atau transfer pasien.

-        Setiap terjadi perubahan dosis obat

Pengecekan tambahan dapat dilakukan sesuai dengan instruksi dari dokter.

Penyimpanan, pemberian label (logo obat High Alert ukurankecil, sedang dan   besar).

Penulisan resep lengkap dan jelas, Protokol terapi(perhitungan kebutuhan kalium dan Natrium, pemilihan pelarut).

Memonitor label obat High Alert yang diterima dari farmasi dan yang akan diserahkan ke pasien.

iii.                Prosedur :

Untuk dosis inisiasi atau inisiasi infus baru

·         Petugas kesehatan menyiapkan obat dan hal hal dibawah ini untuk menjalani pengecekan ganda oleh petugas kedua

-          Obat obatan pasien dengan label yang masih intak

-          Rekam medis pasien, catatan pemberian medikasi pasien, atau resep/ instruksi tertulis dokter

-          Obat yang hendak diberikan lengkap dengan labelnya

·         Petugas kedua akan memastikan hal-hal berikut ini:

-          Obat telah disiapkan dan sesuai dengan instruksi

-          Perawat pasien harus memverifikasi bahwa obat yang hendak diberikan telah sesuai dengan instruksi dokter

-          Obat memenuhi lima persyaratan

-          Membaca label dengan suara Jantung kepada perawat untuk memverifikasi kelima persyaratan ini.

1.      Obat tepat

2.      Dosis atau kecepatan tepat, termasuk pengecekan ganda mengenai perhitungan dan verifikasi pompe infus

3.      Rute pemberian tepat

4.      Frekuensi/interval tepat

5.      Diberikan kepada pasien yang tepat

·         Pada beberapa kasus, harus tersedia juga kemasan/vial obat untuk memastikan bahwa obat yang disiapkan adalah yang benar, misalnya : dosis insulin

·         Ketika petugas kedua telah selesai melakukan pengecekan ganda dan kedua petugas puas bahwa obat telah sesuai lakukanlah pencatatan pada rekam medis/catatan pemberian medikasi pasien

·         Petugas kedua harus menulis dicek oleh" dan diisi dengan nama pengecek.

·         Pengecekan anda akan dilakukan sebelum obat diberikan kepada pasien

·         Pastikan infus obat berada pada jalur/slang yang benar dan Lakukan pengecekan selang infus mulai dari larutan/cairan infus, pompa, hingga tempat insersi slang.

·         Pastikan pompa infus terprogram dengan kecepatan pemberian yang tepat, termasuk ketepatan data berat badan pasien.

Untuk Pengecekan saat pergantian jaga perawat atau transfer pasien:

·         Petugas kedua akan memastikan hal hal berikut ini:

-          Obat yang diberikan harus memenuhi kelima persyaratan

-          Perawat berikutnya akan membaca label dengan lantang kepada perawat sebelumnya untuk memverifikasi kelima persyaratan (seperti yang telah disebutkan diatas

·         Saat pengecekan telah selesai dan kedua perawat yakin bahwa obat telah sesuai lakukanlah pencatatan pada bagian "pengecekan oleh perawat" direkam medis pasien

c.       Sesaat sebelum memberikan obat perawat mengecek nama pasien, memberitahukan kepada pasien mengenai nama obat yang diberikan, dosis dan tujuannya (pasien dapat juga berperan sebagai pengecek, jika memungkinkan)

d.      Semua pemberian High Alert Medications intravena dan bersifat kontinu harus diberikan melalui pompa infus IV. Pengecualian dapat diberikan pada pasien di Ruang Rawat Neonatus Risiko Tinggi Level II dan II (Neoristi) atau pada pasien resiko tinggi mengalami kelebihan cairan (Volume Overload). Setiap selang infus harus diberi label dengan nama obat yang diberikan diujung distal selang dan pada pintu masuk pompa untuk mempermudah verifikasi dan meminimalkan kesalahan).

e.       Pada situasi emergensi, dimana pelabelan dan prosedur pengecekan ganda dapat menghambat/menunda penatalaksanaan dan berdampak negatif terhadap pasien, perawat atau dokter pertama-tama harus menentukan dan memastikan bahwa kondisi klinis pasien benar benar bersifat emergensi dan perlu ditatalaksa segera sedemikian rupa sehinga pengecekan ganda dapat ditunda. Petugas yang memberikan obat harus menyebutkan dengan lantang semua terapi obat yang diberikan sebelum memberikannya kepada pasien,

f.       Obat yang tidak digunakan dikembalikan kepada farmasi) apotek dan dilakukan peninjauan ulang aleh ahli farmasi atau apoteker apakah terjadi kesalahan obat yang belum diberikan

g.      Dosis ekstra yang digunakan ditinjau ulang oleh apoteker untuk mengetahui indikasi penggunaan dosis ekstra.

BAB IV

DOKUMENTASI

 

1.      Daftar obat high alert

2.      Pencatatan jumlah obat uyang diberi label high alert di gudang perbekalan (terlampir)

 

No comments: